Ciri Organisasi Divisional: Definisi dan 2 Konsep Kerja

Ciri organisasi divisional
Ciri organisasi divisional (Foto: slideplayer.info)

Ciri organisasi divisional. Adalah jenis struktur yang sering terpakai untuk beberapa perusahaan atau organisasi dengan skala yang besar. Berikut ulasan mengenai definisi, sampai konsep kerja dari hal tersebut. Ayu Maesaroh, Konsep Organisasi – organisasi.co.id

Hai para organisator? Siap dengan berbagai amanah dan tantangan di dunia kerja? Benar. Hari ini sudah ada begitu banyak sistem pekerjaan yang kemudian dirombak, guna mematuhi peraturan dari Pemerintah.

Bacaan Lainnya

Yang paling dirasakan adalah WFH, dimana bukannya memudahkan tersebut memang begitu sesuai dengan maknanya. Kenyataannya tidak sejalan.

Kemudahan tersebut serta akses pekerjaan berada di rumah, malah menuntut kita untuk memberikan kinerja 2 kali lipat berkorbannya dari segi waktu, pemikiran, dan sebagainya.

Ada yang sudah merasakan sistem demikian? Bagaimana? Senang? Susah? Atau malah keduanya? Ada berbagai benefit yang ada ketika sebuah perusahaan atau organisasi memberlakukan hal tersebut.

Tapi kadang kerap kali tidak mereka sadari atau apapun itu, kinerja para karyawan dituntut 2 kali lebih ekstra, walaupun tidak semua.

Dan bicara masalah organisasi, ada satu kaitannya yang jarang terbahas. Benar, masalah jenis organisasi dengan struktur yang divisional, dengan berbagai ciri yang ada. Berikut beberapa pembahasannya:

Organisasi Bentuk Divisional Adalah

Organisasi bentuk divisional ini, merupakan salah satu jenis dari bentuk organisasi yang sering terpakai sebagai sistem yang kuat dan baik.

Banyak literatur yang kemudian mendefinisikan, sebagai organisasi bentuk ini, adalah jenis yang kerap kali terpakai oleh organisasi yang sudah cukup besar, seperti perusahaan, atau pun perkumpulan lain.

Hal tersebut terjadi karena adanya kesamaan dari produk, layanan, jasa, hingga kepada pasar serta strategisasi dari perusahaan tersebut.

Tidak heran jika kemudian ada begitu banyak persaingan, yang membutuhkan strategi mutakhir untuk dapat berada pada puncak utama.

Setidaknya mempunyai pelanggan setia, yang selalu menunggu kabar produk atau layanan jasa terbaru dari perusahaan tersebut.

Beberapa literatur lain juga mengungkapkan, bahwasannya organisasi dengan bentuk demikian, mereka akan menyisihkan modal begitu banyak.

Mengingat mereka akan memecahkan beberapa kelompok menjadi beberapa divisi, yang mana masing-masing dari mereka mengemban amanah, untuk dipertanggungjawabkan kepada seorang pemimpin.

Karakteristik Organisasi Divisional

Untuk itu, hal tersebut menurunkan karakteristik atau ciri dari organisasi bentuk divisional, yang dapat kita pelajari lebih dalam.

Jadi, nantinya kita dapat membedakan struktur perusahaan yang menggunakan bentuk divisional seperti apa, dan yang tidak seperti apa. Berikut beberapa karakteristiknya:

Anggaran

Untuk struktur divisional, seperti yang sudah terbahas sebelumnya. Membutuhkan biaya yang cukup besar. Mulai dari modal awal, pada saat jalannya bisnis, hingga kepada masa kejayaan.

Organisatoris lain baca ini: Organisasi Profesi, Definisi, Ciri Dan Daftar Yang Formal

Yang mungkin membutuhkan support lebih, sehingga harus mengeluarkan modal lagi lebih banyak.

Personil

Dalam hal ini adalah unit dari perusahaan. Unit-unit ini adalah satu kelompok yang terpecah oleh pemimpin. Kemudian pemimpin merancang kembali tugas dan wewenang mereka.

Nantinya mereka harus bertanggungjawab kepada penanggungjawab yang mengawasi mereka. Lalu pengawas tersebut akan menyampaikan hasil kinerja mereka terhadap pemimpin.

Otonomi

Atau batasan ruang pengendali antara satu dengan yang lain, cukup terbatas. Mulai dari karyawan saja sudah terkelompok sedemikian rupa, sesuai dengan divisinya.

Kemudian para manager pun demikian. Mereka juga terpecah agar nantinya mereka dapat mengawasi kinerja para karyawan yang tergabung dalam dvisi yang sama.

Dari hal tersebut kemudian tergambarkan bagaimana seorang manager hanya dapat berwenang pada unit / divisi yang mereka pegang. Tidak bisa ikut campur atas urusan dari divisi lain.

Pengawasan Eksternal

Selanjutnya adalah pengawasan eksternal. Di dalam organisasi dengan ciri divisional, biasanya mereka mempunyai perusahaan eksternal atau induk.

Yang mana Induk dari perusahaan tersebut, akan mengawasi jalannya kemajuan dari perusahaan yang ada di bawahnya. Mulai dari perkembangan, hingga pada masa kejayaan, bahkan keruntuhan dari perusahaan di bawahnya sendiri.

Itulah beberapa karakteristik dari organisasi divisional yang dapat menjadi referensi kalian.

Unsur Organisasi Divisional

Sejalan dengan hal tersebut, dalam sebuah organisasi pasti ada komponen unsur yang menjadi satu hal berjalannya sebuah perusahaan.

Mereka merumuskan berbagai formula, yang kemudian mencoba menerapkannya kepada perusahaan. Dengan tujuan agar meraih goals yang sudah terancang sebelumnya. Jadi, berikut beberapa unsurnya:

Badan Perusahaan

Yang utama adalah adanya badan perusahaan, dengan kategori tertentu. Bisa yang berfokus pada jasa pelayanan, bidang jasa saja.

Atau memasarkan suatu produk, yang kemudian mencari tempat strategis agar dapat terjangkau oleh konsumen mereka.

Aktivitas

Unsur selanjutnya adalah kegiatan atau aktivitas yang berlangsung dalam perusahaan. Hal tersebut bersifat ekonomis, menghasilkan uang atau laba.

Yang nantinya menjadi income tersendiri bagi perusahaan, serta orang-orang yang terlibat dalam perusahaan tersebut. Bisa dari segi peningkatan investor, jumlah penjualan, dan sebagainya.

Kejelasan

Lainnya adalah masalah kejelasan. Meliputi beberapa hal, seperti perusahaan yang memang sudah mendapat pengakuan dari masyarakat setempat.

Kemudian ada lisensi dari perusahaan tersebut, terdaftar sebagai perusahaan yang sah. Sehingga mereka yang berada di dalamnya merasa aman. Juga tempat dari perusahaan tersebut jelas, serta menetap.

Penutupan Akhir Tahun / Bulan

Unsur terakhir ini, akan terlaksana pada akhir tahun. Dengan membuat pembukuan yang terinci. Mulai dari awal pembukuan di awal tahun.

Kemudian pencapaian yang seperti apa yang telah tercapai dalam satu tahun oleh perusahaan. Setelah itu ditutup dengan pembukuan akhir tahun / bulan. Yang mana kegiatan tersebut harus rutin.

Tugas dan Wewenang Anggota Organisasi Divisional

Sejalan dengan hal tersebut, kemudian ada beberapa tugas serta wewenang dari beberapa anggota perusahaan dengan menggunakan ciri dari organsiasi divisional.

Mereka mempunyai kewenangan sendiri-sendiri, bertanggungjawab atas divisi yang mereka bawahi, untuk nantinya mereka membuat seperti laporan akhir pada pemimpin.

Jadi, berikut beberapa tugas dan wewenang di masing-masing anggota.

Pemimpin / CEO

Adalah seorang pemilik perusahaan, yang bertugas untuk mengawasi jalannya perusahaan, serta memberikan berbagai ide gagasa agar nantinya, perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

Ia membawahi beberapa anggota lain, yang mana nantinya akan dimintai pertanggungjawaban mengenai kinerja dari dirinya, serta orang-orang yang menjadi tanggungjawab mereka.

Direktur

Selanjutnya adalah seorang direktur. Yang mana direktur tersebut, nantinya akan membantu pimpinan dalam hal ini ialah CEO.

Untuk menyelesaikan beberapa poin penting dalam pengembangan perusahaan. Mereka mempunyai berbagai strategi, yang kemudian akan dipilih oleh CEO untuk memajukan perusahaan.

Manager

Kemudian ada manager, yang mempunyai tugas dan wewenang untuk menindaklanjuti atas apa yang menjadi instruksi direktur kepada mereka.

Mulai dari step by step yang ada. Lalu mereka akan mensosialisasikan instruksi tersebut kepada beberapa divisi bawahannya. Yang nantinya mereka juga akan menginstruksikan kepada karyawan mereka.

Divisi

Seperti yang sudah terbahas sebelumnya, divisi ini juga merupakan eksekutor yang melaksanakan beberapa rencana dari para atasan mereka.

Juga dalam pengeksekusian tersebut mereka samakan dengan lingkup divisi mereka, sesuai dengan jobdesc yang ada. Mengingat divisi ini terbagi atas beberapa bagian, serta fokus masing-masing.

Karyawan

Terakhir adalah karyawan. Mereka adalah eksekutor paling penting, mengingat merekalah yang nantinya berada di lapangan.

Mengerjakan berbagai jobdesc yang sudah tersosialisasikan oleh pimpinan divisi, yang merupakan ciri dari hierarki organisasi divisional.

Itulah beberapa pembahasan mengenai tugas serta wewenang dari para anggota ciri organisasi divisional, yang dapat menjadi referensi kalian.

Konsep Dasar Organisasi Divisional

Namun, apa yang menjadi konsep dasari dari organisasi divisional? Apakah sama dengan jenis lain atau ciri organisasi lain?

Kita harus sadari terlebih dahulu, bahwa hal yang ada di dunia ini, mempunyai ciri khas masing-masing. Entah dari komponen terkecil, bahkan terbesar sekalipun.

Atau pun ketika dalam menghadapi sebuah masalah, yang mana tidak semua sistem peraturan dapat menyelesaikan semua.

Ada hal yang harus terpikirkan secara matang, untuk nantinya dapat menyelsaikan permasalahan yang ada. Mengingat sistem dapat kita ubah, sesuai dengan kebutuhan yang ada. Namun dengan catatan harus tersepakati bersama, dari anggota yang ada.

Tidak boleh sepihak, apalagi egois, mengedepankan kepentingan diri sendiri. Sama halnya dengan sebuah organisasi, apalagi jika organisasinya cuku besar.

Mempunyai power lebih dalam mendapatkan perhatian para masyarakat setempat. Tidak sedikit dari mereka yang kemudian menggunakan sistem struktur divisional.

Dengan memecahkan beberapa kelompok menjadi beberapa divisi, dan orang-orang penting di sana juga terpecah, turun untuk mengawasi para divisi yang ada.

Bentuk pertanggungjawabannya sendiri adalah vertikal. Maksudnya adalah Karyawan nantinya akan lapor hasil kerjanya kepada pimpinan divisi, kemudian nanti divisi akan melapor hasil kinerja para karyawan ke manager.

Sampai kepada tingkat yang lebih tinggi, ialah CEO. harus detail, cermat, runtut, sesuai dengan keadaan lapangan. Biasanya jika ada yang masih mengganjal.

Organisatoris lain baca ini: Organisasi Pemerintahan Daerah: 5 Tujuan dan Struktur

Pimpinan kerap kali turun ke lapangan, agar dapat melihat kondisi sebenarnya di lapangan tersebut. Konsep selanjutnya adalah masalah instruksi.

Yang sangat bergantung dengan keputusan musyawarah bersama antara CEO dengan para anggotanya. Mencari bagaimana baiknya agar perusahaan tetap berjalan sesuai dengan rencana.

Tetapi kadang tidak sedikit keputusan yang akhirnya diambil secara mendadak, karena suatu hal. Yang mana butuh penanganan secara cepat.

Itulah konsep daripada organisasi dengan ciri struktur divisional, yang dapat menjadi referensi.

Contoh Gambar Struktur Organisasi Divisional

Agar lebih jelas, berikut beberapa contoh dari struktur organisasi dengan ciri divisional, yang dapat memberikan gambaran.

Sedikit rumit memang. Mengingat bagian-bagian dari perusahaan kemudian terpecah, menjadi beberapa bagian lain yang baru.

Gunanya hanya satu, mencapai apa yang menjadi tujuan perusahaan. Lewat berbagai kerjasama yang ada, lalu menggerakkan karyawan untuk tetap produktif.

Serta mengawasi para anggota lain, melihat bagaimana kinerja dari masing-masing anggota. Seperti seleksi, yang secara diam-diam yang terlaksana oleh pemimpin.

Tidak heran jika kemudian beberapa anggota tersebut memperikan effort masing-masing, agar nantinya tidak mengecewakan pimpinan. Jadi, berikut beberapa contoh gambarnya:

Definisi ciri organisasi divisional
Contoh organisasi divisional (Foto: struktur.shareinspire.me)
Struktur divisi (Foto: slidetodoc.com)

Penutup

Itulah beberapa pembahasan mengenai ciri organisasi divisional. Dari poin-poin tersebut, dapat kita simpulkan bahwa jenis struktur organisasi apapun.

Mempunyai detail dan perbedaan masing-masing. Mulai dari unsur yang harus ada, kemudian tugas dan wewenang dari para anggota organisasi.

Serta bagaimana cara kerja mereka, agar nantinya dapat mewujudkan tujuan yang telah terancang. Sehingga para anggota dapat bersinergi serta berkolaborasi.

Memecahkan masalah yang ada. Lalu membawa perusahaan pada tingkat kejayaan. Tapi hal tersebut juga menjadi PR besar, yakni, bagaimana cara mempertahankan posisi ketika sudah berjaya?

Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.

Daftar Pustaka

  1. smartpresence.id
  2. beritaku.id
  3. smartprensence 2
  4. jurnalhukum.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar