Jurnal Psikologi Kepribadian: Definisi dan 7 kategori

Jurnal psikologi kepribadian
Psikologi kepribadian seseorang (Foto: dailytimes.id)

Jurnal psikologi kepribadian, adalah salah satu cabang ilmu psikologi, yang menitikberatkan pada analisa karakteristik seseorang. Dan hasil tersebut menjadi satu pedoman untuk mengkategorikan orang tersebut, berdasarkan tingkah laku mereka. Berikut beberapa pembahasannya. Ayu Maesaroh, Konsep Organisasi – organisasi.co.id

Mengamati, dan mempelajari karakter seseorang, memang ada challenge tersendiri bagi mereka yang bergelut di bidang tersebut.

Bacaan Lainnya

Meski agak rumit, tetapi jika sudah menemukan benang merahnya, maka rasa senang luar biasa, akan terpancar seketika dalam hati seseorang tersebut.

Bahkan, ada yang mengatakan bahwa mengulik atau mempelajari kepribadian seseorang, sangat asyik dan begitu penting untuk kehidupan kita dalam berbagai hal.

Dan siapa sangka, hal tersebut juga dapat membawa kita kepada mencari orang yang sesuai, sefrekuensi dengan kita, untuk dijadikan sebagai pasangan hidup.

Benarkah? Nyatanya demikian. Meski di era sekarang sudah ada begitu banyak persyaratan untuk bisa lebih dekat dengan orang yang disuka.

Mempelajari tentang psikologi kepribadian baik berbentuk jurnal ataupun lainnya, penting sebagai dasar kita, dan bahan referensi kita, apakah orang tersebut sesuai atau dapat melengkapi kekurangan yang kita miliki.

Jadi, untuk paham lebih jelas, berikut beberapa poin pembahasannya:

Definisi dan Kategori Kepribadian Seseorang

Seperti namanya, ilmu ini adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku seseorang, dalam hal ini seperti watak, sifat, kebiasaan, karakter, ciri, sampai dengan hal-hal yang berada di alam bawa sadar mereka.

Kemudian orang-orang yang menjadi obyek pembelajaran, para psikolog atau pun konselor (sebutan sebagai orang yang mempelajari ilmu tersebut) akan mencari dimana ciri khas, atau pembeda antara orang tersebut dengan yang lainnya.

Dan hal itulah yang menjadi kesimpulan mengenai ilmu psikologi kepribadian, yang sering dijumpai di beberapa jurnal, buku, dan sebagainya.

Setelahnya, ada beberapa tokoh psikologi yang paling terkenal hingga pada teori yang mereka yang sampai detik ini, sering terpakai untuk mengkategorikan kepribadian seseorang.

Seperti misalnya Teori Psikoanalisa, yang tercetus oleh Sigmund Freud, dengan id, ego, dan terakhir super ego. Atau teori dari Hippocrates Galenus, yang membagi kepribadian seseorang dalam 4 kategori.

Ada Melankolis, Plegmatis, Sanguinis dan yang terakhir adalah Koleris. Atau lebih kepada kepribadian seseorang, berdasarkan tingkah laku mereka.

Yang mana seperti Abraham Maslaw dengan teori Humanistiknya. Dengan piramida berbentuk kerucut, yang masing-masing memberikan kategori behavioral mereka.

Ada fisiologis, rasa aman, rasa dicintai-mencintai, penghargaan, dan terakhir adalah aktualisasi diri. Untuk lebih jelasnya, mari kita bedah satu per satu.


Definisi Psikologi Kepribadian

Pengertian jurnal psikologi kepribadian
Definisi psikologi kepribadian (Foto: winnetnews.com)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa psikologi kepribadian yang tercantum dalam jurnal ataupun buku. Menerangkan bahwa ilmu ini, mempelajari karakteristik seseorang.

Dengan mengulik atau meneliti apa yang menjadi ciri khas mereka, sesuai dengan teori yang ada. Adapun beberapa penjelasan dari beberapa para ahli mengenai hal ini, antara lain:

Sigmund Freud

Ia menerangkan tentang kepribadian seseorang dalam teori Psikoanalisanya. Yang mana beliau berpendapat bahwa manusia pada dasarnya mempunyai 3 sifat yang mempengaruhi perilaku mereka.

Ialah id, ego, dan super ego. Ketiganya adalah sifat yang tidak bisa terlepas dari satu dan lainnya.

Abraham Maslaw

Pun dengan beliau yang sangat terkenal dengan teori Humanistiknya, yang mana beliau berpendapat bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk yang berfokus pada kesuksesan dan kebahagiaan.

Organisatoris lain baca ini: Psikologi Komunikasi: Teori, Ruang Lingkup

Makanya ada “Teori Hierarki Kebutuhan” yang berbentu piramida kerucut, dengan masing-masing bagiannya sendiri.

Hippocrates Galenus

Seperti yang sudah disinggung juga, bahwasannya beliau pun membagi tingkah laku orang berdasarkan 4 kategori. Hal ini berdasarkan atas penelitiannya kepada seseorang.

Yang mana antara satu dengan yang lain, mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Beberapa kategorinya antara lain: melankolis, sanguinis, plegmatis, dan terakhir adalah koleris.

George Herbert Mead

Beliau mengatakan bahwa kepribadian seseorang terbentuk atas perkembangan diri mereka. Yang mana hal tersebut mereka lalui sepanjang hidup mereka, dan juga terpengaruh karena adanya interaksi dengan masyarakat sosial.

Theodore M Newcomb

Beliau pun berpendapat bahwasannya kepribadian seseorang berdasarkan atas sikap mereka, yang menjadi latar belakang perilaku.

Hal tersebut bertujuan untuk menunjukkan kepada seseorang tentang tingkah laku mereka, dan nantinya akan ada beberapa action seperti perbuatan, berfikir, mengetahui, hingga merasakan, secara khusus.

Jika hubungannya dengan orang lain, ataupun pada sebuah permasalahan yang ada dihadapan mereka.

Itulah beberapa pendapat mengenai “psikologi kepribadian” menurut beberapa ahli, dan dapat menjadi referensi.


Teori Terkenal dari Psikologi Kepribadian

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ada beberapa teori psikologi kepribadian yang terkenal sampai sekarang. Bahkan, tidak sedikit para psikolog dan konselor, kemudian menggunakannya sebagai barometer mereka dalam mengidentifikasi kepribadian seseorang.

Namun, mereka harus paham terlebih dahulu, seperti apa pengertian atau penjelasan dari beberapa teorinya. Berikut beberapa pembahasannya:

Teori Psikoanalisa

Dalam teori ini, terbagi atas 3 komponen dasar, yang menjadikan seseorang mempunyai ciri khas mereka. Pencetus teori ini yakni Sigmund Freud.

Mengatakan bahwa seseorang melakukan semua tindakan entah tingkah laku, dan sebagainya, karena ada dorongan dari alam bawah sadar, yang kemudian ada pengendalinya setelah itu.

Pendengendali tersebut, biasanya dari eksternal, entah hukum adat, sosial, dan sebagainya. Beberapa komponen tersebut antara lain:

Id

Komponen pertama berpengaruh pada tingkah dasar dari manusia. Seperti nafsu, keinginan, dan beberapa hal lainnya. Contoh konkretnya adalah: lapar, keinginan melakukan seks, dan sebagainya.

Ego

Kedua adalah Ego. Yang mana dalam psikologi kepribadian, dan tercantum di jurnal ataupun buku. Mendefinisikan sebagai ego, ialah hal yang mempengaruhi untuk seseorang melakukan keinginan mereka tersebut.

Baik itu positif, ataupun negatif. Jadi, belum ada penyaringan tentang tindakan dari mereka. Apakah akan ada resiko yang mereka tanggung, atau tidak.

Super ego

Yang terakhir inilah, pada akhirnya menjadi satu komponen untuk mengontrol daripada aksi ego. Dengan merujuk kepada beberapa resiko, konsekuensi yang ada.

Ketika akan melakukan suatu hal, dengan bertujuan memenuhi kepentingan mereka. Seperti contohnya id mempunyai keinginan untuk melakukan seks dengan lawan jenis.

Lalu ego akan mencari cara untuk bagaimana bisa melepaskan hasrat tersebut. Entah melakukan zina di suatu tempat, dan sebagainya.

Tapi super ego, akan muncul ketika akan melakukan hal tersebut. Dengan merujuk kepada konsekuensi yang ada, resiko, serta hal-hal lain yang akan merugikan mereka.

Teori Humanistik

Dalam teori ini, mempercayai bahwasannya manusia mempunyai hasrat untuk bisa sukses dan mendapat sebuah kebahagiaan dalam hidup mereka.

Yang kemudian pencetusnya adalah Abraham Maslaw, menciptakan piramida “hierarki kebutuhan”, dengan masing-masing penjelasan, yakni:

Fisiologis

Berfokus pada kebutuhan dasar manusia pada umumnya, yakni pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan makan sehari-hari. Ada juga seperti jabatan, penghasilan, dan sebagainya.

Rasa Aman

Berfokus pada keselamatan diri sendiri dari berbagai serangan yang tida terduga, dan menimpa mereka. Pun dengan keberadaan mereka, yang harus mendapatkan rasa aman ketika mereka tinggal di suatu tempat.

Kasih dan Sayang

Manusia lebih berfokus kepada kebutuhan rasa dicintai dan mencintai, rasa memiliki serta dimiliki, dan sejenisnya. Hal tersebut mereka dapatkan dari sebuah hubungan tertentu dengan seseorang di hidupnya, dan sebagainya.

Penghargaan

Untuk kebutuhan selanjutnya adalah penghargaan. Manusia kerap kali ingin merasa dihargai oleh orang lain atas apa yang mereka lakukan, atau hal yang menjadi prestasi mereka di depan orang banyak, ataupun lingkup terkecil seperti orang tua.

Aktualisasi Diri

Jenis ini lebih kepada seseorang yang ingin bermanfaat untuk orang lain. Dengan cara mereka membantu orang lain, membagikan ilmu mereka, dan sebagainya.

Pada tahap ini, manusia sudah terpenuhi ke 4 aspek yang tadi menjadi pembahasan sebelumnya.

Teori Kepribadian Hiprocrates

Untuk jenis ini, lebih menitikberatkan pada pengkategorian karakteristik seseorang berdasarkan ciri khas yang mereka miliki.

Kemudian hal tersebut menjadi ciri khas atau benang merah, yang nantinya menjadi cara seseorang dalam menanggapi suatu hal yang berkaitan dengan orang tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa kategorinya:


Kategori Kepribadian Seseorang

Tipe kepribadian seseorang (Foto: simental.id)

Dalam teori Hippocrates, membagi kepribadian seseorang menjadi 4 kategori. Meski demikian, kita juga paham, ada beberapa jenis kategori lain seperti ekstrovert, introvert, dan juga ambivert.

Yang mana ketiganya juga mempunyai perbedaan masing-masing. Untuk itu, kita mulai terlebih dahulu dari pengkategorian Teori Hippocrates:

Melankolis

Kategori yang pertama ini, menunjukan manusia yang mempunyai hati sensitif. Mudah tersentuh, dan juga sangat berhati-hati dalam memilah-memilih perkataan.

Hal tersebut juga menjadi PR besar bagi kita, yang hidup dan bersosialisasi dengan orang yang berkarakter melankolis ini.

Koleris

Yang kedua adalah koleris. Dimana mereka adalah orang yang suka dengan pembicaraan mendalam. Mengingat mereka adalah orang yang berkarakter analitik, berprinsip, dan teguh pada tujuan yang ingin dicapai.

Mereka adalah orang yang jarang dapat percaya 100% dengan sebuah hal yang menjadi pemberitaan, sebelum ada bukti konkretnya.

Plegmatis

Mereka adalah orang-orang yang tidak suka dengan keributan, kericuhan, bahkan sampai dengan debat hebat, yang berujung kepada kehancuran sebuah hubungan.

Tapi, karena karakteristik itulah, seorang plegmatis, lebih suka memendam perasaan yang mereka rasakan sendiri, karena berfikir ketika mereka menyuarakan perasaannya, akan terjadi hal yang diluar dugaan mereka.

Sanguinis

Dalam psikologi kepribadian yang tercantum di jurnal ataupun buku, mendefinisikan tentang karakter sanguinis, adalah mereka yang penuh dengan semangat, ceria, orang yang sangat periang, dan sebagainya.

Organisatoris lain baca ini: 3 Teori Psikologi Industri dan Organisasi

Hal tersebut juga yang kadang, sangat sulit bagi mereka, untuk tahu apa yang mereka mau, sulit untuk memanagemen hal yang harus mereka lakukan, walaupun mereka adalah orang yang jarang tersinggung.

Adapun beberapa kategori kepribadian lain dalam psikologi, yang ada pada beberapa buku serta jurnal, seperti:

Introvert

Adalah mereka yang suka dengan kesendirian, merasa sangat lelah ketika berkumpul dengan orang banyak. Mereka suka dengan topik pembicaraan yang mendalam, bersama orang yang mereka anggap, “klop” atau satu frekuensi dengan mereka.

Tidak heran, jika orang-oang introvert ini, mempunyai teman yang bisa dihitung dengan jari.

Ekstrovert

Kebalikan dari sebelumnya. Mereka adalah orang yang suka mengobrol dengan banyak orang. Merasa tercharge energinya ketika sudah bertemu dengan orang-orang yang ada di sekitar mereka.

Hal itulah yang kadang menjadi PR besar mereka, untuk mengidentifikasi, mana orang-orang yang memang baik kepada mereka, dan mana yang hanya di depan mereka saja.

Ambivert

Adalah titik tengah dari keduanya. Orang-orang dengan kepribadian ini, bisa merasakan seperti orang introvert, tapi kadang butuh bersosialisasi dengan orang lain seperti orang Ekstrovert.

Penutup

Itulah beberapa pembahasan mengenai jurnal psikologi kepribadian, yang mana sangat banyak sekali kepribadian seseorang yang dapat kita pelajari.

Dengan hal tersebut, kita dapat memahami betul, berada di mana benang merah yang melilitkan mereka, serta tahu bagaimana caranya untuk menanggapinya, ketika kepribadian tersebut mereka keluarkan di depan kita.

Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.

Daftar Pustaka

  1. Psikologi kepribadian
  2. Beberapa pengertian menurut para ahli
  3. 4 kategori

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *