Psikologi Komunikasi tidak hanya sekedar teori namun juga memegang ruang lingkup yang lebih luas.
Manusia berkomunikasi tidak hanya pada dirinya sendiri namun juga pada orang lain dan lingkungan sekitarnya. Konsep organisasi, Tika.
Adanya komunikasi membuat manusia tumbuh lebih baik. Menurut ilmu psikologi, komunikasi merupakan suatu perilaku. Ia mampu melibatkan banyak orang dalam satu waktu.
Ketika ilmu ini bergabung dengan konsep komunikasi, maka menghasilkan ritme yang tepat. Dengan ini perasaan, pikiran, dan tindakan manusia menjadi hal yang sejalan dengan cara ia berkomunikasi.
Psikologi Komunikasi: Teori, Ruang Lingkup
Adanya interaksi sosial pada manusia adalah karena kontak serta komunikasi. Komunikasi itu sendiri merupakan sebuah peristiwa sosial.
Kemudian kejadian dianalisis oleh pendekatan psikologis yang menuntun manusia pada sebuah pendekatan psikologi sosial.
Pengertian Psikologi Komunikasi
Berdasarkan pengertian dari komunikasi dan psikologi, maka psikologi komunikasi dapat diartikan menjadi sebuah pendekatan psikologi sosial.
Adanya ilmu ini membuat siapapun mencoba menggali dari perilaku maupun intonasi dari teknik komunikasi yang ada dan menghubungkannya dengan interaksi sosial seseorang.
Teori-Teori Mengenai Psikologi Komunikasi
Terdapat beberapa teori mengenai ilmu psikologi komunikasi. Adanya teori-teori ini dapat mempertegas pengertian sebenarnya dari konsep ilmu psikologi yang satu ini.
a. Teori Kultivasi (Cultivation Theory)
Pencetus teori ini adalah George Gerbner. Ia menyatakan jika televisi ataupun sebuah media massa merupakan sebuah cara yang ampuh untuk menanam ideologi pada publik.
Teori ini kemudian termakna sebagai sebuah teori untuk menganalisa efek dari penanaman ideologi tersebut. Orang yang kemudian mencetuskan teori ini mencoba mengembangkan sebuah konsep ‘mainstreaming’.
Maksudnya adalah mengikuti arus berdasarkan kesamaan penonton pada berbagai demografi.
b. Teori Spiral Keheningan (The Spiral of Silence Theory)
Penggagas teori Spiral Keheningan yang pertama adalah Elisabeth Noelle-Neumann. Istilah ini merujuk pada kecendrungan manusia untuk diam.
Ketika manusia merasa jika pandangan mereka bertentangan dengan pandangan mayoritas manusia. Dalam teori ini menjelaskan alasan mereka diam adalah karena terisolasi dan mendapat konsekuensi yang negatif.
Dimana konsekuensi tersebut hadir dari kelompok orang atau masyarakat yang memiliki pendapat berbeda. Manusia saat mengeluarkan pendapat akan cenderung mengikuti pendapat mayoritas.
Dalam hal ini media massa memegang peranan cukup penting hingga mampu membuat seseorang yang massive menjadi semakin diam.
c. Agenda Setting Theory
Pengembang pendekatan ini adalah Maxwell E.Com dan Donald E. Shaw. Fokus agendanya adalah terhadap efek media massa terhadap pengetahuan.
Media massa memiliki pengaruh akan pikiran seseorang. Oleh sebab itu ia memilih informasi yang mempengaruhi orang banyak untuk membentuk persepsi.
d. Teori Peluru atau model jarum hipodermik (Bullet Theory)
Adapun penggagas teori Peluru atau model jarum hipodermik adalah Malvin DeFleur. Stimuli perkasa yang secara seragam mendapat perhatian massa dan mengasumsikan jika massa tidak punya kekuatan menghadapi stimulan media massa.
Sebab itu ini menjadi teori peluru karena menganalogikan pesan komunikasi bagaikan obat yang tersuntikkan dengan jarum ke bagian bawah kulit seseorang.
Sebab itu pula teori ini kerap bernama the concept of powerfull mass media. Media massa memiliki kekuatan yang besar dalam membentuk perilaku publik.
ia adalah sebuah faktor lingkungan untuk mengubah perilaku melalui cara operan, imitasi, hingga klasik. jadi publik merupakan kepala kosong yang siap menampung berbagai pesan komunikasi yang mengarah padanya.
e. Teori Kegunaan dan Kepuasan (Uses and Gratifications Theory)
Elihu Katz adalah orang pertama yang mengungkapkan teori ini. Berpandangan jika publik adalah komunikan yang dapat berpartisipasi aktif dalam bagian komunikasi massa.
Media massa memenuhi kebutuhan publik dan efek media massa adalah sebuah situasi saat kebutuhan tersebut terpenuhi.
Berbagai faktor mempengaruhi reaksi publik terhadap komunikasi massa antara lain organisasi personal yang berasal dari sisi psikologis individu.
Potensi tersebut mencakup nilai, biologis, kepercayaan, bidang pengalaman, hingga sikap. Kelompok-kelompok sosial yang mana individu menjadi anggota hubungan-hubungan interpersonal juga menjadi penting.
Baca juga : Psikologi Komunikasi – Teori dan Ruang Lingkup
Ruang Lingkup psikologi komunikasi
Komunikasi berdasarkan pengertian psikologis, memiliki arti yang cukup luas. Mulai dari gelombang suara, penyampaian energi, sistem atau organisme, hingga tanda diantara tempat.
Psikologi menyebut jika komunikasi adalah penyampaian energi dari indera ke otak serta merupakan sebuah peristiwa menerima dan mengolah informasi.
Komunikasi juga merupakan sebuah proses untuk saling mempengaruhi diantara bermacam kinerja di antara organisme maupun dalam diri organisme yang bersangkutan.
Di dalam ilmu psikologis, komunikasi hanya sebatas membahas karakteristik manusia dengan berbagai aspek biologis dalam dirinya.
Ilmu ini akan mengecek seluruh komponen yang turut ikut serta dalam proses komunikasi yaitu pesan, komunikator, penerimaan, serta cara mengolah pesan.
Komunikan adalah karakteristik manusia dan media komunikasi;.
Psikologi tidak membicarakan komunikasi secara umum, melainkan membahas karakteristik manusia dan aspek biologis dalam diri manusia yang melakukan komunikasi. Psikologi memeriksa seluruh komponen yang terlibat dalam proses komunikasi. Di antaranya komunikator, pesan, penerimaan dan pengolahan pesan. Dan juga komunikan yang mencakup karakteristik manusia komunikan dan media komunikasi.
Adapun 4 ciri pendekatan psikologi komunikasi antara lain:
1. Penerimaan stimuli melalui indera atau sensory reception of stimuli
Komunikasi bermula dari penerimaan data oleh indera – indera manusia dalam ilmu psikologi
2. Proses Stimuli (internal mediation of stimuli)
Stimuli yang masuk dan mempengaruhi manusia lalu masuk dalam jiwa dan mengalami pengolahan.
3. Prediksi Respon disebut juga prediction of response
Psikologi komunikasi dalam hal ini akan menelaah pengalaman masa lalu yang ternyata dapat mempengaruhi respon di masa mendatang.
Mulai dari titik inilah akan ada pengaruh kenangan maupun pengalaman yang menjadi jembatan antara masa lalu dan saat ini. Peneguhan menjadi salah satu unsur sejarah respon.
4. Peneguhan Respon (reinforcement of reponses)
Pendekatan yang satu ini merupakan respon dari lingkungan atau orang lain terhadap organisme yang asli. Inilah umpan balik.
Contoh Kasus Psikologi Komunikasi
Berikut adalah beberapa contoh kasus psikologi komunikasi. Mereka adalah:
a. Media Massa
Setiap hari kita tidak lepas dari adanya pengaruh media massa. Dalam proses komunikasi, hal ini merupakan salah satu implementasi dari sebuah teori psikologi yaitu teori kultivasi. Dalam teori tersebut menjelaskan peran dari media massa.
Peran tersebut dapat mempengaruhi nilai seseorang dan menanamkan ideologi pada khalayak dan berlangsung dengan sangat cepat.
Tidak hanya itu, bahkan kehadiran media massa juga sangat efektif untuk memberi pengaruh secara bersamaan dan efek massive yang timbul erat kaitannya dengan teori ini sendiri.
b. Propaganda
Sebuah implementasi dari teori agenda setting, propaganda mirip dengan pengaruh media massa. Donal E. Shaw dan Maxwell E. Comb menjelaskan pentingnya peran dan efek media massa kepada publik.
Hal ini juga mencakup dalam propaganda yang mempengaruhi psikologi pelaku yang terlibat dalam berbagai prosesnya.
c. Iklan Layanan Masyarakat
Pada iklan layanan masyarakat, terdapat implementasi dari sebuah teori psikologi yaitu teori peluru atau jarum hipodermik.
Apa yang menjadi target pencapaian oleh masyarakat luas dapat langsung tepat sasaran melalui informasi langsung. jadi dalam sebuah contoh ini terdapat usaha memfokuskan yang seharusnya ada dalam ruang lingkup publik.
d. Penyuluhan
Sebuah contoh dari teori uses and gratifications yang menjelaskan jika setiap orang akan memilih sendiri informasi yang mereka butuhkan.
Contoh penyuluhan ini adalah sebuah proses komunikasi yang membuat seseorang memiliki rasa dan kebebasan memilih.
Para peserta akan memilih mana informasi yang mereka rasa penting dan tidak mereka perlukan. Mereka bebas memutuskan sendiri dan tidak perlu melihat tingkat prioritas.
Hal ini berbeda dengan teori jarum hipodermik yang membuat informasi langsung dapat diterima individu walau bagi mereka itu tidaklah penting.
e. Sosialisasi
Sebuah penerapan dari teori kognitif, sosialiasi adalah contoh psikologi komunikasi yang mirip dengan penyuluhan. Hal ini bagian dari teori psikologi perkembangan.
Seorang individu menggunakan aspek kognitif dalam dirinya untuk mencerna informasi dan ini adalah sebuah bentuk umum saat akan memberikan sebuah informasi baru.
Adapun contoh lainnya adalah keterlibatan guru dan murid pada proses pembelajaran yang mencerminkan adanya teori kognitif.
Baca juga Komunikasi Integratif: Pengertian, Teori, dan Benefit
Peranan Psikologi Komunikasi
Ilmu psikologi ini ternyata memiliki beragam manfaat dalam kehidupan sehari-hari seperti:
1. Berpengaruh Pada Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional seseorang nampak melalui cara komunikasinya. Kecerdasan ini mempengaruhi kompetensi yang ia miliki.
Hal ini berbanding lurus dengan kemampuannya untuk menerjemahkan emosi orang lain dan membina hubungan yang sehat.
2. Membangun Rasa Percaya
Rasa saling percaya antar manusia tercipta dari komunikasi yang terjalin baik verbal maupun non verbal. Dengan adanya perilaku yang konsisten maka rasa percaya akan muncul dan berlanjut ke masa depan.
3. Membangun Sikap Saling Pengertian
Peranan dari psikologi komunikasi adalah untuk membangun sikap saling pengertian. Antara satu orang dengan yang lainnya terdapat pesan-pesan antar hubungan.
Termasuk di dalamnya cara untuk menyatakan sesuatu kepada orang lain dengan lebih dalam. Dengan demikian maknanya akan menjadi lebih luas. Tidak ada yang tersembunyi dari itu semua.
4. Menemukan Identitas Seseorang
Identitas orang lain maupun diri sendiri terbangun dari proses komunikasi. Peranan inilah yang muncul ke publik sebagai apa yang nampak.
Posisi seseorang di mata orang lain muncul dalam ilmu ini. Hal ini juga membantu seseorang mengambil tindakan dan cara untuk menanggapi situasi.
5. Mencari Tingkat Hubungan
Berdasarkan empat teori oleh Altman dan Taylor, terdapat suatu hubungan perilaku publik atas interaksi dari suatu hubungan.
Detail pribadi diri sendiri akan muncul dalam pertemanan jika kita mengkomunikasikannya. Oleh sebab itu lambat laun akan muncul kepercayaan untuk berkomunikasi kembali.
Bahkan hubungan romantis dan persahabatan mulai terjalin dan kemudian tidak lagi memerlukan banyak komunikasi verbal akibat telah terjalinnya hubungan yang terlampau baik.
Jadi adanya sebuah psikologi komunikasi akan sangat membantu menaikkan harga diri di hadapan khalayak, membangun kepercayaan, hingga mengenal pribadi seseorang.
Hal ini sangat membantu untuk mengembangkan diri di masa depan. Bahkan kita dapat menjadi lebih berhati-hati terhadap giringan opini dari media massa yang belum tentu semuanya benar.