Organisasi bentukan Jepang di Indonesia. Terdapat 2 jenis perkumpulan yang mana ada yang tujuannya membantu mereka dalam pertempuran, namun ada juga sebagai penarik simpati serta empati dari masyarakat Indonesia. Berikut beberapa ulasan selengkapnya. Ayu Maesaroh, Struktur Organisasi – organisasi.co.id
Halo para organisator? Bagaimana hari ini? Ada yang membuat harimu berkesan? Atau lainnya? Atau kamu sudah menemukan kebiasaan baru? Seperti membaca beberapa cerita sejarah Indonesia, mungkin?
Pernah dengar kata-kata “jangan pernah lupakan sejarah”? Benar, hal tersebut sepertinya sudah tidak asing lagi bagi kita, yang lahir di era modern seperti sekarang ini.
Kerap kali kakek, nenek, atau mungkin orang tua kita, menceritakan bagaimana kisah sejarah Indonesia. Disaat yang bersamaan, mereka akan menceritakan bagaimana susahnya hidup beliau pada masa tersebut.
Secara tidak langsung, memberikan gambaran kepada kita bagaimana Indonesia terutama para pejuangnya, berkorban begitu banyak. Bahkan, nyawa pun mereka korbankan demi kemerdekaan Republik Indonesia.
Terutam pada saat penjajahan Jepang, yang tidak kalah kejamnya dengan Belanda. Para penjajah Jepang kemudian membuat bentukan organisasi di Indonesia, dengan beberapa jenis.
Berikut beberapa penjelasannya:
Jepang dan Kekuasaannya di Indonesia
Meski negara tersebut sekarang menjadi salah satu Negara yang memiliki hubungan diploma baik dengan Indonesia. Nyatanya tidak serta merta kemudian warganegara Indonesia, lantas melupakan kekejaman mereka pada zaman penjajahan,
Jepang adalah salah satu negara yang kala itu sedang berada dalam kondisi super genting, serta mengingkan untuk dapat berkuasa di wilayah Asia.
Mengingat mereka sangat membutuhkan amunisi tenaga yang sangat banyak, kala itu Negara yang menjadi musuh mereka adalah Amerika, dan beberapa negara sekutu lainnya.
Kemudian para tentara Jepang merancang beberapa rencana, yang salah satunya adalah menduduki beberapa wilayah Hindia – Belanda.
Termasuk dengan Indonesia. Tidak heran kemudian setelah era tersebut dan merdeka, ada berbagai hal dari peninggalan Jepang yang sampai saat ini masih ada.
Entah dari peninggalan tempat yang pernah menjadi penjara bagi warganegara Indonesia yang saat itu, tidak mau melaksanakan apa yang menjadi perintah, dan sebagainya.
Bahkan, dalam beberapa literasi mengatakan, ada berbagai film yang kemudian diproduksi oleh pihak Jepang, guna memberikan propaganda kepada warganegara Indonesia.
Untuk anti-sekutu, dan mau membantu Jepang. Dan sebenarnya, propaganda sudah ada sejak Jepang masuk ke Indonesia. Mereka mengatasnamakan diri sebagai “saudara”, dan menjanjikan kemerdekaan Indonesia.
Namun sebelum itu, Indonesia harus merasakan berbagai perih yang teramat, sebelum akhirnya kemerdekaan tersebut terjadi, di kala Indonesia mengalami kekosongan pemimpin, dan Jepang sedang menangani beberapa permasalahan di Jepang.
Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan selengkapnya:
Tujuan Pembentukan Organisasi Jepang di Indonesia
Adapun tujuan dari Jepang ke wilayah Hindia – Belanda, terutama di Indonesia, dengan salah satunya membuat organisasi bentukan mereka.
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa wilayah Hindia – Belanda termasuk Indonesia, adalah wilayah yang sangat terkenal dengan kekayaan alam yang ada.
Bahkan saking banyaknya, membuat Belanda dan Jepang, betah menjajah wilayah tersebut, termasuk dengan Indonesia.
Ditambah dengan Jepang yang memang kala itu butuh adanya perluasan wilayah, untuk bisa mengalahkan musuh dengan mudah.
Organisatoris lain baca ini: Tujuan Pemberontakan OPM, Sejarah Dan Fakta
Hal tersebut dikarenakan adanya kesulitan wilayah Jepang sendiri yang memang kecil, kemudian beberapa hal lain seperti logistik dari mereka, memang kurang.
Terutama untuk bahan persenjataan, dan sebagainya. Butuh adanya stok bahan pembuatan, dalam hal ini untuk mengantisipasi adanya genjatan senjata dari musuh.
Selain itu, ada juga tujuan utama lain, yakni mengasai beberapa sumber daya alam yang ada di wilayah Hindia- Belanda terutama Indonesia.
Yang mana para tentara Jepang sudah memetakan sedemikian rupa di mana saja wilayah yang perlu adanya concern lebih, agar semua sumber daya alam yang ada, dapat mereka kuasai dengan mudah.
Daftar Organisasi Militer Jepang

Tetapi, bukan hanya sumber daya alam yang kemudian mereka manfaatkan, namun dari sisi SDM pun demikian. Para penjajah Jepang kemudian membuat organisasi bentukan mereka di Indonesia.
Dengan dua jenis, yakni militer, dan semi militer / non militer. Untuk yang militer, lebih menitikberatkan pada membantu Jepang dalam menghalau beberapa musuh yang ingin mengalahkan mereka.
Terutama dari tentara sekutu yang sangat agresif saat genjatan senjata. Berikut beberapa penjelasan singkat tentang organisasi militer buatan jepang:
Heiho
Adalah salah satu organisasi militer bentukan Jepang yang ada di Indonesia, dengan melatih para pasukannya pada pertahanan udara, darat, air, serta mengenai kepolisian.
Tak hanya itu, para anggota militer dari Heiho yang ada di Indonesia, di tempatkan di beberapa wilayah kekuasaan Jepang lainnya di beberapa Negara.
Tugas mereka ada beberapa, yakni mempertahankan camp pertahanan Jepang, menjadi militer pertahanan di wilayah kekuasaan Jepang, serta membantu mereka ketika dalam sesi perang bersama dengan musuh.
PETA
Organisasi semi militer bentukan lainnya dari Jepang di Indonesia, adalah PETA. Sebenarnya, organisasi tersebut hanya bertujuan untuk memperkuat Heiho pada bagian pertahanan dan pertempuran.
Tetapi karena ada suatu kebijakan khusus terutama orang-orang yang berada di perkumpulan tersebut, mendapatkan jabatan di kemiliteran. Tidak heran kemudian mereka menjadi pemimpin tempur yang tangguh, cerdik, dan lainnya.
Seinendan
Adalah organisasi yang dulunya sangat dipercaya, bahwa Jepang membuat hal tersebut agar Indonesia dapat dengan mandiri, memerdekan Negara mereka sendiri. Seindendan dan Keibondan.
Di buat pada tahun 1943, perkumpulan tersebut ternyata mempunyai tujuan lain di pihak Jepang. Ialah menyiapkan prajurit cadangan, ketika semua prajurit lain gugur dalam medan perang.
Keibodan
Terbentuk pada tahun yang sama, Keibodan bertujuan untuk membantu Jepang, dalam mengatur jalannya lalu lintas di tingkat desa.
Serta sebagai salah satu pihak yang dapat mengamankan desa dengan aman, dan nyaman. Terhindar dari pemberontakan yang dapat dilakukan oleh pihak luar, atau pun warganegara Indonesia sendiri.
Organisasi Non Militer Jepang

Selain adanya organisasi militer yang dibentuk oleh Jepang, ada juga organisasi semi militer / non militer yang terbentuk oleh mereka.
Untuk jenis ini, lebih condong kepada aspek sosial kemasyarakatan Indonesia, dengan titik poin masing-masing. Berikut penjelasan singkatnya:
Gerakan Tiga A
Ini merupakan organisasi non militer pertama kali yang terbentuk oleh para penjajah Jepang, demi mendapatkan simpati dan empati dari para warganegara Indonesia, ketika masuk ke wilayah, dan mengalahkan Belanda.
Dengan semboyan tiga A tersebut, ialah Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan terakhir adalah Nippon Pemimpin Asia.
Putera
Atau singkatan dari Pusat Tenaga Kerja. Organisasi tersebut bertujuan untuk mendapatkan simpati dan empati dari rakyat Indonesia.
Dengan mengusung pemimpin dari Indonesia sendiri, ialah Sukardjo Wiryopranoto.
MIAI dan Masyumi
Yang selanjutnya adalah membuat organisasi berbau agama Islam, yakni MIAI serta Masyumi. Kedua organisasi tesebut mendapat sambutan hangat, dan banyak beberapa ulama yang kemudian bergabung.
Tidak sedikit dari kedua organisasi ini, membantu Jepang dalam perang pasifik pada waktu itu. Untuk Masyumi sendiri, pernah menjadi satu partai Islam pada masanya, dengan kejayaan yang luar biasa.
Itulah beberapa organisasi non militer bentukan Jepang yang ada di Indonesia waktu tersebut. Tidak sedikit dari mereka yang kemudian memberikan kontribusi kepada Jepang secara tidak langsung
Perbedaan Organisasi Militer dan Non Militer Jepang
Meski demikian, apa yang membedakan dari keduanya? Bukankah sama? Yakni buatan Jepang dengan tujuan melancarkan beragam kepentingan yang sudah terancang oleh Jepang, untuk mereka sendiri?
Benar, namun meski demikian, ada beberapa perbedaan yang bisa dibilang sangat mencolok. Yang pertama adalah masalah Pelatihan.
Organisasi non militer memang mempunyai beberapa pelatihan militer, tetapi mereka tidak diwajibkan secara penuh untuk dapat mengikuti pelatihan tersebut.
Sedangkan organisasi militer bentukan Jepang yang ada di Indonesia, pelatiha mengenai kemiliteran sangat penting. Apalagi dalam membantu mereka ketika perang pasifik terjadi.
Kemudian adalagi yakni tentang Tujuan pembentukan. Tidak semua organisasi non militer kemudian mematok semua organisasi yang terbentuk, adalah membantu mereka dalam masalah perang bidang militer.
Organisatoris lain baca ini: Menkes Alumni Fisika Nuklir, Untuk Menuklir Covid-19?
Bisa saja seperti mengamankan wilayah Indonesia agar tidak rusuh, dalam hal ini ialah memastikan tidak ada konflik yang terjadi di dalam kubu.
Pun dengan tujuan hanya agar mendapatkan simpat dan empati dari para rakyat Indonesia. Juga kadang menjadi tujuan besar, kenapa kemudian Jepang membentuk organisasi non militer tersebut.
Hal itu bisa dapat kita amati dari beberapa jenis organisasi, dengan titik poin mereka sendiri.
Budaya Organisasi Jepang yang Masih Ada Sampai Sekarang
Terlepas dari hal tersebut, adakah budaya Jepang yang tertinggal di Indonesia? Jawabannya adalah, ada. Buktinya? Ialah beberapa goa dan jalan-jalan yang di bangun pada masa Jepang.
Sekarang tidak sedikit beberapa tempat yang terdapat hal tersebut, dijadikan sebagai wisata budaya dan sejarah, dengan tujuan untuk tidak melupakan sejarah Indonesia begitu saja.
Pun menjadi pembelajaran lebih untuk generasi berikutnya, generasi yang mungkin sudah lebih canggih dari sekarang. Serta budaya kerja keras yang sampai sekarang masih dianut oleh banyak orang.
Walaupun tidak semuanya, tetapi rata-rata beberapa perusahaan, kadang tidak segan untuk mengambil tenaga limit para pekerja, dengan cara memberikan iming-iming uang tambahan ketika ingin lembur.
Penutup
Itulah beberapa pembahasan mengenai organisasi bentukan Jepang di Indonesia. Beberapa poin tersebut dapat kita pahami dengan baik.
Menggambarkan bagaimana seorang penjajah yang dengan mudah serta pintarnya dalam memanipulasi pikiran orang, agar dapat mempercayai mereka dengan baik.
Serta menyambutnya dengan bahagia. Hingga kemudian denga seenaknya, membentuk berbagai organisasi kemiliteran dengan tujuan mereka secara pribadi.
Melatih para pemuda untuk membantu mereka dalam mempertahankan beberapa wilayah kekuasaan. Kemudian menjadi cadangan tenaga ketika militer utama tumbang dari medan perang, dan sebagainya.
Hingga pada akhirnya dengan cara terang-terangan, janji yang telah di buat, tidak kunjung diberikan. Sungguh kejam bukan mengenai sikap para penjajah terhadap Indonesia?
Namun, bukan itu pada intinya. Yang ada adalah, hal tersebut menjadikan pembelajaran kepada diri kita untuk terus mencintai tanah air, dan melindunginya dari berbagai ancaman luar, yang menginginkan Indonesia terpecah.
Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.
Daftar Pustaka: