Intonasi Dan Mimik Dalam Karakter Komunikasi

Intonasi dan Mimik
Intonasi dan Mimik

Intonasi dan Mimik adalah 2 hal yang tidak terpisahkan dalam Komunikasi, keduanya selalu bersama setiap berbicara.

Materi ini merupakan lanjutan dari materi, Karakter Komunikasi, Pengertian dan 6 Bagian Utama pada bahasan khusus ini adalah lebih kepada proses menguraikan intonasi dan mimik.

Bacaan Lainnya

Mengulangi kembali materi sebelumnya tentang karakter komunikasi adalah proses pembelajaran yang lebih mendalam tentang cara berkomunikasi dengan ciri khas tersendiri. Sangat cocok buat anda yang memiliki pekerjaan sebagai penceramah, pidato, sambutan ataupun MC (master of ceremony).

Karakter Komunikasi berbeda dengan publik speaking, dan karenanya memiliki perbedaan spesifik. Sebab karakter komunikasi menjadi pribadi berdasarkan potensi anda.

Video Penjelasan Dasar-dasar Karakter Komunikasi

Yang menjadi sub pokok penjelasan pada karakter komunikasi adalah: Intonasi, Mimik, Penguasaan Bahasa, Penampilan, Etika dan Cakrawala Berpikir.

Apa pengertian Intonasi, bagaimana jenis dan contohnya. Serta definisi mimik serta jenisnya.

Ini menjadi bahasan utama dalam artikel ini.

Sehari-hari kita bertemu siapa? Bisa jadi kita baru saja bertemu dengan orang baru. Untuk mengenali karakter mereka maka kita bisa mengetahui dari cara berbicara dan tekanan nada pada suara yang kita kenal dengan Intonasi.

Apa Pengertian Intonasi dan Mimik?

Intonasi adalah bagian dari komunikasi verbal. Yang pada intinya adalah tenakan nada pada kalimat atau kata tertentu. Intonasi adalah perwakilan nurani atau kata hati seseorang. Dalam realitasnya, intonasi ini bisa kita temukan secara alami dan bisa juga dengan cara belajar.

Namun tahukah anda, bahwa Intonasi merupakan suprasegmental dari bahasa Verbal. Sebab pada intonation ini terdapat beberapa bagian penting, yakni nada, tekanan, durasi serta penghentian.

Tidak hanya tinggi rendah atau tekanan. Akan tetapi substansi lainnya juga adalah tempo (kecepatan). Banyak litaratur membahas mengenai hal ini, namun artikel ini akan menjelaskan sesuai dengan kebutuhan adaptasi anda.

Definisi Intonasi

Pagi ini, anda berbicara kepada siapa?

Masih ingat apa kalimat yang anda ucapkan?

Ingat kembali, apa tujuannya mengungkapkan kalimat itu?

Jika pengalaman saya pagi ini adalah diskusi tentang kemacetan jalan. Pagi ini kami dalam kendaraan, untuk menempuh jarak 1 km dari posisi rumah. Namun terjadi kemacetan parah. Anak saya yang hendak kami antar kesekolah bersama ibunya kekantor, gelisah secara gestur.

Ibunya berkata begini “Kenapa macet begini?”. Pada kata yang tebal terjadi penekanan nada. Saya paham bukan macet yang ia persoalkan. Tetapi keterlambatan untuk ceklock dikantor. Pertanyaan ini berulang, seiring gerakan ban yang merayap.

Untuk menghentikan komplain, yang pada hakikatnya (macet) tidak bersumber dari saya, sebab saya (kita) juga berkontribusi dengan macet ini. Untuk tidak macet ya simpel saja, jangan keluar ke jalan. Namun jika saya membahasakan demikian, tentu kondisi ini tidak nyaman dan bisa menimbulkan peperangan pagi.

Definisi intonasi adalah penekanan suara pada kata atau kalimat tertentu. Yang memberikan makna dari pesan.
Perbedaan tekanan akan menghasilkan perbedaan persepsi. Persepsi yang berbeda akan menimbulkan makna yang berbeda pula. Dengan demikian, tekanan mempengaruhi makna bukan?

Definisi Intonasi Oleh Para Ahli

Intonasi adalah kerja sama antara nada, tekanan, durasi, dan perhentian-perhentian yang menyertai suatu tutur, dari awal hingga perhentian yang terakhir (Gorys Keraf, 1991). Sumber, definisi Intonasi.

Sementara itu menurut KBBI, Intonasi adalah lagu kalimat atau tinggi rendahnya sebuah nada.

Dari definisi intonasi penjelasan dari Gorys Keraf, maka kita bisa membagi komponen dalam Intonasi menjadi 4 bagian, yakni:

  1. Nada
  2. Tekanan
  3. Durasi
  4. Penghentian atau Jeda

Penjelasan 4 Hal Penting Dalam Intonasi

Dalam kenyataannya intonasi akan kita bahas dalam 4 bagian (hal penting) sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.

Nada

Untuk awal membahas Intonasi, sebagai bagian penting yang membentuk intonasi tersebut adalah nada. Jika kita menyebut kata nada maka kita akan ingat nada musik. C, D, E dan seterusnya.

Namun hakikatnya, Nada dalam hal intonasi akan kita uraikan berdasarkan nada suara manusia menurut para musisi. Bahwa terdapat 6 jenis suara pada manusia. Yakni pada wanita 3 jenis dan pada pria juga 3 jenis.

  1. Suara Pria: Tenor, Bariton dan Bass
  2. Suara Wanita: Soprano, Mezzo Soprano, Kontralto (Alto).

Suara tertinggi pria adalah Tenor, sementara pada wanita yang tertinggi adalah Soprano. Sementara suara terendah pria adalah Bass dan wanita yakni kontralto. Dalam hal pembahasan nada (tinggi rendah) maka harus kita ingat bahwa intonasi bukan volume.

