Teori Manajemen Ilmiah: 3 Definisi, dan Aspeknya

Teori manajemen ilmiah
Teori managemen ilmiah (Foto: studimanajemen.com)

Teori manajemen ilmiah, adalah teori yang menitikberatkan pada pembuktian daripada kemampuan seseorang dalam bidang tertentu. Dengan menyertakan beberapa syarat ketika akan merekrut seseorang ke dalam bidang yang membutuhkan ahlinya. Berikut pengertian, kelebihan dan kekurangan dari hal tersebut.Ayu Maesaroh – organisasi.co.id

Dunia yang semakin maju, menuntut para generasi muda dan lainnya, bersaing dalam meraih apa yang mereka inginkan.

Bacaan Lainnya

Dengan berbagai cara, termasuk mencari apa yang mereka suka, dan cara apa yang menjadi jalan mereka untuk bisa menggapai cita-cita dan impian pada keinginan yang mereka canangkan.

Yang kemudian akhirnya mereka membutuhkan berbagai strategi, untuk bisa menggapai hal tersebut. Termasuk dengan kerjasama, berkolaborasi dengan orang banyak, serta di berbagai ahli.

Kemudian mereka bersinergi, membentuk satu persepsi, dengan harapan bisa mendapatkan satu tujuan pasti yang sudah berada di hadapan mata sendiri.

Berbagai jalan, sampai teori pun dipakai oleh sekelompok manusia untuk bisa menggapai tujuan yang sudah terancang. Mulai dari teori managemen yang paling lama, sampai dengan teori paling terbaru.

Termasuk dengan teori satu ini, yang mana juga banyak menjadi pedoman bagi beberapa orang jika menyangkut tentang perusahaan atau organisasi mereka. Berikut beberapa pembahasannya:

Definisi Teori Manajemen Ilmiah

Pengertian teori manajemen ilmiah
Definisi managemen ilmiah (Foto: id.hrnote.asia)

Prinsip daripada teori ini, adalah menyangkutkan beberapa aspek managemen dengan pemikiran secara ilmiah, rasional, dan pastinya efektif.

Oleh karenanya dalam membuat teori tersebut, butuh adanya penelitian dengan baik, sehingga menghasilkan teori managemen yang baik pula.

Hal tersebut sejalan dengan beberapa literatur yang ada, yang mana mereka menjelaskan tentang teori tersebut. Seperti dilansir dari cerdasco.com.

Organisatoris lain baca ini: Teori Hugo Munsterberg, Sejarah Dan Konsep

Mengatakan bahwasannya teori ini adalah salah satu jenis teori klasik, dengan menitikberatkan pada prinsip ilmiah, dengan memberikan titik poin kepada peningkatan kinerja, efisien, serta produktifitas yang ada.

Teori ini untuk pertama kali diperkenalkan oleh ahli F.W Taylor, yang sampai detik ini mendapatkan julukan sebagai teori studi kerja.

Teori Manajemen Ilmiah Menurut Para Ahli

Namun bukan hanya F.W Taylor saja yang menciptakan teori tersebut dengan pandangannya, ada beberapa para ahli lain yang kemudian mereka mengemukakan teori managemen ilmiah, versi mereka sendiri.

Hingga pada akhirnya mereka tercatat sebagai orang-orang yang berkontribusi terhadap pemikiran yang mereka kemukakan, sebagai tanda untuk memajukan teori ini di bidang perusahaan, organisasi, dan sebagainya.

Frank Bunker Gilbert dan Liliam Gilbert

Dua ahli ini mengatakan bahwasannya teori managemen ilmiah, terletak pada titik pemberian aspek-aspek kinerja manusia.

Seperti misalnya memberlakukan aturan penempatan kerja, serta memberikan latihan personalia bagi mereka. Sehingga nantinya karyawan akan lebih tahu dan terarah.

Serta mereka akan memberikan effort lebih bagus untuk hasil kerja mereka pada suatu bidang tertentu.

Henry L. Gantt

Beliau juga adalah seorang akademisi yang bergelar seorang insinyur, serta beliau juga menjadi ahli dalam managemen, terutama pada teori managemen ilmiah.

Beliau mempunyai 3 poin dalam merumuskan teori managemen ilmiahnya. Beberapa poin tersebut antara lain:

  • Adanya sebuah kerjasama dengan prinsip simbiosis mutualisme antara karyawan dengan managemen
  • Pengadaan seleksi pemilihan tenaga kerja, menggunakan prinsip ilmiah
  • Pemberian insentif kepada karyawan, sebagai pemancing produktifitas.

Harrington Emrson

Dalam penelitiannya mengenai teori ini, beliau memberikan beberapa poin, yang kemudian terangkum dalam 12 poin penting dalam teorinya.

