Organisasi Elton Mayo, salah satu paham mengenai organisasi, yang mana lebih menitikberatkan pada unsur psikologis, yang dapat memberikan kesuksesan tersendiri bagi organisasi tersebut. Jadi, begini jelasnya.Ayu Maesaroh – organisasi.co.id
Hai, kembali dengan tulisan yang ingin selalu membuatmu menggebu, bersemangat untuk terus berproses menjadi insan manusia Indonesia yang lebih berguna lagi, dan lebih baik lagi.
Karena bagaimanapun, dunia ini selalu membutuhkan orang-orang dengan kesediaan hati yang lapang, untuk mengulurkan tangan mereka, membuatnya lebih dari sekedar seorang pahlawan yang mereka inginkan.
Dan mereka berkumpul menjadi satu, mengumpulkan berbagai gagasan atau ide yang sama, lalu membuat rancangan yang sedemikian rupa, untuk masyarakat luas misalnya.
Hingga terhimpun dalam satu kelompok, bernama ‘organisasi’, dengan berbagai teori yang mereka pakai dalam mengembangkan organisasi mereka. Seperti misalnya menggunakan teori ‘elton mayo’, dan sebagainya.
Organisasi Elton Mayo
berbagai istilah apapun di dunia ini, pasti semua istilah tersebut mempunyai arti masing-masing. Mereka memiliki definisinya sendiri, yang mana hal tersebut menjadi ciri khas dari istilah tersebut.
Begitu juga dengan ‘organisasi elton mayo’, yang juga ternyata memiliki definisinya. Terdiri dari dua kata, yakni ‘organisasi’ serta ‘elton mayo’.
Pengertian Elton Mayo
Elton Mayo sendiri adalah nama dari seorang tokoh yang pernah meneliti sebuah perkumpulan para karyawan dari perusahaan perakitan.
Dari hasil temuannya, mengatakan bahwa ‘organisasi’ menjadi salah satu sistem atau aturan yang tidak bisa terpisahkan. Aturan-aturan tersebut menjadi satu kesatuan utuh, dan mempengaruhi keadaan para pekerja.
Bahkan beliau menegaskan bahwa hubungan yang paling mempengaruhi dalam sebuah organisasi, ialah perlakuan dari orang lain kepada pekerja, baik bersifat positif dan negatif.
Organisatoris lain baca ini: Arti Organisasi: Besaran, Manfaat, Jenis dan 3 Tipe
Hal tersebut merujuk kepada jalinan hubungan antara manusia, akan dapat lebih mudah terjalin dengan menggunakan landasan emosi. Sehingga hal tersebut juga mempengaruhi output pekerjaannya.
Dari ungkapannya mengenai ‘organisasi’ ini, maka banyak yang mengatakan bahwa teori ini adalah teori revolusi kepemimpinan, atau nama lainnya adalah ‘Efek Hawthorne’.
Elton Mayo sendiri lahir pada tahun 1880, tepatnya di Australia. Beliau memiliki karir sebagai pengajari di Quesland University, lalu melanjutkan studinya kembali di Edinburg University, tepatnya di Skotlandia.
Awalnya beliau bergabung pada sebuah organisasi Asosiasi Psychopatology, di Warton Unoversity. Namun lambat laun akhirnya beliau pindah ke Harvad University, dan mengajar pada bidang Reaserch.
Pengertian Organisasi
Topik ini sepertinya sudah banyak sekali di bahas oleh berbagai literatur dengan penelitian yang berbeda-beda. Dan kita paham betul bagaimana bentuk dari organisasi-organisasi yang kita pahami.
Mengingat ‘organisasi’ adalah sebuah wadah, yang mana di dalamnya terdapat berbagai anggota, dengan pola pikir dan semangat yang sama, untuk mencapai tujuan yang terencana.
Ada berbagai aturan yang pada akhirnya menjadi acuan mereka dalam melaksanakan tujuan tersebut, sesuai dengan jobdesc mereka masing-masing.
Itulah beberapa hal mengenai pengertian dari kedua frasa tersebut.
Perilaku Organisasi Menurut Elton Mayo
Dalam kehidupan yang ada, sebuah penelitian pasti menyertakan ramainya kehidupan, dengan berbagai penemuan baru, serta pengaruhnya terhadap kehidupan dunia manusia.
Hal tersebut juga berlaku kepada hasil dari penelitian seorang peneliti dari harvad University, yakni Elton Mayo, yang membuktikan bahwa ada kaitannya sebuah perilaku, yang membuat keberhasilan organisasi tertentu, tercapai dengan baik.
Hal tersebut beliau buktikan dengan melakukan eksperimen kepada beberapa karyawan dalam sebuah perusahaan, dan mereka terbagi menjadi dua kelompok.
Yang membedakan adalah, intensitas dari cahaya yang diberikan saat mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggungjawab mereka.
Titik beratnya dalam penelitian tersebut, membuktikan apakah akan berbeda hasilnya ketika mereka mendapatkan intensitas cahaya yang berbeda, dan lainnya.
Setelah adanya penelitian tersebut serta menghasilkan sebuah hasil penelitian, beberapa peneliti lain yang ikut menyaksikan penelitian tersebut, dibuat kaget.
Mengingat hasil kerja dari mereka, sangat berbeda hasilnya ketika mereka bekerja pada pola kerja yang sama, hasilnya bahkan menjadi lebih baik.
Dan setelah itu, beliau sering diundang ke berbagai penelitian lain, serta membuktikan telitiannya itu dengan bermacam-macam media.
Dengan menambahkan beberapa hal seperti insentif-insetif lain. Berharap dengan adanya insentif tersebut dapat memberikan peningkatan produksi, seperti yang sebelumnya. Hasilnya, tidak begitu mempengaruhi.
Oleh karenanya, beliau akhirnya menyimpulkan, bahwa sebuah norma sosial, serta beberapa tekanan tertentulah, yang dapat memberikan dampak bagi hasil produktifitas dari para pekerja, termasuk dalam hal ini adalah sebuah organisasi.
Itulah pendapat beliau mengenai hasil penelitiannya, yang mana bisa menjadi referensi kita.
Konsep Organisasi Menurut Elton Mayo
Pada umumnya, konsep organisasi adalah sebuah wadah bagi sekelompok orang, yang mana mereka memiliki pola pikir dan cara pandang yang sama, terhadap sebuah fenomena tertentu.
Mereka terorganisir dengan baik, mulai dari hak serta kewajiban mereka, serta jobdesc mereka, sehingga akan bermuara kepada hasil atau tujuan yang ingin mereka capai.
Namun, berbeda dengan pendapat Elton Mayo. Yang mana menurut beliau, perkumpulan tersebut adalah sekelompok orang, yang mana dalam cara kerjanya, menyertakan unsur psikologis guna mencapai sebuah tujuan yang ingin dicapai.
Hal ini merujuk dengan penelitiannya yang mana menghasilkan sebuah output yang sangat signifikan bedanya. bahkan dari penelitian tersebut, beliau sering mendapatkan undangan penelitian dari berbagai pihak kala itu.
Teori Neo Klasik Elton Mayo
Meski demikian, adapula beberapa teori lain yang berkaitan dengan Elton Mayo, salah satunya adalah teori beliau yang lain yakni ‘teori neo klasik organisasi’.
Adapun nama lain dari teori ini, yakni ‘teori hubungan manusiawi’. Yang mana dalam sebuah produktifitas, beliau mengatakan sebuah ikatan psikologis sangat mempengaruhi perilaku seseorang, termasuk dalam produktifitas mereka.
Banyak beberapa literatur yang mengatakan, bahwa teori ini lebih menekankan kepada aspek norma sosial, unsur psikologis atau emosional sebagai keberhasilan dari peningkatan output kerja.
Organisatoris lain baca ini: Susunan Acara Berbagai Kegiatan, Dan Pembukaan Oleh MC
Teori ini merupakan salah satu teori, yang menjadi respon dari ketidakpuasan beberapa orang mengenai teori sebelumnya.
Ada beberapa hal yang menurut beberapa peneliti kurang pas pada waktu itu, sehingga terlahirlah teori ini. Teori organisasi neo klasik ini, memiliki 3 hal penting, antara lain:
- Partisipasi dari berbagai anggota
- Memperluas pekerjaan mereka
- Sistem management yang button-up.
Adapun beberapa peneliti lainnya yang mengungkapkan tentang versi teori neo klasiknya. Ialah Hugo Munsterberg, yang dikenal sebagai ‘bapak psikologi industri’.
Beliau mengatakan hal yang hampir sama, bahwasannya unsur psikologi seperti emosi, dan sebagainya titik poin dalam keberhasilan sebuah produktifitas seseorang.
Namun untuk benar-benar mencapai keberhasilan dari hasil pekerjaan yang diinginkan, beliau membaginya dalam 3 cara, yang dapat dipakai, antara lain:
- Menemukan orang yang terbaik dan kompeten
- Menemukan pekerjaan yang terbaik
- Menggunakan possibke effect yang terbaik, guna memberikan motivasi kepada karyawan yang ada.
Itulah beberapa teori yang semoga menambah wawasan kita mengenai berbagai teori yang menyangkut dengan ‘organisasi’.
Pengertian Organisasi Modern dan Bantahan Terhadap Elton Mato
Hingga muncul berbagai teori lain, terutama dalam hal ini teori yang berkaitan dengan organisasi. Ialah teori modern, yang mana teori ini memadu-padankan antara teori sebelum-sebelumnya.
Seperti misalnya teori organisasi klasik, dan teori neo klasik dari Elton Mayo. Sehingga dalam penerapannya, teori ini lebih lengkap, akurat, bahkan dapat tersusun lebih rapih serta hasil yang lebih memuaskan.
Hingga pada akhirnya teori tersebut berlaku sampai dengan sekarang. Dengan melibatkan unsur psikologis sebagai pemicu dari keberhasilan tingkat produktifitas.
Lalu masalah management yang tersusun dengan gamblang, bahkan lebih jelas ketimbang teori-teori sebelumnya, dan sebagainya.
Beberapa literatur lain mengungkapkan bahwa teori ini menggunakan sistem yang lebih terbuka ketimbang yang sebelumnya.
Hal ini merujuk kepada pelopor daripada teori ini, adalah Herbert Simon, yang mana dulunya, membuat gerakan bernama gerakan contingenty.
Lalu pada beberapa tahun berikutnya, teori ini mulai dikembangkan oleh para akdemisi seperti Katz dan Robert, yang mana mereka menumpahkan pendapat mereka tentang teori ini pada buku mereka, yakni ‘The Social Pshycology of Organization’.
Ciri Organisasi Modern
Adapun beberapa ciri mengenai organisasi modern tersebut, Mengingat organisasi dengan basis modern tersebut ini, memiliki tatanan yang lebih jelas, ketimbang menggunakan basis yang lainnya. Beberapa cirinya antara lain:
Perkembangan Organisasi
Yang mana mereka akan semakin hari semakin meningkat. Hal tersebut merujuk kepada berbagai pilihan jalan dalam mewujudkan tujuan yang ingin mereka capai, termasuk nantinya adalah kebutuhan yang perlu ada pada organisasi tersebut.
Pengolahan Data
Organisasi dengan kapasitas yang sudah besar, maka mau tidak mau harus berdampingan hidup dengan teknologi canggih. Hal ini merujuk kepada data input ke organisasi tersebut yang semakin hari semakin banyak, berbarengan dengan kemajuan daripada organisasi tersebut.
Organisatoris lain baca ini: Psikologi Komunikasi: Teori, Ruang Lingkup
Spesialisasi
Yang mana organisasi dengan kapasitas yang mulai besar ini, sangat membutuhkan orang-orang ahli pada bidang yang ingin mereka capai. Butuh kerjasama antara satu dengan yang lain, guna mendapatkan hal tersebut.
Penegakan Asas-asas Organisasi
Hal tersebut menyangkut dengan hak dan kewajiban yang harus tertunaikan antara dua pihak, baik dari pihak organisasi sendiri, maupun dari para spesialis yang ada. Contoh konkretnya adalah perusahaan besar, yang telah memiliki karyawan dengan spesialisasi masing-masing.
Kelengkapan dari Organisasi
Semakin maju sebuah organisasi, maka akan semakin lengkap berbagai pemenuhan beberapa poin yang penting di dalamnya. Entah dalam bagian akademisi, produktifitas, dan sebagainya.
Penutup
Itulah beberapa pembahasan mengenai organisasi Elton Mayo. Beberapa pembahasan tadi dapat kita simpulkan, bahwasannya unsur-unsur apapun dalam kehidupan, termasuk unsur psikologi.
Ternyata dapat menjadi salah satu poin dalam meningkatkan kemajuan dari sebuah organisasi. Hal ini merujuk kepada hasil ataupun out put dari para pekerja, yang mana meningkat drastis, ketimbang sebelumnya.
Juga menurut pakar lain mengatakan bahwasannya unsur psikologis, dapat menjadi poin penting juga, dengan catatan harus memenuhi beberapa persyaratan.
Seperti memiliki para ahli atau spesialisasi orang yang baik, pekerjaan yang baik, serta jenis motivasi yang baik juga kepada para anggotanya.
Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.
Daftar Pustaka
- http://perilakuorganisasi.com/elton-bmayo
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kajian_Hawthorne
- https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-teori-organisasi-neoklasik/16527
- https://studylibid.com/doc/317095/teori-organisasi
- Teori Bentuk Bentuk Organisasi
- https://zahiraccounting.com