Mengenal Cakrabirawa, adalah panglima yang membanggakan Indonesia, namun mereka juga menghunuskan pedang dari belakang kepada tanah Indonesia, tanah Ibu Pertiwi. Begini jelasnya. Ayu Maesaroh – Organisasi.co.id
Hai, kembali dengan tulisan yang semoga menjadi api kalian, menggebukan hati, dalam menjaga harkat martabat, serta daulat negara.
Dengan segenap wilayah dan kekayaan alam semesta yang ada, membuat manusia dari kalangan manapun akan bersimpuh, berterimakasih kepada-Nya.
Tapi sebuah wilayah, tidak akan lepas dari yang namanya seorang pemimpin, dengan bentuk mereka yang menjadi Presiden, Raja, ataupun lainnya.
Yang mana mereka memiliki kewajiban membuat wilayah kekuasaan mereka menjadi lebih maju, bahkan menjelma menjadi negara adidaya.
Namun, disamping hal tersebut, menjadi seorang pemimpin memiliki tingkat resiko yang cukup berat. Dimulai dengan kecaman dari berbagai warganya jika kebijakan yang pemimpin tersebut layangkan tidak sesuai, hingga kepada keamanan dari pemimpin tersebut.
Hal ini, juga dilakukan oleh Indonesia, pada zaman Ir Soekarno yang lalu. Pada zaman itu, nama ‘mengenal Cakrabirawa’ sangat terkenal sebagai panglima garda depan Presiden yang sangat tangguh.
Alasan Cakrabirawa Berkhianat
Mengenal para garda terdepan presiden cakrabirawa. Dulu mereka sangat gagah, menjadi sekumpulan orang yang sangat berwibawa, dengan kekuatan yang mereka punya.
Namun, lambat laun antara mereka pun berubah, seiring dengan jabatan mereka yang semakin penting, membuat siapa saja haus akan sebuah kekuasaan, dengan benefit yang mereka dapatkan.
Hingga akhrinya sebuah jalan pintas, dengan menghalalkan semuanya. Menjadi gagasan penting mereka dalam melancarkan aksi untuk merebut sebuah kekuasaan.
Organisatoris lain baca ini: Bentuk Pidato, Pengertian Dan Bagian-Bagiannya
Seperti kudeta, yang dilancarkan oleh para anggota G30S PKI, yang merupakan peristiwa semalam, namun memiliki efek luar biasa bagi warga Indonesia kala itu.
Berbagai orang-orang penting dalam kubu kepercayaan Presiden, satu demi satu berkhianat, memunculkan ‘siapa’ mereka yang sebenarnya.
Topeng yang terdahulu masih melekat, namun ditimpa kembali dengan topeng lain. Berharap semua orang dapat memiliki satu pola pikir yang sama, yakni ‘aku adalah baik, dan engkau terpesona dengan ‘kebaikan’ yang aku berikan’.
Hubungan Cakrabirawa dan PKI
Tapi, apa hubungannya antara Cakrabirawa dengan PKI? Jika kita lihat dengan saksama, keduanya adalah hal yang berbeda.
Mereka memiliki hak dan kewajiban yang bahkan berbeda. Hingga kepada tanggungjawab dari keduanya juga berbeda, serta latar belakang dari mereka juga berbeda.
Pasukan Cakrabirawa
Mengenal pasukan cakrabirawa, seperti yang sudah kita singgung sebelumnya, bahwa mereka adalah panglima handal yang terpilih, guna menjadi garda terdepan dari Presiden soal keamanan beliau.
Mulai dari menemani beliau ke berbagai tempat dengan tujuan tertentu, hingga keamanan beliau dari serangan para musuh, kala itu adalah para penyerang PKI yang sangat gencar dalam menyerang kubu dari Indonesia.
Pasukan cakrabirawa ini, mereka berasal dari 3 jenis TNI yang ada di Indonesia, yakni dari angkatan darat, laut, hingga udara. Pemilihannya pun tidak main-main.
Mereka terpilih, karena dulu para panglima yang terpilih tersebut dapat memboyong pemerintah Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta, karena suasana yang genting, mengharuskan Presiden pindah meninggalkan Jakarta.
Dan panglima cakrabirawa, sekarang terkenal sebagai Paspamres, alias Pasukan Pengamanan Presiden.
Pasukan G30 S PKI
Kata G30 S merupakan singkatan dari Gerakan 30 September, yang mana hal tersebut berlangsung pada satu malam, kemudian berlanjut pada tanggal 1 Oktober, pada masa kepemimpinan Ir Soekarno.
PKI adalah salah satu pihak yang mana pada zamannya, mereka sangat berambisi untuk mengubah ideologi pancasila menjadi ideologi komunis, yang mana mereka balut dengan kata ‘NASAKOM’ yang artinya Nasional, Agama, serta Komunis.
Hingga pada waktu itu, PKI akhirnya membuat sebuah gerakan yang sekarang terkenal dengan G30S PKI, yang mana gerakan tersebut menjadi titik brutal dalam mencoba mengubah ideologi sebuah negara.
Seperti yang tercatat dalam sejarah, PKI pada masa itu sangat strategis jabatan mereka. Menjadi komponen yang sangat penting dalam kepemerintahan Indonesia, yang dipimpin oleh Ir Soekarno.
Pada masa itu, Indonesia dalam masa pengalihan sistem kepemimpinan, yang berubah menjadi Presidensil, setelah adanya dekrit Presiden pada waktu itu.
Karena jabatan mereka sangat strategis, tidak heran jika para anggota PKI tersebut dapat dengan mudah melakukan propaganda, manipulatif, yang pada akhirnya mengadu domba antar satu dengan yang lainnya, terutama kepada rakyat.
Hingga pada puncaknya yaitu penculikan dari para 7 jenderal handal yang tergabung dalam cakrabirawa tersebut. Usut punya usut, orang-orang yang menculik dan membunuh jenderal tersebut, juga melakukan hal itu atas pengaruh dari PKI sendiri.
Logo Cakrabirawa
Untuk mengenal daripada pasukan cakrabirawa, Pesiden yang waktu itu membentuk langsung atas dasar beberapa masukan dari para pihaknya kala tu.
Lalu dengan hati yang senang dan gembira, pasukan ini resmi menjadi bagian penting dalam keamanan orang paling penting di Indonesia.
Menjaga keamanan serta keberlangsungan hidup daripada Presiden saat pergi ke daerah manapun, entah daerahnya sendiri, ataupun mancanegara dengan berbagai kepentingan.
Organisatoris lain baca ini: Organogram Kelas Kreatif: Bagan Struktur Dan Contoh
Hingga sekarang seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pasukan ini akhirnya berganti nama menjadi PASPAMRES, yakni Pasukan Pengamanan Presiden. Berikut logo pasukan pengamanan presiden yang dulu dan sekarang.
RPKAD vs Cakrabirawa
Kita mengerti bagaimana zaman dahulu para panglima Cakrabirawa, dengan ganasnya merek menculik sekaligus membunuh para 7 panglima besar yang menjadi pihak terpenting dalam keamanan presiden.
Bahkan dari peristiwa tersebut, PKI semakin luwes dalam melancarkan beberapa aksinya, sehingga perubahan ideologi hampir terlaksana dan berhasil.
Namun, ada salah satu pihak yang pada waktu itu, memilih untuk tidak ikut bergabung dengan Cakrabirawa, yang mana sudah tersetel oleh pihak daripada PKI pada masa itu.
Ialah RPKAD atau singkatan dari Resimen Para Komando Angkatan Darat. Yang mana dulu mereka sangat terkenal dengan prestasi yang mereka raih.
Sehingga baret merah menjadi identik dari RPKAD pada waktu itu. Namun seiring dengan munculnya Cakrabirawa, kedua kubu tersebut sering mengalami bentrok.
Entah dalam masalah hal sepele, hingga masalah yang menimbulkan bentrok serius. Mengingat Cakrabirawa menggunakan baret merah juga sebagai identitas mereka.
Sehingga dari pihak sebelumnya merasa aneh, bahkan sangat tidak terima akan identitas mereka yang identik tersebut, dipakai oleh pihak lain.
Tentara Cakrabirawa
Adapun beberapa anggota dari Cakrabirawa, yang mana mereka masuk dalam panglima tersebut, dan berdaulat menjaga keamanan daripada Presiden, sebagai orang terpenting di wilayah kekuasaannya.
Organisatoris lain baca ini: Teknik Dasar Kempo Dan Judo: Istilah Yang Jarang Kita Dengar
Beberapa pasukan ini tercatat dalam sejarah, sebagai pasukan yang kala itu menjadi panglima, garda terdepan daripada pengamanan Presiden saat masa Ir Soekarno dulu. Berikut beberapa daftarnya:
- Brigadir Jendral TNI Sabur sebagai komando dari Cakrabirawa
- Kolonel Maulwi Saelan sebagai wakil komando dari Cakrabirawa
- Letnan Kolonel Untung menjabat sebagai Letkol Batalyo I Cakrabirawa
- Kolonel Ali Ebram berpangkat sebagai Staff Asisten Intelejen I Cakrabirawa
- Letnan Satu Doel Arif menjabat sebagai Komando Resimen Cakrabirawa, sekaligus pemimpin dari pemberontakan PKI yang menculik 7 jenderal penting Indonesia.
- Beberapa pasukan Cakrabirawa yang ikut dalam pemberontakan tersebut
- Dua prajurit dari Cakrabirawa, yang lolos tangkap setelah membunuh A. H Nasution
- Sersan Satu Marinir Hadiwinarto P. Soeradi menjabat sebagai Prajurit dari Cakrabirawa.
Itulah beberapa pembahasan mengenai beberapa tentara ataupun jenderal yang ikut dalam mengenal Cakrabirawa sesuai dengan catatan sejarah, atas apa yang mereka lakukan.
Alasan Pasukan Cakrabirawa Membunuh Para Jenderal
Tapi, apa alasan yang lebih jelasnya, tentang alasan daripada para panglima tersebut, membunuh para jenderal penting Indonesia?
Seperti yang sudah disinggung sedikit sebelumnya, bahwasannya para panglima yang ada di Cakrabirawa tersebut, mengalami hasutan dari beberapa orang PKI.
Yang mana mereka sangat menginginkan Indonesia berubah ideologi menjadi negara yang komunis. Meski demikian, akhirnya beberapa orang yang melancarkan aksi pemberontakan tersebut dari kubu Cakrabirawa.
Mendapatkan hukuman yang setimpal, dengan apa yang mereka lakukan, bahkan mereka melancarkan hal tersebut. Dan meski mereka melakukan banding di depan hukum, tetap, ketentuan negara adalah memberikan mereka hukuman mati.
Dan jika kita lihat di era seperti sekarang, peristiwa tersebut merupakan sebuah pembunuhan berencana, yang mana korbannya mengalami penculikan.
Lalu mereka bunuh pada sebuah wilayah tertentu. Tidak heran, karena dari hal tersebut juga, membuat Indonesia semakin terpuruk kala itu.
Banyak warga Indonesia kelaparan akan perlakuan daripada PKI. Begitu ganas dan serakahnya mereka, dalam mempropaganda orang untuk menyamakan ideologinya seperti mereka.
Bahkan jika kita tarik ke belakang, inflasi pada waktu itu hampir sama seperti pada waktu zaman pemberontakan Trisakti yang memakan jumlah korban yang tidak sedikit. Juga mempengaruhi perekonomian Indonesia waktu itu.
Yang mana pada waktu itu, Dul Arif menjadi komando daripada Cakrabirawa, mengatakan bahwa Presiden dalam bahaya, serta memberikan beberapa manipulatif kata lainnya.
Sehingga hal tersebutlah yang membuat semuanya terjadi. Dan usut punya usut, Dul Arif adalah salah satu pemimpin daripada pemberontakan G30S PKI pada waktu itu.
Nasib Para Pasukan Cakrabirawa
Dari beberapa hal tersebut, mengakibatkan berbagai panglima Cakrabirawa yang tidak tahu menahu soal adanya propaganda itu, mengalami kesialan yang teramat sangat pedih.
Mulai dari mengalami kurungan penjara yang bertahun-tahun lamanya, hingga tidak sedikit pula yang mengalami kekerasan, serta eksekusi mati dari TNI waktu itu.
Nasib apes itu terus berlangsung, hingga pada akhirnya mereka dibebaskan karena telah menemukan siapa saja yang sesungguhnya melancarkan hal tersebut, namun tidak dengan Dul Arif.
Yang kala itu belum ditemukan, dan masih menjadi buronan kala itu. Beliau sendiri dalam mengenal Cakrabirawa, menjadi komando.
Penutup
Itulah beberapa ulasan mengenai mengenal Cakrabirawa. Dari mereka kita tahu, bahwasannya apapun yang kita lakukan, seminimal mungkin untuk tidak melibatkan orang lain.
Karena kita tidak tahu resiko apa yang nantinya akan mengintai mereka, hanya karena mereka mengikuti apa yang kita ikuti, dan kita sarankan.
Juga mengenai pengkhianatan, jenis apapun sebuah pengkhianatan adalah tindakan yang tidak bisa ditolerir oleh siapapun.
Mengingat sebuah pengkhianatan, berarti mereka sudah mencoreng kata ‘percaya’ dari seseorang yang telah menaruhnya di hati mereka yang paling dalam.
Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.
Daftar Pustaka
- https://id.wikipedia.org
- https://www.liputan6.com
- https://www.republika.co.id
- https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_30_September
- https://hot.grid.id
- https://kumparan.com
- https://tirto.id/tidak-semua-anggota-cakrabirawa-terlibat-g30s-eizq
- https://www.merdeka.com/peristiwa
- http://kk.sttbandung.ac.id
- https://kbr.id/saga/10-2017/