Pertanian Organik: Pengertian, Kegunaan Dan Peluang

Pertanian organik
Tanaman Organik (Foto: toiletbisnis.com)

Pertanian organik, adalah salah satu cara untuk mendapatkan tanaman sayuran yang berkualitas tinggi, serta bisa menyelamatkan keadaan tanah dengan mengembalikannya seperti semula. Berikut pembahasan tentang pengertian, kegunaan, sampai dengan peluang tanaman tersebut di Indonesia.Ayu Maesaroh, organisA51 – organisasi.co.id

Kembali dengan alam memang tidak pernah ada ruginya. Dengan alam, kita bisa mengerti bagaimana Tuhan menciptakan segala komponen yang ada, kemudian menyeimbangkannya.

Bacaan Lainnya

Bahkan rasanya alam mempunyai kegunaan lebih besar ketimbang beberapa aspek lainnya di dunia. Hal tersebut bisa merujuk kepada beberapa manusia, yang memanfaatkan alam dengan berbagai cara.

Contohnya seperti pembudidayaan tanaman, yang nantinya bisa dijual, dan bisa menjadi income tersendiri bagi mereka yang menelateni pembudidayaan tersebut.

Apalagi di era pandemi seperti sekarang. Keadaan tersebut membuat banyak orang kesulitan untuk mencari kerja, sehingga mau tidak mau harus mencari alternatif.

Agar semua kebutuhan yang ada, bisa terpenuhi dengan baik. Yang kemudian beberapa orang beralih profesi, salah satunya menjadi petani organik. Tapi, bagaimana yan peluangnya di era seperti sekarang? Lebih lanjut begini jelasnya.


Konsep Pertanian Organik Dimasa Sekarang

Definisi pertanian organik
Konsep bertani organik (Foto: seruni.id)

Untuk konsep dasar dari pertanian tersebut, adalah pembudidayaan secara terpadu, serta berstandar dengan managemen holistik, yang bertujuan untuk meningkatkan serta mengembangkan kesehatan agro – ekosistem.

Juga termasuk dengan beberapa keragaman hayati, siklus dari biologi, dan juga aktivitas biologi tanah. Yang kemudian dalam konsep tersebut terdapat beberapa prinsipnya.

Yang juga membutuhkan perhatian agar nantinya budidaya tersebut bisa berjalan sesuai dengan aturan yang ada, serta hasilnya pun sesuai dengan ekspektasi kita.

Organisatoris lain baca ini: Konsep Organisasi Ekonomi, Sejarah Dan 5 Orde Pemerintah Indonesia

Salah satu prinsip dasar dari kegiatan tersebut, adalah prinsip kesehatan. Prinsip tersebut harus memperhatikan kesehatan beberapa komponen seperti hewan, habitat tumbuhan tersebut, serta manusia.

Dengan cara mempertahankan beberapa komponen tersebut, agar menjadi satu kesatuan yang utuh, serta tidak bisa terpisahkan dengan mudah.

Mengingat tujuan daripada hal tersebut, adalah terdapat 3 pilar. Beberapa pilar tersebut antara lain Pilar ekonomi, lingkungan, serta pilar sosial.


Pengertian Pertanian Organik Oleh Beberapa Pakar

Sejalan dengan hal tersebut, ada beberapa pakar yang memberikan pendapat mereka mengenai pertanian yang demikian.

Mereka mempunyai poin penting yang berbeda-beda, sehingga membuat para penggiat dari bidang tersebut mempunyai beberapa pegangan dalam menjalankan budidaya tersebut.

Pendapat tersebut antara lain:

Menurut Rifa’i

Beliau mengatakan bahwasannya pertanian organik adalah sebuah pembudidayaan, yang konsepnya menghindarkan penggunaan pestisida buatan pabrik untuk membudidayakannya.

Pakar Pertanian Barat

Pakar pertanian barat mengatakan bahwasannya pertanian dengan konsep tersebut, adalah pengembalian dari hukum low of return.

Yang mana dalam prinsipnya, semua bahan organik akan kembali ke dalam tanah, dan secara tidak langsung, kita melakukan hal tersebut berarti memberikan tanah makanan.

Kemudian tanah akan memberikan feedback berupa makanan juga kepada tumbuhan, yang nantinya akan menghasilkan buah ataupun sejenisnya. Dan bisa dimanfaatkan oleh manusia.

Sutanto

Beliau mengemukakan bahwa pertanian demikian, adalah jenis pertanian yang menggunakan sistem pemindahan unsur hara dari tanaman, kompos, pupuk kandang, dan lainnya.

Yang kemudian diproses menjadi biomasa. Dengan menggunakan strategi tersebut, nantinya biomasa tersebut akan berubah menjadi hara bagi tanah, dalam bentuk larutan tanah.

Heriawan

Ia mengemukakan bahwa pertanian organik adalah cara dari beberapa orang modern, sebagai cara mereka menghadapi beberapa permasalahan yang tidak mendapatkan solusinya.

Serta beberapa cara lain untuk bisa menghindarkan diri dari penggunaan pestisida yang selalu ada di kehidupan bermasyarakat.

Menurut Bahar

Dalam bukunya yang terbit pada tahun 2007 silam, mengatakan bahwa pertanian tersebut adalah jenis pembudidayaan yang terlaksana secara alami.

Serta menggunakan sedikit pengolahan menggunakan pestisida buatan.

Jika kita simpulkan, maka pertanian demikian, adalah suatu upaya pembudidayaan yang menghindari pemakaian pestisida buatan, dengan takaran tertentu.

Sehingga lebih banyak menggunakan bahan yang alami seperti pupuk kompos, beberapa tanaman yang sudah terproses menjadi pupuk juga, dan sebagainya.

Kegunaan Bertani organik

Tapi, apa kegunaan dari pertanian tersebut? Mengingat kita sudah paham bagaimana konsep, prinsip, sampai dengan pengertian dari hal tersebut.

Yang jika ditelaah kembali, hal tersebut ada hal baik bagi manusia, terutama beberapa aspek kesehatan, yang menjadi fokus penting dalam keadaan seperti sekarang ini.

Beberapa kegunaannya antara lain:

Menghilangkan Stress

Hal tersebut merujuk kepada aktivitas dari kegiatan tersebut, yang membutuhkan energi dan konsentrasi manusia secara penuh.

Maka, secara otomatis, manusia tidak akan mempunyai waktu untuk berpikir hal lain, dan lebh fokus kepada apa yang menjadi prioritas mereka sekarang.

Memberikan Kualitas Tinggi pada Tanaman

Lagi-lagi, hal tersebut merujuk kepada konsep awal, yakni tidak menggunakan pestisida secara berlebihan. Sehingga hasil dari tanaman yang ada, juga kualitasnya akan berbeda dengan tanaman yang menggunakan pestisida.

Ikut Serta Melestarikan Lingkungan

Bumi kita sudah begitu tua. Bahkan umurnya sudah ratusan hingga ribuan tahun lamanya. Bisa kita bayangkan seberapa banyak polutan yang perlu bumi kita tampung lagi.

Mulai dari pencemaran udara, suara, sampai dengan ke pencemaran lingkungan. Yang bahkan negara kita sendiri saja masih kualahan untuk memutus rantai dari pencemaran lingkungan.

Oleh karenanya menggunakan pertanian tersebut, secara tidak langsung kita juga berkontribusi untuk bisa menyelamatkan bumi, dari segi tanah yang ada.

Melestarikan Habitat Tanah

Merujuk dari konsep tersebut, pertanian jenis ini juga menjadi satu cara yang bisa kita lakukan sebagai manusia dalam menyelamatkan ekosistem lingkungan, terutama di habitat tanah.

Termasuk dengan meningkatkan unsur hara yang sangat penting bagi tanaman serta hal yang berkaitan dengan aspek demikian.

Jadi, bukan hanya nyawa manusia yang sering kita mintakan keadilannya, namun seperti nyawa makhluk hidup lain, juga ikut kita selamatkan.

Sebenarnya masih ada beberapa kegunaan lainnya. Namun beberapa hal tadi, adalah hal besar yang bisa lakukan jika menggunakan pertanian organik tersebut.


Media untuk Penanaman Organik

Media tanaman organik (Foto: bibitonline.com)

Namun, kegunaan tersebut lantas tidak di dapatkan dengan cara yang mudah juga. Ada beberapa tahapan yang mengharuskan manusia untuk bisa memetik kegunaan tersebut.

Organisatoris lain baca ini: Snorkeling dan Diving: Pengertian Hingga 3 Perbedaan

Dengan cara menanam tanaman menggunakan media organik yang telah ada jenisnya. Sehingga nantinya hasil tanaman akan lebih baik ketimbang menggunakan sistem lain.

Nah, media tersebut ada beragam dan bisa di pilih. Antara lain:

Sekam Padi

Media ini terbuat dari sisa dari penggilingan padi, yang kemudian di proses sedemikian rupa, sebagai salah satu media tanam untuk tanaman organik.

Arang

Adalah media selanjutnya yang juga sering terpakai untuk membuat media tanam organik. Arang tersebut terbuat dari kayu yang dibakar, kemudian sisa-sisa dari kayu yang terbakar tersebut yang dengan nama arang.

Kompos

Juga media tanam yang sangat populer dikalangan para pembudidaya. Yang mana kompos tersebut terbuat dari bahan seperti kotoran ayam ataupun kambing.

Ada juga yang menggunakan daun kering sebagai bahan untuk pembuatan kompos tersebut.

Pupuk Kandang

Media selanjutnya adalah pupuk kandang. Sesuai dengan namanya, jenis tersebut terbuat dengan menggunakan beberapa kotoran hewan seperti ayam, sapi, ataupun kambing.

Yang kemudian diolah sedemikian rupa, untuk bisa menjadi pupuk kandang sebagai media tanam.

Media Humus

Yang lainnya adalah humus. Humus merupakan tanah yang diolah sedemikian rupa, dengan mencampurkan beberapa bahan.

Seperti lapukan daun, serta batang pohon dari jenis pohon hutan hujan tropis. Tujuannya adalah agar bisa mempertahankan kesuburan tanah, yang mungkin pernah terjadi pengikisan.

Sabut Kelapa

Merupakan limbah dari kelapa, yang mengalami proses dengan menggunakan beberapa cara, sehingga dapat digunakan sebagai media tanam organik.

Itulah beberapa media tanam organik yang bisa kalian gunakan nantinya ketika ingin mendalami menjadi seorang petani organik.

Konsep Utama Pertanian Organik

Namun, kembali lagi dengan pembahasan yang ada di awal. Untuk konsep utama secara keseluruhan dari pertanian tersebut, adalah adanya tindakan dari kita sebagai manusia, untuk tidak menggunakan pestisida buatan pabrik.

Yang mana kita ketahui sebelumnya, bahwa tanaman dengan penggunaan prinsip demikian, artinya meminimalisir penggunaan tersebut.

Juga dengan menggunakan media tanam yang organik. Yang kemudian diharapkan, hasil tanaman yang kita budidayakan dengan sistem tersebut, dapat memberikan yang sesuai dengan ekspektasi kita.

Itulah kenapa, konsep penanaman tersebut, perlu adanya galakan di era seperti sekarang. Kebutuhan nutrisi manusia, serta mengembalikan alam seperti sedia kala.

Rasanya memang demikianlah perlu kita lakukan. Karena kembali lagi, bumi kita sudah sangat tua, dan sudah begitu banyak pikulan yang bumi kita tersebut emban.

Berbagai isi seperti makhluk hidup dan lainnya, belum dengan benda-benda mati yang menjulang tinggi seperti gedung, dan sebagainya.

Yang mana tidak jarang membuat polusi di bumi. Baik polusi udara, suara, atau bahkan lingkungan.


Tantangan dan Peluang Bertani Organik

Dan itulah yang mungkin juga saat ini, berkembang dan menjadi satu hal yang sangat dikhawatirkan, namun juga menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para penggiat tanaman organik tersebut.

Mengapa? Karena mereka menghadapi dua hal sekaligus, yakni tantangan serta peluang yang ada untuk bidang organik tersebut.

Jadi, bagaimana jelasnya?

Peluang

Kita mulai dari peluang yang ditawarkan oleh Indonesia. Negara yang terkenal dengan sebutan “Macan Asia”, ataupun “Negara Khatulistiwa”.

Peluang untuk membudidayakan tanaman organik sangatlah memungkinkan. Mengingat dari segi iklim, tanah, wilayah, dan sebagainya.

Sangat memungkinkan untuk para petani organik, membudidayakan beragam tanaman sayuran. Sehingga bisa menjadi income tersendiri bagi mereka. Namun.

Tantangan

Hal tersebut juga ada tantangannya bagi para penggiat pertanian organik. Yang kita sangat ketahui, era Indonesia adalah era industri.

Organisatoris lain baca ini: Olahraga Panahan Sejak 5000 Tahun Lalu

Dimana ada lebih banyak gedung menjulang tinggi, ketimbang sawah, kebun, hutan, dan sejenisnya. Hal tersebut yang membuat beberapa aspek, harus diraih dengan sekuat tenaga.

Sehingga para petani organik bisa melakukan apa yang mereka mau. Contohnya seperti untuk media lahan yang kini harganya menjulang tinggi.

Belum lagi dengan pupuk organik yang juga sekarang semakin tinggi harganya. Terlebih lagi tidak ada organisasi yang secara resmi menaungi para penggiat pertanian demikian.

Sehingga mau tidak mau, petani harus berjalan sendiri, mencari ilmu mereka sendiri, dan sebagainya. Pun dengan pencarian orang atau sumber yang harus mereka cari, sesuai dengan kredibilitas yang tinggi.

Dan rasanya, tantangan tersebut sampai sekarang masih menjadi PR kita semua, dan juga pemerintah. Akibat daripada era globalisasi, yang semakin tidak membalance-kan beberapa aspeknya.


Kelebihan dan Kekurangan Bertani Organik

Peluang bertani organik (Foto: cantik.tempo.com)

Sejalan dengan hal tersebut, petani juga harus mengalami beberapa hal, yang memerlukan mental kuat. Entah ketika sedang mengalami keuntungan besar, atau malah kerugian besar.

Hal tersebut terangkum dalam kelebihan serta kekurangan dari bertani secara organik. Berikut beberapa listnya:

Kelebihan

kelebihan daripada bertani organik, yang pasti dari hasil tanaman mereka yang juga berkualitas tinggi. Hal tersebut merujuk kepada penggunaan pestisida buatan yang nol persen (0%).

Selanjutnya adalah ramah terhadap lingkungan atau habitat sekitar tanah yang ada. Jadi, tidak serta merta kita membasmi hewan yang ada di sana.

Yang terpenting adalah, tanah dapat dalam kondisi seperti semula. Artinya, tanah sudah mempunyai unsur hara, yang sesuai dengan peraturan dalam bidang pertanian yang ada.

Kelemahan

Untuk kelemahan tersendiri, lagi-lagi pada biaya dari perawatan tanaman tersebut. Mulai dari pupuk organik yang terbilang mahal, dan beberapa bahan alami lainnya.

Pun dengan peluang dari bertani tersebut, yang kadang hanya mendapatkan celah kecil untuk memperkenalkan beberapa sayuran organik, yang jelas-jelas kualitasnya sudah tinggi.

Apalagi jika kita baru mau beralih dan mencoba mempelajari bidang tersebut. Butuh media seperti tanah agar prakteknya bisa terlaksana.

Namun, untuk membeli tanahnya saja, perlu merogoh kocek yang teramat dalam dari dompet kita.

Penutup

Itulah beberapa pembahasan mengenai pertanian organik. Dari hal tersebut, bagaimana keputusan sekarang? Apakah masih mau untuk mendalami bidang tersebut?

Bisakah menerima resiko yang akan dialami?

Daftar Pustaka

  1. konsep awal
  2. Pengertian menurut para ahli
  3. kegunaan
  4. Peluang dan tantangan
  5. kelebihan dan kekurangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar