BPI Danantara | Dana Gabungan 7 BUMN dan Dampaknya

Apa itu BPI Danantara
Sumber: CNN Indonesia

BPI Danantara, sebuah lembaga Investasi Negara yang ternyata tidak bisa serta merta diterima. Ada apa gerangan? Akankah berlanjut, atau hanya tumbang dan angan belaka? ~Trias Politika

Berbagai gembar gembor yang ada di minggu-minggu belakangan, nyatanya membuat tekad Presiden ke – 8 Indonesia Prabowo Subianto, tetap melegalkan Investasi Super Besar pertama kali terlaksana yang mana diperuntukkan untuk kemajuan perekonomian Negara, Danantara.

Bacaan Lainnya

Padahal kita semua sudah tahu, ada begitu banyak polemik yang menyertai peluncuran perencanaan tersebut, bahkan ramai warganet Indonesia mengajak orang-orang menarik dana mereka dari beberapa Bank BUMN yang ikut serta di dalamnya.

Tapi, apa iya akan seburuk itu tentang keberlangsungan dari BPI investasi Negara super besar Danantara?

Sejarah Danantara

Sejarah dari BPI Danantara
Sumber: Presiden RI

Tapi sebelum itu, mari kita melirik sebentar tentang alasan dan sejarah dibalik pembentukan BPI Danantara ini.

Mungkin bagi kamu yang beberapa waktu belakang mengikuti Pilpres 2025, sudah tidak asing dengan janji dari Presiden kita sekarang yang sangat berambisi untuk memajukan perekonomian Negara.

Dan salah satunya adalah, DANANTARA ini. Danantara sendiri merupakan sebuah konsolidasi dari semua aspek kekuatan perekonomian yang mana dana berasal dari 7 BUMN Negara.

Antara lain:

  1. Bank Mandiri
  2. Bank BRI
  3. Bank BNI
  4. PT PLN Persero
  5. PT Pertamina
  6. PT Telkom Indonesia (Persero)
  7. Mining Industry Indonesia (MIND ID)

Yang mana jika digabungkan, dana untuk BPI dari Danantara, hampir sekitar uS$900, atau hampir 14 triliun rupiah.

Pemerintah mengharapkan adanya program tersebut bisa menjadi satu sumber dana Indonesia untuk melangsungkan beberapa proyek strategis dan memajukan beberapa proyek lain guna membangun perekonomian Negara.

Ide Pencetus Danantara

Ide pencetus Danantara
Sumber: danantara.id

Tapi, apa iya memang dasar keinginan di awalnya begitu? Karena kita semua sudah tahu, Danantara ini banyak sekali keraguan dari warga Indonesia terkait hal tersebut.

Apalagi namanya netizen Indonesia yang langsung gercep mencari latar belakang dan beberapa hal lain terkait dengan anggota dari struktur organisasi BPI dari Danantara ini.

Dan banyak yang menemukan beberapa track record kelam dari para anggota yang kebanyakan bersinggungan dengan kasus korupsi.

Meski begitu sebenarnya IDE DANANTARA ini baik. Yakni Pemerintah kita sangat berambisi untuk memajukan perekonomian Negara hingga 8%.

Organisatoris lain juga baca ini: PPN 2025

Plus Danantara ini tercetus memang sebagai salah satu instrumen investasi Pemerintah yang mana diprediksi akan sangat membantu mendanai proyek-proyek strategis Negara demi memajukan perekonomian Indonesia.

Ruang Lingkup Danantara

Ruang lingkup BPI Danantara
Sumber: medcom.id

Ruang lingkup BPI dari Danantara ini sudah tertuang dalam RUU di perubahan ke tiga atas UU No 19 tahun 2003 tentang BUMN.

Yang mana perubahan tersebut baru saja ter-sah-kan pada tanggal 4 Februari 2025 lalu. Yang mana memiliki beberapa tujuan, dan cara kerja yang cukup jelas.

Tujuan

Ada beberapa poin dalam tujuan adanya BPI dari Danantara, antara lain:

  1. Sebagai Sovereign Wealth Fund / Dana Investasi Negara atau Pemerintah
  2. Tercetus Danantara bertujuan untuk menjadi satu tools yang mengelola dana hampir 14 triliun rupiah, atau US$900
  3. Juga menjadi satu tools Pemerintah guna bisa berkontribusi lebih dalam pembangunan perekonomian Negara dengan target pertumbuhan 8%

Cara Kerja

Kemudian untuk cara kerjanya sudah jelas. Yakni mengelola Dana dari Danantara sebesar hal tersebut, menjadi satu instrumen investasi Pemerintah.

