Apakah itu KAMI? Maka lebih awal kita harus Mengenal Organisasi KAMI resmi berdiri. Dan saat ini. Menciptakan kontroversi. Dari berbagai kalangan pada seluruh nusantara. I & W Organum, Organisasi.co.id
KAMI merupakan Wadah. Dan KAMI adalah organisasi penyelamat. Namun juga KAMI pada sisi lain terkoreksi sebagai organisasi “beresiko makar”
KAMI mengusung tagline Menyelematkan Indonesia. Yang gencar dalam melakukan konsolisasi dalam beberapa hari terakhir. Kemudian, Menciptakan pro dan kontra. Mulai dari Petinggi Negara sampai pada berbagai elemen terlibat dalam berbagai statemen untuk memberikan penilaian lembaga tersebut.
Bagaimana gambaran wadah baru tersebut?
Mengenal Lebih Dekat KAMI
Singkatan KAMI
Singkatan dari apakah itu KAMI?
KAMI merupakan singkatan dari Koalisasi Aksi Menyelematakan Indonesia.
Tokoh KAMI
Siapa tokoh yang terlibat dalam Wadah KAMI?
Dalam pantauan serta penelurusan. Bahwa wadah KAMI berdiri dengan 3 orang. Tokoh nasional yang terlibat, yakni:
- Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo,
- Prof. Dr. Din Syamsuddin. (Mantan Ketua PP Muhammadiyah tahun 2005 dan 2010)
- Rochmad Wahab (Mantan Ketua PWNU DKI Djogjakarta, tahun 2011)
Selain dari ketiga tokoh diatas. Juga terdapat beberapa tokoh. Yang terlibat, Yaitu:
- Said Didu,
- Refly Harun,
- MS Ka’ban,
- Ahmad Sobri Lubis (Ketua FPI),
- Ahmad Yani dan
- Rocky Gerung,
Lokasi kegiatan:
Adapun lokasi yang kegiatan. Untuk menggelar deklarasi yakni Kawasan Fatmawati Jakarta Selatan.
Waktu Deklarasi KAMI
Sejarah pendirian wadah ini. Yang awalnya terbentuk pada 2 Agustus 2020. Oleh Din Syamsuddin dan beberapa tokoh. Hadir dalam rapat tersebut.
Kemudian Pada 18 Agustus 2020. Dan demi menunjukkan identitas organisasi. Maka lembaga tersebut. Selanjutnya Mendeklarasikannya. Tepatnya sehari setelah 75 tahun perayaan kemerdekaan Indonesia.
Alasan Berdiri
Pada deklarator memiliki penilaian bahwa sistem pemerintahan yang ada sekarang. Tidak berjalan sesuai kaidah pemerintahan.
Trias Politika pada konsep struktur pemerintahan yang karya Montesquieu.
Mereka memandang Bahwa DPR tidak lagi sesuai konsep trias politica. Sebagai kontrol pemerintahan Namun terjebak dalam “koalisi gemuk”.
Hal ini terlihat. Bahwa hanya tersisa beberapa partai yang berada pada posisi sebagai Oposisi. Diantaranya PKS (Partai Keadilan Sejahtera) PAN (Partai Amanat Nasional) dan Partai Demokrat.
Para tokoh yang bergabung didalamnya. Pada konstitusi Organisasi Non Pemerintah tersebut. Tokoh yang selama ini melayangkan sejumlah kritik tajam.
Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI. Mereka memandang bahwa pemerintah menciptakan sebuah pemerintahan “anti kritik”. Sehingga sering berupaya mengunci kebijakan Dengan cara menguasai seluruh elemen kontrol pemerintahan. Terutama DPR MPR.
Memperlajari kembali Trias politika, Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif. Saat ini Eksekutif dan Legislatif serta Yudikatif, tidak lagi berdiri sendiri sesuai dengan porosnya.
Lembaga Legislatif DPR RI yang telah “terkondisi” oleh Eksekutif.
Yudikatif kini telah berposisi dan masuk dalam poros Eksekutif.
Sebagai contoh: KPK yang sebelumnya menjadi sebuah lembaga anti rasuah. Dan membuat beberapa “koruptor” mengkernyitkan dahi ketika berhadapan dengan lembaga tersebut.
Selanjutnya KPK, berada pada kendali Eksekutif, dan Presiden bisa mereshufel mereka kapan saja, sesuai kebutuhan Presiden RI.
Pada hakikatnya. Undang-undang Negara ini mengatur. Bahwa seluruh sistem pemerintahan dan lembaga negara. Hanya mengatur 3 lembaga, yakni: Eksekutif, Yudikatif dan Legislatif.
Sehingga KPK tidak bisa berdiri sendiri. Selain daripada 3 hal tersebut (trias politica).
Alasan-alasan tersebut menjadi sebuah argumen kuat sehingga organisasi KAMI berdiri.
Sisi lain alasan gencarnya Gerakan yang pada penilaian mereka. Sebagai upaya untuk membangkitkan “PKI” Dan masih banyak preposisi lain. Sehingga para perancang KAMI menilai pentingnya melakukan upaya penyelamatan Negara.
Kontroversi Pendirian KAMI
Sebuah wadah berdiri, biasanya tidak berjalan sesuai dengan rencana, selalu ada hambatan dan tantangan yang menunggu. Kontroversi tersebut menjadi salah satu kondisi yang terjadi dengan beberapa rangkaian hambatan:
Mengenal Tandingan “KAMI Milenial”
Pada saat berdirinya KAMI (Koalisasi Aksi Menyelematkan Indonesia). Versi Din Syamsuddin dkk. Akhirnya, KAMI lain yang berdiri adalah Kesatuan Aksi Milenial Indonesia. Sebagai counter.
Mereka (KAMI Milenial), selanjutnya mendeklarasikan wadah mereka pada Tugu Proklamasi. Tepat Pada 18 Agustus 2020.
Bersamaan Dengan itu deklarasi KAMI versi. Din Syamsuddin.
KAMI milenial kemudian menilai. Bahwa KAMI Din Syamsuddin. Sebagai sebuah organisasi pada akhirnya beresiko memecah belah persatuan bangsa.
Din Syamsuddin juga dinilai. Melanggar seruan gubernur. Nomor 14 Tahun 2020. Tentang larangan menyelenggarakan kegiatan mengumpulkan orang.
KAMI milenial yang mengecam. Kegiatan KAMI Din Cs. Juga melakukan pelanggaran yang sama mengenai prgub tersebut.
Sebab pada hari yang sama. Mereka (KAMI Milenial) Juga melakukan kegiatan pengumpulan orang.
KAMI Din Cs. “Mengganggu Pemerintah?”
Melihat aksi Din CS. KAMI milenial pada akhirnya memberikan penilaian. Bahwa, gerakan yang dengan dukungan tokoh termasuk Rocky Gerung tersebut. Juga sebagai upaya untuk mengganggu pemerintah.
Serta Melakukan berbagai usaha untuk menciptakan virus kebencian kepada pemerintah. Baca Jpnn.com
Mengenal Perbandingan KAMI 65 dengan KAMI 20
Sebagai perbandingan. Sebelumnya KAMI 65 atau Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia yang berdiri pada tahun 1965. Merupakan sebuah gerakan mahasiswa yang berdiri pada awal Oktober tahun 1965.
Adapun persamaannya Pada “Nama” KAMI yang dibentuk oleh Din Syamsuddin Cs tahun 2020. Organisasi KAMI tahun 1965 memiliki perbedaan dan persamaan.
Persamaan
Persamaan KAMI 2020 dan KAMI 1965 adalah:
Bermula Dengan Polemik
Organisasi KAMI keduanya. Berdiri dengan kondisi awal yang penuh dengan polemik.
KAMI 1965 resmi berdiri. Sebelumnya telah berdiri perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI). Beberapa organisasi kemahasiswaan maupun pergerakan. Telah bergabung, yakni:
- Consentrasi gerakan Mahasiswa Indonesia (CMSI),
- Gerakan Mahasiswa Indonesia (Germindo),
- Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (Perhimi),
- Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),
- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKR),
- Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
- Ikatan Pers Mahasiswa (IPMI).
- Organisasi Mahasiswa Lokal (SOMAL) dan
- Mahasiswa Pancasila (Mapantjas)
Dalam sejarahnya, HMI. PMII, PMKR sangat kontra dengan PKI. Yang mereka anggap Melakukan sebuah aksi yang brutal, dengan membunuh para jenderal adalah sebuah kesalahan besar.
Namun langkah HMI dan organisasi pergerakan kanan, mendapat hambatan dari CMSI, Germindo dan Perhimi. Namun, Mereka menilai bahwa mahasiswa harus independen dan tidak perlu mengurusi kondisi politik tanah air. Termasuk gerakan PKI tersebut.
PPMI yang memotori ketiga organisasi tersebut memandang perlu sikap keras terhadap PKI. Meski pada pihak lain organisasi pro PNI (Partai Nasional Indonesia). Sehingga mereka Menolak keras berdirinya KAMI.
Puncaknya, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menolak bergabung dengan KAMI 1965.
Dalam sejarahnya, KAMI mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat terutama NU dan juga TNI.
Kondisi yang kontra. Tapi kemudian KAMI menginspirasi berdirinya berbagai organisasi baru. yakni:
Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), selanjutnya Kesatuan Aksi Pemuda dan Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Guru Indonesia (KAGI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI) dan sebagainya.
Mereka yang bergabung. Dalam KAMI 1965 diantaranya:
- Cosmas Batubara,
- Akbar Tanjung,
- Sofyan Wanandi,
- Yusuf Wanandi,
- Abdul Gafur,
- Zamroni, dan
- David Napitupulu
Yang Terkenal dari KAMI 1965
Adapun kelahiran KAMI ketika itu adalah keresahan terhadapa sistem pemerintahan Soekarno. Sama dengan keresahan pada pendiri KAMI 2020. Memandang pemerintah telah gagal. Dalam menjalankan roda pemerintahan.
Mengenal gerakan KAMI 1965 dengan tuntutan yang mereka sebut dengan Tritura (Tri tuntutan rakyat):
- Bubarkan PKI,
- Rombak/bubarkan kabiner Dwikora,
- Turunkan harga kebutuhan pokok.
Gerakan KAMI ketika itu, menghadirkan simpati warga hingga puluhan ribu orang.
Akibatnya, dengan banyaknya pengunjuk rasa, membuat mereka tidak terkendali.
Alhasil, mereka melakukan pembakaran kantor DPP PKI, penjarahan dan sebagainya. Sehingga terjadi bentrok dengan pasukan cakrabirawa.
Tentu kekacauan yang tersebut sebelumnya, bukan merupakan persamaan dengan KAMI 2020. Melainkan, sebuah persamaan kontroversi yang terjadi.
Setelah aksi besar, pemerintahan Soekarno melakukan perombakan kabinet. Tepatnya 21 Februari 1966. Dalam kabinet masih memasukkan menteri dari kelompok PKI. Sehingga Hal itu membuat kemarahan anggota KAMI.
Namun 4 hari setelah perombakan kabinet. Atau tepatnya 25 Maret 1966. Organisasi KAMI Akhirnya Diumumkan untuk di bubarkan.
Mengenal Perbedaan KAMI
Selain mengenal persamaan pada paragraf sebelumnya. Juga terdapat beberapa perbedaan antara KAMI 1965 dengan KAMI 2020.
KAMI 2020 Syarat Kepentingan Politis
KAMI 1965 murni gerakan mahasiswa. Hal tersebut terlihat dengan gencarnya HMI dengan beberapa organisasi haluan kanan bergabung didalamnya.
Dan saat itu GMNI menyatakan diri keluar dari barisan. Sebab GMNI merupakan sayap gerakan “politis” PNI – Marhaen.
Dengan demikian (keluarnya GMNI) maka gerakan KAMI tahun 1965 – 1966 murni sebuah gerakan mahasiswa tanpa tertunggangi secara politis.
Tetapi KAMI 2020 dinilai, sebagai sebuah gerakan politis. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Muhammad Kapitra Ampera. Salah seorang ahli hukum.
Memberikan penilaian bahwa negara Indonesia menghadapi serangan Covid-19 yang membuat ambruknya ekonomi. Tetapi Negara Indonesia lebih baik dalam penanganan Ekonomi. Dibandingkan. Dengan negara-negara lain yang ada di dunia.
Kelompok pendiri kami merupakan kelompok yang kalah Pilpres dan memposisikan diri sebagai oposisi pemerintahan.Jelas Kapitra kepada Republika.co.id
Sementara itu Kusnanto Anggoro yang merupakan Pakar Politik dari UI (Universitas Indonesia) menilai bahwa gerakan mereka merupakan sebuah gerakan tidak jelas.
Pada kenyataanya Negara kita menghadapi serangan Korupsi, Nepotisme. Seharusnya fokus kita pada penanganan masalah tersebut. Bukan dengan melakukan gerakan melawan pemerintahan.
Mengenal Isu KAMI dengan beberapa desain kritik pemerintah, dianggap keliru. Sebab memandang kegagalan pemerintah menangani Ekonomi. Bukanlah pembiaran. Melainkan efek Covid-19 secara global.
Rocky Gerung CS yang bergabung dalam gerakan tersebut, menciptakan persepsi publik bahwa gerakan ini sebagai gerakan politis. Mengingat tokoh yang satu ini sangat gencar melakukan kritik tajam kepada Jokowi.
Sementara itu, bahwa Rocky Gerung merupakan kelompok yang berlawanan dengan Jokowi.
Jika mengaku cinta kepada Negara. Maka sepatutnya memberikan kontribusi kepada Negara atas kasus efek domino Covid-19. Bukan dengan memanfaatkan luka bangsa. Dan secara politis menyerang pemerintahan.
Hal lainnya, KAMI 2020 berdiri pada kondisi bahan pokok yang cenderung stabil. Berbeda dengan KAMI 1965 yang berdiri dengan kondisi merosotnya ekonomi yang luar biasa.
Padahal kondisi bangsa yang mengalami serangan Covid-19, tapi negara memiliki kehidupan sosial ekonomi cenderung stabil.
Struktur Organisasi KAMI
Bagaimana bentuk Struktur Organisasi. Bentukan Din Syamsuddin?
Sebelum menjawab bagaimana rumitnya bentuk struktur organisasi KAMI. Banyak pakar memprediksi bahwa ormas KAMI merupakan salah satu kanal membentuk sebuah Parpol.
Hal ini menjadi pengalaman dengan melihat kebeberapa Parpol yang berdiri sekarang memulai dengan positioning sebagai Ormas. Hendrawan Supratikno (politisi senior PDIP) menjelaskan demikian.
Namun baginya bahwa semua orang memiliki hak untuk berpendapat, dan mengharapkan kontribusi positif terhadap negara.
Sementara itu Struktur organ pada organisasi KAMI sebagai sebuah organisasi yang mengekan para anggota.
Hal ini dungkapkan oleh Adian Napitupulu, yang memberikan argumen untuk mempertanyakan pernyataan pendiri KAMI.
Dan dalam pernyataan sebelumnya menghimbau anggota agar memberikan statemen tidak atas nama KAMI. Melainkan segala sesuatu harus terkomunikasikan kepada dewan pendiri.
Bagi Adian hal itu tidak memberikan kebebasan kepada anggota. Dan jauh dari kata demokratis.
Namun langkah pendiri KAMI, juga bukanlah sebuah kesalahan dengan komunikasi publik satu pintu. Sebab hal tersebut sebagai upaya untuk mengendalikan organisasi baru dengan pernyataan publik yang terkontrol.
Apakah KAMI 2020 akan menjadi partai politik? Ataukah tetap pada poros melakukan kritik kepada pemerintah?
Ataukah organisasi ini sebagai sebuah organisasi yang akan segera bubar? Kita akan melihat hasilnya pada masa mendatang. Demikian Artikel Mengenal KAMI.