Tekanan

Pembahasan mengenai nada suara ini akan kita tinggalkan, dan sekarang kita akan membahas mengenai tekanan suara. Adapun jenis tekanan yang mempengaruhi intonasi ada 3, yakni:

Tekanan Dinamik

Adapun, Tekanan dinamik adalah sebuah bentuk penekanan pada kata tertentu, yang memberikan makna penjelasan tertentu.

Tekanan Nada

Jika tekanan dinamik lebih banyak pada satu kata, maka tekanan nada berbeda. Yakni dengan menekan suku atau antar suku dalam kata.

Tekanan Tempo

Sementara untuk tekanan tempo lain lagi, yakni dengan menggunakan speed atau kecepatan pada kata-kata tertentu.

Gak apa-apa bingung ketika sampai pada pembahasan ini sebab susah membedakan nada dan tekanan yang merupakan bagian dari intonasi. Sebab pada penjelasan lanjutnya akan dituntaskan untuk membuat anda paham.

Durasi

Durasi yang dimaksudkan adalah waktu dalam yang dipergunakan dalam hubungannya antara kata satu dengan kata yang lain. Atau dari suku kata yang satu dengan suku kata yang lainnya. Durasi berkaitan erat dengan tempo.

Sumber Yang Mempengaruhi Intonasi

Akan tetapi, apapun kondisi intonasi setiap orang yang objektif hari ini dipengaruhi oleh 2 faktor secara umum:

  • Internal
  • Eksternal

Internal

Secara internal atau dalam diri, merupakan tekad pada pribadi setiap orang. Meskipun faktor internal ini akan terpengaruh oleh faktor luar diri (Eksternal).

Pada setiap orang dengan keunikan masing-masing memiliki cara dan gaya komunikasi. Dalam kaitan dengan faktor internal ini, maka seorang bisa melakukan latihan dan belajar, menjadikan diri sendiri yang memiliki kemampuan intonatif yang baik.

Seorang pemain film, sinetron, stand up komedi yang kita saksikan pada layar kaca maupun channel youtube, berasal dari bayi yang tidak berdaya sebelumnya.

Namun seiring waktu, mereka belajar melatih intonasi dan mimik mereka. Hingga akhirnya mereka bisa tampil dengan gaya intonasi yang menarik. Semua itu karena menanamkan dalam diri tentang pentingnya merubah gaya penekanan suara.

Eksternal

Pada lingkungan mana kita sedang berada, hal ini sangat mempengaruhi kondisi intonasi seseorang. Dalam keluarga yang lembut cendrung memiliki anggota keluarga yang berintonasi lembut, demikian juga sebaliknya.

Akan tetapi sisi lain yang tidak kalah menarik adalah lingkungan pergaulan. Sekolah, kampus maupun lingkungan sekitar.

Termasuk memasuki tempat belajar dosen organisasi, untuk merubah karakter dan gaya bahasa. Pada prinsipnya kita akan menentukan sikap, dengan cara apa memperbaiki bentuk intonatif tersebut.

Mimik

Sedikit ekspresi muka itu enak. Terlalu banyak ekspresi bisa merusak perhatian.

Kalau orang bicara dengan mimik yang baik, maka orang yan mendengar ucapannya akan cepat mengerti dengan kesesuaian mimik mukanya. Akan tetapi dalam hal mimik, maka Jangan seperti bersandiwara

Kesesuaian gerak wajah untuk memaknai kalimat yang dibahasakan, pada sisi ini membutuhkan latihan menggerakkan otot wajah.

Akan Sangat ganjil ketika komunikasi yang akan anda lakukan untuk menceritakan kejadian-kejadian seru sementara mimik wajah menjadi tegang.

Dalam hal komunikasi, Intonasi dan Mimik adalah satu bagian yang tak terpisahkan satu sama lain, ada hubungan yang erat.

Bahwa ketika ingin menekan suara dalam bentuk intonasi maka mimik secara otomatis memberikan reaksi. Kenyataannya, dalam kehidupan keseharian dalam hal relasi dengan orang lain, basanya terjadi mispersepsi dalam komunikasi karena penggunaan dan pemaknaan intonasi yang berbeda antara pemberi dan penerima pesan.

Contoh : Ayu meminjam buku pada Nurul. Kemudian Nurul memberikannya dan bereaksi dengan mengatakan ”ini ambil!” (Nurul menyebut kalimat dengan suara dipercepat). Dalam hal ini Ayu memiliki persepsi bahwa Nurul tidak setuju jika bukunya dipinjam oleh Ayu.

Mimik yang bekerja kemudian ditranslate oleh orang lain, apakah seseorang marah atau tersenyum. 

Dalam hal tersenyum, bibir harus seimbang, gigi sedikit kelihatan. Ketika berbicara, seorang komunikator harus mampu menganalisa mimik diri sendiri dan orang lain, untuk membantu pesan yang disampaikan serta menganalisa orang lain apakah mengerti pembicaraan atau tidak.

Definisi Mimik

Melihat sifat seseorang tidak harus dengan berteman dalam tautan waktu yang lama. Sebab dengan melihat mimik maka itu bisa menjadi penggambaran kejiawaannya.

Wajah adalah bagian yang menarik pada diri seseorang. Wajah adalah representasi diri. Dan wajah adalah terbitnya kepribadian seseorang. Menggambarkan cahaya dan kegelapannya.

Bersedih atau riang, tergambar dari mimik. Kosong pikiran atau berpikir keras ada pada mimik.

Demikian bahasan mengenai Intonasi dan Mimik, jika ada hal yang mau ditanyakan silahkan isi pada kolom komentar.