Juga menjadi satu tools Pemerintah guna membangun pertumbuhan Negara sesuai dengan rencana ialah 8%.

Selain itu juga mendistribusikan dana deviedn tersebut ke beberapa sektor penting yang mana ditargetkan bisa mendatangkan kemajuan perekonomian Negara.

Tapi, buruknya atau hal tidak enak dan kecewanya adalah, ketika dana investasi ini gagal, maka bisa jadi perekonimian akan hancur, serta kemungkinan sedikit untuk bangkit kembali dari keterpurukan.

Tapi, kita doakan saja semoga pengelolaan Danantara ini berhasil ya.

Struktur Organisasi Danantara

Struktur Organisasi Danantara
Sumber: Market Bisnis

Lalu siapa saja yang ditunjuk Presiden untuk mengelola BPI dari Danantara? Salah satu nama yang pernah mencuat di publik adalah Erick Thohir.

Yang mana merupakan Menteri BUMN di masa Pemerintahan Presiden kita Prabowo Subianto. Lebih lengkap untuk strukturnya, berikut rinciannya:

  1. Penanggungjawab: Presiden Prabowo Subianto
  2. Dewan Penasehat: Mantan Presiden (Jokowi Dodo dan Susilo Bambang Yudhoyono)
  3. Badan Pengawas: Erick Thohir
  4. Wakil: Mulaiman Darmansyah Hadad
  5. Kepala Pelaksana / CEO: Rosan Roeslani
  6. Holding Operation / COO: Dony Oskaria
  7. Holding Investasi / CIO: Pandu Patrua Sjahrir

Itulah beberapa Petinggi penting dari Danantara yang telah di sahkan pada tanggal 24 Februari 2025 lalu.

Background Para Petinggi Danantara

Para pejabat tinggi Danantara
Sumber: indonesia.go.id

Tapi Siapa sih mereka? Kenapa sampai sebegitunya mendapatkan kepercayaan dari Presiden ke-8 Prabowo Subianto?

Mungkin beberapa kita sudah mengenal bahkan tidak asing dengan nama mereka. Salah satunya adalah Jokowi Dodo, yang mana merupakan mantan Presiden Indonesia dengan 10 tahun periodenya.

Kemudian ada Susilo Bambang Yudhoyono yang juga merupakan mantan Presiden Indonesia dengan periode yang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya.

Adapun anggota lain seperti:

Rosan Roeslani

Ditunjuk sebagai CEO dari Danantara, Rosan Roeslani merupakan Pria kelahiran Jakarta, 31 Desember tahun 1968.

Ia menempuh gelar sarjana (Bachelor) di bidang Administrasi bisnis Oklahoma State University Amerika Serikat pada tahun 1993.

Kemudian beliau melanjutkan S2 di Master of Business Administrator pada tahun 1996 di Antwerpen European University Belgia.

Organisatoris lain juga baca ini: Kata-kata Semangat Kerja

Untuk sepak terjang karirnya, beliau pernah menduduki beberapa jabatan, antara lain:

  1. Pernah menjadi penasehat keuangan Asosiasi Koperasi Batik Indonesia tahun 1997 – 2002
  2. Wakil Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda atau HIPMI periode 2005 – 2008
  3. Pernah meduduki jabatan tinggi, menjadi ketua umum kamar dagang Industri periode 2015 – 2021
  4. Dilantik menjadi menteri Investasi atau Kepala BKPM pada masa Pemerintahan Jokowi Dodo
  5. Pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika ke – 21 periode 2021 – 2023
  6. Menjabat sebagai ketua kampanye pada Pilpres di kubu Prabowo – Gibran

Pandu Patria Sjahrir

Yang mana ia juga mendapat mandat dari Presiden Prabowo Subianto sebagai COO dari Danantara. ia sendiri lahir pada 17 Mei tahun 1979 di Boston, Masschusetts Amerika Serikat.

Beliau mendapatkan Gelar Sarjana di University of Chicago Amerika Serikat, serta melanjutkan S2 di Stanford Graduate School of Business pada tahun 2014.

Adapun beberapa sepak terjang pengalaman karirnya, antara lain:

  1. Pernah menjadi seorang analis di Lemban Brothers periode 2001 – 2002
  2. Pada tahun 2013 menjadi salah satu jajaran Dewan Direksi yakni sebagai Direktur dari PT Adimitra Baratama Nusantara
  3. Lalu mengisi kursi komisaris pada periode 2016 – 2020 di beberapa perusahaan seperti; PT Toba Bara Energi, PT Adimitra Baratama Niaga, PT Perkebunan Kaltim Utara 1, PT Batu Hitam Perkasa, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (GOJEK), PT Seagroup Indonesia, PT Shoppee Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI)

Dony Oskaria

Merupakan pria kelahiran 26 September 1969. Ia sekarang menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN periode 2025 – 2029.

Dony Oskaria mendapatkan gelar Sarjana (S1) di Unpad pada bidang Ilmu Hubungan Internasional tahun 1996.

Kemudian melanjutkan S2-nya di Institute of Mangement Filiphine pada tahun 2009. Adapun sepaj terjangnya dalam bidang karir. Antara lain:

  1. Sempat menjabat sebagai CEO pada Hospitality & Ent. CT Corp
  2. Sempat menjabat sebagai seorang komisaris pada PT Garuda Indonesia
  3. Pernah berada di jabatan sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia
  4. Direktur Utama pada In Journey pada periode 2021 – 2024 kemarin

Keresahan Warga Indonesia Terhadap Danantara

Keresahan warga terhadap Danantara
Sumber: okeline.com

Meski terlihatnya bagus, namun sebuah keputusan seperti dua mata koin yang berbeda. Yang mana pasti memuat sisi positif dan negatif.

Ada banyak spekulasi dari warga Indonesia yang mana ini bisa menjadi salah satu ladang hijau bagi para pejabat untuk memungkinkan mereka KORUPSI secara cuma-cuma.

Mengingat selama hampir lebih dari 100 hari masa jabatan Presiden Prabowo, banyak polemik bermunculan, sampai dengan satu polemik yang mendunia yakni #indonesiagelap menguak.

Lalu ada yang mengatakan bahwa Danantara seperti ladang j*di onl*ne secara cuma-cuma bagi Pemerintah, yang mana menggunakan uang rakyat untuk “tes ombak” terhadap proyek-proyek yang dianggap akan menambah kekuatan perekonomian Negara.

Dan polemik ini bukan hanya bermunculan dengan secara tiba-tiba. Ada salah satu hal yang kurang dilakukan Pemerintah dalam memberikan pengertian kepada Warga Indonesia terkait dengan Danantara sebelum diluncurkan.

Banyak warga Indonesia yang juga merasa aspirasi mereka tidak dianggap oleh Pemerintah. Karena pasalnya Danantara yang menimbulkan polemik tersebut tetap di sahkan di atas keresahan para Warga Indonesia.

Kesimpulan

Jadi, sudah seharusnya Pemerintah mulai aware terhadap Warga Negaranya. Tugas daripada Pemerintah adalah menjelaskan dengan secara gamblang, transparan, agar Warga Indonesia bisa lebih memahami terkait konsep dari Danantara.

Serta adanya sosialisasi yang harusnya terlaksana sebelum adanya pengesahan. Karena apa? Hal baik yang mungkin Pemerintah lakukan sebenarnya, malah akan gagal total.

Hanya karena Pemerintah tidak bisa dengan maksimal memberikan pengertian yang memuaskan untuk rakyat, dan malah tidak menghiraukan keresahan rakyat yang ada dalam wilayah kekuasaannya.

Organisatoris lain juga baca ini: Contoh Organisasi Pemuda di Masyarakat

Apalagi dengan polemik sekarang, yang mana tingkat kepercayaan Warga Indonesia terhadap lembaga Pemerintah semakin menurun.

Maka tidak ada salahnya jika Pemerintah mulai sadar dan melirik kepada nasib rakyat, dan bukan hanya mengedepankan kepentingan semata, atau berdalih agar janji-janji yang kemarin di gaungkan bisa terwujud dengan cepat tanpa persetujuan rakyat.

Untuk kamu yang suka dengan beberapa pembahasan seperti ini, bisa langsung mampir ke website kita ya.

Sumber:

  1. Tempo.com
  2. qmfinancial
  3. economy.okezone
  4. portaljtv
  5. tempo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *