Organisasi Swasta: Pengertian, Ciri Dan 7 Contoh

Organisasi swasta
Organisasi swasta (Foto: cerdasco.com)

Organisasi swasta, adalah salah satu basis perkumpulan dengan menitikberatkan pada keuntungan. Terdapat pembahasan tentang pengertian, ciri serta contohnya. Ayu Maesaroh – organisasi.co.id

Kehidupan manusia yang teramat kompleks, membuat mereka harus berpikir ulang bagaimana caranya untuk bisa menjalankan berbagai aspek, dengan menjamin keseimbangan antara keduanya.

Bacaan Lainnya

Yang kemudian pada akhirnya, manusia mencari jalan untuk bisa mewujudkan tersebut, dengan membuat formula yang dibuat sedemikian rupa.

Hingga pada akhirnya terbentuklan sebuah organisasi, dengan berbagai rancangan tujuan. Kemudian membuat sebuah peluang bagi siapapun yang ingin berjuang di perusahaan atau organisasi tersebut.

Juga dari pihak mereka membuat berbagai kriteria yang ada, bertujuan untuk mendapatkan partner kerja yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan.

Sebuah organisasi memang menjadi satu titik poin penting, guna seseorang dapat menggerakkan impian yang mereka mau.

Dengan mengandalkan seseorang yang ahli dalam bidang tersebut, kemudian mendapatkan penghargaan berupa gaji ataupun pangkat tertentu di perusahaan atau organisasi tersebut.

Yang kemudian organisasi tersebut terbagi atas beberapa jenis, ada yang publik / pemerintahan, nirlaba, dan laba / swasta. Dan dalam artikel kali ini akan membahas mengenai organisasi swasta, berikut pembahasannya.

Pengertian Organisasi Swasta

Organisasi swasta
Definisi organisasi swasta (Foto: detik.github.io)

Organisasi swasta, adalah salah satu jenis perkumpulan yang mana mereka bergerak pada bagian produksi atau memproduksi barang, dan menawarkan jasa.

Dengan memberikan beberapa syarat untuk seseorang mendapatkan produk atau layanan jasa tersebut. Salah satunya adalah membayar biaya dari produk atau layanan jasa.

Hingga pada akhirnya, ujung dari perusahaan berbasis swasta, adalah keuntungan yang akan mereka dapatkan. Kemudian dari sisi kebutuhannya berbeda dengan jenis organisasi lainnya.

Organisatoris lain baca ini: HAKTI ( Organisasi Kesehatan): Sejarah Berdiri, Tujuan

Yang mana orientasi mereka lebih kepada kepentingan orang yang mempunyai organisasi tersebut, dengan bantuan orang-orang ahli yang ia rekrut.

Teori Organisasi Swasta

Kemudian, terbentuklah suatu teori, dengan menitikberatkan pada konsep dari jenis organisasi ini. Kita paham seperti organisasi sektor publik, ataupun sukarelawan, mempunyai konsep yang berbeda.

Hal tersebut merujuk kepada keuntungan yang mereka dapatkan, bukanlah dari mereka untuk mereka. Melainkan ada sebuah penggerak dari orang yang ikut berpartisipasi.

Kemudian keuntungan yang mereka dapatkan akan tersalurkan kembali kepada mereka yang sudah ikut berpartisipasi dalam kegiatan atau pembangunan organisasi berbasis publik atau sukarelawan tersebut.

Namun, tidak dengan konsep dari organisasi ini. Mereka memahami bahwasannya apa yang organisasi tersebut keluarkan, akan menghasilkan sebuah laba, yang kemudian akan menjadi pasokan mereka kembali.

Entah pasokan tersebut bentuk uang / gajih, dan sebagainya. Atau mungkin bagi yang baru membuka sebuah peluang untuk membangun organisasi berbasis demikian dengan anggota yang mungkin baru sedikit.

Biasanya keuntungan yang didapat akan mereka pakai untuk modal kembali, serta mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Konsep selanjutnya adalah, masalah kepentingan antara ‘publik’ dan ‘pribadi’, terpisah. Mereka akan memisahkan kedua kepentingan tersebut dengan prosentase yang berbeda-beda.

Bahkan jika ditelaah kembali, organisasi dengan basis demikian, mereka lebih mementingkan kepentingan pribadi, ketimbang kepentingan publik.

Jadi, tidak heran jika ada seseorang yang ingin melakukan sebuah transaksi dengan mereka, ada kriteria tertentu yang kemudian menjadi barometer seseorang dapat bertransaksi dengan mereka.

Konsep terakhir, adalah misi dari para anggota. Hal tersebut menjadi satu titik yang kemudian menjadi tujuan bagi para anggotanya, terutama dalam memajukan organisasi yang menaungi mereka.

Ialah, laba yang harus organisasi tersebut dapatkan. Entah dari kerjasama dengan perusahaan atau organisasi lain. Kemudian penjualan jasa atau produk mereka, dan sebagainya.

Lalu ada beberapa hal juga yang mendasari organisasi ini mempunyai daya tarik dan peminat yang banyak. Terutama dalam sisi ciri-cirinya:

Ciri-ciri / karakteristik Perkumpulan Swasta

Ciri organisasi swasta (Foto; rusdionoconsulting.com)

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa ciri daripada organisasi dengan nama lain ‘laba’ tersebut, terdapat beberapa daya tarik yang membuat siapa saja ingin menjadi anggota mereka.

Mulai dari varian keahlian yang ada, kemampuan berkembang yang begitu pesat, serta kesempatan untuk mengeksplor kemampuan diri juga terbuka lebar di dalam bidang yang mereka sukai.

Pun dengan tanggungjawab yang bervarian juga. Yang mana menjadi barometer para anggota, untuk bisa mengasah tentang berada dimana kemampuan bertanggungjawab mereka terhadap sektor yang mereka pegang dalam organisasi tersebut.

Maka, berikut beberapa ciri / karakteristiknya:

Tujuan

Yang pertama ini sudah sering menjadi singgungan pada pembahasan awal. Bahwasannya tujuan dari organisasi berbasis ‘laba’, ialah tujuan mereka mendapatkan keuntungan dari apa yang mereka lakukan.

Entah menjual jasa atau produk yang menjadi kebutuhan manusia setiap harinya. Atau mungkin melakukan afiliasi, kerjasama dengan perusahaan lain, dan sebagainya.

Kepemilikan

Sudah pasti dari kepemilikan organisasi ‘laba’ ini, bisa satu orang, bahkan bisa lebih. Tergantung daripada kesepakatan awal dalam pembuatan organisasi atau perusahaan.

Termasuk mempetimbangkan pemegang modal dalam membangun perusahaan atau organisasi tersebut. Karena jika tidak sesuai dengan peraturan yang ada, maka pembuatan organisasi tersebut akan gagal.

Sumber Dana

Sumber dana juga menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan organisasi atau perusahaan. Diutamakan adalah organisasi yang siap bangun dengan mempunyai dua (2) pemilik modal usaha.

Dengan demikian dalam perjalanan perintisannya, akan memberikan kemudahan bagi perusahaan atau organisasi jika ada kendala dalam masalah modal untuk langkah awal.

Pertanggungjawaban

Perusahaan atau organisasi, mempunyai berbagai kegiatan guna memajukan perusahaan atau organisasi mereka. Dengan menumpahkan semua ide yang ada, kemudian mendapat pemutusan.

Lalu, tercanangkanlah sebuah rancangan kegiatan yang ada, kemudian terimplementasikan berdasarkan pengawasan yang berstandar.

Organisatoris lain baca ini: Arti Organisasi: Besaran, Manfaat, Jenis dan 3 Tipe

Kemudian pertanyaannya adalah, siapa yang menjadi penanggungjawab dari hal tersebut? Jawabannya adalah kepada ‘Direktur Pelaksana Perusahaan’, yang telah mendapatkan mandat dari para pemimpin untuk mengawasi berjalannya kegiatan yang ada.

Entah dari sisi penjualan, lalu kendala yang ada, dan sebagainya.

Perbedaan Organisasi Swasta dan Pemerintah / Publik

Namun, ada juga beberapa organisasi lainnya yang juga bergerak pada sektor yang sama, dengan kepentingan yang berbeda.

Adalah organisasi pemerintah atau yang sering dikenal dengan publik. Organisasi ini sudah ada sejak berabad-abad lamanya, dengan sepak terjang kesuksesan yang ada.

Kemudian beberapa ahli memberikan statement mereka mengenai pengertian dari ‘organisasi publik’ tersebut. Seperti menurut Fahmi dalam bukunya yang terbit pada tahun 2013.

Mengatakan bahwa ‘organisasi publik / pemerintah’, adalah wadah yang mempunyai multi peran, serta berdiri dengan tujuan untuk memberikan serta mewujudkan keinginan dari berbagai pihak.

Tanpa terkecuali kepuasan dari sang pemilik organisasi tersebut. Lalu, apa perbedaannya dari organisasi publik dan laba? Beberapa diantaranya:

Orientasi

Orientasi dari ‘organisasi publik’, adalah mereka mempunyai berbagai kegiatan dengan tujuan untuk ‘mensejahterakan orang banyak’, dalam hal ini adalah masyarakat secara keseluruhan.

Sehingga terciptalah berbagai kegiatan seperti pengadaan perbaikan jalan umum, membuat organisasi kesehatan berbasis publik, dan sebagainya.

Sementara orientasi dari organisasi ‘laba’, sudah jelas pada keuntungan semata, yang mana keuntungan tersebut berasal dari kegiatan penjualan barang / jasa, afiliasi, dan juga kerjasama dengan organisasi berbasis yang sama.

Kepemilikan

Organisasi publik / pemerintah, sudah jelas bahwasannya yang mempunyai organisasi tersebut adalah negara. Dengan tujuan untuk memberikan atau mewujudkan keinginan orang banyak, dalam hal ini adalah masyarakatnya.

Sementara dari kepemilikan organisasi laba, adalah mereka yang menjadi pemegang modal, dengan prosentase masing-masing.

Pendanaan

Karena berbasis ‘publik’ organisasi publik mempunyai sumber dana yakni dari berbagai kegiatan dengan mengaitkan masyarakat.

Seperti wajib pajak bagi para warganya, dan sejenisnya. Sedangkan dari pendanaan untuk perusahaan atau organisasi ‘laba’, jelas. Pendanaannya berasal dari modal pribadi masing-masing.

Kemudian dikalkulasikan sebagai modal awal untuk merintis perusahaan atau organisasi tersebut.

Pertanggungjawaban

Kedua jenis organisasi ini, pasti mempunyai berbagai kegiatan yang terancang, kemudian setelahnya butuh adanya divisi untuk pertanggungjawaban.

Untuk organisasi publik sendiri, mereka mempunyai beberapa divisi dengan bentuk para pejabat negara, serta beberapa aparatur negara lainnya.

Sedangkan dari organisasi laba, memiliki Direktur Penanggungjawab untuk menjadi delegasi mereka dalam menangani berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan yang ada.

Itulah beberapa perbedaan dari keduanya, yang dapat menjadi referensi.

Contoh Organisasi Kesehatan Swasta

Adapun jenis contoh dari organisasi kesehatan dengan fokus lebih kepada ‘laba’, yang sekarang juga merambak di Indonesia.

Salah satunya seperti jasa asuransi. Entah JIWASRAYA, dan beberapa perusahaan jasa asuransi swasta lainnya. Mereka berfokus pada pemberian jasa asuransi, dengan berbagai fitur yang ada.

Organisatoris lain baca ini: Organisasi Paguyuban: Pengertian Dan Manfaat

Lalu ada juga RS swasta, dengan mendapatkan naungan dari yayasan yang menjadi sokongan dana mereka. Baik untuk masalah operasional, dan beberapa keperluan dari rumah sakit tersebut,

Bentuk Organisasi Perusahaan Swasta

Contoh perusahaan TV swasta (Foto: techno.okezone.com)

Kemudian ada beberapa organisasi perusahaan swasta, yang mana mereka mempunyai anggota yang cukup banyak, dengan berbagai tujuan yang ada.

Contoh konkretnya adalah perusahaan TV swasta yang kini merajalela dengan tayangan menarik yang mereka suguhkan kepada para penontonnya.

Mulai dari edukasi, bisnis, serta beberapa program reality show, dan drama / sinetron, sebagai tayangan yang mereka tawarkan.

Adapun beberapa perusahaan lainnya seperti jasa pengantar barang: JNE, J&T, TIKI, dan sebagainya. Untuk basis publik sendiri contohnya seperti POS.

Selain itu, semua berbasis swasta, dengan pemegang modal yang ada untuk menunjang kemajuan dari perusahaan jasa pengantar barang tersebut.

Pun di sektor lain seperti sosial pendidikan misalnya, yayasan, pondok, tempat les, dan sebagainya. Juga merupakan bentuk dari jenis perusahaan basis swasta di bidang pendidikan.

Yang juga berorientasi kepada kemaslahatan masyarakat masalah pendidikan, namun juga ada sedikit marketing di dalamnya. Inilah yang membuat berbeda dari sektor penddikan publik.

Pun dengan beberapa organisasi lain seperti karang taruna, organisasi masyarakat, ORMAS, dsb. Mereka mendapat naungan dari orang-orang di belakang mereka, entah yayasan, perseorangan, dan lain sebagainya.

Penutup

Itulah beberapa pembahasan mengenai organisasi swasta. Yang mana dapat kita simpulkan, bahwasannya beda organisasi, beda kepentingan, orientasi, dan juga tujuan.

Sehingga hal tersebut menjadi referensi bagi para individu yang ingin tergabung ataupun mendirikan sebuah perusahaan atau organisasi dengan basis tertentu.

Yang kemudian menjadi pertimbangan lebih, dengan melihat dari segi masa depan, peluang, kesempatan, ancaman, dan sebagainya.

Sekian ulasan kali ini, semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

  1. Perbedaan organisasi publik, swasta, dan non profit
  2. Jenis dan model organisasi
  3. Pengertian oganisasi perusahaan
  4. Contoh organisasi sosial swasta
  5. Pengertian organisasi swasta menurut para ahli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *