Partai oposisi, sudahkah mengerti bagaimana konsep dan perannya dalam Pemerintahan suatu Negara? Mari kita bahas! Trias Politika
Partai Oposisi adalah salah satu komponen yang kerap ada dalam suatu Pemerintahan di setiap Orde-nya. Tak hanya di Indonesia, di beberapa belahan Negara di dunia pun sama.
Indonesia dari sejak awal hingga berdiri dan maju sampai sekarang, tidak luput dari beragam pertentangan serta kritik terhadap para politisi yang mulai membuat skenario Negara sesuai alur dari mereka.
Hingga kemudian bertumbanglah para pahlawan yang kita kenang hingga sekarang. Tapi, hal tersebut tidak serta merta kemudian suatu aksi kritikan lenyap begitu saja.
Karena dalam beragam periode dan Orde, pasti terdapat generasi yang sama dengan kedudukan sebagai pengkritik, entah dalam bentuk individual, maupun kelompok.
Tapi apakah sebenarnya itu semua mengarah ke hal negatif? Tidak semua pastinya. Untuk lebih jelasnya, mari kita tuntaskan pembahasan di sini!
Konsep Penentang dan Pengkritik dalam Suatu Partai Politik

Sebelum itu mari kita samakan persepsi terlebih dahulu agar kita dapat mengerti dari segala sisi, utamanya terkait siapa itu Partai Penentang serta Pengkritik, dan apa tujuan dari mereka.
Karena pada dasarnya yang terlihat negatif, tidak semuanya akan bermuara pada kenegatifan. Seperti topik ini.
organisatoris lain baca ini: Fujinkai: Pengertian dan Istilah
Kalau dalam konsep ber-Partai Politik, hal itu dinamakan sebagai “Partai Oposisi”. Yang mana mereka memiliki jalan masing-masing, namun masih berada pada ranah politik, kalau ibarat gampangnya seperti itu.
Tapi, bagaimana dengan pendapat lain? Contohnya seperti KBBI. Mendefinisikan dua hal ini yaitu “Penentang” dan “Pengkritik”.
“Penentang” diartikan sebagai orang yang tidak setuju atau bahkan menolak terhadap sesuatu maupun peraturan.
Sementara untuk “Pengkritik” adalah orang yang mengkritisi terkait suatu hal tertentu dalam ranah apapun.
Lalu ada “Oposisi”. Yang memiliki arti sebagai mereka yang menolak terkait kebijakan Pemerintahan. Tapi menurut beberapa pandangan lain seperti Muftisanny.
Berpendapat bahwa “Oposisi” diartikan sebagai gabungan dari Partai yang posisinya berada di luar Pemerintahan atau koalisi Pemerintahan dalam kurun waktu tertentu.
Tujuannya adalah menentang beberapa kebijakan dari Pemerintah, yang mungkin menurut mereka melenceng dari aturan awal.
Adapun beberapa pengertian mengenai hal ini. Jika secara terminologi, Oposisi berasal dari kata bahasa latin yakni “Opponere” yang artinya menentang, menolak, melawan secara pribadi atau pun kelompok.
Lalu beberapa ahli lain seperti Eep Saifullah Fatah, mengemukakan bahwa “oposisi” adalah ucapan atau pun tindakan yang akan meluruskan sambil menggaris bawahi mana yang dianggap sebagai kekeliruan.
Kemudian mereka akan menyokong serta mendukung hal atau pun tindakan yang sudah dianggap benar. Begitu juga dengan sumber lain seperti dalam Ilmu Politik.
Yang mana intinya adalah mereka yakni Partai memiliki kebijakan atau pun pendirian yang bertentangan dengan beberapa kelompok Partai lain yang menjalankan Pemerintahan Negara.
Definisi Oposisi Dalam Organisasi Pemerintahan
Seperti yang sudah kita singgung sebelumnya, Oposisi adalah terdiri dari beberapa perkumpulan seperti Partai dan sebagainya.
Yang mana mereka berada pada luar koalisi dari Pemerintahan. Mereka berdiri dan mengumumkan sebagai Partai Oposisi bukan tanpa alasan.
Melainkan mengkritik, memberikan saran hingga menentang beberapa kebijakan dari Pemerintah yang dalam pandangannya dapat memecahkan kesatuan Negara Republik Indonesia.
Jadi, sebenarnya tidak begitu terkesan negatif dari Para Partai yang mengikrarkan diri mereka sebagai Oposisi.
Justru dengan adanya mereka, Pemerintah bisa lebih jeli dan terbuka terkait beragam pandangan guna memutuskan kebijakan mana yang memang harus segera ter-sahkan dan mana yang perlu adanya kajian ulang.
Bukankah ketika semuanya terefisi dengan baik serta aturan sudah sesuai dengan keinginan, menjalankannya juga pasti bisa lebih mudah kan?
Partai yang Melakukan Perlawan Kepada Pemerintah

Indonesia sudah begitu panjang perjalannya untuk bisa berada di titik seperti ini. Warga Negara dapat menikmati beragam kemajuan teknologi, bisa mengembangkan diri lebih baik, dan sebagainya.
Terdapat bagai rintangan ketika membuat suatu kebijakan yang dianggap mungkin sudah jelas sebenarnya.
organisatoris lain baca ini: Para Calon Presiden 2024
Hingga beberapa Partai yang berada di posisi sebagai Oposisi, mulai menggaungkan beragam pendapat mereka, mengenai kebijakan-kebijakan yang ada.
Pertanyannya sekarang adalah, siapa kah mereka? Apa yang mereka permasalahkan dalam kebijakan Pemerintah guna membangun Negara lebih baik?
- Masa Orde Lama
Pada masa ini Indonesia berada pada Jabatan Presiden Pertama yaitu Ir. Soekarno. Dalam perjalannya sebagai Presiden tak luput juga dari beragam pertentangan dari Para partai yang mengkiritk atas kebijakannya.
Yang paling terkenal adalah partai Masyumi atau kepanjangan dari Parta Majelis Syuro Muslimin Indonesia. Berdiri sekitar tahun 40-an dan mulai menjalankan agenda mereka pada mulai tahun 60-an.
Mereka amat menentang terhadap sikap serta kebijakan perjanjian atas Indonesia dan Belanda kala itu. Mereka menganggap, Indonesia berada pada posisi yang sangat terancam utamanya dalam hal soal kewilayahan. - Masa Orde Baru
Lalu pada masa Orde Baru yang terpimpin oleh Soeharto. Kala itu ada banyak kebijakan yang mendapatkan pendapat bahwa sangat menyeleweng, serta dengan krisis ekonomi pada saat itu.
Untuk di Orde baru saat itu Partai Golkar (Golongan Karya) sangat berjaya dan memiliki kekuatan yang cukup bagus dalam masalah perpolitikan. - Masa Orde Reformasi
Selanjutnya adalah masa reformasi, yakni zaman Indonesia di pimpin oleh Preside B.J Habibie. Dalam masa jabatannya untuk Partai yang berada di sisi Oposisi tidak begitu terlihat mencolok.
Namun beberapa aktivis, Warga Negara Indonesia, dan sebagainya mulai menentang kebijakan darinya hingga terjadilah tragedi 1998 yang menewaskan ratusan orang. - Masa Orde Persatuan Nasional
Di masa selanjutnya adalah dari Presiden Abdurrahman Wahid atau sapaan akrabnya ialah Gus Dur. Di zaman beliau ada banyak beberap partai penentang.
Mengingat ada begitu banyak kejanggalan utamanya dalam hal beberapa kursi Dewan yang ia ganti dan di alihkan ke kerabat yang beliau kenal. - Masa Kabinet Gotong Royong
Di masa Kabinet Gotong Royong, termasuk sebagai salah satu perubahan dari sisi kepemimpinan. Yang mana Megawati Soekarno Putri menjadi salah satu Pemimpin Negara Wanita di Dunia.
Meski demikian untuk kurun waktu beliau memimpin, eksistensi para partai penentang tidak begitu terekspos meskipun ada begitu banyak beliau dapatkan kecaman dan kritikan atas style kepemimpinan yang ia miliki, serta kebijakan yang tersorot mengancam Negara. - Masa Indonesia Bersatu
Masa pertama kali Indonesia melakukan PEMILU hingga sistem tersebut digunakan sampai sekarang. Dalam beberapa dekadenya juga tidak luput dari beragam kritikan dari berbagai pihak.
Salah satunya adalah dari Partai PDIP yang kala itu mengkritik terkait harga BBM yang terus naik, tambah dengan isu hutang Negara yang juga tidak kunjung ada pemecahan masalahnya.
Pun juga partai tersebut mengkritik beberapa kebijakan lain salah satunya adalah terkait Bantuan Langsung Tunai. - Masa Indonesia Maju
Kepemimpinan Indonesia akhirnya berganti dengan Presiden Jokowi Dodo yang juga sejak awal saat ia akan tercalonkan memiliki banyak nyinyiran dan sindiran dari berbagai pihak.
Dalam kepemerintahannya, ada dua Partai Oposisi yang paling lantang dan berani mengemukakan beragam penolakan terkait beberapa kebijakan yang ada.
Yakni dari Gerindra dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Utamanya yang sering di highlight adalah soal Presiden Jokowi yang terus menerus perhatian pada infrastuktur Negara ketimbang hutang Negara yang semakin hari semakin besar jumlahnya.
Lalu Bagaimana dengan Masa Depan Indonesia pada Pimpinan 2024?
Yang jelas pasti tetap ada partai penentang dan pengkritik yang selalu menyertai suatu sistem Pemerintahan.
Bagaimanapun dengan adanya partai demikian sebenarnya tidak semua dianggap negatif. Ada poin-poin baik yang mana dapat menjadi koreksi para Dewan dan Presiden guna mengerti apa yang sebenarnya Warga Negara inginkan.
Apalagi dengan adanya perubahan peluang menjadi Presiden dan Wakil Presiden meski banyak menuai kontroversi.
Ciri-ciri Partai Penentang dan Pengkritik
Untuk ciri-ciri sendiri ada beberapa dan tergantung dari jenis oposisi yang ada, sesuai dengan kepentingan yang ada.
Jadi, apa saja ciri dan jenisnya?
- Seremonial
Untuk jenis Oposisi ini terbilang hanya sebagai formalitas semata. Jadi tidak berdiri secara resmi dan tidak begitu dipandang sangat penting bagi keberlangsungan Pemerintahan. - Desktruktif – Oportunis
Merupakan salah satu jenis oposisi yang mana lebih menekankan untuk merusak image dari suatu Pemerintahan dengan beragam cara.
Biasanya mereka akan mengkritik segala kebijakan yang ada, namun tujuannya tetap sama. Jenis ini biasanya akan memberikan satu Big deal terhadap Pemerintah.
Namun dengan catatan ada beberapa permasalahan Negara baik dari segi kebijakan dan sebagainya tidak dapat dipecahkan dengan mudah. - Fundamental – Ideologis
Lalu ada jenis Fundamental – Ideologis, yang mana mereka lebih ekstrime ketimbang sebelumnya. Tujuan mereka adalah menggulung-tikarkan Pemerintahan.
Dan memulai Pemerintahan sesuai dengan keinginan mereka, bahkan sampai ideologi pun di ubah. Dengan cara mengkritik semua kebijakan yang di buat.
Karena tujuannya adalah mendapatkan kekuasaan penuh dan bisa memerintahkan Negara. - Oposisi Demokratis
Jenis ini buah hasil dari kedua jenis yang di anggap dapat mengancam keamanan, kenyamanan, hingga keberlangsungan suatu Negara.
Jenis ini biasanya lebih condong untuk mengkritik beberapa kebijakan guna bisa mengedepankan kepentingan bersama dari pada per kelompok.
Mementingkan untuk Warga Negara dan kenyamanan setiap pihak dalam kehidupan sosialnya, terutama berkaitan dengan kebijakan atau pun aturan yang akan ter-sahkan.
organisatoris lain baca ini: Calon pengurus dan makna pengkaderan
Fungsi dari Oposisi

Selain memberikan beberapa pendapat dan pandangan terkait beberapa kebijakan dari Pemerintahan. Partai yang berada di sisi Oposisi juga memiliki beberapa fungsi terkait ranah Pemerintahan.
Berikut untuk listnya:
- Penyeimbang Kekuasaan
Yang mana pasti entah satu kelompok atau pun komunitas pasti ada kejomplangan yang mungkin tidak di sadari, apalagi dalam ranah Pemerintahan.
Itulah yang menjadi fungsi daripada suatu Oposisi. Menyelaraskan, menyeimbangkan antara kekuasaan agar terlihatnya tidak jomplang. - Menjaga Terkait Alternatif Kebijakan
Seperti yang sudah terjelaskan sebelumnya, mereka memiliki pandangan yang mana bisa menjadi alternatifnya.
Hal ini di anggap mereka bisa lebih jeli apa mau dari Warga Negaranya, dan mana langkah terbaik untuk bisa sebagai kebijakan yang baik juga.
Karena bagaimanapun dalam Pemerintahan ada beragam pihak yang pasti tidak luput dari keinginan untuk mementingkan kepentingan kelompok mereka.
Kesimpulan
Itulah pembahasan terkait Partai Penentang dan Pengkritik, yang selamanya negatif walaupun ada beberapa pihak yang mengatasnamakan Oposisi, namun ternyata tidak demikian dalam kenyataan.
Untuk kamu yang suka beberapa pembahasan seperti ini, bisa langsung mampir ke website kita ya!
sumber: