Fase Terberat Ramadhan: 6 Cara Mendapatkan Rahmat-Nya

3 Fase terberat ramadhan konsep
Sumber: canva.com

Fase Ramadhan memiliki tiga masa penting yang dapat menjadi ujian terberat seorang hamba. Temukan definisi ketiganya. Lalu raih rahmat, ampunan, serta kebaikan dengan anjuran doa-doa berikut ini. Ada juga tips menghadapi saat-saat tersulit bulan suci. Konsep Organisasi

Definisi 3 Fase Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan suci dalam agama Islam yang memiliki makna dan signifikansi penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama fase Ramadhan, umat Islam berpuasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Bacaan Lainnya

Hukumnya wajib sebagai bagian dari perintah Allah Ta’ala. Ibadah ini juga merupakan satu dari lima rukun Islam. Namun ada hukum khusus yang mengatur mereka yang sakit dan tidak berakal sehat. Bagi orang yang berpuasa, sesungguhnya ia mengalami ketiga fase Romadhon.

Ketiganya membentuk bagian penting dari pengalaman spiritual umat Muslim selama bulan ini. Fase Ramadan ini bisa berupa 10 hari pertama, lalu berikutnya hingga 30 hari berakhir. Bisa juga berupa masa-masa yang menentukan apa yang dapat seseorang peroleh dalam persepuluh masa puasanya.

Fase Ramadan yang pertama mempunyai tanda kedatangan rahmat-Nya yang melimpah. Umat Muslim menyambutnya dengan kegembiraan dan antusiasme. Alasannya karena mereka percaya bahwa bulan ini membawa berkah dan ampunan.

Selama fase Ramadan bernama Rahmat ini, umat Muslim fokus pada ibadah, memperbanyak doa, membaca Al-Quran, dan melakukan amal kebaikan.

Mereka juga memperbaiki hubungan mereka. Baik dengan Sang Pencipta maupun sesama manusia. Momen untuk memperdalam hubungan spiritual dan meningkatkan kesadaran diri dalam memanfaatkan bulan ini semaksimal mungkin.

Selanjutnya, fase Ramadan kedua bernama Maghfirah. Ini adalah waktunya memohon ampunan dan pengampunan dari Allah Yang Maha Mengampuni. Umat Muslim menjalaninya dengan mengingat dosa-dosa, mengakuinya, dan bertaubat.

Mereka merenungkan perilaku masa lalu mereka, sambil bertekad untuk melakukan perubahan positif dalam hidup. Selama fase Ramadan ini juga, umat berupaya membersihkan hati dan jiwa.

Memohon pengampunan merupakan bagian integral dari ibadah selama bulan penuh berkah ini. Umat Muslim diingatkan untuk memperdalam kesadaran akan pentingnya pengampunan dan semangat menata kembali hidup.

Pengertian Fase Ramadhan Lainnya

Fase Ramadhan yang terakhir yakni Itqun Minannar. Ada juga yang menyebutkan Ihsan. Masa ini menekankan pada konsep melakukan kebaikan secara ikhlas dan sempurna. Setelah menerima rahmat dan memohon ampunan dari Sang Khalik, umat Muslim menunjukkan ikhtiar kebaikan lainnya.

Organisatoris lain baca ini: Islam Menganjurkan Lima Hal Ini Tentang Lailatul Qadar

Terutama dalam hal konsistensi taubat dan ibadah agar terbebas dari api neraka. Juga menambah nilai hasil ibadah dengan perbuatan baik untuk orang lain. Seperti kedermawanan. Tentang bagaimana mereka peduli terhadap sesama manusia. 

Selama fase Ramadan ini, Islam menganjurkan umatnya untuk memberikan sedekah dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan amal. Ihsan mencakup tindakan-tindakan baik dan melakukannya perlu niat yang tulus serta keikhlasan.

Ikhlas berarti tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari manusia. Fase Ramadhan ini menjadi saat-saat yang tepat untuk memperkuat ikatan sosial dan membantu mereka yang kurang beruntung dalam masyarakat, menunjukkan kelembutan Islam itu sendiri.

Secara keseluruhan, tiga fase Ramadan yaitu rahmat, maghfirah, dan ihsan. Ketiganya membentuk kerangka spiritual yang kuat bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Lalu membersihkan jiwa mereka dan berbuat kebaikan bagi sekitarnyal.

Fase Ramadhan bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang memperdalam hubungan dengan-Nya dan menginspirasi tindakan-tindakan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Anjuran Doa di 3 Fase Ramadhan

Canva.com

Kemudian, untuk melalui ketiga fase Ramadan, Islam menganjurkan umatnya senantiasa berdoa. Mulai dari doa-doa untuk memohon rahmat Allah Ta’ala, memohon ampunan dan diterima taubat, serta memohon kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.

Berikut adalah penjelasan singkat tentang anjuran tersebut, beserta lafal doa dalam bahasa Arab beserta artinya dan sumber dalilnya dari Al-Quran dan hadis.

 “اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاهْدِنِي وَارْزُقْنِي”

Doa tersebut khusus untuk fase Ramadan rahmat dalam bahasa Indonesia berarti berikut. “Ya Allah, ampunilah aku, dan berilah rahmat kepadaku, berilah petunjuk kepadaku, dan berilah rezeki kepadaku.”

Dalilnya terdapat dalam Surah Al-Baqarah ayat 286. “Dan janganlah Engkau pikulkan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau pikulkan kepada orang-orang yang sebelum kami.

Dan janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaf kepada kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami; maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”

“اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي”

Doa di atas khusus untuk fase Ramadan maghfirah. Artinya yakni “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai keafwan, maka maafkanlah aku.”

Dalilnya terdapat dalam hadis riwayat Tirmidzi. Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Barangsiapa yang berdoa untuk saudaranya dengan kebaikan, malaikat akan mengucapkan: ‘Amin, dan untukmu juga seperti itu’.”

“اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا”

Terakhir, salah satu doa khusus fase Ramadan ihsan. Berikut artinya: “Ya Allah, berilah jiwa ku takwa, dan sucikanlah ia. Karena Engkaulah yang lebih mengetahui akan keadaannya. Engkaulah pelindung dan pemeliharanya.”

Dalilnya terdapat dalam hadis riwayat Ahmad. Nabi Muhammad Saw. bersabda: “Barangsiapa yang memberi petunjuk kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya. Tanpa mengurangi pahala orang yang mengikutinya tersebut.”

Dengan memperbanyak doa-doa ini selama ketiga fase Ramadan, besar harapan seorang Muslim untuk dapat meraih kemenangan. Salah satu ikhtiar agar mereka dapat bertemu Idul Fitri dengan jiwa yang lebih suci.

Cara Dapat Melewati Fase Terberat Ramadhan

Melewati masa terberat dalam fase Ramadhan dapat menjadi tantangan bagi banyak orang. Terutama karena puasa yang panjang dan menjalankan ibadah di tengah-tengah kesibukan sehari-hari.

Namun, ada beberapa cara yang dapat membantu seseorang melewati waktu tersebut dengan lancar. Berikut tipsnya.

  • Mengatur waktu istirahat dan tidur
  • Mengonsumsi makanan bergizi
  • Senantiasa berdoa memohon kekuatan
  • Memaknai Al-Quran
  • Menjaga sikap positif dan sabar
  • Mengupayakan berada di lingkungan orang-orang yang rajin beribadah

Organisatoris lain baca ini: Penting Untuk Muslim, Berburu Kebaikan Lailatul Qadar Tahun 2024

Penting bagi umat Muslim untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan istirahat yang cukup selama fase Ramadan. Hal ini termasuk mengatur waktu tidur agar tubuh tetap segar dan bugar saat menjalani puasa.

Lalu ketika berbuka dan sahur, penting untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Ini akan memberi energi yang cukup untuk menjalani puasa seharian dan membantu tubuh tetap kuat.

Menghindari makanan yang berlemak dan berat juga dapat membantu mencegah kelelahan selama fase Ramadan terberat terjadi. Barangkali karena pekerjaan banyak, stress, ataupun gundah maka mohonkanlah ketenangan dan kekuatan kepada-Nya.

Tak kalah penting, yaitu membaca Al-Quran. Sebab ialah sumber kekuatan spiritual yang dapat membantu seseorang melewati masa-masa terberat. Ikuti praktik berdasarkan saran di dalamnya serta keterangan ulama untuk menghadapi tantangan selama puasa.

Lengkapi juga dengan sikap positif dan sabar. Ini sangat penting dalam menghadapi fase Ramadan yang berat. Mengingat tujuan ibadah yang dilakukan dan mengingat pahala yang dijanjikan oleh Allah Ta’ala dapat membantu seseorang tetap tegar dalam menjalani puasa.

Ulama Sheikh Yusuf al-Qaradawi telah menekankan pentingnya kesabaran dan keteguhan hati selama fase Ramadan berlalu. Beliau menekankan bahwa puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menahan diri dari perilaku tidak pantas.

KH. Ma’ruf Amin selaku ulama juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan spiritual. Guna melancarkan Muslim menghadapi fase Ramadan terberat.

Beliau menyarankan umat Muslim untuk mengatur pola makan yang sehat dan menjaga kebersihan. Adapun bila melakukan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, maka berisiko terhadap kekuatan spiritualitas seseorang.

Dengan mengikuti saran-saran tersebut, umat Muslim berpotensi dapat melewati saat-saat terberat bulan ini sekalipun dengan lancar. Serta mendapatkan manfaat yang maksimal dari ibadah puasa.

Fase Terberat Ramadhan Adalah

Canva.com

Fase Ramadan yang menjadi masa terberat adalah periode dimana umat Muslim merasakan tantangan terbesar dalam menjalankan ibadah puasa. Ini sering terjadi pada pertengahan dari bulan suci ini.

Seperti ketika tubuh sudah mulai terbiasa dengan pola puasa. Namun, masih harus melewati sisa waktu yang cukup panjang sebelum akhir bulan tiba. Fase Ramadan yang berat itu akan terasa sebagai waktu yang paling sulit.

Berbagai faktor bisa melatarbelakanginya. Kelelahan fisik, godaan untuk melanggar puasa, dan tekanan dari lingkungan sekitar sangat mungkin menjadi alasan. Kala seseorang merasa menjalani saat-saat yang berat selagi bulan puasa bergulir.

Pendapat mengenai hal tersebut sebetulnya bervariasi. Tergantung pada pengalaman dan kondisi individu. Bagi sebagian orang, hal yang paling sulit mungkin adalah menahan lapar dan haus selama berjam-jam tanpa makanan dan minuman.

Hal itu bisa menjadi ujian fisik yang besar, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan cuaca panas. Serta memiliki pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik tinggi ataupun tenaga ekstra. Terlebih di Indonesia saat ini dan kondisi pemanasan global di seluruh dunia.

Selain itu, godaan untuk melanggar puasa juga dapat menjadi hal yang paling sulit dijalani selama Ramadhan. Indonesia banyak gerai makanan dan minumannya. Keadaan semacam itu bisa menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga niat dan kepatuhan hamba.

Organisatoris lain baca ini: Lombok Timur, Rahasia Sejarah Kelahiran Salah Satu Ulama Besar di Indonesia

Imam Ahmad meriwayatkan Nabi Muhammad Saw. bersabda berikut. “Puasa adalah perisai, maka janganlah kalian berbicara jahat dan janganlah kalian berbuat bodoh. Jika ada seseorang yang mencela atau berbuat buruk kepadamu, katakanlah, ‘Aku sedang berpuasa’.”

Hadis tersebut menunjukkan bahwa menjaga niat dan kepatuhan terhadap aturan puasa merupakan ujian tersendiri dalam menjalani berbagai fase Ramadan.

Sheikh Ibn Uthaymeen, seorang ulama terkenal. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan hati dan menjauhi perkataan atau perbuatan yang dapat merusak ibadah puasa. Oleh karena itu, setiap Muslim perlu mempelajari apa-apa saja yang mubah, fardhu, haram, dan lain sebagainya dalam Islam.

Secara keseluruhan, fase Ramadhan terberat yaitu ketika umat Muslim mendapatkan ujian dalam segala aspek. Baik fisik maupun spiritual. Dengan kesabaran, ketekunan, dan niat yang tulus, umat Muslim dapat melewatinya dan meningkatkan keimanan.

Referensi

  1. Hadis yang Menerangkan Pembagian 3 Fase Ramadhan oleh Ustadz M. Alvin
  2. Buku Tuntunan Amaliah Ramadhan oleh Dr. M. Wardah, M.Ag.
  3. Memperbanyak Berdoa pada Bulan Suci Ramadhan oleh Ahmad F.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *