Organik cair dan padat, adalah dua jenis pupuk alami yang sering dipakai oleh para petani organik, untuk mendapatkan hasil panen lebih berkualitas. Berikut pembahasannya.Ayu Maesaroh, organisA51 – organisasi.co.id
Alam dengan manusia memang dua makhluk hidup yang Tuhan ciptakan, untuk bisa mengisi kehampaan dunia. Mereka tercipta dengan tujuan untuk saling menyayangi, mengasihi, dan memiliki satu sama lain.
Dan, tidak mencoba untuk merusaknya. Seiring berjalannya waktu, manusia menemukan berbagai keajaiban yang selama ini belum pernah mereka temui.
Teknologi, dan pemanfaatan salah satu dari mereka pun terkuak. Yang kemudian membuat manusia menjelma. Menjadi sosok yang selalu memanfaatkan mereka, dan mengeruk satu per satu bagian dari alam.
Mulai dari sungai yang akhirnya tercemar, udara menjadi tidak bersih lagi, dan tanah, yang semakin lemah akibat mereka (manusia) terus menjejal dengan berbagai bahan kimia.
Agar mendapatkan tumbuhan dengan hasil panen yang super cepat. Memperkaya diri sendiri dan tamak, alhasil menjadi watak yang sudah mendarah daging.
Hingga pada akhirnya, sekarang. Generasi yang kini harus memperbaiki, dan harus mencari alternatif untuk menyelamatkan alam.
Dengan salah satu caranya adalah menanam tumbuhan secara organik, kemudian menutrisi tanah dengan bahan organik pula.
Berikut beberapa pembahasannya:
Jenis-Jenis Pupuk Organik cair
Pupuk cair adalah salah satu jenis pupuk alami yang sering dipakai oleh para tani. Jenis tersebut adalah pupuk dengan bentuk cair, yang mana telah mengalami fermentasi.
Proses pembuatan pupuk tersebut memerlukan beberapa bahan seperti misalnya sisa dari tanaman, maupun hewan. Tujuannya agar proses pembusukan dari beberapa bahan tersebut bisa lebih cepat.
Organisatoris lain baca ini: Rahasia Pertanian Bangkok: 7 Langkah Lebih Maju
Sehingga larutannya dapat digunakan dengan segera. Oleh karenanya ada beberapa jenis pupuk cair yang biasanya dipakai oleh para petani sebagai nutrisi tumbuhan mereka, antara lain:
- POC dari bahan nasi basi
- Dari sisa sayuran
- POC dengan kotoran hewan (sapi, kambing, domba, dan juga ayam)
- Kulit kakao
- dll
Beberapa jenis tersebut, merujuk kepada kebutuhan daripada petani. Maka bisa dibilang jenis tersebut bisa disesuaikan bahan utamanya.
Istilah dalam Pupuk Organik Cair
Sejalan dengan hal tersebut, ada beberapa istilah yang sering kita dengar dalam POC tersebut. Yang mana istilah tersebut sangat erat kaitannya dengan pembuatan pupuk cair yang alami.
Ialah MOL atau kepanjangan dari mikroorganisme lokal. Mikroorganisme adalah jenis makhluk yang paling kecil di dunia ini.
Yang kemudian mereka bisa membantu manusia dalam menguraikan berbagai percobaan biokimia, untuk dimanfaatkan ke berbagai bidang. Salah satunya ialah bidang organik.
Dengan adanya mikroorganisme tersebut, mereka akan menguraikan beberapa nutrisi yang ada dalam pupuk tersebut, sehingga tanah yang menjadi medianya bisa lebih membaik lagi keadannya.
MOL tersebut terbentuk dengan menggunakan 3 bahan penting, antara lain:
- Bahan mengandung karbohidrat
- Bahan yang mengandung glukosa
- Serta beberapa sumber bakteri atau yang sering dikenal dengan mikroorganisme lokal.
Bahan untuk Membuat Pupuk Organik Cair
Untuk pembuatan pupuk organik jenis cair, perlu untuk mempersiapkan beberapa bahan yang nantinya menjadi poin utama dalam prosesnya.
Disamping itu, bahan-bahan yang akan terpakai menjadi bahan utama, harus sesuai takarannya dengan pedoman yang ada. Sehingga nantinya hasil dari panen tumbuhan bisa lebih optimal.
Maka beberapa bahan tersebut antara lain:
- Kotoran hewan (ayam, sapi, kambing, atau domba) sebanyak satu karung
- 1/2 karung untuk dedak
- Bahan-bahan alami yang hijau seperti daun, sisa sayuran, dan sejenisnya sebanyak 30 kg
- Gula merah yang sudah larut sebanyak 100 gr
- EM 4 sebanyak 50 ml
- Air bersih yang bisa tersesuaikan dengan jumlah luas dari media tanam
Perlu diingat, yang kita beri makan adalah tanahnya, bukan tanamannya. Tanaman nantinya akan menyerap dari nutrisi yang ada di tanah, sehingga pertumbuhan mereka bisa lebih optimal.
Adapun beberapa peralatan yang perlu untuk dipersiapkan saat akan melakukan proses fermentasi, antara lain:
- Ember sebagai tempat untuk meracik
- Kayu atau jenis benda lain untuk memudahkan dalam proses pengadukan bahan.
- Saringan
Cara Praktis Membuat Pupuk Organik Cair
Kemudian ada juga cara untuk meracik pupuk organik tersebut. Cara ini bisa teraplikasikan secara mandiri, sehingga tidak perlu membutuhkan biaya yang terlalu tinggi ketimbang membeli pupuk cair di pasaran atau toko pupuk.
Tapi, perlu diperhatikan juga bahwa untuk membuatnya, harus mempersiapkan bahan serta alat yang sudah kita singgung di pembahasan sebelumnya.
Jadi, berikut beberapa caranya:
- Persiapkan wadah untuk fermentasi, bisa menggunakan bak, tong, ember besar, dan sebagainya.
- Persiapkan juga beberapa bahan organik yang sudah di cincang halus terlebih dahulu, yang mana nantinya bahan organik tersebut menjadi campuran dari kotoran hewan.
- Setelah di cincang halus masukkan bahan organik beserta dengan kotoran hewan secara bersamaan di tong kedap suara, atau ember besar, dan sejenisnya.
- Lalu setelah itu siram dengan air mengalir dengan komposisi ideal : 2 banding 1. 2 untuk bahan organik, dan 1 untuk air bersihnya. Perlu diingat juga , disarankan tidak memakai air dari PDAM. Boleh pakai air sumur yang bersih, ataupun sejenisnya.
- Setelah itu beri EM 4 untuk menjadi starteri dari beberapa mikroorganisme yang ada di dalam bahan tersebut, dan juga yang ada pada EM 4, secukupnya.
- Jangan lupa beri Molase (tidak wajib) yang terbuat tetes tebu yang diproses sedemikian rupa. Berwarna hitam dan berbentuk liquid. Untuk pemberiannya secukupnya saja.
- Setelah itu baru aduk rata sampai dengan ke dasar-dasarnya. Agar hasil dari fermentasi bisa lebih optimal.
- Tutup tong yang berisi bahan-bahan tersebut rapat-rapat, dan beri sedikit ruang seperti contohnya lubang untuk bisa mengeluarkan gas yang nantinya timbul saat proses fermentasi.
- Tunggu hingga 1-2 minggu proses fermentasi. Serta perlu adanya perhatian khusus untuk memberikan pemantauan atau kontrol setiap 2 hari sekali.
- Setelah jadi dan berbau seperti tape, baru bisa di saring dan dapat terpakai sebagai pupuk untuk tumbuhan organik.
Itulah beberapa pembahasan mengenai pupuk organik cair beserta dengan cara fermentasinya, yang bisa kalian lakukan dan menjadi bahan nutrisi organik bagi tanaman kalian.
Pupuk Organik Padat, dan Istilahnya
Adapun jenis pupuk organik lainnya, salah satunya adalah pupuk organik padat. Beberapa literatur yang ada, mendefinisikan pupuk jenis tersebut, sebagai pupuk yang telah melalui proses fermentasi.
Kemudian hasil yang digunakan adalah yang berbentuk padat. Dengan bantuan beberapa hal seperti jenis cacing yang nantinya akan menjadi casting, sebagai pihak yang akan membantu menguraikan nutrisi yang ada dalam pupuk tersebut.
Pupuk ini sering terpakai oleh para petani. Selain dengan pembuatannya simpel, juga dalam pengaplikasiannya tidak terlalu ribet atau rumit.
Casting sendiri adalah istilah dalam bidang pembuatan pupuk organik padat, yang mana casting tersebut adalah penamaan untuk cacing yang terpakai oleh para petani dalam membuat pupuk padat tersebut.
Mereka mempunyai tugas, yakni membantu tanah untuk bisa mendapatkan unsur hara kembali, sehingga membantu tanaman dapat tumbuh lebih optimal.
Pun nantinya cacing-cacing tersebut akan tetap ada, bahkan dari generasinya. Hal tersebut tidak perlu kita khawatirkan, karena mereka juga akan membantu para petani dalam memberikan makanan kepada tanaman.
Karena kembali lagi, tugas para cacing tersebut adalah menguraikan nutrisi yang nantinya di butuhkan oleh tanah, dan juga tumbuhan organik.
Jenis Pupuk Organik Padat Terbaik
Adapun beberapa jenis pupuk organik padat, yang sering di pakai oleh para petani organik. Hal tersebut merujuk kepada beberapa alasan mereka.
Organisatoris lain baca ini: Pertanian Organik: Pondasi Masa Depan Negeri
Yang mana rata-rata mengatakan bahwa pupuk jenis tersebut, bisa mereka buat sendiri, dan tidak harus membelinya ke toko pupuk. Beberapa jenis pupuk tersebut antara lain:
- Pupuk Kompos
- Jenis MOS
- Pupuk kandang
- Humus
- Dari beberapa bahan hijau seperti sayuran dan sejenisnya
- dll
Itulah beberapa jenis dari pupuk organik padat yang sering terpakai oleh para petani, sebagai nutrisi untuk tumbuhan organik mereka.
Cara Melakukan Fermentasi Pupuk Organik Padat
Sejalan dengan pembahasan tersebut, ada beberapa langkah agar bisa membuat pupuk organik padat secara mandiri. beberapa bahan dan alatnya perlu persiapan matang, antara lain:
Bahan:
Beberapa bahan pembuatan pupuk organik padat antara lain:
- Kotoran hewan (ayam, kambing, sapi, domba, dan sejenisnya)
- EM 4
- Molase (tetes tebu)
- Beberapa bahan organik lain, serta
- Air bersih seperti misalnya air sumur, dan sejenisnya.
Alat:
Untuk alatnya sendiri ada beberapa yang perlu persiapan, antara lain:
- Kayu atau alat lain untuk mengaduk bahan agar tercampur rata
- Wadah untuk menampung bahan yang sudah tercampur dengan air serta EM 4 dan Molase.
- Saringan
Cara Pembuatan
Beberapa langkah ini, perlu perhatian dengan saksama, dan harus terimplementasikan dengan benar. Caranya antara lain:
- Persiapkan terlebih dahulu beberapa bahan organik serta kotoran hewan yang terpakai, dengan komposisi 2 banding 1. 2 untuk kotoran kewan 1 untuk masing-masing dari bahan organik yang dipakai.
- Persiapkan air bersih juga seperti air sumur, dan sejenisnya di dalam ember dengan takaran secukupnya. Kemudian di campurkan EM 4 sebanyak 1 gelas kecil. Untuk molase cukup 2 tutup botol.
- Kemudian aduk kotoran hewan dengan beberapa bahan organik lainnya secara merata dengan kayu ataupun jenis alat adukan khusus lainnya.
- Jika sudah, maka secara perlahan masukkan bahan organik serta kotoran hewan tadi yang sudah tercampur, ke dalam tong atau ember yang sudah ada tercampur juga dengan bahan organik lainnya.
- Aduk hingga merata.
- Setelah merata, saring adonan sampai pupuk yang akan menjadi jenis padat tersebut, kadar lembabnya sudah pas. Dan masukkan ke wadah yang tersedia ketika sudah lembab
- Tunggu sekitar 1-2 bulan, dan kontrol sebanyak 4 kali dalam sebulannya, agar mendapatkan pupuk organik yang lebih optimal.
Penutup
Sekian ulasan kali ini mengenai pupuk organik cair. Dari beberapa pembahasan tersebut, ternyata ada beberapa poin yang tidak boleh kita tinggalkan.
Hal tersebut sangat berpengaruh nantinya ketika kita ingin mendapatkan hasil pupuk yang berkualitas tinggi. Entah di jenis apapun, cair ataupun padat.
Semoga menginspirasi.
Daftar Pustaka