Struktur Kelas Ponpes: 4 Rincian Jabatan

struktur kelas ponpes
Caption: Santri Ponpes Sabilul Muttaqin, Kabupaten Sumemep, Kawa Timur, mengikuti kegiatan belajar tatap muka dengan protokol kesehatan, Selasa (13/10). Pemkab Sumenep menganggap perlu melibatkan pesantren dalam kampanye disiplin prokes. (ghozi)

Sama halnya dengan sekolah formal lainnya, Pondok Pesantren (ponpes) juga memiliki aturan serta struktur yang mengorganisasi segala hal. Struktur kelas ponpes akan membantu berlangsungnya proses belajar mengajar yang kondusif di lingkungan pesantren.Tika, Struktur Organisasi – organisasi.co.id

Struktur organisasi kelas pesantren, tentu memiliki tujuan mengatur pengkaderan. Para santri dalam rangka menciptakan insan yang siap membangun bangsa dan negara.

Bacaan Lainnya

Maka dengan pola pengkaderan yang baik, tentu sebuah pesantren akan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

Struktur Kelas Ponpes

Lembaga pendidikan di Indonesia terbagi atas fomal dan informal. Pembelajaran di luar kurikulum sekolah umumnya masuk dalam kategori informal.

Pendalaman akan seni dan budaya, olahraga, hingga ilmu agama, semua berada di luar kurikulum sekolah apabila ingin memperdalamnya.

Demi memperlancar jalannya kegiatan belajar mengajar, baik lembaga formal dan informal akan membentuk struktur organisasi yang membantu segala kegiatan.

Di sekolah formal kita menemui adanya kepala sekolah dan wakilnya hingga jajaran terkecil yaitu ketua kelas, maka di lingkungan pondok pesantren, kita menemui sebutan Kiayi.

Struktur organisasi kelas ponpes (pondok pesantren) pada dasarnya sama saja dengan sekolah lainnya.

Hanya saja struktur tertinggi menjadi wewenang Kiayi dan kemudian para ustad (sebutan bagi guru), barulah santri (sebutan bagi siswa). Jika kita urutkan maka:

Pengasuh, Struktur Organisasi Pesantren Tertinggi

Salah satu hal yang membedakan pesantren dengan sekolah formal lain adalah adanya pengasuh yang kita kenal sebagai Kiayi.

Memegang struktur tertinggi, mulanya kata Kiayi bukan berasal dari bahasa Arab. Namun lambat laun kata ini populer sebagai bahasa Jawa.

Gelar ini adalah untuk menyebut laki-laki arif yang sudah lanjut usia di pulau Jawa. Akan tetapi secara luas di Indonesia, Kiayi adalah sebutan bagi pendiri dan pemimpin sebuah ponpes.

Kiayi memiliki tampilan dan karakter sebagai muslim terhormat yang berbakti untuk Allah. Caranya adalah dengan menyebarkan dan memperdalam ilmu Islam. Tidak hanya itu, mereka juga memiliki pandangan luas terhadap Islam lewat pendidikan.

Tidak hanya berkarakter sebagai pemimpin, beliau juga menjadi suri tauladan bagi santrinya. Ia mampu mengajarkan nilai kepesantrenan serta memegang kebijaksanaan mutlak dalam pesantren.

Akan tetapi, seiring perkembangan jaman, Kiayi harus mampu menerima adanya perubahan dan selalu meningkatkan kualitas pesantrennya agar dapat bertahan.

Bahkan menurut M. Habib Chirzin, beliau menuturkan bahwa peran Kiayi sangat besar di bidang pendidikan beramal, menyelesaikan masalah yang ada antara santri dan masyarakat, menangani iman, menyebarkan dan mewariskan ilmu, memimpin, hingga membina akhlak.

Pembina

Sebutan bagi guru yang mendampingi santri selama di ponpes, ustad/ustadzah berperan dalam membentuk sikap, pola pikir, kesiapan jiwa, hingga orientasi tertentu yang sesuai dengan visi dan misi ponpes.

Struktur Pengurus Dalam Kelas Ponpes

Sebuah organisasi tentu memiliki pengurus. Mengurus begitu banyaknya santri sudah pasti membutuhkan tenaga ekstra. Sebab itulah akan ada petugas yang mengatur rutinitas mereka seperti petugas yang mengurus kamar, mengurus perijinan, dan lainnya.

Biasanya kepengurusan ini menjadi milik santri senior. Merekalah yang berperan mengatur segalanya dalam ruang lingkup asrama.

Santri

Siswa yang mendalami agama di ponpes adalah santri. Mereka tinggal di ponpes namun tidak semua harus tinggal di ponpes. Mereka akan mengikuti proses pembelajaran setiap hari. Santri yang tidak menginap biasanya mereka yang tinggal tidak jauh dari ponpes.

Tidak sedikit pula yang berpindah dari satu ponpes ke ponpes yang lain. Santri akan menjadi bahan pencitraan dan sebab itulah mereka harus menjaga perilakunya di masyarakat. Selama menjalani kehidupan di ponpes mereka harus mengurus keperluan mereka sendiri.

Mereka wajib mematuhi aturan yang berlaku di ponpes dan akan mendapatkan sanksi jika melangggar.

Apakah Pesantren Itu?

Di awal kita telah menyinggung sedikit mengenai struktur kelas ponpes (pondok pesantren). Terdengar sedikit asing dengan mengganti sebutan Kepala Sekolah dengan Kiayi dan sebagainya. Sebenarnya apa pesantren itu?

Menurut pengertian, pesantren merupakan sebuah tempat atau asrama untuk pendidikan tradisional. Siswa akan tinggal, belajar, dan menjalani kehidupan bersama dengan pengasuhan Kiayi. Beliau merupakan pendiri pesantren yang menjadi tempat menginap santri (siswa yang belajar di pesantren).

Kata ini berasal dari Bahasa Tamil sebagaimana penjelasan dari A.H Johns. Terdiri dari kata “Santri” lalu mendapat imbuhan “Pe” dan akhiran “an” artinya adalah guru mengaji.

Jadi pondok pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam tertua dan menjadi sebuah budaya Indonesia. Sejak Islam masuk ke Indonesia, negara kita telah mengadopsi pendidikan keagamaan. Padahal jauh sebelum Islam ada, konsep ini telah ada di Indonesia.

Perjalanan sejarah bangsa memang tidak lepas dari keberadaan ponpes.

Fungsi Struktur

pesantren (pikiran-rakyat.com)

Secara umum, fungsi struktur dalam sebuah lembaga adalah untuk memudahkan pengelolaan suatu lembaga. Dengan adanya struktur maka setiap orang akan mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing termasuk hak dan kewajiban mereka dalam lembaga tersebut.

Sebagai contoh struktur kelas ponpes dengan santri sebagai unsur struktur terendah. Tugas mereka adalah menjalankan ketentuan dan patuh pada aturan ponpes. Hak mereka adalah mendapat pembelajaran.

Dalam suatu ponpes, kita perlu mengetahui bahwa Kiayi memegang peranan penting untuk mengajarkan siswanya atau kita kenal dengan santri. Semakin lama, santri yang ingin memperdalam ilmu agama semakin banyak sehingga perlu adanya rekan untuk membantu.

Inilah mulanya mengapa ponpes terbentuk. Bahkan di jaman dulu seorang kiayi harus membuatkan gubug-gubug untuk santrinya agar mereka dapat belajar dengan tenang sepanjang waktu.

Sistem Pemilihan Pengurus Ponpes

Mirip dengan organisasi lainnya, sistem pemilihan pengurus ponpes pun dapat berlangsung dengan voting maupun unsur “generasi”.

Dalam struktur kelas ponpes, sebagai pemimpin utama, posisi Kiayi tidak serta merta tergantikan begitu saja. Generasi pertama akan menjabat seumur hidup. Kemudian karena kepemilikan lahan merupakan milik generasi pertama, secara otomatis wewenang akan diturunkan ke generasi kedua.

Jika kita menyamakannya dengan struktur pemerintahan, maka struktur kelas ponpes lebih mirip dengan struktur Monarki.

Untuk posisi di bawahnya, masa jabatan umumnya sesuai kontrak lalu akan tergantikan dengan yang baru berdasarkan kapasitasnya. Sangat jarang adanya sistem voting dalam pemilihan pengurus ponpes.

Dalam struktur terkecil yaitu santri, mereka boleh memilih dengan suara terbanyak untuk posisi pengurus kamar asrama dengan masa jabatan hingga lulus.

Untuk kepemimpinan Kiayi, sangat sulit menggulingkan jabatannya. Berbeda dengan posisi kepengurusan lain seperti pengasuh harian, wakil pemimpin, bagian konsumsi, bendahara, dan sekretaris, mereka akan menjabat selama maksimal dua periode yang mana telah tercantum dalam kontrak kerja.

Organisatoris lain baca ini: Membuat Struktur Organisasi Excel dan Word: 8 Cara

Alasan Adanya Struktur Kelas Pengurus Ponpes

Struktur organisasi memang sangat penting untuk mengatur dan memberi pengawasan dari pimpinan terhadap bawahan. Perlu kita ketahui bahwa kesuksesan atau tujuan suatu organisasi akan tercapai jika pengawasan dan pengendalian rutin terus berlaku.

Evaluasi kerja sesuai dengan tugas masing-masing anggota adalah yang terpenting. Adakah alasan lainnya dari pembentukan struktur pesantren?

  1. Pengawasan demi tercapainya tujuan sangatlah penting. Itulah sebabnya struktur tertinggi harus mampu melakukan tugas pengawasan dan pengadilan ke bawahan dan anggota.
  2. Agar fungsi dan posisi setiao anggota di lingkungan ponpes menjadi jelas. Mereka harus mengetahui wewenang mereka.
  3. Posisi setiap anggota ponpes terdiskripsi dengan baik. Dengan demikian mereka akan lebih mudah berkoordinasi. Tidak semua hal harus langsung dibicarakan kepada kiayi. Ada baiknya santri menemui ustad yang memegang peranan yang mereka butuhkan terlebih dahulu.
  4. Agar jalur koordinasi semakin jelas. Tanggung jawab dan batasan yang jelas akan mempercepat tercapainya tujuan. Bahkan pekerjaan pun akan semakin cepat selesai.
  5. Uraian tugas menjadi lebih terkondisi. Anggota ponpes dapat berkonsentrasi hanya pada tugas mereka. Jadi mereka akan lebih fokus dan tidak akan saling ikut campur.

Cara Membuat Struktur Pengurus Ponpes

struktur pengurus ponpes
struktur pengurus ponpes (alfalakky.ponpes.id)

Pernahkah kita penasaran mengenai asal usul tulisan? Jadi dahulu kala para manusia purba menulis di dinding gua. Memang bukan dengan alfabet tapi justru mereka sudah memiliki simbol-simbol yang berarti.

Sejarah adalah rekam jejak. Jika tidak ada itu maka tidak ada sejarah. Dengan tulisan-tulisan yang mungkin masih aneh dan primitif, manusia menjadi berkembang. Untuk struktur organisasi pun mereka menyusun dalam bentuk piramida.

Kearsipan yang semula mudah hilang dengan tinta yang berasal dari hewan, lambat laun membuat manusia berfikir apa yang sebaiknya mereka lakukan. Muncullah mesin ketik yang lanta makin berkembang menjadi komputer.

Sistem Linux kala itu hanya sebagai sarana mengirimkan pesan. Penulis pun masih ingat di tahun 200 an internet dan komputer baru berkembang.

Sebagai contoh, kepengurusan ponpes. Struktur yang terlibat antara lain: Pengasuh, pembina, ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, bidang kerohanian, kesehatan, keamanan, dan pengawasan. Bagian paling bawah adalah santri.

Dengan demikian, jika hendak membuatnya dengan sistem komputer terutama word, kita harus menyediakan sebelas kolom.

Satu garis lurus dengan wakil ketua adalah sekretaris, kemudian di bawahnya lagi adalah bendahara. Setelah itu, terjadi percabangan yang berjumlah empat kolom. Isinya adalah kerohanian, kesehatan, keamanan, dan pengawasan.

Jadi, hal yang perlu kita perhatikan adalah bahwa struktur organisasi merupakan garis hierarki yang bertingkat. Isinya menerangkan komponen-komponen penyusun ponpes.

Letak Kiayi berada di bagian Pengasuh, pembina, dan ketua. Mereka dapat mengisinya secara kekeluargaan atau generasi Kiayi pengasuh. Jadi setiap individu dalam sebuah struktur telah memiliki posisi dan fungsi masing-masing.

Adanya struktur kelas ponpes tentu untuk kepentingan ponpes. Oleh sebab itu maka hanya orang-orang kompeten saja yang mendapat tempat sesuai dengan bidang dan keahlian yang diperlukan oleh organisasi.

Mari kita mulai membuatnya menggunakan metode singkat di komputer. Adapun tugas Microsoft Office adalah untuk membantu kita mengolah data. Sebelum memulai simak hal-hal berikut.

Pastikan kita memiliki komputer atau laptop yang berisi Word di dalamnya. Versi Microsoft Word bervariasi mulai dari versi 8 hingga 10. Semakin baru serinya maka semakin lengkap fiturnya. Jika belum punya, kita dapat menginstall dulu.

Microsoft Word

Jaman sudah begitu maju dan kita dapat menggunakan teknologi untuk membuat struktur organisasi. Setiap komputer yang kita gunakan biasanya mengandung aplikasi Microsoft Word.

Bahkan aplikasi ini adalah yang paling dasar yang kita kenal ketika mempelajari komputer di sekolah. Caranya adalah dengan membuka aplikasi Word dan mencari fitur menu. Ia terletak di bagian atas halaman.

Cari tulisan “masukkan” atau “insert”. Akan muncul beberapa pilihan dan carilah “SmartArt”. Jadi fitur ini akan membantu kita memilih bentuk huruf dan desainnya. Bisa anda kunjungi Organogram Kelas Kreatif untuk mendapatkan informasi lebih detail.

Cari pula bentuk yang umum untuk sebuah struktur organisasi. Ketika kita klik maka pilihan tersebut akan muncul pada lembar kerja Microsoft Word. Atur saja ukuran tulisan yang kita butuhkan dan tambahkan nama serta jabatan orang yang masuk dalam struktur organisasi.

Struktur ini siap kita cetak.

Cara mengedit

Sangat mudah mengedit dan memperindah tampilan struktur yang kita gunakan. Caranya adalah dengan fitur SmartStyles dan juga fitur mengubah warna.

Smartstyles

Dengan fitur ini, kita dapat mengubah model struktur organisasi mulai dari jenis kotak hingga ketebalan yang telah kita buat. Fitur ini tersedia di Word.

Mengubah warna

Untuk mempercantik tulisan atau membuatnya nampak cerah, kita dapat mengganti warna sesuai selera. pastikan warna tersebut dapat terbaca terutama saat dicetak di atas kertas dengan warna tertentu.

Membuat Bagan di Excel

Begitu banyak manfaat dari Microsoft Office dalam kehidupan pendataan kita. Perlu kita kenali dulu kategori umum dari Microsoft Office. Ada empat diantaranya, yaitu:

  • Microsoft word yang berperan untuk mengolah kearsipan.
  • Excel berfungsi untuk mengolah data berupa angka.
  • Power Point berperan dalam membantu kita saat presentasi.
  • Microsoft Publication yang berperan membantu kita dalam hal publikasi.

Khusus untuk Word dan Excel, mereka memiliki peran ganda. Excel dan visio adalah alat yang bisa kita gunakan untuk membuat bagan atau struktur.

Caranya pun tidak sulit karena kita hanya perlu mengklik informasi yang ada di dalam file maupun database. Jawab saja pertanyaan yang ada. Bahkan kita dapat mengimpor gambar dan klik selesai. Jangan lupa untuk menambahkan informasi ke menu Organization Chart Wizard.

Organisatoris lain baca ini : Pengurus Kelas

Daftar Pustaka

Pesantren

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2 Komentar