Beliau berpendapat bahwasannya untuk mendapatkan efisien serta produktifitas yang diinginkan, maka perlu memperhatikan beberapa poin tersebut, antara lain:

  • Adanya tujuan yang menjadi pencapaian yang jelas
  • Kegiatan yang berlangsung dapat masuk di akal
  • Terdapat tenaga staff yang cakap
  • Disiplin
  • Memberikan balasan yang sama adilnua
  • Pembuatan laporan yang bisa dipercaya, dan akurat
  • Pembuatan sistem informasi serta akuntansi
  • Adanya pemberian perintah yang terencana
  • Urutan kerja yang jelas
  • Tercantumnya sebuah standar, jadwal, metode, hingga sampai kepada waktu untuk pelaksanaan setiap kegiatan yang akan berlangsung
  • Membuat kondisi dan operasi yang standar
  • Pemberian instruksi yang praktis, serta adanya pengadaan balasan efisiensia

Itulah beberapa teori managemen ilmiah, dari beberapa para ahli dengan menitikberatkan pada poin-poin yang berbeda. Ada yang simpel, ada juga yang lebih terinci, sehingga kita bisa lebih mengerti.

Kelebihan dan Kekurangan Manajemen Ilmiah

Tapi, apa sebenarnya kelebihan serta kekurangan daripada teori ini? Bukankah semua ilmu yang tercipta di dunia dengan berdasarkan pemahaman manusia, tidak selalu sempurna?

Seperti misalnya teori psikologi saja, Sigmund Freud. Yang kemudian dengan teori psikoanalisisnya, serta analisis mimpi yang menjadi patokan bagi setiap para psikolog yang berpedoman padanya.

Pun mendapat sanggahan yang kemudian muncullah teori Behavioral, dengan seorang ahli psikolog yakni Abraham Maslaw.

Dengan teori piramida kebutuhan manusia yang hidup di dunia, berinteraksi, serta bersosialisasi. Yang mana hal tersebut menjadi bukti adanya sebuah kekurangan pada teori yang Sigmund Freud kenalkan.

Begitu juga dengan teori managemen ilmiah. Yang mana jika dirangkum sedemikian rupa, ada beberapa kelebihan serta kekurangan yang dimiliki dari teori ini. Beberapa poinnya antara lain:

Kelebihan

Untuk kelebihannya sendiri, teori ini sangat simple dan mudah diterapkan dalam berbagai jenis background perusahaan atau organisasi.

Organisatoris lain baca ini: Teori Organisasi, Manfaat, Bentuk Dan Prilaku

Mengingat teori ini lebih menitikberatkan kepada sebuah efisiensi, dan pemberian insentif guna memancing produktifitas seorang karyawan agar bisa lebih meningkat.

Kekurangan

Dari segi kekurangannya sendiri karena teori tersebut lebih menitikberatkan kepada berbagai kegiatan yang masuk akal, efisien, dan menitikberatkan kepada kerjasama antara karyawan dengan managemen dalam hal kerja.

Hal tersebut memberikan sisi kurang dari segi sosial, atau lebih tepatnya adalah ikatan secara emosional. Padahal hal tersebut jika digunakan, bisa memberikan efek produktifitas lebih baik lagi.

Pun dengan karyawan yang semakin memberikan effort bagus ke bidang yang sedang mereka geluti. Bekerjasama bisa lebih baik, serta hasilnya pun demikian.

Itulah beberapa pembahasan mengenai kekurangan serta kelebihan dari teori ini. Hal tersebut pula yang menjadi alasan kemudian bermunculan berbagai teori lain sebagai bukti dari kemajuan bidang managemen tersebut.

Contoh Penerapan Prinsip Manajemen Ilmiah

Penerapan teori manajemen ilmiah (Foto: ais-cpa.com)

Adapun beberapa contoh penerapan dalam teori ini di era global dan birokrasi seperti sekarang. Bahkan rasanya teori ini berlaku untuk berbagai hal, berbagai kelompok, dan sebagainya.

Yang pada akhirnya bermuara pada dua jalur. Ada jalur yang positif, ada juga jalur yang negatif. Contoh paling konkret pertama, adalah pada bidang pendidikan.

Dalam prinsip teori ini, adanya sebuah tolak ukur secara ilmiah, kegiatan yang masuk akal, serta adanya pemberian pembinaan dengan baik agar bisa lebih profesional dalam melakukan pekerjaan tersebut.

Hal ini sangat terasa oleh para guru, yang dituntut beberapa hal, agar mereka bisa mencerminkan sikap baik kepada anak didik mereka.

Begitu juga dengan para siswa, yang juga mendapat tuntutan agar bisa selesai dalam menghadapi berbagai ujian yang terlaksana oleh sekolah.

Dengan standar yang sudah berlaku, kemudian capaian apa yang harus mereka raih dalam kegiatan tertentu. Adanya pemberikan pembekalan sebelum itu, agar anak didik bisa lebih siap dalam menghadapi ujian, baik tingkat sekolah, ataupun nasional.

Yang selanjutnya adalah dalam bidang politik. Kita tahu untuk menjadi politisi juga ada beberapa persyaratan yang harus para pesertanya capai.

Kemudian ada standar-standarnya juga dalam pemilihan, hingga pada kerjasama dengan beberapa rekan yang nantinya ikut andil dalam mencapai tujuan yang sudah mereka rancang.

Itulah beberapa contoh penerapan teori managemen ilmiah, yang bahkan sampai detik ini masih bisa kita temui di beberapa perusahaan, organisasi, sampai dengan lembaga serta institusi.

Tokoh Penting dalam Teori Organisasi Manajemen Ilmiah

Tokoh teori manajemen ilmiah (Foto: ilmumanajemenindustri.com)

Dari mereka, kita tahu bagaimana kemajuan managemen industri kian hari kian pesat saja. Dengan penemuan-penemuan atas dasar pemikiran mereka.

Kemudian sampai detik ini, menjadi pedoman bagi beberapa perusahaan, organisasi, serta sektor lainnya. Hal tersebut pula yang membuat mereka tercatat dalam sejarah.

Sebagai kontributor paling besar, dalam merubah peradaban dunia, terutama dalam dunia managemen industri. Berikut beberapa profil dari mereka.

F.W Taylor

Beliau adalah seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat. Lahir pada tahun 20 Maret, tepatnya tahun 1856. Beliau lahir di Amerika, tepatnya di Germantown, Amerika Serikat.

F W Taylor meninggal pada tanggal 21 Maret, tahun 1915. Dengan memberikan berbagai kontribusinya bagi dunia managemen industri.

Pendidikan formal yang beliau tempuh antara lain Steven Institute of Technology, Philiph Exeter Academy, Universitas Pennsylvania.

Henry L Gantt

Atau nama aslinya adalah Henry Laurence Gantt. Beliau lahir pada tanggal 20 Mei 1861. Beliau adalah seorang konsultan dengan lulusan sebagai insinyur mekanik.

Juga memberikan pemikirannya mengenai teori managemen ilmiah, untuk kemajuan dari managemen industri. Beliau wafat pada tanggal 23 November 1919 di New Jersey, Amerika.

Organisatoris lain baca ini: Psikologi Komunikasi: Teori, Ruang Lingkup

Pendidikan fomal yang sudah ditempuh antara lain, Stevens Institute of Technology, Universitas John Hopkins, McDonogh school.

Harrington Emerson

Lahir pada tanggal 2 Agustus 1853, beliau adalah salah satu seorang ahli yang juga berkontribusi pada teori managemen industri.

Ia adalah seorang insinyur efisien, serta seorang ahli dalam bidang teori bisnis. Harrington wafat pada tanggal 2 September tepatnya pada tahun 1931 di New York, Amerika Serikat.

Pendidikan formal yang ia jalani antara lain, Universitas Teknik Munchen.

Itulah beberapa biografi daripada para tokoh-tokoh teori manajemen ilmiah, dengan beberapa hal tentang diri mereka masing-masing.

Prinsip Utama Teori Manajemen Ilmiah

Tapi, jika dibahas kembali, apa sebenarnya yang menjadi prinsip utama dari teori ini? Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, teori tersebut adalah teori managemen dengan ‘memilih yang mudah’, dengan pedoman rasionalitas.

Serta beberapa standar yang menjadi patokan, namun juga masih dianggap rasional. Begitu juga dengan kegiatan yang ada.

Harus jelas mulai dari merancang kegiatan, jadwal, sampai dengan pelaksanaannya akan seperti apa. Pun prinsip utama lain yang menjadi tolak ukur daripada teori tersebut adalah pemberian insentif.

Yang kemudian hal tersebut menjadi penilaian secara tidak langsung, bahwasannya orang akan melakukan apa yang sesuai dengan keinginan dan tujuan, harus ada ‘iming-iming’, yang membuat mereka bisa bergerak cepat.

Padahal, sebenarnya bukan demikian orang-orang mau bekerja, dan berusaha pada bidang yang kini menjadi prioritas mereka.

Ada beberapa faktor seperti keinginan secara emosional, yang menjadi dasar mereka untuk berproses dan terus berproses menjadi yang lebih baik lagi.

Penutup

Itulah beberapa pembahasan mengenai teori manajemen ilmiah. Dengan adanya pembahasan tersebut, kita bisa lebih paham lagi mengenai titik poin dari teori tersebut.

Dan tahu, kenapa hal tersebut menjadi acuan bagi para penemu teori manajemen industri, menyangkal adanya teori managemen ilmiah tersebut.

Sekian ulasan kali ini, semoga menginspirasi.

Daftar Pustaka

  1. Pengertian managemen ilmiah
  2. Kelebihan dan kekurangan managemen ilmiah
  3. Teori managemen ilmiah menurut para ahli
  4. Implementasi managemen ilmiah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar