Hanya di setiap bulan Ramadhan umat muslim melaksanakan sholat Tarawih. Hukum tarawih dan kultum menjadi dasar dalam pelaksanaan nya. Tika Yanti – Konsep Organisasi
Bulan yang tiba setelah bulan Sya’ban menjadi sebuah momen yang ditunggu umat Islam. Tidak hanya karena suasana yang berbeda namun juga karena adanya malam yang spesial. Setiap malam umat Islam melaksanakan Tarawih.
Beberapa versi memiliki sudut pandangnya sendiri mengenai tata cara pelaksanaan Tarawih. Simak penjelasan lebih lengkapnya dalam uraian pada artikel ini.
Hukum Bid’ah Sholat Tarawih
Sebelum meninjau mengenai hukum tarawih dan kultum, umat muslim yang hendak melakukan sholat Tarawih perlu mengenal beberapa hukum Islam.
– Wajib
Definisinya adalah sesuatu yang bila dikerjakan mendapat pahala dan meninggalkannya berdosa. Contohnya sholat wajib.
– Sunnah
Jika meninggalkan amalannya tidak berdosa namun mengerjakannya mendapat pahala. Contohnya Puasa Ayamul Bid.
– Makruh
Baik mengerjakan maupun meninggalkannya tidak akan mendapat dosa maupun pahala. Contohnya berkumur-kumur saat puasa.
– Mubah
Jika meninggalkannya mendapatkan pahala. Salah satu contohnya adalah tidak berpuasa di hari tasyrik.
Bid’ah masuk dalam kategori baru yang mana tidak ada anjuran maupun panduan untuk melaksanakannya. Hal itu termasuk juga dalam ibadah hingga muamalah.
Imam Asy Shatibi berpendapat bahwa konsep bid’ah ini bertujuan untuk melebih-lebihkan dalam beribadah. Ingin menandingi syariat yang sudah ada melalui cara yang mirip padahal saling bertentangan.
Rasulullah telah memerintahkan umatnya untuk mengikuti pedoman yang telah ada. Berpegang teguh atasnya dan menjauhi bid’ah.
Terkait dengan hukum tarawih dan kultum, ada beberapa bid’ah yang membuat esensi tarawih menjadi tidak sempurna. Mereka adalah:
– Sholat super kilat
Mereka yang melaksanakan sholat Tarawih sebanyak 23 rakaat beserta witir biasanya akan mempercepat gerakan dan bacaan sholat.
Kaum tersebut tidak akan mendapat esensi sholat itu sendiri. Sangat jelas bagi mereka itulah cara mengerjakan sholat yang terbaik padahal tidak demikian.
Meyakini cara sholat bagai ayam mamatuk ini tentunya tidak dianjurkan. Sholat haruslah tuma’ninah.
– Membaca surat Al An’am di satu rakaat
Ada hadist yang menyebutkan jika surat ini dihantarkan oleh tujuh puluh ribu malaikat. Tapi bukan berarti imam harus terus menerus membacanya. Sunnah dalam tarawih adalah membaca surat pendek di rakaat kedua.
Intinya jangan sampai membuat makmum merasa tidak menyukai ibadah ini. Pada dasarnya semua surat dalam Al Qur’an itu baik. Alangkah baiknya jika dapat membaca surat-surat yang bervariatif agar makmum juga dapat menambah hafalannya.
– Melafalkan qunut
Baik pada sholat tarawih maupun witir tidak ada anjuran untuk membaca qunut. Jika maksudnya adalah untuk menambah pahala, hal itu tidaklah dibenarkan.
– Sholat bercampur antara pria dan wanita
Salah satu bid’ah yang dapat terjadi di masjid adalah bercampur baurnya jamaah laki-laki dan perempuan dalam satu masjid.
Sebenarnya wanita tidak wajib sholat berjamaah di masjid. Mereka justru lebih baik sholat di rumah. Namun jika ada beberapa hal yang mengurangi esensi ibadah di rumah, mereka diperbolehkan sholat di masjid dengan beberapa ketentuan.
– Dzikir dengan suara keras
Antara sela-sela sholat tarawih terdapat dzikir namun sebaiknya tidak dengan suara keras. Bilal akan membacakan dengan cukup terdengar oleh makmum.
– Membaca surat Al Ikhlas dikhususkan di setiap rakaat kedua sholat tarawih
Tidak ada tuntunan Rasulullah yang mengharuskan membca surrat Al Ikhlas pada rakaat kedua sholat Tarawih. Anjurannya adalah membaca surat pendek di rakaat kedua. Masih banyak surat pendek lainnya selain Al Ikhlas.
Contoh: Surat Al Asr, Surat An Nasr, Surat Al Kausar, Surat Al Insyirah, dan lainnya.
Batas Waktu Sholat Tarawih
Hukum tarawih dan kultum akan sah mendapat pahala apabila kamu melakukannya dalam batas waktu yang ada. Sholat Tarawih merupakan sholat sunnah muaqqatah. Maksudnya adalah tidak sah apabila melakukannya di luar waktunya.
Umumnya umat muslim melakukan sholat ini selepas sholat Isya. Harapannya agar kemudian dapat segera beristirahat sehingga tidak terlambat untuk sahur.
Syekh Ibnu Qasim menjelaskan waktu shalat Tarawih adalah mulai selepas isya hingga sebelum fajar. Tidak akan masuk waktu tarawih kecuali setelah melewati seperempat malam. Tidak lupa mengakhirinya dengan shalat Witir.
Namun apabila ingin tidur terlebih dahulu baru kemudian melakukan sholat Tarawih di sepertiga malam juga diperbolehkan. Justru di sepertiga malam umumnya hati akan menjadi lebih tenang.
Tidak ada yang berat dalam hal melaksanakan Tarawih. Tinggal mengumpulkan niat untuk melaksanakannya.
Hukum Wanita Melakukan Sholat Tarawih
Semua umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat Tarawih. Artinya baik pria maupun wanita boleh melaksanakannya. Sempat disinggung di bahasan sebelumnya mengenai Fiqih wanita dan hukumnya sholat di masjid.
Tidak ada larangan bagi wanita untuk melaksanakan tarawih. Namun pertanyaan yang kerap muncul, apakah sebaiknya wanita juga melaksanakannya di masjid?
Wanita adalah aurat. Akan lebih baik jika sholat di kamarnya daripada di ruang tengah. Akan lebih baik di rumah daripada di masjid. Seperti riwayat Hadist Bukhori yang bertujuan untuk melindungi wanita dari fitnah.
Bukan berarti wanita tidak boleh sholat di masjid, hanya saja memang lebih utama di rumah. Jika di rumah justru merasa kurang bersemangat, maka boleh baginya di masjid asalkan tetap menjaga auratnya.
Apalagi jika di masjid ada kultum yang memberikan motivasi ibadah ataupun pengetahuan lainnya seputar agama. Maka sangat boleh bagi wanita untuk sholat di masjid.
Sebelum mendatangi masjid ada beberapa hal yang perlu perhatian khusus seperti tidak merias diri, tidak memakai wewangian berlebihan, dan menutupi aurat.
Organisatoris lain baca ini: Kebaikan Ramadhan
Macam-Macam Jumlah Rakaat Tarawih dan Anjurannya
Tidak wajib namun dianjurkan, hukum Tarawih dan kultum memang sunnah muakkad. Para ulama sepakat akan hal tersebut.
Di Indonesia memang terdapat perbedaan dalam melaksanakannya. Ada yang melaksanakannya sebanyak 20 rakaat belum termasuk witir, namun ada pula yang melaksanakanya delapan rakaat.
Perbedaan ini terjadi karena perbedaan ulama dalam menyikapi cara Abu Bakar as Sidiq dalam melakukannya.
HR. Bukhari no. 990 dan Muslim no. 749, dari Ibnu ‘Umar menyebutkan jika shalat Tarawih itu tidak ada batasan rakaatnya. Namun ketika memasuki masuk waktu subuh maka tutuplah dengan witir.
Mengulik dari 4 Mazhab, berikut penjelasan mengenai rrakaat shalat Tarawih.
– Imam Malik
Menyebutkan bahwa shalat Tarawih berjumlah sebelas rakaat namun bisa juga tiga belas rakaat.
Namun perlu diingat kembali bahwa sholat adalah sebaik-baik ibadah. bagi yang ingin meringkasnya tidak apa-apa dan bagi yang ingin memperbanyaknya juga tidak mengapa.
– Imam Hanifah
Abu Hanifah berpendapat bahwa shalat tarawih yang afdhol adalah yang dilakukan empat rakaat – empat rakaat. Boleh enam rakaat, enam, delapan, namun makruh jika lebih dari itu.
– Imam Ahmad
Shalat Tarawih baik dilakukan dua puluh rakaat. Namun tidak ada batasan untuk melakukannya berapapun sesuai dengan kapasitas masing-masing.
– Imam Syafi’i
Beliau melihat di Madinah mereka mengerjakan sholat Tarawih sebanyak 39 Rakaat. Beliau memilih dua puluh rakaat. Semakin banyak sujud maka akan semakin baik.
Di jaman sekarang perdebatan yang muncul bukan dari rakaat namun dari pelaksanaannya. Contoh: Manakah yang lebih baik, sholat dua rakaat salam atau empat rakaat salam?
Sebagian ulama menyarankan untuk dua rakaat salam. Kondisi ini akan memberikan lebih banyak pahala karena di setiap dua salam diakhiri dengan zikir.
Bahkan di dua rakaat salam terhitung sebagai satu sholat sempurna. Jika tarawih yang kamu pilih adalah delapan rakaat dan melakukannya sebanyak empat rakaat sholat, maka pahala sholatmu terhitung sholat dua kali saja.
Sedangkan jika memilih dua rakaat salam, maka kamu harus sholat sebanyak empat kali untuk mendapatkan delapan rakaat. Jadi versi dua rakaat ini menghasilkan jumlah sholat yang lebih banyak.
Jika kamu masih bingung, sebaiknya kerjakan sesuai kemampuan. Hal terpenting dalam beribadah adalah niat yang tulus serta keikhlasan.
Hukum Kultum Setelah Sholat Tarawih
Hukum Tarawih dan Kultum menurut ulama janganlah menjadi sesuatu yang harus. Memang tujuan dari kultum itu sendiri adalah baik yakni memberi motivasi beribadah dan menambah pengetahuan terkait ilmu agama.
Belum ada anjuran untuk kultum. Sebaiknya imam memperhatikan kebutuhan dan keluangan waktu makmumnya. Jika memang mau memberikan kultum sebaiknya tidak berlama-lama.
Jangan sampai membuat seseorang menjadi kapok untuk beribadah. Apabila kultum ini menjadi keharusan baik sebelum maupun setelah tarawih, maka itu menjadi bid’ah.
Perlu diingat jika kultum berbeda dengan khutbah Jumat yang wajib. Jadi tidak perlu terbebani dengan ini. Kultum pun biasanya dilakukan sebelum melakukan kegiatan. Contohnya Kultum menjelang berbuka puasa.
Demikian pula dengan kultum Tarawih yang berlaku sebelum tarawih. Bolehkah setelah Tarawih? Belum ada referensi yang pernah menyebutkan melakukan kultum setelah Tarawih.
Arti Kata Kultum
Apakah kamu sering mendengar istilah kultum ? Kultum merupakan kependekan dari kuliah tujuh menit. Dari konteksnya memang bukan berarti harus benar-benar tujuh menit.
Hanya saja istilah tersebut menggambarkan bahwa ceramah atau pemaparan yang disampaikan tidak memakan waktu lama.
Mirip dengan ceramah, hanya saja penyampaiannya lebih singkat. Tidak harus pada konteks Ramadhan, namun banyak hal dapat menjadi wadah pengaplikasian kultum. Contohnya sebelum berbuka puasa atau sebelum masuk waktu sholat Subuh.
Komponen Kultum
Sama halnya dengan ceramah maupun pidato, dalam kultum juga ada beberapa komponen yang sama. Isinya meliputi salam, pembuka, isi, dan penutup.
Salam pada ceramah atau pidato berisi sesuatu yang sangat spesifik. Namun pada kultum pemaparan salam terkesan lebih umum seperti penggunaan kalimat “Jamaah yang dirahmati Allah”.
Organisatoris lain baca ini: Judul Kultum 30 Hari Ramadhan
Tidak ada pula kesimpulan yang disampaikan di akhir kultum karena pada dasarnya kultum sendiri sudah merupakan ikhtisar dari ceramah.
Tergantung dari tema kultum tersebut, tidak sedikit juga yang menyisipkan doa di dalamya. Justru adanya doa ini yang menjadi minat bagi jamaah dalam mendengarkannya.
Setelah membaca dan memahami uraian pada arrtikel ini, masihkah kamu bingung mengenai hukum tarawih dan kultum? Jangan lupa tetap semangat menjalankan Tarawih di bulan penuh berkah ini.
Sumber: