Penemu dan pengembang aliran managemen ilmiah adalah Frederick W. Taylor. Ia adalah teknik-teknik untuk meningkatkan adanya efisiensi kerja dari organisasi.
Tika, Konsep – organisasi.co.id
Aliran Managemen Ilmiah
Tanda-tanda dari aliran managemen ilmiah nampak pada kontribusi Fredericck W. Taylor, Henry L, dan Frank & Lilian, serta Merson yang ikut menguraikannya.
Sebagai pengembang pertama, Frederick W. Taylor kerap mendapat sebutan sebagai bapak manajemen ilmiah. Namun di dalam buku literatur, pengertian manajemen ilmiah kerap berbeda dengan konsep Taylor. Pengertian-pengertiannya antara lain:
- Managemen ilmiah adalah penerapan dari metode ilmiah, analisa, tata studi, dan pemecahan masalah-masalah dalam organisasi.
- Teknik-teknik maupun cara-cara untuk meningkatkan efisiensi kinerja organisasi adalah seperangkat alat untuk menjalankan manajemen ilmiah.
Kedua hal itu membutuhkan konsep yang matang. Mulai dari penerapan tata studi hingga pemecahan masalah tidak dapat kita lakukan secara asal. Pertimbangannya adalah karena karakteristik manusia berbeda-beda.
Teori Manajemen Ilmiah
Adanya teori-teori terkait managemen ilmiah muncul untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Dulu pada awal abad ke 20, terjadi kekurangan tenaga kerja terampil terutama di Amerika Serikat. Salah satu cara untuk menaikkannya adalah menaikkan efisiensi pekerja.
Di negara-negara lain seperti Indonesia, kita tidak dapat menyamakannya dengan Amerika. Belum banyak peralatan canggih yang masuk ke negara kita.
Teori-teori aliran manajemen ilmiah menurut para ahli:
Frederick W. Taylor
Dalam teorinya, beliau mengemukakan gerakan efisiensi kerja. Aliran managemen ilmiah memiliki prinsip-prinsip terutama terkait rencana pengupahan yang memberikan hasil pada turunnya biaya. Dari siniah terjajadi peningkatan pendapatan pekerjaan serta semangat kerja pekerja, mutu, dan produktivitas.
Empat prinsip dalam teori Taylor adalah:
- Kerjasama yang baik dari managemen dengan pekerja.
- Penyeleksian pekerjaan secara ilmiah dengan cara menempatkan pekerja yang cocok dengan satu pekerjaan.
- Pendidikan dan pengembangan ilmiah pekerja.
- Pengembangan manajemen ilmiah yang benar.
Beliau pun menganjurkan adanya revolusi mental di lingkungan menajer serta pekerja.
Prinsip-prinsipnya adalah melalui gerak kelompok dan hubungan waktu, ilmu pengetahuan yang menggantikan kinerja yang asal, bekerja demi hasil maksimal, kerja sama sesama pekerja, hingga mengembangkan karyawan hingga berada di taraf setinggi-tingginya.
Henry L Gant
Beliau mengemukakan bahwa dalam aliran manajemen ilmiah, sangat penting untuk mengembangkan hubungan timbal balik antara manajemen dan karyawan.
Maksudnya adalah kerjasama yang harmonis. Unsur manusia sangat penting sehingga sangat penting untuk mengembangkan , mengajarkan dan memberi penghargaan terkait masalah manajemen.
Dalam teori Gant membuat ide baru bahwa setiap pekerja akan mendapatkan bonus setiap kali ia berhasil menyelesaikan pekerjaannya dalam sehari.
Motivasi kedua dari beliau adalah bonus tambahan bagi supervisor apabila semua pekerja dapat mencapai target. Jadwal produksi tercatat dalam bagan dan Gant lah yang memelopori ini. Terakhir, meninggalkan sistem tarif yang berbeda karena hanya sedikit memberikan dampak motivasi.
Frank B. Gilbreth dan Lilian Gilbreth
Teori sepasang suami istri ini justru tidak hanya fokus pada gerak dan kelelahan namun juga usaha untuk membantu pekerja menunjukkan potensinya sebagai manusia.
Langkah demi langkah akan menghasilkan gerak dan mengurangi tingkat kelelahan. Mereka berdua juga terkenal dengan tiga peran dari setiap pekerja. Three Position Plan of Promotion yang bermakna bahwa setiap pekerja adalah pelajar, pelaku, dan pelatihan yang selalu mencari kesempatan baru.
Manajemen ilmiah telah banyak memberikan manfaat dan jasa namun melupakan kebutuhan sosial manusia di dalam sebuah kelompok. Mereka terlalu mengutamakan keuntungan serta kebutuhan ekonomis serta fisik dari pekerjaan dan perusahaan.
Lilian Gilbeth justru fokus pada aspek manusia dari hasil teori suaminya. Ia berpendapat bahwa untuk menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah maka harus mengerti kebutuhan dan kepribadian pekerja. Hendaknya manajemen memahami bahwa ketidakpuasan di antara pekerja adalah karena kurangnya perhatian dari manajemen.
Organisatoris lain baca ini: Prinsip Ekologi Organik: Definisi dan 7 Cara Bertahan
Managemen Ilmiah dan Kaitannya dengan Kehidupan Sehari-Hari
Jika kita merangkum teori-teori aliran managemen ilmiah yang telah kita bahas sebelumnya, maka kita akan mengetahui bahwa di dalam manajemen ilmiah terkandung ilmu statis dan matematika.
Contohnya mengenai pemberian bonus untuk menambah motivasi kerja para pekerja. Tidak hanya itu, bahkan supervisor dan tim manajemen juga mendapatkan tunjangan bila para pekerja mencapai target harian.
Di dalam kehidupan sehari-hari, kita mendapati adanya pembagian tugas di kantor. Bahkan adanya peralatan kerja juga menunjang efisiensi dalam bekerja. Inilah penerapan ilmu pengetahuan dalam teknologi untuk pekerjaan sehari-hari.
Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirnya teori manajemen modern.
Jadi aliran managemen ilmiah memang sangat baik untuk memecahkan masalah jika menggunakan pendekatan kuantitatif. Pedoman sebagai dasar muncul dari teori keilmuan managemen ilmiah untuk mengelola aktivitas managemen dan kepemimpinan di dalamnya.
Hal-hal yang terkait managemen ilmiah dalam praktik kehidupan sehari-hari antara lain:
- Kebutuhan mengenai cara kerja meningkat,
- Terdapat standarisasi terkait jam kerja dan adanya cara kerja yang benar demi hasisil produksi yang baik,
- Produktivitas menjadi efisien dan efektif,
- Terdapat prinsip dan cara kerja ilmuan yang menjadi pedoman dalam melakukan penyidikan dan percobaan,
- Memiliki rasionalisasi dan para pekerja bekerja dengan teliti sehingga mengurangi eror pada managemen.
Tentu semua itu membutuhkan pelatihan bertahap. Tidak serta merta petinggi perusahaan hingga karyawan dapat memahami teknis-teknis tersebut secara serta merta.
Manfaat Managemen Ilmiah
Managemen ilmiah akan selalu mengalami pendekatan ilmiah untuk memaksimalkan hasil yang ada. Aliran ini akan fokus pada perilaku tidak efisien dari sebuah managemen. Lalu apa saja manfaat managemen ilmiah?
- Pengembangan dan gagasan seleksi ilmiah yang muncul dari para karyawan akan menghasilkan kesadaran tentang pentingnya latihan dan kemampuan untuk meningkatkan efektivitas karyawan.
- Teknik efisiensi yang ada akan menyebabkan kegiatan berlangsung dengan lebih efisien. Contohnya adalah terkait studi waktu dan gerak.
- Adanya dasar profesionalitas dalam pemecahan masalah-masalah organisasi. Jadi tidak hanya menggunakan pendekatan rasional saja.
Jangan salah, karena managemen ilmiah juga memiliki kekurangan. Antara lain terkait kenaikan pendapatan yang tidak seimbang dengan kenaikan produktivitas.
Selain itu perilaku manusia yang berbeda-beda juga menjadi hambatan. Bahkan pendekatan rasionalis juga hanya untuk memuaskan kebutuhan ekonomis dan fisik mereka namun bukan kebutuhan sosial.
Jadi tetap saja selaku anggota dari managemen ilmiah kita sebaiknya memikirkan solusi atas kekurangan tersebut. Dengan demikian segalanya akan berlangsung dengan baik dan bebas hambatan.
Evaluasi bertahap menjadi salah satu cara untuk dapat menjalankan perusahaan secara bebas hambatan.
Organisatoris lain baca ini: Organisasi Pemerintahan Daerah: 5 Tujuan dan Struktur
Implementasi Teori Managemen Ilmiah
Contoh-contoh mengenai penerapan teori managemen ilmiah dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak. Di Indonesia, hal ini juga terimplementasikan dalam Pendidikan Islam. Lembaga Pendidikan Islam yang berada di bawah naungan Kementrian Agama kini berupaya meningkatkan kepemimpinan mereka yang profesional.
Sebab itulah kini lembaga-lembaga Pendidikan Islam memberlakukan standar-standar pelaksanaan pekerjaan. Komponen yang bersatu di suatu lembaga harus melakukan tugas sesuai Standar Operasional Prosedur.
Tujuannya untuk menciptakan kinerja yang profesional. Lembaga pendidikan Islam formal juga membutuhkan teori ini untuk membentuk kepemimpinan profesional dan mantap.
Kepuasaan Pelanggan
Sebenarnya tidak hanya di lembaga formal. Baru-baru ini banyak perusahaan swasta dan lainnya menerapkan teori tersebut untuk menggaet hati konsumen. Jadi contoh lainnya begini, seorang pria bernama Rudi adalah seorang representative pelayanan langganan untuk produk ilmiah.
Ia bekerja bertahun-tahun lamanya. Posisinya adalah memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai cara penggunaan produk dan membantu pelanggan memecahkan masalah teknis.
Rudi menerima orderan pembelian juga dan memberikan pelayanan setelah penjualan. Jadi tujuan pekerjaannya adalah untuk memuaskan pelanggan atas produk yang ia jual.
Manajer Rudi adalah pak Budi. Keduanya memiliki hubungan yang baik bahkan Rudi memiliki pendapatan yang lebih tinggi daripada di perusahaan lain dengan posisi yang sama. Tibalah saatnya Budi mendapatkan surat dari pak Alex yang merupakan Wakil Presiden Direktur bidang Penelitian.
Beliau menawarkan Rudi untuk meluangkan waktu dari setengah waktu kerjanya untuk mengevaluasi efektivitas produk-produk yang baru.
Untuk pekerjaan penelitian terapan ini, Budi akan melapor kepada Alex. Surat tersebut disampaikan tanpa sepengetahuan Rudi. Rudi memang tertarik tapi ia khawatir apakah dapat memuaskan kedua atasannya atau tidak.
Penerapan Managemen Kerja di Era Digital
Managemen kerja tidaklah sama antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Demikian pula dengan beberapa hal lainnya terkait SOP. Satu hal yang setiap perusahaan perlu perhatikan adalah bagaimana mendapatkan simbiosis mutualisme antara perusahaan dan karyawan.
Dalam hal ini perusahaan juga harus mampu menyejahterakan karyawannya. Jadi jika mereka melakukan pekerjaan dengan baik maka harus ada bonus atau “reward” terkait kinerja mereka. Paling tidak perusahaan mengapresiasi usaha mereka.
Tidak hanya itu, karyawan bukanlah robot. Sudah sepantasnya menerapkan jam kerja yang normal dan juga asuransi bagi mereka. Di Indonesia memang belum semua perusahaan memberlakukan karyawan selayaknya manusia. Jam lembur mereka belum masuk dalam perhitungan yang wajar.
Bahkan ada perusahaan yang menghitung jam lembur mulai jam 7 malam padahal jam pulang kerja adalah jam lima sore. Lalu apa artinya kinerja mereka dari jam lima hingga tujuh malam tersebut?
Ini masih menjadi PR bagi seluruh pihak yang terkait mengenai ketenagakerjaan. Semoga saja ke depannya Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi dalam memperhatikan kesejahteraan para pekerja.
Penutup
Aliran managemen ilmiah membantu efisiensi kerja. Tenaga manusia yang terbatas menjadi salah satu faktor bahwa sangat penting untuk mengefisiensikan pekerjaan dengan bantuan aalt dan lainnya. Bahkan jam kerja juga harus jelas serta SOP perusahaan perlu dievaluasi dari waktu ke waktu.
Adanya apresiasi terhadap karyawan akan menjadi penyemangat mereka dalam melakukan pekerjaannya. Pegawai akan setia dengan perusahaannya apabila mereka diperlakukan dengan baik. Taylor dalam teorinya juga mengungkapkan bagaimana cara untuk menurunkan biaya namun tetap mengefisiensikan kinerja pekerja.
Teori-teori dari beberapa ahli pun saling melengkapi. Dengan demikian jika bisa menerapkan dan merangkum keseluruhan teori maka aliran managemen pun kemungkinan besar dapat berlaku dengan baik.
Daftar Pustaka, Manajemen ilmiah
1 Komentar