Induk Organisasi Anggar, merupakan wadah bagi para pecinta olahraga tersebut. Bagaimana dengan jalan sejarahnya? Angger Dhestyasari – Organisasi.co.id
Beritaku.id, Konsep Organisasi–Anggar atau fencing, permainan pedang ini telah ada sejak dulu kala. Meskipun tak berbentuk seperti sekarang. Terbukti dengan temuan ukiran yang menggambar tentang permainan anggar di sebuah kuil dekat dengan Luxor, Mesir. Berasal dari 1190 Sebelum Masehi.
Lalu anggar berkembang menjadi permainan militer, hingga pada abad ke-15 mulai bergeser menjadi sebuah olahraga. Terlansir dari laman Olympic.org, Italia dan Jerman menjadi negara yang mengklaim asal-usulnya.
Nah, supaya lebih jelas lagi apa itu anggar, sejarahnya baik di Indonesia atau dunia, peraturan bermain serta yang lainnya. Berikut ini Beritaku.id telah merangkumnya.
Anggar, Sejarah, Jenis Permainan dan Peraturan, Induk Organisasi
Menurut KBBI, anggar memiliki dua arti. Pertama, sebagai permainan yang dua belah pihak memakai pedang. Sedangkan arti kedua, sebuah olahraga bela diri yang menggunakan alat untuk menusuk, memarang, atau keduanya sekaligus.
Anggar pertama kali masuk dalam Olimpiade pada Olimpiade Athena 1896. Lalu kompetisi untuk wanita baru masuk Olimpiade pada tahun 1914 di Paris. Ada tiga jenis senjata yang digunakan dalam anggar, yaitu foil, sabre, dan épée.
Meskipun saat ini pria dan wanita bermain dengan tiga macam jenis pedang. Dulu, pada awal masuk ke Olimpiade, wanita hanya boleh turun bertanding dengan foil. Hingga pada Olimpiade di Atlanta dan epee diperkenalkan. Lalu pada tahun 2004 pedang wanita untuk anggar muncul.
Dalam permainan anggar setiap cabang memiliki peraturannya sendiri. Namun, ada tiga hal yang perlu kita perhatikan saat ingin bermain anggar.
Pertama, foil; senjatanya berujung pipih. Kedua, perlengkapan perlindungan diri seperti topeng dan jaring kawat. Ketiga, beberapa peraturan sasaran yang akan memperoleh nilai.
Organisatoris lain baca ini: 4 Teori Organisasi: Klasik, Hubungan Manusia, Sistem Dan Pengambilan Keputusan
Induk organisasi anggar di dunia adalah FIE atau Federation Internationale d’Escrime yang berdiri pada 29 November 1913. Saat ini FIE berpusat di Maison du Sport International di Lausanne, Swiss.
Sedangkan di Indonesia, induk anggar bernama IKASI, singkatan dari Ikatan Anggar Seluruh Indonesia. Namun, sebelum bernama IKASI. Organisasi yang sekarang menjadi induk anggar Indonesia ini dulu bernama IPADI, singkatan dari Ikatan Pendekar Anggar Indonesia.
Bagaimana? Apa penjelasan di atas sudah jelas? Belum, ya? Oke, karena Beritaku.id akan membahasnya lebih dalam lagi di bawah ini.
Sejarah Anggar Di Dunia dan Indonesia
Seperti yang sudah tertulis di atas, anggar adalah permainan yang menggunakan pedang dan sudah ada sejak sebelum Masehi. Berikut adalah penjelasan sejarah anggar di dunia maupun Indonesia.
Sejarah Perkembangan Olahraga Anggar di Dunia
Melansir dari Britannica, jauh sebelum anggar terkenal sebagai olahraga, bangsa Romawi telah membawa pertarungan pedang ke dalam seni yaitu gladiator. Namun, sejak Roma jatuh, pertarungan pedang menjadi kurang seragam.
Pada masa ini juga banyak yang menyalahgunakan kemampuan tersebut. Hingga Raja Edward mengeluarkan dekret “the most unheard-of villainies” yang terlaksana oleh pendekar pedang, di London pada tahun 1286.
Lalu pada abad ke-15, perkumpulan master anggar terbentuk di seluruh Eropa. Yang mana yang paling mendapat perhatian adalah Marxbrüder, Organisasi St. Marcus of Löwenberg.
Karena surat patennya terkabulkan oleh penguasa Roma, Frederick III di tahun 1480. Awalnya cara bermain anggar di organisasi sangat kasar. Terlihat seperti gulat.
Untuk pertama kalinya Inggris memberikan izin pada permainan anggar di tahun 1540. Setelah Raja Henry VIII mengesahkan hak paten pada beberapa guru anggar untuk mengajar di sana. Gaya awal permainan Inggris yaitu dengan sebuah pedang pemotong dan perisai kecil.
Sejarah Perkembangan Olahraga Anggar Lainnya…
Lalu dari Italia ada seorang master anggar yang menemukan keefektifan penggunaan ujung pedang. Yang kemudian di akhir abad ke-16 gaya anggar sederhana yang lebih menekankan keterampilan dan kecepatan daripada kekuatan, menyebar di Eropa. Beserta rapier-nya.
Lalu pada abad ke-17, anggar mengalami perubahan yang cukup dramatis. Karena Prancis mengembangkan pedang yang lebih pendek. Juga karena pengadilan Louis XIV mengatur busananya lebih terlihat modelis. Yang juga langsung menyebar dengan cepat di Eropa.
Walaupun pada awalnya mendapat cemoohan. Namun, karena ringan dan mudah untuk melakukan gerakan penyerangan serta bertahan membuat orang lebih menyukainya. Sehingga mulai meninggalkan rapier. Apalagi pedang rapier tidak cocok dengan baju ala Prancis yng mengenakan stoking sutra, celana, dan mantel brukat.
Selain itu sekolah anggar, di Perancis memberikan pelatihan yang menekankan pada strategi. Lalu demi menciptakan keamanan, maka dibuatlah pedang filefoil untuk latihan.
Pada abad ke-18, master anggar La Boëssière dan duelist terkenal Joseph Bologne, Chevalier de Saint-Georges, merancang sebuah masker.
Agar saat bermain anggar tidak ada luka yang mengenai wajah. Penemuan masker tersebut membuat gerakan bisa lebih kompleks. Serta membuat anggar semakin diminati banyak orang.
Meskipun begitu, pada abad ke-18 eksistensi anggar juga menurun. Hal ini karena senjata api yang juga berkembang pesat. Sejak saat itu anggar masuk ke dalam olahraga seni berpedang.
Meskipun sudah berkembang sejak lama, anggar baru terorganisir menjadi sebuah olahraga pada tahun 1880-an. Saat master anggar, Camille Prévost, mengumpulkan konvensi dasar.
Lalu muncullah beberapa organisasi anggar resmi, seperti; Amateur Fencers League of America yang diresmikan pada tahun 1891. Hingga pada tahun 1896, anggar dengan pemain laki-laki resmi masuk ke Olimpiade.
Sejarah Perkembangan Anggar di Indonesia
Bukan menjadi rahasia lagi, jika Indonesia dulu pernah mengalami penjajahan oleh beberapa bangsa Eropa serta Jepang. Memang dalam penjajahan itu banyak sengsaranya.
Namun, ada beberapa pengalaman selain yang menyedihkan yang bisa Indonesia dapat. Salah satu contohnya bisa kenalan dengan olahraga anggar ini.
Pada masa Pemerintahan Hindia Belanda mengajarkan anggar untuk mereka yang sekolah militer. Bagi militer Belanda, anggar menjadi hal yang penting.
Oleh karena itu, anggotanya harus belajar dulu di Sekolah Olahraga Militer yang ada di Bandung. Yang mana sekolah tersebut memakan waktu hingga satu tahun.
Banyak pula tokoh-tokoh militer Indonesia yang ahli bermain anggar. Seperti; Dr. Singgih Suparman, Warsim, Paiman, Setu, Maryono. Selain itu, Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno, juga memiliki keahlian bermain anggar.
Melansir dari KONI Kota Bandung. Pada tahun 1948 di Solo, pada PON I anggar ditampilkan baru bersifat demonstrasi. Demonstrasi itu didukung para pemain yang juga merupakan guru-guru anggar terkenal, yaitu; Soeratman Agam, Soeratman, dan J. Sengkel.
Serta dibantu oleh pemain anggar lainnya, seperti Dr. Singgih yang merupakan ketua umum organisasi anggar pertama kali di Indonesia. Yang disebut dengan IPADI singkatan dari Ikatan Pendekar Anggar Indonesia.
Pada PON II yang ada di Jakarta pun anggar masih bersifat demonstrasi. Namun, di sini sudah mulai ada ketertarikan dari warga sipil. Bertepatan dengan momen tersebut, terlaksana kongres untuk menetapkan R. A. Kosasi sebagai Ketua Umum.
Nama organisasi yang semula IPADI menjadi IKASI singkatan dari Ikatan Anggar Seluruh Indonesia.
Baru pada PON III, sudah ada pemain muda yang tertarik dan secara berangsur perkumpulan setempat pun mengirimkan perwakilannya. Setelah itu anggar selalu mendapat panggung dalam PON sampai sekarang.
Peraturan Permainan Olahraga Anggar
Ada tiga peraturan umum yang harus dipatuhi saat bermain anggar. Berikut ini ketiga peraturan tersebut beserta penjelasannya yang dilansir dari laman Penjaskes.co.id.
Peringatan Biasa
Berikut peraturan permainan anggar yang harus diperhatikan dalam peringatan biasa.
- Pakaian yang tidak rapi atau tidak lengkap.
- Tidak teliti dalam menyambungkan alat listrik.
- Tidak membawa perlengkapan senjata cadangan.
- Melindungi daerah perkenaan dengan tangan atau lengan yang tidak memegang senjata.
- Memegang alat listrik dengan tangan yang tidak menggunakan senjata.
- Menusukkan ujung senjata pada loper.
- Sengaja menabrakkan diri pada lawan.
- Membelakangi lawan dalam pertandingan.
- Membuka masker sebelum wasit menghentikan pertandingan.
- Lari membelakangi lawan demi terhindar dari tusukan.
Peringatan Keras
Berikut ini peringatan keras yang perlu diperhatikan saat bermain anggar.
- Harus sportif, siapa pun itu lawannya. Bagaimana pun bentuknya.
- Curang dengan cara apa pun itu yang merugikan lawan.
- Menjadi pengganggu jalannya pertandingan.
- Menusuk secara kasar, juga melakukan aksi yang membahayakan lawan.
- Melakukan pertandingan tanpa menggunakan pengontrolan alat-alat.
- Pergi keluar pertandingan tanpa izin dari wasit.
- Melakukan cara-cara yang kurang sportif. Contohnya istirahat sejenak atau pun mengganggu konsentrasi dari lawan.
- Tidak segara datang memenuhi panggilan.
- Tidak menuruti perintah wasit.
Organisatoris lain baca ini: Organisasi Cinta Lesty Rezky, Dan Kesan Tidak Elegan Meski Kelihatan Tegar
- Membuat tipu daya yang tidak sportif.
- Melakukan pengaturan kemenangan. Seperti memberi kesempatan kepada lawan untuk melakukan tusukan yang menguntungkan.
- Memalsukan tanda resmi dari panitia pengontrol pertandingan.
- Sengaja menabrakkan diri pada lawan dan dalam kesempatan ini melakukan pukulan terhadap lawan dengan grip.
- Memalsukan atau menghapus tanda-tanda kontrol.
- Berpura-pura cedera, walaupun dokter tidak mengatakan demikian.
- Melakukan pembalasan dendam di atas loper.
- Mengalihkan perhatian lawan untuk memberi kemenangan pada teman satu tim.
- Tidak hadir ke dalam lapangan pertandingan setelah dipanggil sebanyak 3 kali.
Peringatan Khusus
Berikut ini merupakan peraturan khusus bermain anggar yang perlu untuk diperhatikan.
- Menggunakan tangan yang tidak membawa pedang untuk melakukan pertahanan maupun penyerangan.
- Sengaja merangkul lawan demi menghindari tusukan pada daerah perkenaan.
- Menempelkan bagian listrik yang tidak terisolir dengan vest metalik
- Membuat ” fleche ” dan menubruk lawan.
- Sengaja melakukan lompatan ke samping. Keluar loper untuk menghindari pergerakan senjata lawan.
- Sengaja mengenai bagian tubuh yang bukan daerah perkenaan dengan tujuan tertentu.
Cabang Pertandingan Olahraga Anggar
Dalam olahraga anggar ada tiga cabang pertandingan yang diklasifikasikan pada jenis senjatanya.
Cabang Floret atau Foil
Pada cabang ini pemain anggar menggunakan senjata alias pedang jenis foil. Senjata jenis ini adalah yang paling ringan dalam anggar.
Pedang floil atau floret memiliki bentuk seperti persegi kecil yang langsing dan lentur. Ujungnya datar atau bulat, tumpul dan berpegas. Bila ditusukkan akan naik atau turun. Memiliki berat 500g.
Dalam cabang floret, pemain hanya boleh bergerak maju atau mundur. Arah tusukan pedang hanya boleh pada daerah yang diberi nama torso. Torso ini meliputi daerah dada kanan, perut, perut bagian bawah, dan bahu depan.
Pemain anggar akan mendapat nilai apabila menusuk pada daerah tersebut. Lalu akan dinyatakan menang jika pemain bisa mendapatkan 5 poin dari 6 menit masa tanding.
Cabang Sabel atau Sabre
Pedang yang digunakan di cabang ini berbentuk segitiga. Sudutnya tidak tajam. Terlihat seperti parang kecil. Memiliki berat 500g.
Di cabang ini sasaran serangnya ada pada daerah torso berada di kepala, juga tangan. Hal inilah yang membuat topeng atau masker cabang ini berbeda daripada floret dan degen. Cara penilaian cabang ini sama dengan dengan foil.
Cabang Degen atau Épée
Untuk cabang ini, pedang yang digunakan memiliki bentuk segitiga dan berparit. Pangkalnya tebal. Bagian samping ke ujung kecil dan sedikit kaku. Berpegas dan memiliki ujung datar. Beratnya 750g sampai 770g.
Sasaran serangnya seluruh bagian tubuh. Cara penilaiannya sama dengan dua cabang yang lain.
Induk Organisasi Anggar Seluruh Dunia dan Indonesia
Setiap olahraga pasti memiliki induk organisasi yang mana ada untuk mengoordinasi atlet. Juga untuk terus melestarikan cabang olahraga tersebut dengan bibit-bibit muda.
Berikut ini adalah induk organisasi anggar seluruh dunia dan Indonesia.
FIE atau Federation Internationale d’Escrime
Induk organisasi anggar di dunia adalah FIE atau Federation Internationale d’Escrime yang berdiri pada 29 November 1913.
Saat ini FIE berpusat di Maison du Sport International di Lausanne, Swiss. FIE didirikan oleh sembilan negara yaitu, Belgia, Republik Ceko, Prancis, Inggris Raya, Belanda, Norwegia, Italia, dan Hongaria.
Organisatoris lain baca ini: Komunikasi Organisasi: Pengertian, 6 Model Dan Fungsi
Federasi ini pertama kali mengadakan kongres pada 23 Juni 1914, yang pada saat itu menerima 7 anggota negara baru. Di antaranya yaitu; Amerika Serikat, Swiss, Rusia, Rumania, Monako, Denmark, dan Austria.
Sekarang ini negara yang tergabung pada FIE sebanyak 157. Termasuk Indonesia.
IKASI atau Ikatan Anggar Seluruh Indonesia
Sementara induk anggar di Indonesia bernama IKASI singkatan dari Ikatan Anggar Seluruh Indonesia. Namun, sebelum bernama IKASI. Organisasi ini dulu bernama IPADI, singkatan dari Ikatan Pendekar Anggar Indonesia yang diprakarsai Dr. Singgih.
Hingga pada tahun 1951, bertepatan dengan pergelaran PON II di Jakarta. Saat itu kongres yang mengubah nama IPADI menjadi IKASI.
Serta pemilihan Ketua Umum baru yaitu R.A Kosasi yang berkantor pusat di Bandung. Lalu pada tahun 1967 pusat IKASI berpindah ke Jakarta.
Itulah sejarah panjang terbentuknya organisasi anggar dari masa Mesir sampai ke pendirian induk organisasi olahraga.