10 hari kedua Ramadhan menjadi satu dari tiga fase penting bagi seorang muslim yang berpuasa. Hari-hari ini namanya masa maghfiroh atau pengampunan. Ada rahasia pada sepuluh hari di pertengahan bulan ini yang dapat mendatangkan ampunan bahkan amalan dengan ganjaran kebaikan berlimpah. Konsep Organisasi
5 Amalan Ramadhan yang Menjadi Anjuran
Selama bulan Ramadhan, agama Islam menganjurkan umatnya untuk meningkatkan ibadah dan perilaku baik. Sejumlah dalil menunjukkan sebuah tuntunan kepada muslim untuk dapat melakukan lima amalan di bawah ini pada 10 hari kedua Ramadhan. Berikut ini dengan penjelasannya serta ayat dan hadis.
Puasa
Sebagai salah satu kewajiban utama pada bulan suci ini, berpuasa mengajarkan orang-orang kesabaran, pengendalian diri, dan kepedulian terhadap sesama. Ayat Allah Ta’ala yang mendukung amalan ini yaitu Surah Al-Baqarah, surat kedua khususnya ayat 183.
Ayat tersebut menyebut orang-orang beriman dan menunjukkan bahwa mereka itu wajib melaksanakan ibadah puasa termasuk pada 10 hari kedua Ramadhan sebagaimana orang-orang sebelum mereka juga memiliki kewajiban melakukannya. Tujuannya supaya menjadi manusia yang bertakwa.
Shalat Tarawih
Selain hal yang bersifat wajib, ada juga amalan yang sunnah yakni shalat tarawih berjamaah setelah shalat Isya. Umat Islam yang melaksanakannya dengan konsisten pada 10 hari kedua Ramadhan dapat meningkatkan kekhusyukan sebagai hamba Allah Ta’ala.
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dalam sebuah hadis, bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Siapapun yang menjalani puasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap suatu pahala dari Allah, niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Membaca Al-Quran
Berikutnya yakni amalan membaca wahyu yang Nabi Muhammad Saw. bawa untuk umat, Al-Quran. Melantunkannya dengan tartil hingga menelaah dan mengamalkannya dalam 10 hari kedua Ramadhan dapat mengundang kecintaan dan banyak pahala.
Rasa cinta itu maksudnya adalah perasaan terikat kepada bulan suci Ramadhan sehingga tidak ingin melalaikan ibadah. Sebab kitab ini merupakan penuntun sebagaimana Surah Al-Isra ayat 9 menyebutkannya sebagai petunjuk menuju jalan yang lebih lurus.
Bahkan dalam sebuah hadis terkenal, terdapat pertanyaan bahwa setiap orang membaca satu huruf dari Al-Quran maka ia telah mendapatkan satu kebaikan. Bayangkan satu huruf saja dan akan berlipat ganda menjadi sepuluh kebaikan sejenis dengannya.
Organisatoris lain baca ini: Petunjuk Membuat 30 Hari Ramadhan Lengkap dengan Ceramah
Menjadi Penderma
Momen yang para muslim lalui selama 10 hari kedua Ramadhan juga menjadi waktu yang tepat untuk berderma dan memberi sedekah kepada yang membutuhkan. Perilaku positif ini membersihkan harta dan jiwa.
Sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Baqarah ayat 267. Pada ayat itu, Allah Ta’ala menganjurkan orang-orang beriman untuk membelanjakan sebagian hasil usaha yang baik dan dari apa rezeki yang keluar dari bumi.
Sebuah hadis memperjelas ayat tersebut. Tidak hanya dalam konteks 10 hari kedua Puasa ini, seterusnya sedekah dapat memadamkan dosa. Seperti air yang mampu memadamkan bara dan panasnya api.
Mempersiapkan Ibadah Malam Lailatul Qadar
Amalan terakhir yang menjadi anjuran untuk para muslim laksanakan di 10 hari kedua puasa adalah bersiap-siap menyambut malam seribu bulan. Sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Qadar ayat satu sampai tiga.
Ayat tersebut menyatakan di bulan Ramadhan selain ada malam Al-Quran turun kepada utusan-Nya yaitu pada tanggal 17, juga terdapat malam kemuliaan. Kedatangan malam tersebut rahasia namun muslim bisa berupaya mendapatkannya dengan mulai beribadah malam sejak 10 hari kedua Ramadhan.
5 Amalan Ramadhan Mendatangkan Ampunan

Berbagai amalan 10 hari kedua Ramadhan di atas, selain memberikan pahala berlimpah juga dapat mendatangkan ampunan. Hal yang menjadi harapan para muslim sehingga pada hari Idul Fitri nanti dapat memulai lembaran hidup baru yang lebih bersih dari dosa.
Berikut ini, ada juga lima amalan yang secara khusus dapat menuntun seseorang kepada jalan pengampunan-Nya. Harapannya, dengan melakukan kelima hal ini di 10 hari kedua Ramadhan maka seseorang semakin mudah untuk meraih kemuliaan Lailatul Qadar.
Shalat Tahajud
Muslim melakukan ibadah sunnah ini pada malam hari setelah tidur sejenak. Allah Ta’ala berfirman melalui Surah Al-Isra [17:79]:
“Dan pada sepertiga malam terakhir berdirilah untuk shalat Tahajjud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”
Shalat Tahajjud merupakan waktu yang istimewa untuk berkomunikasi secara langsung dengan Allah Yang Maha Pengasih nan Penyayang, dan memohon ampunan-Nya.
Berdzikir
Istighfar adalah bentuk seorang yang beragama Islam mengingat dosanya dan memohon ampunan kepada Allah Ta’ala. Sebagaimana Surah Hud [11:3] berbunyi:
“Maka (ingatlah) bertaubatlah kamu kepada Allah dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhan adalah Maha Penyayang dan Maha Pengasih.”
Rasulullah Saw. juga mengajarkan agar umatnya senantiasa beristighfar, sebagaimana beliau sendiri juga melakukannya secara berulang-ulang setiap hari.
Mengingat dan Mensyukuri Nikmat Allah
Allah Swt. berfirman dalam Surah Ibrahim [14:7] yang isinya mengingatkan manusia agar terus bersyukur. Karena dengan merefleksi apa-apa rezeki dari-Nya, merasa cukup, dan terus berusaha yang terbaik maka nikmat akan bertambah.
Mensyukuri nikmat-nikmat Allah Ta’ala pada 10 hari kedua Ramadhan merupakan bentuk rasa syukur yang mendatangkan ampunan dari-Nya.
Organisatoris lain baca ini: Cari Tahu, Bisa Jadi Anda Termasuk Golongan Penyambut Ramadhan Ini
Berbuat Baik kepada Sesama
Sebagaimana tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 195, menerangkan bahwa Tuhan Yang Esa ialah Allah Swt. Ia menyukai mereka yang berbuat baik. Sebagai pengantar wahyu yang sempurna, Nabi Muhammad Saw. juga menunjukkan perilaku ini.
Beliau Saw. mengajarkan agar kita berbuat baik kepada sesama. Muslim meriwayatkan sebuah hadis yang berbunyi:
“Sesungguhnya barangsiapa yang menunjukkan jalan kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.”
Menghidupkan Malam Ramadhan
Qiyamul Lail istilahnya, merupakan amalan penting dalam Islam karena termasuk ke dalam ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan. Salah satunya berpotensi mempermudah muslim memperoleh ampunan-Nya.
Menghidupkan malam bulan suci ini pada 10 hari kedua puasa dapat berbentuk banyak hal. Salah satunya dengan mengabdikan diri sebagai hamba melalui aktivitas itikaf, yakni mengisolasi diri secara spiritual di dalam masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada-Nya.
Itikaf lazim menjadi agenda muslim di sepuluh hari terakhir bulan puasa. Namun, tidak ada salahnya bagi siapapun untuk memulainya sejak 10 hari kedua puasa. Bisa jadi untuk membiasakan diri terlebih dahulu guna mempersiapkan datangnya Lailatul Qadar.
Keutamaan 10 Hari Kedua Ramadhan

Selama 10 hari kedua Ramadhon, umat Islam memiliki kesempatan besar untuk meraih ganjaran yang besar dan berlimpah dari Allah Swt. Hadis-hadis Rasulullah Saw. dan pendapat ulama menggarisbawahi keutamaan dan keberkahan pada periode ini.
Dalam hadis riwayat Bukhari, Beliau Saw. menegaskan bahwa amalan-amalan yang selama 10 hari kedua Ramadan memiliki nilai dan pahala yang jauh lebih besar daripada amalan pada bulan-bulan lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan selama periode ini akan mendapat ganjaran yang luar biasa dari-Nya.
Kemudian, Muslim meriwayatkan hadis lain yang menggambarkan bahwa berpuasa selama Ramadhan dengan iman dan mengharapkan pahala akan menghasilkan ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu.
Ini menunjukkan bahwa selama 10 hari kedua Ramadan, Allah Ta’ala memberikan kesempatan kepada umat-Nya untuk menghapus dosa-dosa masa lalu dan memperoleh ampunan-Nya.
Pendapat ulama-ulama Islam juga menegaskan bahwa ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan selama 10 hari kedua Ramadan memiliki kekuatan untuk mengangkat derajat seseorang di sisi-Nya.
Selain itu, periode ini juga merupakan waktu yang sangat penting untuk meraih ridha Sang Pencipta. Ibadah dan amal kebaikan yang penuh keikhlasan dan ketulusan selama 10 hari kedua Ramadhan, dapat mengundang keberkahan serta ganjaran yang besar.
Organisatoris lain baca ini: Penjelasan Tarawih dan Hukumnya Menurut Mahzab Nawawi, Maliki, Syafii, Hambali
Salah satu kutipan di bawah ini juga menunjukkan betapa 10 hari kedua Ramadan penting. Kutipan ini berasal dari kitab Al Majmu’ Syarh Al Muhadzab karya Imam An-Nawawi. Beliau menyatakan:
“Adapun yang diperkuat dalam hadis-hadis yang shahih bahwa malam yang lebih utama dari seribu bulan adalah malam yang terletak di sepuluh hari kedua dari bulan Ramadhan, dan itulah yang menurut banyak ulama sebagaimana yang dikeluarkan oleh Al-Bukhari dari hadis Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma.”
Kesimpulan

Kesimpulannya, selama bulan puasa, umat Islam menghadapi tantangan spiritual dengan meningkatkan amalan ibadah dan kebaikan. Tantangan terus berlanjut hingga mencapai pada 10 hari kedua Ramadhan dan hari-hari berikutnya.
Terdapat lima hal yang menjadi anjuran dan panduan utama bagi umat Islam dalam memperoleh keberkahan dan mendekatkan diri kepada-Nya. Kelimanya yaitu puasa, shalat tarawih, membaca Al-Quran, bersedekah, dan beribadah di malam Lailatul Qadar.
Setiap amalan didukung oleh ayat Al-Quran dan hadis yang menegaskan keutamaan dan pentingnya pelaksanaannya.
Pada sisi lain, terdapat juga lima amalan di 10 hari kedua Ramadan yang mendatangkan ampunan, memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk membersihkan diri dari dosa dan mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan penuh keikhlasan.
Amalan-amalan tersebut termasuk shalat tahajjud, istighfar, mensyukuri nikmat Allah, berbuat baik kepada sesama, dan menghidupkan malam bulan suci Ramadhan.
Sementara itu, 10 hari kedua Ramadan menjadi periode yang sangat istimewa bagi umat Islam, di mana kesempatan untuk meraih ganjaran yang besar dan berlimpah dari Allah Ta’ala tersedia dengan luas.
Hadis-hadis Rasulullah Saw. dan pendapat ulama menegaskan keutamaan dan keberkahan pada periode ini, di mana setiap kebaikan mendapat nilai dan pahala yang jauh lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
Dengan demikian, Dia telah memberikan kesempatan selama 10 hari kedua Ramadan sebagai anugerah besar bagi umat Islam untuk memperoleh ampunan, keberkahan, dan ganjaran yang melimpah. Penting bagi setiap muslim untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
Referensi
- Fadilah Ramadan oleh Ahmad T. R. dari Universitas Islam Negeri Jakarta
- Lima Belas Keistimewaan Sepuluh Hari Kedua Ramadhan oleh H. Nurbani dari Islam Pos
- Kelompok yang Merugi Pada Bulan Ramadhan dari Institut Agama Islam Negeri Pare Pare