Konsep Teori, Komponen, Jenis dan 3 Tingkatan

Konsep Teori
Konsep Teori dan Hubungan dengan Filsafat

Konsep Teori, Sejarah Lahir dan Percabangan ilmu pengetahuan telah berkembang hingga saat ini.

Abdul Haris (P1)

Bacaan Lainnya

Filsafat Keperawatan merupakan bagian dari filsafat. Apa definisi Filsafat?

Filsafat berasal dari kata dasar Filosophia (Philosophia). Filo adalah cinta Sophia adalah kebijaksanaan atau hikmah. Sehingga dengan demikian Filosofia adalah Love Of Wisdom (cinta kepada kebijaksanaan).

Pembahasan mengenai perjalanan filsafat bisa kita baca pada tulisan lainnya (Filsafat Dasar, Pengetahuan Dan Sejarah Berpikir). Pada tulisan ini adalah memberikan penjabaran mengenai Konsep Teori

Konsep Teori

Dalam hal teori terdapat beberapa bagian, yakni definisi, komponen, jenis hal itu untuk memudahkan kita dalam memberikan batasan mengenai konsep teori yang sesungguhnya.

Teori berasal dari mana?

Bagi kamu profesi kesehatan, perawat, bidan, dokter, perawat gigi dan sebagainya sangat erat dengan teori-teori. Teori apapun yang berhubungan dengan proses human needed services. Sebab proses untuk melayani orang lain dalam bentuk perawatan maupun pengobatan, yang disebut dengan praktik, membutuhkan landasan teori.

Sebab landasan teori yang memberikan batasan dan kebenaran yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Maka untuk membedakan perawat, bidan, dokter sebagai pekerja profesional dengan dukun adalah batasan pengetahuan dan pemahaman mengenai teori.

Penguasaan keilmuan dan kemampuan praktik dalam lingkup profesi kita sebut dengan profesionalisme. Untuk menguji profesionalisme tersebut, harus melewati fase ujian yang kita sebut dengan kompetensi. Dengan demikian yang kompeten adalah profesional pada bidangnya.

Mengulang kembali, bahwa apapun keilmuan yang menjadi dasar praktik, harus memiliki landasan teori.

Teori berasal darimana?

Menjawab asal muasal kata teori. memiliki dua versi:

  • Pertama, berupa tradisi maupun aktivitas ritual oleh Pra-Filsafat Yunani Kuno (Baca Filsafat Dasar,) terkenal dengan sebutan bios-Theoretikos
    Adapun Bios bermakna menengadah (melihat dan mengamati), dan theoretikos yakni berdoa. Maka dengan itu, bios-Theoretikos adalah “menengadahkan wajah/tangan dan berdoa. 
  • Kedua, teori bersumber dari kata Theoros, yakni nama sebuah perwakilan polis (negara atau kota) Yunani Kuno. Polis tersebut diutus untuk melakukan pengawasan atau pengamatan berbagai hal ritual sakral oleh masyarakat di kawasan polis. Faktual, dalam waktu bersamaan mengamati segala bentuk ritual tersebut, pada kenyataannya Theoros ikut/turut larut dalam pengamatannya.
    Dengan demikian bahwa Theoros awalnya melihat dan mengamati namun pada akhirnya tenggelam (ikut) pada apa yang ia amati.

Kata Teori dari bahasa Belanda yakni “theorie“, dalam bahasa Prancis Tengahan yakni théorie, dari Late Latin theōria, dari bahasa Yunani Kuno θεωρία (theōría, “perenungan, spekulasi, pengamatan, sesuatu yang diamati”), dari theōréō, “aku mengamati, melihat, memikir-mikir, memeriksa”), dari θεωρός (theōrós, “yang melihat”), dari θέαν (théan, “pandangan, penglihatan”) + ὁράω (horáō, “aku melihat”)

Pada dasarnya makna kata teori adalah mengamati, menganalisa dan menyimpulkan.

Batasan Konsep dan Definisi Teori Dari Berbagai Sumber

Untuk mangetahui pengertian atau definisi daripada teori, maka berikut ini terdapat beberapa sumber yang memberikan arti dan batasan tentang teori tersebut.

  1. Definisi Oleh KBBI
    Teori merupakanpendapat yang berdasarkan pada sebuah penelitian dan penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi; penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi dan argumentasi; asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan; pendapat, cara dan aturan untuk melakukan sesuatu.
  2. Wikipedia, Teori ialah serangkaian dari variabel, definisi, dan dalil saling berhubungan serta membangun pandangan yang sistematis dalam sebuah fenomena dengan tujuan yang menjelaskan berbagai gejala secara alamiah yang terjadi.
  3. Nazir, Teori adalah suatu pendapat, yakni berupa keterangan mengenai sebuah peristiwa atau suatu kejadian.
  4. Azuar Juliandi, Menyatakan bahwasanya teori merupakan sebuah pemikiran, penelaahan dan penelitian yang telah mendapatkan pengakuan keabsahan dalam konsep ilmiah.
  5. Pius Partanto & M. Dahlan Barry, memberikan definisi bahwa teori adalah patokan dasar atau konsep dasar sains serta ilmu pengetahuan.
  6. Merriam-Webster, pengertian Teori adalah ide atau prinsip secara umum yang berhubungan dengan fakta yang mengarah pada pokok persoalan.
  7. Fawcett, menjelaskan bahwa Teori adalah sebuah deskripsi terhadap fenomena tertentu, dan suatu penjelasan yang memiliki hubungan antar sebuah fenomena maupun ramalan tentang hubungan sebab akibat dari sebuah fenomena ke fenomena yang lainnya.
  8. Littlejohn & Karen Foss, Teori merupakan sebuah sistem dan konsep yang abstrak dengan hubungan-hubungan dalam konsep akan membantu kita dalam memahami suatu fenomena atau kejadian (realitas).
  9. Kerlinger, Menurutnya teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruk, definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep.
  10. Manning, Teori merupakan seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat dibandingkan dengan pola-pola yang diamati.

Teori dan Konsep

Teori dan konsep adalah 2 hal yang berbeda, dalam definisi atau pengertiannya. Sebab pada dasarnya dua kata ini memiliki kajian yang berbeda, Meski pada sisi yang berdekatan bahkan sama.

Perbedaan Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

Konsep dan teori adalah sisi yang berbeda dan memiliki hierarki.

Kerangka teori menjabarkan hubungan antara variabel, baik variabel dependen maupun independen, maupun variabel moderator serta mediator. Kerangka teori biasa juga kita sebut dengan model. Dalam pengertian lanjut, model adalah hubungan antara konsep-konsep.

Komponen dasar yang menjadi keharusan tampak dalam kerangka teori:

  1. Semua variabel terposisikan relevan diteliti harus teridentifikasi secara jelas dan berlabel.
  2. Penjelasan lengkap, hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
  3. Penjelasan dari sifat hubungan antar variable tersebut, apakah positif atau negatif.
  4. Penyertaan berupa diagram sebagai bentuk visualisasi, memudahkan pembaca menemukan gambaran.

Kerangka Konsep adalah sebuah hasil penafsiran secara empiris (pengalaman) untuk menghubungankan pengalaman satu dengan empirisme yang lainnya.

Konsep adalah gambaran tentang batasan fenomena. Karakteristik konsep terdiri dari kategori-kategori mengenai perilaku individu maupun perilaku sosial (Strauss, 1998: 102).

Sehingga dengan demikian Konsep adalah membahas hubungan antara fenomena sementara itu teori adalah membahas hubungan antara konsep. Dengan variabel masing-masing.

Komponen Teori

Untuk memberikan gambaran lengkap mengenai batasan teori itu sendiri, harus memahami komponen yang melekat pada teori itu sendiri, maka terdapat 4 komponen yang harus ada dalam sebuah teori:

  1. Variabel/faktor/Konsep (Constructs): Konsep apa yang ada berhubungan dengan Fenomena yang terjadi?
  2. Adanya Hubungan antar konsep (Propositions): Yakni bagaimana pada tiap-tiap konsep terjadi saling keterkaitan satu sama lain?
  3. Logika (Logic): yakni terdapat penjelasan mengapa antar tiap kosep memiliki korelasi (hubungan)?
  4. Batasan (Boundaries/Assumptions): yaitu Dalam konteks atau situasi maupun batasan, apa konsep dan juga hubungan antar semua konsep tersebut terjadi, mencakup dalam konteks What? Who? When? Where?

Jenis atau tingkatan Teori

Idiografik dan Nomografik. Keduanya adalah hal yang berbeda Teori Idiografik lebih cenderung pada pembahasan yang lebih luas dan terbuka, seperti budaya, sejarah, sosial dan politik. Sementara itu Teori Nomografik menunjukkan hal-hal yang bersifat kuantitatif atau angka-angka numero.

Adapun jenis Teori Dari Proses Pencariannya adalah adalah:

  1. Induktif,
  2. Deduktif,
  3. Fungsional.

Setelah mengetahui komponen sebuah Theorie, maka selanjutnya adalah mengetahui jenis dan tingkatannya. Adapun jenis dan tingkatannya adalah sebagai berikut.

Pakar sekelas Kerlinger, Labovitz maupun Hagedorn, serta Thomas Kuhn membuat penjelasan tentang teori lebih secara konseptual, akan tetapi Neuman (2000) memandang sesuatu pada wilayah cakupannya atau a breadth of coverage.

Menurutnya Newman, terdapat tiga tingkatan teori, Yakni tingkat :

  1. Mikro (micro-level)
    Teori tingkat mikro yakni menjelaskan hanya pada batas sebuah peristiwa dengan skala kecil, baik berupa sisi waktu, ruang, maupun komposisi atau orang. Contoh penelitian sosiologi dengan teori “face work”, yakni Erving Goffman mengkaji kegiatan ritual dua orang saling berhadapan atau bertatap muka (face to face).
  2. Meso (meso-level),
    Yakni Teori tingkat meso yang menghubungkan antara tingkat mikro dengan makro. Misalnya, sebuah teori organisasi, maupun gerakan sosial, maupun komunitas.
    Contohnya, Teori Collin tentang kontrol sebuah organisasi menghubungkan antara waktu dalam hal pelayanan manajemen (jumlah orang) dengan keseluruhan penerima dampak, dan,
  3. Makro (macro-level).
    Adapun teori pada tingkat makro memberikan penjelasan objek yang lebih luas, contohnya lembaga sosial, sebuah sistem budaya, dan masyarakat luas secara keseluruhan.
    Misalnya, teori makro dari Lenski tentang stratifikasi sosial dalam menjelaskan bagaimana proses terjadinya surplus dalam masyarakat berkembang sejalan dengan perkembangan suatu masyarakat itu sendiri. Artinya, jika sebuah masyarakat berkembang pesat, maka akan diikuti oleh surplus pada masyarakat itu.

Bentuk Teori

Untuk mengetahui macam-macam dan bentuk serta wujud sebuah teori, maka kita dapat melihatnya sebagai berikut:

  1. Bentuk kalimat hipotesis, seperti:
    “Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat sekitar kepadanya”.
    “Semakin tinggi daripada tingkat pendapatan dalam keluarga, semakin tinggi pula lifestylenya”.
  2. Dengan model pernyataan “jika …, maka …”, seperti:
    “Jika mahasiswa tekun mengikuti kegiatan perkuliahan, maka tingkat pemahamannya akan meningkat”.
    “Jika aktifitas luar mahasiswa berlebihan, maka kegagalan kuliah akan meningkat”.
  3. Model visual, sebagaimana bisa kita lihat tentang diagram atau peta pikiran (Mind set).

Demikian konsep tentang teori, materi lanjut adalah Hubungan Paradigma dengan Teori Keperawatan

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *