6 Macam Organisasi Kampus Internal: Nomor 1 Selevel DPR

Konsep organisasi kampus
Sumber: uny.ac.id

Organisasi kampus adalah ajang mengekspresikan diri bagi mahasiswa. Di dalam organisasi tersebut mereka juga akan saling mengenal dan memperkaya informasi mengenai perkuliahan hingga isu global. Dari sekian banyak organisasi di kampus, manakah yang paling cocok untukmu? Struktur Organisasi

Organisasi kampus umumnya sama cakupannya baik di kampus berbasis institut maupun perguruan tinggi.

Bacaan Lainnya

Namun sebelum kamu menjabarkan macam-macam organisasinya, sebaiknya kenali dulu macam-macam kampus di Indonesia.

Ada lebih dari 100 universitas negeri dan swasta yang tersebar di negara ini. Dengan jumlah yang sekian banyak, tentu setiap calon mahasiswa bisa bebas memilih.

Sebelum salah memilih, kenali dulu beberapa jenis kampus di bawah ini:

a. Universitas

Merupakan perguruan tinggi yang memiliki berbagai rumpun ilmu. Dalam satu universitas terdapat banyak jenis fakultas yang di dalamnya terdapat beberapa bidang studi.

Bahkan jenjang pendidikannya pun terdiri atas dua jenis yakni akademik serta vokasi. Bagi kamu yang ingin perkuliahan berkelanjutan seperti S1, S2, hingga S3, universitas adalah pilihan yang tepat.

b. Institut

Mirip dengan universitas, institut juga memiliki dua jenis pendidikan tinggi yakni vokasi dan akademik.

Bedanya adalah pada rumpun ilmunya yang mana universitas lebih beragam sedangkan institut lebih banyak ilmu yang sejenis.

Contohnya Institut Kesenian Yogyakarta yang hanya memiliki fakultas-fakultas di bidang seni.

c. Politeknik

Perguruan tinggi yang hanya menyediakan program Vokasi adalah Politeknik. Jadi bagi kamu yang lebih menyukai praktik lebih banyak daripada teori, pilihlah Politeknik.

Masa kuliahnya juga lebih singkat karena memang tujuannya untuk menyiapkan peserta didik di industri  kerja.

Gelar yang akan diperoleh beragam sesuai lama studi mulai dari D1 hingga DIV dengan gelar Sarjana Terapan.

d. Sekolah Tinggi

Perguruan tinggi yang satu ini menyediakan program vokasi, akademik, dan profesi. Akan tetapi untuk urusan keilmuan, ia hanya fokus pada satu rumpun.

Contohnya di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer. Mereka hanya memiliki beberapa jurusan saja seperti rekayasa perangkat lunak, desain animasi, dan pendidikan komputer.

e. Akademi

Dari universitas yang cakupan ilmunya sangat luas, mari mengenal akademi yang mana cakupan ilmunya sangat kecil.

Perguruan tinggi ini hanya memiliki satu cabang ilmu saja sesuai nama akademinya. Ia juga hanya menyelenggarakan program vokasi saja.

Capaiannya hanya sampai DIII saja dan umumnya pemiliknya adalah instansi contoh Akademi Keperawatan oleh Dinas Kesehatan Propinsi atau Akademi Militer.

Jadi susunan organisasi kemahasiswaan yang berada di dalamnya untuk institut akan lebih menyempit daripada universitas namun masih lebih luas daripada akademi.

Organisasi BEM Kampus

Organisasi BEM kampus
Sumber: ITB Ahmad Dahlan

Salah satunya adalah BEM. Di kawasan institut namanya adalah BEMI. Kepanjangannya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Institut.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) merupakan organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat Universitas atau Institut.

Pemimpin BEM dan BEMI adalah sama, yaitu Ketua dan Wakil Ketua. Ada pula Kementrian yang akan membantu BEM menjalankan program-program kerjanya.

Departemen tidak serta merta langsung terbentuk. Mereka menunggu keputusan Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa.

BEM dan BEMI berperan sebagai perwakilan mahasiswa dalam menampung dan menyalurkan aspirasi para mahasiswa di tingkat Universitas atau Institut.

Mereka juga berperan menjembatani komunikasi antar organisasi kemahasiswaan yang ada di tingkat universitas maupun sivitas akademika.

BEM dan BEMI juga berperan aktif dalam menyalurkan komunikasi antara universitas ataupun institut dengan eksternal.

Mereka juga bertanggung jawab di bidang kepemimpinan, profesionalitas, dan minat bakat para mahasiswa.

Berpedoman pada peraturan yang berlaku, BEM dan BEMI akan menetapkan program kegiatan mahasiswa.

Intinya apa yang mereka lakukan adalah dari mahasiswa, untuk mahasiswa, dan oleh mahasiswa. Itulah prinsip organisasi tersebut.

Para anggota BEM maupun BEMI merupakan perwakilan dari mahasiswa aktif di setiap program studi.

Syarat IPK minimal menjadi anggota adalah 2,75 dan wajib telah mengikuti Program Orientasi Mahasiswa.

Kamu yang ingin bergabung juga tidak boleh dalam posisi menjabat sebagai pengurus inti di organisasi kemahasiswaan lainnya.

Syarat-syarat tersebut mungkin akan berbeda di setiap universitas. Namun soal IPK memang mendapat perhatian khusus.

Harapannya dengan mengikuti organisasi tidak membuat akademis mahasiswa menjadi anjlok.

Organisasi DEMA dan SEMA

Organisasi SEMA DEMA kampus
Sumber: Portal Berita

Organisasi kampus ternyata tidak hanya BEM. Pada bahasan sebelumnya kamu sudah berkenalan dengan BEM yang pada institut terkenal dengan BEMI.

Sekarang ada baiknya kamu juga memahami DEMA dan SEMA. Keduanya ternyata memiliki kedudukan yang tinggi.

a. Senat Mahasiswa (SEMA)

Jika negara memiliki DPR, maka kampus memiliki SEMA. Semua pergerakan organisasi di kampus adalah di bawah kontrol SEMA.

Sesuai kedudukannya, tugas pokok dan fungsi SEMA yaitu merumuskan peraturan organisasi mahasiswa.

SEMA juga berperan dalam menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa. SEMA tidai bisa lepas dari DEMA.

Keduanya bermitra dengan sangat baik dalam hal pengambilan kebijakan organisasi. SEMA bekerja dengan cara melakukan koordinasi dengan setiap SEMA yang ada di fakultas.

Secara internal, SEMA akan mengadakan musyawarah di tiap tingkat Fakuktas sebagai kedaulatan tertinggi.

SEMA juga akan meminta laporan dari DEMA terkait program kerja yang sudah diselenggarakan. Jika ada yang kurang sesuai, peran kontrol SEMA pun akan berlaku.

b. Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA)

Mirip pula dengan MPR di NKRI, DEMA juga berperan sebagai pengatur yang ada di organisasi kampus.

Jika kamu bergabung dalam organisasi yang ada di kampus, tidak perlu khawatir bingung arah karena DEMA akan mengarahkan.

Perannya adalah mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatan mahasiswa. Jika SEMA sebagai kontrol, maka DEMA memiliki peran yang mengkoordinir.

DEMA juga akan mengintruksikan kegiatan mahasiswa serta memberi laporan pada SEMA.

Organisatoris lain baca: Organisasi Pertama Pemimpin Perempuan di Indonesia: 3 Jenis

Jenis Organisasi Bidang Kemahasiswaan

Organisasi kampus sekalipun dalam ruang lingkup kecil ternyata harus mencakup segala kriteria mahasiswa.

Bahkan ada pula yang sekelas DPR. Berikut adalah jenis organisasi bidang kemahasiswaan yang perlu kamu pahami sebelum terjun ke dalamnya.

1. BLM (Badan Legislatif Mahasiswa)

Mirip dengan DPR, BLM berperan sebagai pengawas dan penasihat bagi organisasi-organisasi mahasiswa.

Sebelum mereka beraktifitas, melaksanakan pemilihan Ketua BEMI, dan merundingkan tatacara pemilihannya, BEMI harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada BLM.

Tidak hanya berperan dalam kegiatan besar, BLM juga memegang andil dalam memberikan advokasi bagi mahasiswa yang bermasalah.

Peran tersebut tentu saja membutuhkan pengalaman yang cukup sehingga tidak mudah untuk masuk ke dalam BLM.

2. BEMI (Badan Eksekutif Mahasiswa Institut)

Merupakan organisasi kemahasiswaan di tingkat institut yang menjadi perwakilan mahasiswa pada perguruan tinggi.

BEMI memiliki peran dalam menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa. Organisasi ini juga sebagai wadah berupa usulan, saran, dan pendapat dari mahasiswa kepada pimpinan institut.

Kembali pada semboyan BEMI yaitu oleh mahasiswa, dari mahasiswa, dan untuk mahasiswa, BEMI menjadi pusat koordinasi dan komunikasi antar organisasi mahasiswa. Terkafang BEMI juga menjembatani aspirasi mahasiswa ke eksternal.

Tugas BEMI juga mencakup urusan institut seperti:

  • Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler di tingkat  institut.
  • Perencanaan dan pemantapan untuk garis-garis program kegiatan kemahasiswaan di tigkat institut.
  • Sebagai sarana mengembangkan keterampilan manajemen kemahasiswaan serta sumber daya manusia.

3. BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)

Sama dengan BEMI, BEM merupakan organisasi kemahasiswaan tingkat fakultas.

Fungsi BEM antara lain:

  • Melakukan kegiatan intrakulikuler dan ekstrakurikurer mahasiswa. Beberapa bidang yang menjadi perhatian BEM adalah ekstra terkait minat, bakat, dan kesejahteraan mahasiswa.
  • Semua bergantung pada aspirasi mahasiswa.
  • Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan manajemen kegiatan mahasiswa.

4. HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan)

Sesuai namanya, ruang lingkup HMJ tidaklah seluas BEM. HMJ berperan sebagai badan koordinasi pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan di tingkat jurusan.

Jadi, dalam satu institut atau universitas terdapat jumlah HMJ sejumlah jurusan yang ada.

Himpunan Mahasiswa Jurusan berperan sebagai wadah kemahasiswaan dan posisinya adalah organisasi kelengkapan jurusan.

Peran penting HMJ ialah dalam hal menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler dan kokulikuler.

Tentunya kegiatan tersebut bersifat penalaran sesuai dengan program studi jurusan.

Organisatoris lain juga baca ini:  Atlet E sport Indonesia: 10 Organisasi dan Sejarah

Organisasi Mahasiswa Bidang Seni dan Kepenulisan

Organisasi kampus bidang seni dan kepenulisan
Sumber: Mojok.co

Organisasi kampus baik di institut maupun universitas tentu tidak lepas dari minat dan bakat mahasiswa.

Untuk mewadahi aspirasi dan bakat para mahasiswa, berdirilah beberapa organisasi yang mendukung hal tersebut terutama di bidang seni dan kepenulisan.

Semua itu tergabung dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa).

Ada berbagai macam kegiatan yang diselenggarakan UKM. Di bidang olahraga antara lain:

  • UKM Pecinta Alam
    UKM ini akan mengajak para anggotanya untuk menjelajah alam hingga mendaki gunung.
  • UKM Olahraga Sepakbola
    Mewadahi para mahasiswa yang ingin aktif dan gemar sepakbola. Nantinya biasanya akan ada turnamen sepak bola melawan institut atau universitas lain.
  • UKM Olahraga Bola Basket
    Sama halnya dengan sepak bola, UKM basket juga kerap bertanding dengan kampus lain.
  • UKM Bulutangkis
  • UKM Beladiri
  • UKM Beladiri Taekwondo
  • UKM Karate Shiroite

UKM di bidang seni antara lain:

  • UKM Paduan Suara Mahasiswa
  • UKM Teater
  • UKM Marchingband
  • UKM Presenter
  • UKM Tari dan Dance

Sedangkan untuk UKM di bidang penulisan antara lain:

  • UKM Karya Ilmiah Mahasiswa
  • UKM Pers dan majalah
  • UKM English Society

Masih banyak lagi jenis-jenis UKM yang berdiri di setiap tingkat jurusan maupun fakultas. Beberapa UKM di atas hanyalah contoh.

Jika kamu ingin menjabarkan UKM di sebuah institut seni, maka tentu saja jenis UKM di bidang seninya akan lebih banyak dari itu.

Organisatoris lain baca ini: Cara Daftar Kartu Prakerja: Definisi dan 6 Manfaat

Perbedaan Organisasi Basis Institut dan Fakultas

Organisasi akan bervariasi jumlahnya tergantung dari jenis perguruan tinggi. Institut dengan banyaknya rumpun keilmuan yang sejenis akan memiliki variasi organisasi lebih sedikit dari universitas.

Contohnya di bidang Unit Kegiatan Mahasiswa. Institut memiliki UKM yang lebih sedikit jumlahnya karena tidak banyak jurusan yang ada di sana.

Walaupun demikian, posisi tertinggi dalam institut maupun universitas adalah tetap sama yaitu Rektor yang kemudian disusul oleh Dekan.

Pentingnya Organisasi untuk Para Mahasiswa

MAPALA UNDIKNAS
Sumber: UNDIKNAS

Organisasi kampus adalah lembaga kemahasiswaan yang berperan dalam menangani program kerja kampus.

Ia adalah wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kapasitas kemahasiswaannya. Kapasitas tersebut berupa aspirasi, inisiasi, atau gagasan-gagasan positif dan kreatif.

Cara untuk meningkatkan kapasitas tersebut adalah melalui berbagai kegiatan yang relevan dalam organisasi kampus.

Tujuan yang ingin dicapai oleh pihak kampus adalah pendidikan nasional serta visi dan misi institut perguruan tinggi itu sendiri.

 Jika membahas mengenai kedudukan organisasi kemahasiswaan intra perguruan tinggi maka ia adalah kelengkapan non-struktural pada organisasi di perguruan tinggi tersebut.

Penjabaran pentingnya organisasi bagi mahasiswa antara lain:

  • Organisasi di kampus merupakan perwakilan mahasiswa yang berperan dalam menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa.
  • Mahasiswa yang mengikuti organisasi dapatmelaksanakan berbagai kegiatan yang telah ditentukan dengan berpegang teguh pada manajemen waktu yang baik.
  • Mereka yang ikut organisasi akan terbiasa berkomunikasi gagasan antar mahasiswa.
  • Organisasi akan mengembangkan potensi dan jati diri mahasiswa sebagai insan akademik yang bermartabat dan berilmu.
  • Mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan berorganisasi, manajemen, dan jiwa kepemimpinan.
  • Mengasah pengembangan jiwa kepemimpinan yang bisa berpotensi menjadi tunas potensial bagi bangsa dimasa depan.
  • Organisasi membantu mahasiswa memelihara dan mengembangkan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi yang mereka kuasai.
  • Belajar bertanggug jawab terhadap nama baik organisasi dan mekanisme kerja pada semua kegiatan dan program yang telah ditetapkan.
  • Mengajarkan untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan nilai-nilai akademik .
  • Belajar menjaga amanah organisasi demi kelangsungan organisasi.
  • Sarana mengembangkan keterampilan di bidang komunikasi dan kerjasama tim.
  • Membantu pengembangan karir mahasiswa di masa depan.
  • Menuntun mahasiswa untuk menemukan minat dan pasion.
  • Mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk berkontribusi positif pada lingkungan.

Organisatoris lain juga baca ini: 6 Pentingnya Organisasi PGRI bagi Wanita

Sumber:

  1. Gramedia.com
  2. bamawa.isi.ac.id
  3. bkal.upj.ac.id
  4. iainlhokseumawe.ac.id
  5. ppmschool.ac.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *