Para Calon Presiden 2024: Perbedaan Raja dan Perdana Menteri

apa itu para calon presiden 2024
Para pemimpin dunia hadir dalam satu tempat : news.detik.com

Para Calon Presiden 2024, topik yang sering kita dengar dan tidak jarang memercikkan huru-hara di kehidupan sosial. Tapi apakah kamu sudah tahu artinya Pemimpin dan jenis Jabatan mereka? Trias Politika

Para calon Presiden tahun 2024, menjadi topik super hangat di era seperti sekarang. Mengingat kita tahu betul siapa saja bakal calon dan image mereka selama menjabat suatu wilayah sebelum menjadi calon Presiden.

Bacaan Lainnya

Pun dengan berbagai kubu yang kemudian tergabung dalam suatu kelompok, mendukung calon Pemimpin satu dengan lainnya.

Namun tahukah kamu bahwa Indonesia bahkan dunia, sebenarnya sudah mencicipi berbagai sistem Pemerintahan yang membawa mereka ke Kemerdekaan seperti sekarang?

Jadi, mari kita ulas semuanya.

Kepala Negara dipimpin Oleh Siapa?

Sebelum mengulik lebih dalam, mari kita membahas terlebih dahulu terkait konsep dari “Pemimpin”, mulai siapa itu pemimpin, bagaimana seorang pemimpin itu bekerja, dan sebagainya.

Siapa itu Kepala Negara

Yang partama adalah terkait dengan siapakah Kepala Negara itu? Jika dalam pengertian umum, seorang Kepala Negara adalah seseorang yang memiliki mandat untuk memimpin suatu wilayah yang disebut Negara.

Dengan di dalamnya terdapat warganegara yang membutuhkan kedamaian, keadilan serta kesejahteraan dalam hidup bersosialisasi.

Seorang Pemimpin Negara, terpilih berdasarkan suara rakyat yang ada. Hal ini dikarenakan kepercayaan dan harapan dari para rakyat, mengharapkan ketiga poin tadi tercapai.

Kinerja Daripada Seorang Pemimpin

Untuk poin ini biasanya tergantung dengan bentuk Negara yang akan mempengaruhi sistem kerjanya. Seperti misalnya sistem pemerintahan Parlementer yang dulu pernah menjadi sistem pemerintahan Indonesia dan belum adanya para calon Presiden seperti sekarang untuk 2024 mendatang.

Dalam sistem tersebut Presiden seperti semi boneka. Mengingat yang menentukan peraturan untuk Negara, dan sebagainya adalah dari para Perdana Menteri.

Atau pun di sistem Monarki, atau pun Monarki Absolute. Jadi benar-benar semua keputusan dari Pemimpin tidak bisa diganggu gugat entah bagaimanapun alasannya.

Jadi kinerjanya sangat mengontrol penuh terhadap keberlangsungan Negara yang ia pimpin. Oleh karena itu, dari setiap sistem pasti akan berbeda kinerja atau jobdesk dari seorang Pemimpin tersebut.

Lalu, Siapa yang Memimpin seorang Pemimpin Negara?

Jawabannya adalah tergantung dari bentuk Negara yang dikehendaki. Contohnya yaitu Bentuk Negara “Demokrasi”.

Secara otomatis bentuk Negara demikian sebenarnya yang memimpin seorang Pemimpin Negara adalah rakyatnya. Kenapa?

Organisatoris lain baca ini: Kelompok Jepang, Parameter Negeri Sakura

Karena dalam menentukan kebijakan harus mendapatkan persetujuan dari rakyat, mendapatkan suara untuk bisa menjadi Presiden juga dari rakyat, begitu juga dengan para calon DPR, dan Badan Legislatif lainnya sangat membutuhkan aspirasi dari rakyat.

Adapun menurut beberapa sumber, yang mana jika bentuk Negara tersebut adalah “Kerajaan”, maka pemimpin dari sebuah Kerajaan tersebut, ialah Monarki, atau lebih simpelnya sistem dari kerajaan itu sendiri.

Hal ini terlihat seorang pemimpin yang tidak boleh melanggar Monarki yang telah ada sejak lama. Jika melanggar, akan ada konsekuensi yang menjadi bayaran setimpalnya.

Mengenal Presiden

para calon presiden 2024 dan contoh debatnya
Mengenal apa itu Presiden : kempalan.com

Lalu mari kita ke poin selanjutnya, yakni “bagaimana dengan Pemimpin yakni seorang Presiden?”. Topik ini memang di waktu seperti sekarang menjadi momok pembicaraan banyak orang.

Apapun terkait pemerintaham, termasuk dengan para Calon Presiden di tahun 2024 mendatang. Nah, jadi seorang Presiden itu yang seperti apa sih?

Pengertian Presiden

Dalam UUD 1945 mengatakan bahwa “Presiden” adalah bentuk dari jabatan seseorang yang didapuk sebagai Kepala Negara.

Tapi menurut beberapa ahli lain seperti Prof. Dr. Lili Romli, M. Si mengatakan bahwa Presiden bukan jabatan teratas dalam suatu Negara, melainkan konstitusional yang mana Presiden juga harus tunduk.

Secara politik, Presiden terpilih oleh rakyat dan memiliki 2 tanggungjawab. Yang pertama adalah tanggungjawab atas rakyat yang ia pimpin, kedua kepada konstitusional yang ada,

Jika di Indonesia, konstitusional tertinggi adalah UUD 1945, yang sampai sekarang menjadi pedoman peraturan tatanan sosial bermasyarakat.

Kesimpulannya adalah seorang Presiden merupakan sosok Pemimpin bagi Negara. Dalam sistem Presiden bukanlah tahta tertinggi dalam struktur peraturan Negara, melainkan yang tertinggi adalah Monarki Konstitusional atau peraturan yang sudah teranut sejak lama.

Dan seorang Presiden wajib patuh dan menghormati peraturan yang ada, sekalipun di era seperti sekarang yang mana ia masih dalam status calon Presiden untuk tahun 2024 mendatang.

Tentang Perdana Menteri

Lalu, bagaimana dengan pemimpin lain seperti “Perdana Menteri” misalnya? Dalam sistem Pemerintahan yang menganut Parlementer, Perdana Menteri adalah poin penting untuk keberlangsungan suatu Negara.

Mengingat kedudukan mereka hampir setara bahkan di atas Presiden. Dan secara umum, Perdana Menterilah yang akan mengatur semua rule of law di Negara yang menjadi wilayah Pemerintahan.

Pun dengan beberapa sumber, mengatakan bahwa Perdana Menteri memiliki tanggungjawab sebagai Kepala, yang mana kemudian beberapa keputusan atas peraturan Negara ditanda tangani oleh seorang Presiden.

Kalau ibarat kasarnya, Presiden hanya sebagai “simbolik” saja dalam peraturan Pemerintahan yang ada dan dari berbagai aspeknya.

Raja Dan Kekuasaan

Selanjutnya adalah seorang Raja. Di beberapa Negara sistem kerajaan masih eksis meski di era super canggih seperti sekarang.

Contohnya adalah Negara Inggris, Belanda, Spanyol, Norwegia, Jepang, dan masih banyak lagi. Biasanya bentuk Negara dengan kerajaan seperti ini, tidak jauh-jauh sistem Pemerintahannya menggunakan Parlementer.

Organisatoris lain baca ini: Negara Arab, Parameta 2023 Bertabur Kelembutan

Yang mana Raja merupakan simbolik dari Negara yang menjadi wilayahnya. Untuk soal peraturan dan sebagainya, akan terancang oleh para Perdana Menteri yang nantinya akan ditanda tangani oleh seorang Raja.

Tapi di era sekarang tidak seperti di era sebelumnya. Meski Perdana Menteri adalah orang yang dapat merancang Undang-undang peraturan Negara, hal tersebut harus tetap disetujui oleh seorang Raja agar menjadi peraturan permanen pada wilayah yang ia kepalai.

Pun tugas menjadi seorang raja adalah membuka Pidato Tahunan. Biasanya ini terlaksana pada pembukaan Tahun Baru, untuk mendapatkan semangat serta masa depan baru.

Persamaan Antara Presiden Dan Perdana Menteri

Jika kita lihat dari beberapa pembahasan sebelumnya terkait calon Presiden 2024 dengan Perdana Menteri, rasanya ada persamaan prinsip dari cara kerja kedua jabatan ini.

Yang mana secara umumnya, mereka memiliki kemampuan untuk membuat peraturan untuk Negara yang menjadi wilayah pemerintahannya.

Selain itu juga membuat sanksi atau pun konsekuensi terkait pelanggaran peraturan yang sudah sah menjadi rule of law dalam wilayah Pemerintahannya.

Meski begitu di era sekarang masih begitu subur istilah “hukum tumpul ke atas namun tajam ke bawah”. Sehingga sangat dirasakan bahwa hukum yang ada dalam suatu Negara tidak seadil yang kita bayangkan.

Ada begitu banyak benteng utamanya bagi orang-orang yang memang tak punya relasi dalam hukum agar mendapatkan keadilan.

Terlebih dengan huru hara topik bakal calon Presiden untuk 2024 mendatang, dimana sudah terasa setiap harinya.

Mulai dari para Calon yang terlihat, kemudian beberapa pidato yang ada, dan itu mengelabui kita terkait beragam kejahatan yang sangat terasa seperti peribahasa tadi.

Bukankah kita sebagai sesama manusia harus sadar dan mulai memberikan uluran tangan bagi mereka yang merasakan peribahasa tersebut utamanya orang-orang kecil?

Persamaan Antara Raja dan Presiden

Lalu yang kedua adalah terkait Persamaan antara Raja, dan Presiden. Yang mana kita ketahui kedua nama Jabatan tersebut sangatlah berbeda.

Untuk Raja sendiri, sangat erat kaitannya dengan sistem Monarki Pemerintahan Parlementer. Yang mana terdapat Perdana Menteri guna membuat peraturan untuk keberlangsungan hidup secara sosial dan bermasyarakat.

Sedangkan Presiden terkaitnya ada 2 hal, yakni bisa dari Demokrasi, maupun Absolut. Kedua sistem ini sangat bertumpu kepada seorang Presiden, hanya saja untuk Demokrasi, ada para Dewan Perwakilan Rakyat yang membantunya dalam merancang Undang-undang.

Nah, tapi apa persamaannya? Ialah mereka sama-sama menjadi simbolik dari Negara yang menjadi wliayah Kepemerintahan mereka.

Ibaratnya mereka adalah wajah dari Negara yang menjadi wilayah Kepemerintahannya di depan mata ranah Internasional.

Perbedaan Antara Presiden, Raja dan Perdana Menteri

Untuk topik ini sebenarnya sudah kita singgung sebelumnya. Yang mana untuk Presiden ini sendiri ada 2 jenis sistem yang sangat bergantung kepada keputusan Presiden.

Yaitu dari sistem Absolut. Sistem ini sangat bertumpu kepada keputusan Presiden sepenuhnya. Yang mana ketika suatu peraturan sudah disahkan dan permanen, maka semua pihak tidak bisa mencoba untuk memusyawarahkan kembali apalagi mengganti ketika peraturan tersebut tidak sesuai.

Organisatoris lain baca ini: Organisasi terlarang di Indonesia

Berbeda halnya dengan sistem selanjutnya yakni Demokratis. Presiden masih menjadi poin penting dalam penentuan kebijakan Negara. Namun ia mendapatkan bantuan dari DPR yang notabennya adalah wakil rakyat.

Untuk menimbang apakah memang sudah pas kebijakan yang dibuat serta diterima oleh masyarakat luas. Dan jika masih ada revisi, DPR beserta Presiden wajib hukumnya untuk merevisi semua sampai diterima oleh masyarakat secara umum.

Sedangkan Perdana Menteri, sangat identik dengan sistem “Parlementer”. Kedudukan dan perannya hampir tidak jauh berbeda dengan seorang Pemimpin (Presiden).

Mereka juga membuat kebijakan Pemerintahan untuk Negara, serta membuat berbagai sanksi ketika seseorang melanggar peraturan yang telah sah.

Jadi, untuk perbedaannya adalah pada sistem Monarkinya. Mengingat ketika sistem itu berbeda antara satu sama lain, akan berdampak pada seseorang tersebut dalam jabatannya sebagai Calon Presiden tahun 2024, maupun sebagai Perdana Menteri.

Sistem Pemerintahan Yang Ada Di Dunia

Para bakal calon presiden 2024
Sistem pemerintahan di dunia: setkab.go.id

Jadi, sebenarnya di dunia ini pernah menganut sistem apa sih? Sebenarnya ada banyak. di Indonesia saja dulu pernah gonta-ganti sistem Pemerintahan guna mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Sistemnya adalah Parlementer, Presidensial, sampai sekarang adalah Demokrasi. Dan memiliki dampak masing-masing terhadap kemajuan Indonesia.

Di dunia sendiri, ada beberapa. Seperti:

  1. Parlementer
    Di dunia bahkan era seperti sekarang dengan teknologi yang sangat maju, informasi bisa kita dapatkan dengan cepat, nyatanya sistem ini masih menjadi pegangan bagi beberapa Negara, termasuk beberapa Negara maju.

    Seperti: Singapura, Jepang, Inggris, Malaysia, dan Belanda. Dan beberapa periode tertentu mereka akan ganti Parlementer dan Presiden sesuai dengan masa jabatan yang berlaku.
  2. Konstitusional
    Lalu ada sistem Monarki Konstitusional. Yang mana biasanya ini juga dianut oleh Negara dengan sistem Kerajaan.

    Sistem ini sangat berpatok kepada keputusan kebijakan dari seorang Raja dan Ratu dari Negara yang menjadi wilayah konstitusionalnya.

    Dan beberapa Negara ini juga masih menganut sistem tersebut sampai sekarang, yaitu: Jepang, Inggris, Spanyol, dan sebagainya.
  3. Presidensial / Demokratis
    Lalu ada Presidensial atau pun Demokratis. Lebih mudahnya adalah, sistem ini menempatkan Presiden sebagai Kepala Negara yang teramat penting.

    Dengan catatan ia terpisahkan oleh dua hal, yaitu mendapatkan bantuan untuk merancang peraturan bersama dengan badan Legislatif, dan terbantu untuk pelaksanaan peraturan yang berlaku dari pihak badan Eksekutif.

    Badan legislatif itu siapa saja? Ada DPR, DPD, DPRD, dan badan legislatif lainnya. Pun dengan badan Eksekutif terdiri atas Presiden, Aparat eksekutif lainnya, Para pemimpin daerah, dan sebagainya.
  4. Sistem Absolut
    Dari kata-katanya saja sudah bisa kita identifikasikan bahwa untuk sistem ini biasanya sangat mutlak dalam penentuan peraturan oleh seorang Pemimpin.

    Jadi kepala Negara memiliki peran yang amat krusial utamanya dalam memberikan peraturan. Karena ketika ada peraturan yang tidak sesuai, maka untuk meminta merevisi cukup sulit.

    Makanya untuk sistem Monarki Absolut jarang terpakai oleh beberapa Negara di dunia.

sumber:

  1. wikipedia
  2. liputan6
  3. bbc.com
  4. dictionary.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *