Kepemimpinan Modern: Pengertian, Tipe dan 4 Gaya

Kepemimpinan modern adalah
sumber: inc.com

Kepemimpinan Modern, di zaman sekarang konsep tersebut sangat perlu kita tanamkan, utamanya kita yang ingin bisa dalam konteks “leadership”. Jadi, mari kita bahas! Profesional

Kepemimpinan modern, suatu komponen dalam organisasi yang teramat penting dalam menentukan mau dibawa kemana perkumpulan yang sudah terbentuk secara sistematis.

Bacaan Lainnya

Apalagi dengan segala mimpi dari para anggota, butuh adanya sosok pemimpin yang dapat membimbing mereka ke arah tujuan dari mimpi tersebut.

Serta dapat meraih buah dari tujuan yang terancang bersama. Tapi tahukah kamu terkait konsep dari kata pemimpin atau “kepemimpinan”?

Bagaimana menurut beberapa pakar dan jenis pemimpin apa saja yang harus dimiliki ketika suatu perkumpulan membutuhkan aspek tersebut?

Mari kita bahas selengkapnya!

Kepemimpinan

Konsep Kepemimpinan Modern
sumber: binaracademy.com

Pemimpin atau satu “Kepemimpinan modern” menurut beberapa sumber yang ada, diartikan sebagai seorang “leader”.

Mereka memiliki jobdesk untuk dapat mewujudkan beberapa tujuan yang ada dengan mementingkan kepentingan bersama ketimbang pribadi, dan sebagainya.

Menurut beberapa sumber lain, konsep tersebut berbicara tentang bagaimana seorang dapat mencapai hasil melalui orang lain.

Atau menggerakkan orang lain untuk bisa mencapai hasil kerja yang diinginkan, bahkan ada yang bilang bahwa konsep “pemimpin” ialah seorang influencer.

Dimana orang dapat tergerak untuk melakukan sesuatu, membeli sesuatu bahkan mencapai sesuatu, bisa berada pada kontrol mereka.

Tipe kepemimpinan, peran, dan fungsi kepemimpinan

Menilik bagaimana gaya maupun tipe dan model kepemimpinan di era sekarang jadi satu poin penting agar satu Organisasi dapat berjalan lancar mulai dari menjalankan program kerja hingga menumbuhkan mindset yang sama.

Nah dalam proses ini terkadang tidak sedikit dari beberapa pihak akan mengalami yang namanya menilai dan dinilai, merasakan proses, dan sebagainya.

Organisatoris lain juga baca ini: Virginia Henderson

Makanya sangat wajib hukumnya untuk kamu tahu apa saja tipe atau gaya kepemimpinan yang mungkin bisa dicocokkan dengan Organisasi yang sedang terbangun. Apa saja?

Gaya / Tipe Kepemimpinan Modern

Gaya Kepemimpinan Modern
sumber: greatnusa.com
  1. Gaya Otoriter
    Pertama ialah kepemimpinan era modern dengan Otoriter. Kata kunci dari gaya kepemimpinan satu ini, adalah “semua dalam kendali pemimpin”.

    Jadi semua kebijakan dan beragam peraturan lainnya baik untuk lingkup kepemimpinan mikro maupun makro, semua di putuskan oleh pemimpin.

    Pun dengan sanksi yang di berikan kepada mereka yang melanggar peraturan yang ada, juga sudah ada step by step yang tela di putuskan oleh seorang pemimpin.

    Beberapa Negara dengan Gaya Kepemimpinan Otoriter antara lain: Afganistan, Kore Utara, Myanmar, Laos, Iran, dll.
  2. Tipe Demokratis
    Yang kedua ada gaya Demokratis. Yang mana kata kunci dari kepemimpinan untuk era modern, adalah “transparan, adil, dan mementingkan kepentingan kelompok, bukan pribadi”.

    Semua untuk bersama, di bahas secara bersama agar mendapatkan jalan tengah yang tidak merugikan satu atau bahkan dua pihak.

    Tapi apakah gaya ini rumit? Tidak jika tidak ada yang d itutup-tutupi dari salah satu pihak. Sehingga tidak ada polemik antara satu dengan lainnya.

    Contoh Negara yang menggunakan gaya kepemimpinan seperti ini yang paling mudah adalah Indonesia.
  3. Delegatif
    Akhir-akhir ini gaya kepemimpinan dengan cara “mendelegasi” menjadi satu istilah yang populer di era sekarang.

    Dimana kata kunci dari jenis kepemimpinan ini adalah “percaya”. Pemimpin mempercayai karyawannya untuk bisa menyelesaikan beberapa jobdesk yang ia delegasikan kepada mereka.

    Dengan harapan hasil akhir yang memuaskan atau setidaknya sesuai dengan harapannya. Jalan tersebutlah yang kemudian menjadi celah bagi organisasi atau suatu perkumpulan untuk memperkuat diri agar lebih maju.
  4. Kolaboratif
    Kemudian ada gaya Kolaboratif. Tipe ini juga ada kata kunci yang memudahkan kita untuk memahami jenis ini.

    Yaitu “inovasi ide”. Ide di dapatkan dari beragam sumber dan berbagai pihak. Dalam hal ini seorang pemimpin bisa berkolaborasi terkait satu ide tertentu dan berakhir pada kerjasama antara satu sama lain untuk mewujudkan tujuan bersama.

Siklus gaya kepemimpinan Hersey dan Blanchard

Teori kepemimpinan modern
sumber: leadershipahoy.com

Tapi, bagaimana menurut beberapa pendapat lain seperti beberapa ahli misalnya mengenai konsep dari suatu kepemimpinan yang era modern sekarang dikenal dan banyak digunakan?

Salah satunya adalah menurut Hersey & Blanchard. Mereka adalah dua pihak yang sangat concern terhadap pembelajaran terkait kepemimpinan.

Menurut mereka Kepemimpinan adalah salah satu konsep yang mana memiliki kata kunci “fleksibel dan adaptif”.

Artinya adalah, seorang pemimpin dapat menyesuaikan gaya dan model kepemimpinan seperti apa untuk memajukan organisasi yang ia pimpin.

Ini juga mempengaruhi pengambilan teknik kepemimpinan yang akan digunakan dalam mengkomandoi para anggota dalam satu Organisasi tersebut.

Nah, menurut Hersey dan Blanchard, ada beberapa model dari suatu gaya kepemimpinan yang patut bagi seorang pemimpin untuk mengerti.

Hampir sama sebenarnya nama dan maksud dari sebelumnya. Jadi apa saja?

Bentuk / Model

  1. Delegatif
    Untuk jenis ini hampir sama dengan sebelumnya. Yang mana dengan mendelegasikan suatu tanggungjawab, ada suatu harapan bisa membawa organisasi lebih baik lagi.
  2. Partisipatif
    Kedua ada jenis Partisipatif. Nah untuk kata kunci dari jenis gaya kepemimpinan ini adalah, “mendengar dari beragam pihak”.

    Meskipun tidak hanya berlaku pada jenis gaya ini saja, namun untuk partisipatif sangat lekat dengan kalimat tersebut.

    Karena pemimpin harus bisa melibatkan anggota kelompoknya untuk ikut serta merancang suatu keputusan, yang mana nantinya hal tersebut akan menjadi keputusan bersama dan jika salah satu dari mereka ada yang melanggar akan mengalami sanksi yang juga sudah tersepakati bersama.
  3. Model Penjualan
    Ketiga ada model penjualan, yang mana cukup lekat dengan dunia karir di bidang marketing atau pemasaran.

    Kenapa? Konsep dari jenis model ini adalah “reward”. Seorang pemimpin akan memberikan satu penghargaan ketika seorang marketing sudah menjual barang yang dijual sesuai dengan kesepakatan target, bahkan lebih.
  4. Story Telling
    Kemudian ada jenis story telling, yang mana seorang pemimpin bisa memotivasi seorang karyawan dengan seoal menjadi story teller dengan menceritakan beragam kejadian, atau pun pengalaman hidup dengan unsur emosi dan empati.

    Harapannya adalah seorang karyawan bisa termotivasi untuk lebih baik lagi dalam menjalankan berbagai jobdesk yang ada, kemudian bisa mencapai tujuan bersama-sama.

Managerial Grid

Tolak ukur kepemimpinan modern
sumber: slidemodel.com

Sekarang pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa mengerti kepemimpinan yang pas di era modern seperti ini? Apalagi dengan kompleksnya konflik yang sangat perlu untuk di diskusikan lebih lanjut.

Makanya dalam ilmu pengetahuan terutama dalam sisi kepemimpinan, ada satu alat penilaian yang di peruntukkan mencari tahu gaya kepemimpinan seperti apa yang pas, guna mencapai tujuan bersama secara cepat dan tepat.

Organisatoris lain baca ini: Martha E Rogers

Ialah managerial grid. Merupakan alat penilaian untuk mengukur gaya kepemimpinan apa yang cocok untuk memimpin suatu komunitas atau pun organisasi tertentu.

Ini bisa berkaitan antara pemimpin dengan individu, kelompok, atau ranah yang lebih luas lagi.

Sejarah

Managerial Grid sendiri pertama kali ada dan dikembangkan oleh seorang ilmuwan bernama R. Black dan Jane S. Mountain.

R. Black adalah seorang pionir dalam organisasi serta ahli managerial di Amerika Serikat. Sedangkan Jane S. Mountain adalah seorang ahli dalam bidang management.

Dalam penelitiannya, mereka menemukan dalam menentukan penggunaan gaya / model kepemimpinan dilihat dari perilaku management yang ada.

Tergantung dari beberapa sumbu yang mana akan mempengaruhi pola pikir dan cara pandang seseorang, terutama menentukan topik tadi.

Sumbu Penilaian

Seperti yang sudah terbahas sebelumnya, R. Black dan Jane S. Mountain mengatakan bahwa ada 2 sumbu dalam mempengaruhi penilaian, antara lain:

  • Sumbu Horizontal
    Pertama ada sumbu horizontal yang sangat melekat keterkaitannya dengan produksi, atau output / hasil.

    Dengan harapan adanya melihat dari output seorang pemimpin dapat mengerti asal usul serta penyebab hasil outputnya menurut.

    Nantinya seorang pemimpin dapat menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, kolaboratif, dan sebagainya yang berujung pada memotivasi karyawannya.
  • Tipe Vertikal
    Tipe ini lebih berfokus pada hubungan dengan manusia. Mencoba mengerti keadaan dari karyawan yang mana diasumsikan sebagai keadaan mereka berpengaruh pada hasil.

    Sehingga membutuhkan identifikasi kenapa dan apa saja penyebab mereka demikian. Mulai dari mempererat hubungan antara atasan dengan karyawan, dan sebagainya.

Berpikir kritis dan pengambilan keputusan

Lalu apa hubungannya antara kepemimpinan yang harus kita tahu di era sekaran dengan kehidupan kita sehari-hari baik dalam bekerja secara profesional, maupun perkumpulan secara non formal?

Benang merahnya adalah “mencari jalan yang lebih baik dari suatu permasalahan”. Dimana kita sangat tahu bahwa manusia pada dasarnya adalah zoon politicon, artinya tidak bisa hidup sendiri.

Pasti harus berbaur, membutuhkan satu sama lain baik dalam aspek individual maupun sosial. Apalagi konteksnya adalah Organisasi atau pun perkumpulan baik formal maupun non formal.

Organisatoris lain baca ini: Sistem model of health care

Yang mana membutuhkan suatu ilmu pengetahuan tentang kepemimpinan yang bermuara pada pemikiran kritis, serta berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Tapi, pemikiran kritis sendiri apa sih konsep atau maksudnya?

Berpikir kritis

Kata kunci dari konsep ini adalah “runtut dan rasional”. Artinya seseorang dapat berpikir secara runtut dan rasional agar dapat menyerap berbagai informasi dari sumber yang empiris dan valid, serta fakta terkait masalah yang sedang di hadapi.

Dengan begitu orang tersebut akan lebih mudah dalam memutuskan suatu keputusan yang tepat dan cepat.

Harapannya adalah hasil dari keputusan tersebut akan membuahkan hasil yang sesuai dengan ekspektasi atau pun tujuan yang sudah terancang sebelumnya.

Berhati-hati dalam Ambil Keputusan

Kemudian konsep selanjutnya adalah dapat berhati-hati dalam ambil suatu keputusan. ini bermuara dari konsep sebelumnya.

Yang mana karena kita sudah runtut, teliti dan paham terkait beberapa aspek yang bersangkutan dengan masalah yang ada.

Sehingga kita bisa lebih mudah dalam mencerna, memilah keputusan mana yang terbaik meski itu berasal dari orang yang kita percayai sekalipun.

Gunanya yang pasti sama seperti sebelumnya, bahkan bisa lebih baik dari yang kita kira.

Makanya dua hal ini sangat penting guna memberikan pengetahuan yang baik, mendalam serta menjadi pedoman bagi kamu yang memang sedang di tuntut menjadi contoh banyak orang dengan posisi kamu sebagai pemimpin di organisasi manapun dengan format apapun.

Kesimpulan

Dari pembahasan terkait “Kepemimpinan Modern” ini, adalah kita seyogyanya menjadi insan yang terus belajar dan mau beradaptasi lebih jika organisasi atau perkumpulan bahkan bisnis ingin cepat maju.

Karena pada dasarnya kita bukan hanya berurusan dengan Tuhan dan segala aspeknya, namun juga yang terpenting adalah “memanusiakan manusia”.

Inilah yang terkadang penting juga dalam memahami tentang Kepemimpinan di era sekarang. Karena ketika manusia sudah mendapatkan jabatan yang diinginkan dengan pendapatan sesuai ekspektasi.

Beberapa keinginan seperti ingin divalidasi, diakui, dihargai, dan sebagainya akan muncul. Dan kadang salahnya manusia adalah pada cara mendapatkannya.

Ada yang mulai dengan segala cara, ada juga yang mau belajar mengerti “memanusiakan manusia” dan tumbuh berkembang sebagai pemimpin yang disegani, dihargai, dihormati dan sebagainya tanpa perlu memaksakan seseorang.

Dan untuk kamu yang suka dengan beberapa pembahasan seperti ini, dapat langsung mampir ke website kita ya!

sumber:

  1. tehctarget
  2. mindtools
  3. djkn.kemenkeu
  4. pemimpin.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *