Pertanian zaman prasejarah, adalah masa dimana manusia mulai beralih dengan bercocok tanam, serta mulai belajar untuk menetap. Berikut beberapa ulasannya.Ayu Maesaroh, organisA51 – organisasi.co.id
Zaman dahulu kita sering mengenal dengan istilah zaman praaksara yakni mezokitikum, paleolitikum, meganthropus paleo javanicus, homo sapiens, serta yang terakhir adalah homo soloesis.
Pada masa tersebut, bermulalah berbagai kehidupan manusia, dengan segala pemikiran mereka masing-masing untuk bertahan hidup.
Sebelum adanya teknologi seperti sekarang, ada beberapa zaman yang kemudian diabadikan dalam sejarah. Pada awal masa kehidupan, manusia menggunakan cara berburu dan meramu, untuk bisa bertahan hidup.
Yang mana konsep dari cara hidup tersebut, adalah mencari jenis hewan yang bisa mereka makan di tempat mereka tinggal, sampai tidak ada sisa. Dan jika sumber makanan sudah habis, maka mereka akan pindah tempat lagi.
Mencari tempat yang penuh dengan makanan, sehingga mereka tetap bisa hidup dan berkembangbiak. Pun seiring berjalannya waktu, zaman pun berubah. Begitu juga dengan sistem pertahanan hidup manusia.
Yang mulai mendapatkan titik terang, berupa menemukan sistem pertanian atau yang sering dikenal dengan bercocok tanam. Jadi, berikut beberapa ulasannya:
Konsep Bertani Zaman Bercocok Tanam
Masa sudah bercocok tanam, manusia pada saat itu telah memutuskan untuk menetap secara permanen pada tempat tinggal mereka, walaupun tidak selalu konsisten.
Zaman itu, ada begitu banyak beberapa peninggalan, yang menjadi saksi bisu bahwa mereka pada masanya, ada. Dan hidup sebagai makhluk sosial, dan bertahan hidup melalui metode yang mereka pakai.
Organisatoris lain baca ini: Pertanian Organik: Pondasi Masa Depan Negeri
Pada masa itu, manusia dengan serentak mencari lahan untuk bisa ditanami beberapa tumbuhan. Yang sering mereka tanam ada beberapa, antara lain:
- Kedelai
- Jenis sayuran
- Ubi-ubian
- Tanaman padi
- Beberapa jenis buah
- dll
Kemudian pada masa tersebut juga, mereka mengenal dengan istilah barter atau cara bertransaksi namun dengan menukar barang yang satu sama lain inginkan.
Jadi, bisa kita katakan, masa tersebut menjadi titik masa modern orang-orang prasejarah. Namun uniknya adalah, jika kiranya tanah yang menjadi media tanam sudah tidak subur.
Maka dengan serentak pula mereka akan pergi, mencari ladang dan tempat lain sebagai lahan serta tempat tinggal mereka. Pertanian zaman prasejarah pada waktu itu, benar-benar bisa dijabarkan dengan jelas.
Betapa unik dan sederhananya konsep dari mereka bercocok tanam, serta menggunakan sistem barter sebagai transaksi mereka sehari-hari.
Bentuk Perkakas dari Zaman Bercocok Tanam
Pertanian pada zaman prasejarah waktu itu, seperti yang sudah jelas bahwa mereka menggunakan beberapa perkakas atau alat, agar nantinya saat beraktivitas menanam tumbuhan bisa lebih mudah.
Alhasil imbas dari penggunaan perkakas tersebut, mereka dapat menikmati hasil panen mereka dengan baik, serta bisa mereka jual dengan sistem barter, sesuai dengan perjanjian transaksi awal.
Oleh karenanya beberapa perkakas tersebut antara lain:
Kapak
Mungkin di era kita seperti sekarang, jenis ini seperti kapak yang sering kita lihat di beberapa kesempatan, jika orang-orang sedang menebang jenis pohon tertentu, seperti pohon tebu, dan sejenisnya.
Nah, alat tersebut juga sebenarnya sudah ada pada zaman prasejarah. Namun dalam desainnya sendiri lebih sederhana, ketimbang sekarang.
Pun ketajamannya lebih tajam sekarang. Karena sudah sangat mudah untuk di asah, sehingga dapat terpakai kembali. Bentuk kapak pada zaman tersebut, ujungnya terikat dan bersatu dengan gagang yang menjadi pegangan.
Kemudian bentuk kapaknya berbentuk sedikit lonjong, tidak seperti sekarang yang hampir pipih, dan ujungnya sangat tajam.
Kapak Lonjong
Selanjutnya adalah kapak lonjong. Bentuk dari kapak ini runcing pada bagian ujungnya, dengan bentuk lonjong seperti namanya.
Kemudian di bagian yang lain melebar, namun masih berbentuk lonjong. Kapak tersebut sangatlah tajam, mengingat dari bentuknya pun, bisa diasah dengan mudah.
Alhasil peralatan tersebut biasanya mereka gunakan sebagai alat seperti pisau, yang dapat memotong beberapa bagian dari benda-benda tertentu.
Kapak Persegi
Jenis ini biasanya sering terpakai oleh beberapa manusia pada zaman tersebut, untuk membantu mereka dalam beberapa kegiatan bercocok tanam.
Seperti contohnya adalah mencangkul, lalu memahat, hingga ke aktivitas yang dulu pernah mereka lakukan, yakni berburu makanan di alam.
Zaman pertanian pada masa prasejarah, begitu sederhana, bahkan sangat asri alamnya. Mengingat belum ada yang mengenal beberapa produk anorganik, seperti sekarang. Yang kita tahu bahwa sekarang begitu marak di pasaran.
Alat Serpih
Yang terakhir adalah, alat serpih. Jenis ini terbuat dari beberapa serpihan batu yang ada. Dan mereka pakai seperti halnya kapak genggam.
Ialah untuk menusuk, menguliti beberapa hewan tangkapan yang menjadi santapan, dan sejenisnya. Pun dengan bertanam, juga bermanfaat untuk memotong beberapa bahan agar bisa menjadi pupuk organik.
Itulah beberapa alat prasejarah yang sekarang tercatat dalam kutipan berbagai kisah para manusia prasejarah atau praaksara tersebut.
Jenis Manusia yang Hidup pada Zaman Bercocok Tanam
seperti yang kita tahu, jenis manusia yang hidup dan berdampingan pada era bercocok tanam, adalah homo sapiens. Mereka menganggap sebagai awal dari manusia modern seperti sekarang.
Hal tersebut mengacu kepada bentuk tubuh mereka yang hampir sama ciri-cirinya dengan jenis manusia modern seperti sekarang.
Misalnya tubuh mereka mayoritas lebih ringan, kemudian mereka mempunyai otak yang hampir sama volumenya dengan sekarang. Walaupun memang untuk ukuran tersebut, masih dalam kategori besar.
Organsiatoris lain baca ini: Pertanian Organik: Pengertian, Kegunaan Dan Peluang
Tapi, mereka juga yang menjadi alasan, kenapa mereka menganggap sebagai manusia dengan kecerdasan luar biasa kala itu.
Namun, sebenarnya bukan hanya homo sapiens yang benar-benar hidup di masa bercocok tanam tersebut. Beberapa jenis manusia itu antara lain:
Pithecantrhopus Erectus
Siapa yang tidak kenal dengan jenis ini? Jenis manusia yang pernah menggegerkan dunia science. Yang mana banyak para peneliti mengatakan bahwa jenis tersebut adalah sebab akibat manusia itu ada.
Dan bentuk pertama kali manusia, adalah kera. Tapi terlepas dari hal tersebut, mereka juga hidup pada zaman pertanian prasejarah, yang sering kita kenal dengan bercocok tanam.
Homo Mojokertensis
Homo Mojokertensis, adalah jenis manusia yang ditemukan fosilnya oleh salah satu ilmuwan bernama Von Koenigswald, tepat di daerah Mojokerto.
Mereka adalah salah satu jenis manusia yang juga hidup pada zaman pertanian, yang dalam prasejarah sering dinamakan bercocok tanam. Walaupun dengan cara mereka masing-masing.
Meganthropus Paleojavanicus
Ciri-ciri dari jenis manusia tersebut, salah satunya tinggi badan mereka antara 160 s/d 180 cm. Secara otomatis bentuk tubuh mereka tegap, seperti jenis manusia sekarang.
Yang membedakan adalah, mereka tidak mempunyai dagu. Selain itu, mereka juga mempunyai gigi, bentuk rahang, dan otot yang kuat, untuk mengunyah makanan yang mereka makan.
Homo Solensis
Yang terakhir adalah jenis homo soloensis. Seperti jenis yang sebelumnya, mereka juga ditemukan fosilnya oleh orang yang sama, namun pada tempat berbeda.
Jenis tersebut juga mempunyai tinggi hampir 180 cm, kemudian badan mereka tegap, tetapi mereka mempunyai bentuk hidung, dan tidak berdagu.
Itulah beberapa jenis manusia yang hidup pada zaman pertanian prasejarah.
Model Bertani pada Zaman Prasejarah
Seperti yang sudah kita bahas, bahwasannya mereka melakukan berbagai jenis aktivitas bertani, dengan menggunakan beberapa peralatan yang ada.
Kemudian lambat laun ketika tanah sudah tak subur lagi, mereka akan dengan mudah, berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Walaupun memang seiring berjalannya waktu, manusia akhirnya menetap, kemudian mencari cara bagaimana agar mereka tetap bisa hidup dan lancar dalam bertani tersebut.
Juga seiring berjalannya waktu, manusia mulai menemukan berbagai cara agar dapat bertani dan menetap pada satu tempat. Mungkin itulah alasan awalnya muncul beberapa ilmu pertanian.
Yang bahkan sampai sekarang bisa kita nikmati ilmunya, lalu kita aplikasikan di kehidupan masing-masing. Pada masa prasejarah sebelum masa bercocok tanam.
Organisatoris lain baca ini: Jenis Fonetik Dalam Komunikasi: Pengertian, 4 Manfaat
Manusia harus mengalami beberapa fase seperti berada di zaman berburu meramu, zaman batu, kemudian zaman logam, dan sejenisnya.
Hingga pada akhirnya zaman tersebut mereka lalui, dan menciptakan manusia yang cerdas, modern, dan kaya akan ilmu pengetahuan seperti sekarang.
Kekurangan Zaman Prasejarah Bercocok Tanam
Perlu kita sadari, bahwa dulu belum ada teknologi canggi seperti sekarang. Pun dengan ilmu pengetahuan, yang mana bisa kita dapatkan dengan mengenyam pendidikan, atau metode lainnya.
Oleh karenanya, pada masa prasejarah, pertanian mengalami zaman yang begitu tidak dapat diprediksi. Entah dari hasil yang mereka dapat.
Kemudian tanah yang bisa diperkirakan kapan bisa kering atau kesuburan dari tanah akan habis, dan sebagainya. Keterbatasa-keterbatasan tersebutlah, yang akhirnya membuat zaman tersebut, penuh dengan tantangan.
Apalagi jika mereka harus pergi mencari tempat untuk bisa bercocok tanam kembali. Mereka harus dari awal lagi melakukan penanaman, dan sejenisnya.
Walaupun entah berapa yang mereka dapat, dari pertanian yang mereka lakukan sebagai profesi sehari-hari selain berburu dan mengumpulkan makanan.
Kelebihan Zaman Prasejarah Bercocok Tanam
Adapun beberapa kelebihan yang ditonjolkan dalam masa tersebut, ialah dari tipe manusia pada zaman dahulu. Mereka dengan sekuat tenaga, dapat survive agar tetap hidup.
Manusia pada zaman tersebut, mereka belajar dengan memanfaatkan barang yang ada, menciptakan benda-benda yang kiranya dapat membantu mereka dalam bertani.
Kemudian mereka melakukan berbagai aktivitas dengan memberikan tanaman makanan organik, sehat, dari alam. Tidak seperti sekarang, yang bahkan mencari bahan baku alami, sudah susah.
Penutup
Sekian tentang zaman prasejarah dalam bidang pertanian. Dari hal tersebut bisa kita simpulkan, bahwasannya semua yang tercipta dalam dunia ini, ada proses di belakangnya.
Pun dengan bidang keilmuwan seperti pertanian, yang mungkin sebenarnya hal tersebut berasal dari fenomena yang sudah terjadi dan berlangsung lama, pada masa prasejarah.
Yang kemudian oleh para manusia modern, mengulas dan mencari kebenaran dari metode-metode pertanian yang sudah ada.
Jika tidak benar, maka tugasnya adalah mencari alternatif, dan jika benar pun, perlu adanya pengembangan, agar nantinya ilmu tersebut terus bisa terpakai oleh berbagai kalangan petani.
Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.
Daftar Pustaka
- Pengertian dan jenis manusia yang hidup
- Perkakas yang dipakai
- Perkakas yang terpakai 2
- Ciri homo sapiens