Teori Hugo Munsterberg, adalah salah satu teori managemen yang sangat banyak dipakai oleh banyak pihak. Hingga terdapat pembahasan mengenai sejarah dan konsepnya. Ayu Maesaroh – organisasi.co.id
Hai para organisator, kembali dengan tulisan yang selalu berusaha menjadikanmu insan dengan begitu banyak pandangan ketika dilanda masalah.
Sehingga bisa bijak dalam mengambil keputusan, paham apa yang diinginkan dan sebagainya. Karena, yang mengerti kita, ya diri kita sendiri bukan?
Oleh karena itu terbentuklah berbagai teori dari para ahli mengenai bagaimana caranya belajar mengerti diri sendiri. Secara perlahan namun pasti.
Agak sulit namun bisa dimengerti. Serta lambat laun mengerti bagaimana konsep diri daripada individu tersebut. Dengan berbagai teori psikologi yang sudah terbaca mulai dari Sigmund Freud, sampai kepada Abraham Maslaw.
Dan bicara masalah teori psikologi, ada beberapa teori psikologi yang juga mempelajari beberapa aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah teori dari Hugo Munsterberg, tentang bagaimana sebuah teori managemen itu ada, dan bisa terpakai sampai sekarang.
Berikut ulasannya.
Teori Hugo Munsterberg, Sejarah dan Konsep

Dalam sebuah pendapat, pasti ada yang namanya sebuah pembuktian, dan kemudian pembuktian tersebut tercatat dalam sejarah. Memberikan gambaran bahwa betapa bersikerasnya seorang ahli, menemukan teori yang dapat digunakan oleh orang banyak.
Yang kemudian menjadi patokan mengenai managemen dalam sektor perusahaan, baik perusahaan berkapasitas kecil, sedang, hingga besar sekalipun.
Begitulah teori dari beliau, yang mengemukakan bagaimana sebuah managemen tersebut dapat tecipta dan bisa digunakan oleh siapa saja.
Di dalam teorinya, beliau memberikan highlight kepada 3 poin ini. Yang pertama, adalah mencari atau menemukan orang yang terbaik untuk perusahaan.
Yang kedua, adalah menciptakan sebuah pekerjaan yang baik juga, entah untuk pemilik ataupun pihak dari karyawan itu sendiri.
Poin terakhir, menggunakan pengaruh psikologi berupa possible effect, untuk mendorong karyawannya lebih baik lagi dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Organisatoris lain baca ini: Presidium, Sterring Dan Komite: Pengertian, 5 Struktur
Teori managemen itu sendiri, bertahap dan beproses begitu lama. Mulai dari tahun 1860-an sampai dengan 1910-an. Dengan berbagai riset yang ada, akhirnya terciptalah teori tersebut.
Maka untuk menjelaskannya, berikut beberapa ulasan lebih dalamnya:
Sejarah Lahir dan Biografi Singkat Hugo Munsterberg
Hugo Munsterberg, adalah salah satu ilmuwan yang lahir di Jerman, dengan sepak terjang karir yang begit gemilang. Beliau lahir pada tahun 1963, tepatnya pada tanggal 1 Juni.
Beliau terkenal dengan julukannya sebagai ‘Bapak psikologi industri’, dengan teori yang sangat cemerlang pada masanya.
Hugo sendiri merupakan anak dari ayah dan ibunya bernama Moritz dan Anna, yang mana Anna merupakan istri kedua dari Moritz.
Meski demikian, keluarga Hugo sangat akur dan menyukai satu hal yang sama, yakni hal yang berbau dengan seni. Bahkan ketika masa mudanya, Hugo pernah mencoba untuk berkecimpung dalam dunia seni.
Seperti misalnya acting, bernyanyi, dan sebagainya. Hingga ada titik dimana ketika ia menjadi seorang mahasiswa di Universitas Leipzig, ia pernah mendengar ceramah dari salah satu tokoh yakni Wilhelmt Wundt.
Dari kejadian tersebut, membuat Hugo akhirnya tertarik bidang psikologi. Dan karena ketertarikannya pada psikologi tersebutlah, ia pun mendapatkan mandat sebagai asisten peneliti dari Wundt.
Beliau pun mendapatkan gelar Ph.D dengan jurusan psikologi fisiologis. Dari mendapatkan gelar tersebut, pun membawa beliau kepada sepak terjang karir sebagai seorang peneliti lebih dari kata ahli.
Beliau sudah pernah menjadi seorang seorang assisten profesor, menjadi asistant pengawas di pascasarjana, dan sebagainya.
Hal tersebut pula yang lambat laun menjadikan dirinya sebagai seorang yang blak-blakan dalam sebuah pemikiran, terlebih dengan penemuan teorinya tersebut.
Konsep dan Dasar Teori Hugo Munsterberg
Adapun konsep dasar dari teori Hugo Munsterberg, yang mana dalam teori managemennya, mengatakan, ada tiga cara untuk sebuah perusahaan dapat berproduktif lebih baik lagi. Antara lain:
Menempatkan Seseorang Sesuai dengan Passion
Setiap orang mempunyai passionnya masing-masing. Mereka akan tertarik bahkan akan rela melakukan hal yang mereka suka dengan tanpa batas waktu.
Oleh karenanya poin ini sangat penting bagi sebuah perusahaan untuk bisa menempatkan seseorang padad bidang yang mereka suka.
Yang pasti mereka akan lebih tahu tentang hal yang menyangkut dengan bidang yang mereka suka, dan bisa berproses lebih baik dan cepat, ketimbang dengan yang lainnya.
Menciptakan Pekerjaan yang Menyenangkan
Maksudnya adalah, pekerjaan tersebut membuat para karyawannya tidak mengeluh dan sebagainya. Hal ini kembali pada poin awal.
Dengan sebab pekerjaan yang mereka kerjakan adalah hal atau bidang yang mereka sukai. Jadi mereka akan lebih nyaman untuk melakukan berbagai pekerjaan atau bidang yang ada kaitannya dengan passion mereka.
Memberikan Pengaruh Positif kepada Karyawan
Salah satunya dengan memberikan positif effect. Dengan cara memberikan apresiasi kepada karyawan ketika mereka mendapatkan achieve tertentu dalam bidang yang mereka geluti di perusahaan tersebut.
Organisatoris lain baca ini: Pendekar Wanita Dalam Komunitas Pencak Silat, Judo, Taekwondo Dan Karatedo
Atau memberikan motivasi ketika mereka sedang mengalami struggling, yang mana hal tersebut juga berpengaruh terhadap produktifitasnya.
Itulah beberapa poin penting atau dasar daripada teori managemen dari Hugo Munsterberg.
Teori Managemen Lain

Adapun beberapa teori managemen yang sebenarnya sangat banyak, dan bisa kita gunakan untuk memanagemen sebuah bisnis, selain teori managemen Hugo Munsterberg ini. Berikut beberapa pembahasannya:
Teori Elton Mayo
Teori yang selanjutnya adalah dari Elton Mayo. Yang mana beliau memberikan percobaan mengenai berbagai tekanan yang ada, sehingga terciptalah sebuah kerjasama antar karyawan yang akhirnya menambahkan tingkat produktifitas.
Hal tersebut berbanding terbalik ketika beberapa karyawan yang menjadi satu sample penelitian, mereka mendapatkan ‘iming-iming’ uang, dan kesejahteraan lainnya.
Tapi, tidak ada perubahan dari hal tersebut. Karena hasilnya demikian, maka Mayo menamakan hal tersebut dengan ‘Hawthorne effect’.
Elton percaya bahwasannya sebuah produktifitas di dalamnya ada sebuah hubungan sosial yang tinggi, dan hal tersebut dapat mendongkrak sebuah produktifitas dari para karyawannya.
Oliver Sheldon
Dalam teori yang ia ciptakan, mengemukakan bahwa dalam sebuah managemen perusahaan, ada satu hal yang menjadi poin penting mengenai keberlangsungan daripada produktifitas karyawannya.
Ialah tanggungjawab serta etika yang ada dalam sebuah perusahaan tersebut. Dan beliau juga mengatakan bahwa etika sama pentingnya dalam menjaga sebuah keberlangsungan usaha.
Apalagi jika perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa, atau pelayanan masyarakat. Disamping hal tersebut, ‘memanusiakan manusia’ juga penting dalam sebuah perusahaan.
Sebuah peraturan managemen harus memiliki peraturan yang adil, jujur, transparan dan sebagainya.
Marry Parker Follet
Beliau mengemukakan tentang beberapa hal dalam teori yang ia temukan. Beliau berpendapat bahwasannya dalam meningkatkan produktifitas sebuah usaha, hubungan yang harmonis antara karyawan dengan para managemen yang ada, menjadi satu kuncinya.
Yang mana hal tersebut terbentuk karena mereka memiliki satu tujuan yang sama, namun tidak memisahkan keduanya dalam kelompok strata sosial tertentu. Seperti misalnya adanya bawahan dan atasan.
Belua juga mengatakan bahwasanna seorang pemimpin bukan hanya dilihat dari sisi formalnya serta suara yang ia dapat sehingga menghantarkan dirinya pada posisi tersebut.
Tetapi lebih dari itu, ia harus lebih ahli dalam persoalan management yang ada.
Fredick W Taylor
Adalah salah satu ilmuwan yang juga memberikan kontribusi dalam ilmu managemen. Beliau memperkenalkan teorinya, yang mana membagi atas 4 prinsip. Beberapa prinsip tersebut antara lain.
- Pengembangan tentang managemen secara lebih ilmiah
- Dalam penyeleksian kerja juga dilakukan secara ilmiah, dengan menempatkan seseorang pada satu pekerjaan yang pas untuk mereka.
- Adanya sebuah pengembangan serta pendidikan ilmiah untuk yang datang dari para pekerja
- Adanya hubungan kerjasama antara pekerja dengan pemimpin managemen.
Hal tersebutlah yang pada akhirnya membuat Fredick W Taylor, memberikan saran untuk adanya revolusi mental bagi para pekerja dan pemimpin dari managemen itu sendiri.
Henry L Gant
Beliau juga ikut berkontribusi dalam menemukan penemuan tentang managemen. Dalam teorinya juga terkenal dengan bonus harian serta bonus ekstra untuk para mandor.
Dalam teorinya juga terkenal dengan istilah ‘Gant Chart’. Yang mana istilah tersebut menitikberatkan pada sebuah hubungan timbal-balik antara manager dengan seorang karyawannya, agar lebih harmonis.
Hingga pada kesimpulan beliau tentang teorinya, mengatakan bahwa unsur manusia sangat penting dalam meningkatkan produktifitas.
Organisatoris lain baca ini: Organisasi Elton Mayo Klasik vs Modern: Pengertian dan 3 Ciri
Dengan beliau menggaris bawahi tentang pentingnya perlakuan mengajarkan, serta mengembangkan sebuah definisi daripada sistem kepada karyawan dan pimpinan manager.
Juga di dalamnya diselipkan dengan sebuah penghargaan atas apa yang mereka lakukan.
Aliran Managemen Modern
Aliran ini terkenal dengan nama ‘OR Tema’, yang mana awalnya teori ini bernama Operation Research and Management Scient.
Awal daripada teori ini, adalah setelah adanya perang dunia II yang telah usai, dan menuai berbagai masalah di beberapa belahan dunia.
Dalam penemuan ini juga berkumpulah pada cendikiawan dari beberapa bidang seperti ekstakta, psikologi, matematika, fisik, dan beberapa ilmuwan lainnya.
Kemudian dengan adanya kemajuan teknologi, membuat ilmu managemen ini beralih nama menjadi ‘teori managemen modern’.
Implementasi / Penerapan Teori Hugo Munsterberg di Kehidupan Sehari-hari
Terlepas dari hal tersebut, ada beberapa poin yang bisa diimplementasikan, terutama beberapa poin dari teori Hugo sendiri.
Yang mana sangat penting bagi para pebisnis untuk merekrut karyawan baru. Dengan memulai strategi untuk mencari seseorang yang pas dalam bidang yang dibutuhkan.
Setidaknya ada sebuah sinay passion yang ada pada orang tersebut. Sehingga kita bisa lebih mengerti tentang bagaimana proses perkembangan mereka dalam waktu ke waktu.
Dan kita juga bisa lebih menilai tentang keahlian daripada orang tersebut, apakah sudah benar-benar berkembang atau belum, dan sebagainya.
Penutup
Itulah beberapa pembahasan mengenai teori dari Hugo Munsterberg, dengan beberapa highlight yang menjadi poin penting dari teori ini.
Salah satunya adalah kita bisa lebih berhati-hati dan lebih selektif dalam mencari seseorang yang pas untuk memenuhi jabatan yang sedang dubutuhkan perusahaan kita.
Sehingga nantinya kita lebih paham bagaimana kinerja dan proses perkembangan dari karyawan yang kita pilih, mengingat bidang yang mereka lakukan adalah bidang yang mereka sukai, atau ada passion dari diri mereka tentang bidang yang mereka geluti tersebut.
Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.
Daftar Pustaka
- Teori Munsteberg ala perilaku
- Profil Hugo Munsteberg
- Eko Supeno, “Evolusi Pemikiran Managemen: Sebuah Tinjauan Wren dan Bedeian”, Jejaring Administrasi Publik Th IV, No 1, 2012