Pengambilan Keputusan: Pengertian dan 7 Aliran Teori

Pengambilan keputusan
Teori pengambilan keputusan (Foto: vclass.unila.ac.id)

Pengambilan keputusan, adalah sebuah pedoman yang menitikberatkan pada situasi keadaan yang ada agar bisa mengambil sebuah keputusan yang baik. Terdapat pembahasan mengenai pengertian hingga jenis aliran lainnya. Ayu Maesaroh – organisasi.co.id

Keputusan rasanya memang menjadi satu hal krusial, yang mana membutuhkan diskusi lebih lanjut. Kemudian dengan sabar, seseorang akan mencari bagaimana mengambil keputusan dengan baik.

Bacaan Lainnya

Tanpa adanya menyakiti satu sama lain. Mengingat, hati orang itu berbeda-beda, apalagi jika itu merupakan keputusan yang diambil dalam sebuah forum.

Yang mana keputusan tersebut sangat penting bagi organisasi, agar bisa mengerti langkah apalagi yang akan menjadi pijakan selanjutnya, agar mewujudkan tujuan yang telah terancang.

Tapi, apa yang disebut dengan ‘teori keputusan’ tersebut? Jika kita lihat dari kacamata umum, teori ini membahas bagaimana seseorang dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan.

Dengan melalui beberapa proses seperti identifikasi masalah, lalu mencari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi masalah tersebut.

Kemudian merancang bagaimana kriteria dan tujuan yang ada, sebagai dasar dari pengambilan keputusan, sampai dengan kepada tahap menerapkan model yang sudah menjadi rumusan, juga keputusan yang ada.

Pengertian Teori Mengambil Keputusan Menurut Para Ahli

Pengertian pengambilan keputusan
Definisi pengambilan keputusan (Foto: ekrut.com)

Adapun teori ini menurut beberapa ahli yang ada, antara lain:

Menurut Baron dan Byner

Mengemukakan bahwa ‘teori mengambil keputusan’, adalah salah satu kegiatan yang terlaksana oleh pemimpin dan para anggota mengambil keputusan yang terbaik.

Dengan melalui proses kombinasi, serta mengintegrasi informasi yang ada, kemudian memilih satu di antaranya agar menjadi satu keputusan dalam mewujudkan tujuan, serta menghasilkan apa yang menjadi harapan.

Moergan dan Celrullo

Keduanya mendefinisikan bahwa ‘teori mengambil keputusan’ adalah sebuah kegiatan menyimpulkan sebuah permasalahan atau hal tertentu.

Organisatoris lain baca ini: Psikologi Komunikasi: Teori, Ruang Lingkup

Melalui proses pertimbangan, apa yang terjadi setelah keputusan satu diambil, serta yang lainnya mereka kesampingkan.

Menurut Terry

Beliau mengatakan bahwa ‘teori mengambil keputusan’ adalah sebuah kegiatan yang memilih salah salah satu perilaku, dari beberapa pilihan perilaku yang ada.

Jika disimpulkan dari beberapa pendapat tadi, ‘teori mengambil keputusan’ adalah sebuah kegiatan mengambil beberapa kemungkinan yang ada.

Yang mana sebelum itu harus melewati beberapa tahap seperti pertimbangan antara satu sama lain, memilah satu sama lain, juga memprediksi apakah akan ada resiko setelah mengambil keputusan tersebut atau tidak.

Kemudian keputusan tersebut disetujui oleh semua anggota yang ada dalam organisasi tersebut, dan lainnya.

Jenis Aliran Teori Mengambil Keputusan

Aliran teori pengambilan keputusan (Foto: lokadata.id)

Adapun beberapa jenis dari teori mengambil keputusan, yang sering terpakai oleh para pemimpin dan beberapa anggota dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

Yang mana beberapa aliran ini, mempunyai beberapa titik poin berbeda, serta pandangan yang berbeda. Ada yang dari sisi managerial dan juga karyawan mereka.

Ada juga yang berdasarkan tingkah laku konsumen dalam mengambil keputusan, ketika mereka mendapatkan penawaran. Jadi, berikut beberapa aliran teorinya.


Teori Pengambilan Keputusan Manajemen

Yang pertama adalah teori keputusan manajemen. Teori ini lebih menitikberatkan kepada seorang manager dapat mengambil keputusan managemen yang baik, untuk kemajuan daripada perusahaan atau organisasinya.

Sebelum itu, pemimpin harus mengerti terlebih dahulu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan, salah satunya adalah fungsi dari keputusan managemen tersebut, antara lain:

  • Perencanaan
  • Pengorganisasian
  • Penggerakkan, dan yang terakhir
  • Pengawasan.

Dan dari keputusan tersebut, kemudian manager melakukan beberapa hal, yang sering kita kenal dengan pengendalian kepada bawahannya, ataupun partner kerjanya. Beberapa pengendalian tersebut antara lain:

  • Mengkoordinasi
  • Berkomunikasi
  • Mengevaluasi
  • Mengambil keputusan, serta
  • Mempengaruhi orang lain.

Itulah beberapa pembahasan mengenai teori keputusan managemen.


Teori Pengambilan Keputusan Kebijakan Publik

Yang selanjutnya adalah keputusan kebijakan publik. Yang mana teori ini mengacu kepada mengambil keputusan dengan tujuan mementingkan kepentingan publik.

Kemudian dirundingkan dengan beberapa elit politik seperti para pejabat pemerintahan, jajaran pejabat keamanan seperti TNI, POLRI, dan sebagainya.

Organisatoris lain baca ini: 3 Teori Psikologi Industri dan Organisasi

Dalam mengambil keputusan untuk kepentingan publik, terancanglah beberapa model pengambilan, yang mana menjadi proses dari sebuah pengambilan kebijakan, antara lain:

  • Model rasional
  • Incremental Model
  • Jenis “tong sampah”

Itulah beberapa ulasan mengenai teori pengambilan kebijakan publik.


Teori Pengambilan Keputusan Konsumen

Yang selanjutnya adalah teori keputusan konsumen. Teori ini sering terpakai dalam lingkup bisnis, yang mana sebuah perusahaan menawarkan jasa atau produk kepada konsumen mereka.

Dan secara alam bawah sadar, konsumen akan mengevaluasi beberapa produk atau jasa yang mereka tawarkan, untuk bisa memutuskan apa yang terbaik bagi mereka.

Ketika akan mengevaluasi pun, konsumen memperhatikan beberapa hal yang mana menjadi dasar mereka untuk mengambil sebuah keputusan, dengan beberapa tahapan. Tahapan tersebut antara lain:

  • Pengenalan mengenai kebutuhan
  • Mencari sebuah informasi
  • Evaluasi alternatif sebelum melakukan pembelian
  • Melakukan pembelian
  • Mengkonsumsi
  • Mengevaluasi setelah melakukan pembelian.

Setelah itu mereka akan menilai apakah produk atau jasa tersebut memang berguna bagi mereka atau tidak. Ketika produk atau jasa tersebut memang rekomendasi, maka mereka akan melakukan repeat pembelian, atau berlangganan.

Namun jika tidak, mereka pada saat itu membeli, tapi tidak untuk membelinya lagi.

Yang kemudian menurut para ahli seperti Berkowizt di bukunya yang terbit pada tahun 2002, memberi pengertian mengenai ‘teori keputusan pembeli’.

Adalah sebuah kegiatan yang terlaksana oleh seorang konsumen untuk memilih barang atau jasa yang akan mereka beli, melalu beberapa tahap evaluasi yang ada.


Teori X dan Y dalam Pengambilan Keputusan

Yang selanjutnya adalah teori pengambilan keputusan x dan y. Teori ini lebih mengacu kepada behavioral theory, dengan menitikberatkan pada perilaku karyawannya ketika mendapat mandat.

Hal tersebut akan berpengaruh kepada sistem kepemimpinan dari seorang manager. Oleh karena itu, sebenarnya x dan y merupakan variabel yang berbeda. Berikut penjelasannya:

Variabel X

Jenis variabel ini mengacu kepada karyawan yang ibaratnya ‘malas’ untuk melakukan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.

Organisatoris lain baca ini: Teori Birokrasi dan Birokrat: Jenis, Budaya di Indonesia

Tidak heran jika nantinya, seorang pemimpin (manager), akan lebih tegas dan otoriter dalam mengawasi karyawan yang demikian. Seperti lebih sering mengawasi, mengevaluasi, memberikan beberapa petuah, dan sebagainya.

Meski demikian, variabel X tersebut, rata-rata menjadi minoritas dalam sebuah perusahaan tertentu.

Variabel Y

Jenis ini kebalikan daripada jenis yang sebelumnya. Mereka yang tergolong dalam variabel tersebut, mereka dengan sadar bekerja pada perusahaan dan di bidang yang mereka geluti saat itu.

Kemudian ada motivasi dan kreatifitas dari mereka. Sehingga secara tidak sadar, mempengaruhi kepemimpinan manager kepada mereka, dengan menggunakan sistem demokrasi, ataupun partisipasi.

Mengingat, manager akan secara tidak langsung dalam alam bawah sadar mereka, percaya akan kinerja mereka, lalu dapat menyelesaikan beberapa masalah yang menyangkut dengan pekerjaan yang mereka pegang.

Itulah beberapa pembahasan mengenai teori keputusan x dan y.


Teori Utilitas dalam Pengambilan Keputusan

Selanjutnya adalah teori utilitas (utility theory). Mudahnya, teori ini menitikberatkan kepada seorang konsumen, apakah mereka puas dengan apa yang mereka beli atau tidak.

Dan untuk mengerti apakah konsumen tersebut puas dengan apa yang mereka beli, secara tidak sadar mereka akan melakukan sebuah pertimbangan, yang kiranya baik untuk mereka. Beberapa pertimbangan tersebut seperti:

  • Harga barang yang akan mereka beli
  • Kegunaan dari barang tersebut
  • Fungsi daripada barang atau jasa tersebut kepada mereka
  • Dsb.

Itulah beberapa pembahasan mengenai teori utilitas tersebut.


Teori Permainan dalam Pengambilan Keputusan

Adapun jenis teori lain seperi game theory, dalam mengambil sebuah keputusan. Teori ini menitikberatkan kepada pengambilan sebuah putusan dengan melihat beberapa persaingan yang ada.

Kemudian para pemimpin dan manager akan memilih beberapa keputusan yang ada, dengan berkiblat pada situasi yang tengah menjadi perdebatan.

Biasanya teori ini sering digunakan ketika seorang manager dan para pemimpin, mencoba berusaha memenangkan harga pasar yang ada, ataupun sejenisnya.


Teori Prospek dalam Pengambilan Keputusan

Teori yang dipopulerkan oleh seorang ahli bernama Tversky serta Kahneman, mereka memberikan statement atau pengertian mengenai teori prospek tersebut.

Mereka beranggapan bahwa sebuah keputusan adalah suatu hal yang dipengaruhi oleh frame daripada orang yang akan memutuskan sebuah keputusan untuk dirinya.

Frame dalam hal ini, adalah sebuah fenomena yang ditunjukkan oleh para pembuat keputusan, yang merespon sebuha permasalahan yang sama dengan cara yang berbeda.

Namun, perlu ada catatan bahwa permasalahan tersebut, meski sama, tapi dalam penyajiannya berbeda, atau tidak sama dengan penyajian yang sebelumnya.

Organisatoris lain baca ini: Teori Organisasi Dasar, Arti, Struktur, Persidangan Dan Periode Kepengurusan

Frame yang tercipta atau yang teradopsi, akan muncul ketika beberapa sebab itu disuguhkan. Seperti misalnya permasalahan yang dihadapi, kemudian norma yang ada, kebiasaan, hingga kepada karakteristik daripada si pembuat keputusan tersebut.

Itulah beberapa pembahasan mengenai teori prospek tersebut. Mengingat teori ini sudah banyak sekali terpakai oleh para pakar yang ada, ketika mereka akan meneliti suatu hal yang berkaitan dengan sebuah prospek tertentu.

Penutup

Itulah beberapa ulasan mengenai teori pengambilan keputusan, yang mana dari hal tersebut dapat kita simpulkan, bahwasannya mengambil sebuah keputusan itu tidak mudah.

Harus ada beberapa patern yang kemudian menjadi patokan seseorang dapat percaya, yakin, dan pasti, terhadap keputusan yang mereka ambil.

Entah dalam bidang apapun, baik bidang bisnis, pekerjaan, lingkungan sosial, masa depan, dan sebagainya. Semua butuh yang namanya pertimbangan dalam membuat keputusan.

Sehingga nantinya ketika kita menjalani keputusan yang kita ambil, tidak ada kata ‘menyesal’ pada saat kita menjalani keputusan tersebut. Atau bahkan sampai dengan menyerah di tengah jalan.

Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.

Daftar Pustaka

  1. https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/03/pengertian-teori-pengambilan-keputusan.html
  2. https://www.universitaspsikologi.com/2020/01/teori-pengambilan-keputusan.html
  3. https://kebijakankesehatanindonesia.net/23-agenda/2496-proses-pengambilan-kebijakan
  4. https://ilmumanajemenindustri.com/teori-x-dan-teori-y-menurut-douglas-mcgregor/
  5. https://www.ajarekonomi.com/2018/04/memahami-teori-utilitas-marginal.html
  6. http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/akuntable/article/view/531
  7. Alwizra, dkk, “Managemen Pengambilan Keputusan”, Jurnal Menata, Vol 3, No 2, 2020, hal. 2
  8. Sigit Wibawanto, “Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen: Pendekatan Fisiologis, Psikologis, dan Religius”, Jurnal Fokus Bisnis, Vol 12, No 1, 2013, hal. 118
  9. Mahesa Jenar, dkk, “Pengembangan Model Game Theory Pada Skema Persediaan Penyangga untuk Menjamin Ketersediaan dan Kestabilan Harga Komoditas Gula Pasir”, Jurnal Teknik Industri, Vol X, No 12, 2015, hal. 99
  10. Budiman Prayudi dan Sudjono, jurnal skripsi, “Teori Prospek dalam Pengambilan Keputusan Managemen: Hubungannya dengan Sifat Unfaithfullness Pada Pelaporan Keuangan”, Universitas Jenderal Sudirman, hal. 112

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *