3 Organisasi Idola Kesehatan, yakni: IOPI, IOTI dan IAKMI ini merupakan lembaga resmi bagi profesi kesehatan di tanah air Indonesia, bagaimana sejarahnya?Riska Ayu Eka Putri, Profesi – Organisasi.co.id
Kamu pasti pernah melihat sebuah mesin mobil kan? Dengan caranya yang kompleks, setiap komponen di mesin itu saling bertaut dan berkoordinasi satu sama lain saat sang pengendara menghidupkannya.
Dan ternyata, ada banyak komponen mesin yang sering luput dari pandangan mata kita karena posisinya yang tersembunyi. Meski begitu, mereka sama-sama berperan besar dalam menggerakkan sebuah mobil.

Pengibaratan itu berlaku juga untuk menjelaskan tentang aktor-aktor di balik pelayanan kesehatan.
Dokter dan perawat laksana piston yang keberadaannya paling penting dan mudah tertangkap oleh pandangan mata.
Namun bila kita bedah lagi, mereka bersinergi dengan terapis, staf administrasi, radiografer, dan professional lainnya yang membuat pelayanan kesehatan berfungsi maksimal bagi penggunanya.
Artikel ini akan membedah para tenaga kesehatan yang jarang kita kenal, namun memiliki peran besar dalam menyehatkan masyarakat.
Selanjutnya, mereka adalah terapis okupasi, ortotis prostetis, dan ahli kesehatan masyarakat. Dalam induk lembaga IOPI.
Organisatoris lain baca ini: Organisasi Profesi, Definisi, Ciri Dan Daftar Yang Formal
Selain itu, kita juga akan membedah organisasi yang menaungi dan berperan besar dalam mengembangkan ketiga profesi tersebut.
Seperti apa detailnya? Mari kita bahas.
Organisasi IOTI
Maka, Hal awal yang akan kita bahas adalah Ikatan Okupasi dengan sederet sejarah manis yang menjadi bagian dari perjalannya.
Sejarah Pendirian IOTI
Pada tahun 1970, bumi pertiwi mengenal profesi okupasi terapi untuk pertama kalinya.
Profesi ini terkenal berkat Djoko Soesetyo (lulusan pendidikan okupasi terapi Australia) kemudian Harri B Siahaan seorang (lulusan pendidikan okupasi terapi New Zealand).
Keduanya memiliki lahan kerja yang berbeda. Sehingga Djoko Soesetyo memberikan pelayanan okupasi terapi pada area fisik di Rumah Sakit Ortopedi Surakarta.
Sementara, Harry B Siahaan menjadi okupasi terapis pada bidang kesehatan jiwa (psikososial).
Sejak saat itu, profesi ini mulai mendapatkan sorotan. Hal ini terbukti dengan terselenggarakannya pelatihan-pelatihan asisten okupasi terapis di berbagai rumah sakit besar di Indonesia seperti RS. Karyadi, RS. Cipto Mangunkusumo, RS. Fatmawati, dan RS. Orthopedi.
Antusiasme ini terasa pula oleh para praktisi okupasi terapi di luar negeri. Satu per satu dari mereka datang ke Indonesia untuk menjadi relawan dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan khusus bagi asisten terapis okupasi.
Waktu bergulir dan membawa profesi ini menjadi salah satu yang paling dipertimbangkan.
Jumlah tenaganya kian bertambah sehingga lebih banyak pula masyarakat yang mendapatkan tindakan tepat bagi masalah kesehatan mereka.
Kemudian pada tahun 1990-an, 4 orang dosen Akademi Fisioterapi Surakarta mendapatkan beasiswa dari The Canadian International Developmental Agency untuk menimba ilmu okupasi terapi di Universitas Alberta, Belanda.
Keempat orang itu adalah Tri Budi Santoso, Bambang Kuncoro, Dedi Suhandi, dan Khomarun. Setelah lulus dan kembali ke tanah air, mereka mengajak senior di bidang okupasi terapi untuk membentuk sebuah organisasi guna memajukan profesi ini.
Organisasi IOTI
Ide itu kemudian melahirkan Ikatan Okupasi Terapi Indonesia (IOTI) pada 23 April 1994. Langkah pertama yang mereka lakukan adalah mendirikan Akademi Okupasi Terapi Surakarta yang resmi pada 8 September 1994.
Hal ini untuk memberhentikan tenaga pelatihan Okupasi Terapi khusus.
Pendidikan tinggi itu berhasil mencetak lulusan pertamanya pada tahun 1997 dengan program D3.
Iopi, Di tahun 2000, keberadaan akademi ini akhirnya mendapatkan pengakuan dari World Federation of Occupational Therapy. Saat ini Akademi Okupasi Terapi Surakarta telah bergabung dengan Politeknik Kesehatan Surakarta.
Hingga tahun 2020, total tenaga Okupasi Terapis yang terdapat di Indonesia mencapai 2000 orang yang mengabdi di berbagai berbagai unit layanan kesehatan seperti rumah sakti, klinik, dan sekolah.
Dasar Hukum IOPI

Bagi Anda yang belum pernah mendengar profesi ini, mungkin Anda akan bingung, seperti apakah profesi okupasi terapis?
IOPI Singkatan dari Ikatan Ortotis Prostetis Indonesia.
IOPI sebagai induk oraginsasi Dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. 571 Tentang Standar Profesi Okupasi Terapis, profesi ini didefinisikan sebagai:
“Profesi kesehatan yang menangani pasien/klien dengan gangguan fisik dan atau mental yang bersifat sementara atau menetap”
Tugas utama seorang okupasi terapis adalah memberikan pelayanan terapi menggunakan aktifitas terapeutik untuk mempertahankan/meningkatkan komponen kinerja okupasi dan area kinerja okupasional.
Lahan Kerja IOPI
Profesi ini memiliki 3 lahan kerja yaitu Pediatri, Geriatri dan Dewasa, serta Psikososial.
Terapi okupasi diberikan kepada pasien/klien agar mereka mampu meningkatkan kemandirian fungsionalnya.
Dengan begitu, derajat kesehatan mereka akan meningkat dan mereka dapat berpartisipasi di masyarakat sesuai perannya.
Organisatoris lain baca ini: Mengenal Organisasi HAKLI dan PORMIKI
Organisasi IAKMI
Para ahli kesehatan masyarakat memiliki cakupan tugas yang sangat luas.
Mereka melakukan promosi kesehatan, memperbaiki gizi, memberdayakan masyarakat, meningkatkan kesehatan lingkungan dan tempat kerja, serta kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan.
Karenanya, tenaga kesehatan masyarakat sangat cepat bertambah dan keilmuannya pun berkembang pesat.
Untuk itulah mereka membangun sebuah organisasi sebagai tempat mencurahkan ide, kritik, serta informasi penting guna mengembangkan bidangnya.
Organisasi itu akhirnya didirikan pada 22 Februari 1971 dan dinamai IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia). Ia bersifat independen dan multidisipliner. Organisasi ini diprakarsai oleh 4 orang tokoh, yaitu:
- Prof. Dr. R. Widodo Talogo, MPH
- Dr. Kusuma Suria Gani, MPH
- Prof. Dr. H. Rustamadji, MPH
- Dr. Aliamran Rasjid, MPH
Gaung IAKMI di kancah global mulai terdengar sejak tahun 1981, tatkala ia resmi menjadi anggota WFPHA (World Federation of Public Health Association).
Organisasi kesehatan masyarakat internasional ini berkedudukan di Jenewa SWISS.
Namun akta pendirian IAKMI baru disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 18 Juni 2013 yang menjadikannya badan hukum resmi.
Sebagaimana cakupan profesi tenaga kesehatan masyarakat yang sangat luas, perannya juga sangat masif di masyarakat. IAKMI sebagai organisasi induk profesi tersebut juga memiliki warna yang serupa.
Ia tak hanya menjadi penyangga utama dari berbagai program peningkatan kesehatan yang menjadi milik pemerintah, namun juga mengembangkan pendidikan kesehatan masyarakat itu sendiri.
Dampaknya, tenaga kesmas yang ada para era saat ini semakin melambung kualitas keilmuan dan profesionalitasnya.
Hal tersebut sejalan dalam maksud dan tujuan pembentukan IAKMI, yaitu:
- Turut dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan masyarakat
- Turut dalam peningkatan derajat kesehatan Indonesia khususnya, dan umat manusia umumnya
- Melindungi kepentingan anggota IAKMI dan memberikan peran aktif untuk lebih meningkatkan peranan anggota IAKMI
- Membantu pemerintah dalam program pembangunan nasional
Visi dan Misi
Tangga untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut dituangkan dalam bentuk visi misi IAKMI sebagai berikut:
Visi
untuk menjadi organisasi profesi bertaraf dunia dalam mencapai derajat kesehatan bangsa setinggi-tingginya.
Misi
Selanjutnya, Misi dari IAKM Untuk Mewujudkan Visi adalah:
- Menjaga nilai-nilai budi luhur dalam mengamalkan etika profesi;
- Meningkatkan kapasitas dan kepentingan anggota;
- Menata pengelolaan organisasi di pusat dan daerah;
- Melaksanakan kemitraan yang luas dan berdaya guna;
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bidang kesehatan masyarakat;
- Berupaya meningkatan derajat kesehatan tanpa memandang perbedaan sosial, agama, suku bangsa dan batas wilayah;
- Mengembangkan kemitraan strategis dengan pemerintah dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
IAKMI mengadakan Kongres Nasional setiap 3 tahun sekali. Dalam hajatan rutin itu, para anggota merumuskan berbagai kebijakan, memutuskan sengketa-sengketa, dan hal lainnya yang berkaitan dengan urusan organisasi.
Hingga awal Februari 2020, terdapat 36.000 tenaga kesehatan masyarakat dari seluruh Indonesia telah terdaftar sebagai anggota IAKMI.
Organisatoris lain baca ini: Jenis Organisasi: Bidang, 8 Komposisi Dan Tujuan
Progran Kerja IAKMI
Sesuai maksud dan tujuan organisasi, program-program IAKMI berkutat seputar pengembangan ilmu kesmas, melakukan upaya peningkatan kesehatan, bermusyawarah dan melakukan aksi nyata terkait isu profesi, serta membantu pemerintah dalam program pembangunan nasional.
Tahun 2010, IAKMI bersama AIPTKMI mendapat kesempatan besar untuk menjadi bagian dari proyek Health Professional Education Quality (HPEQ) yang dibiayai oleh World Bank. Keterlibatan IAKMI berhasil membuat terobosan penting dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan ilmu kesehatan masyarakat, antara lain:
- Pengembangan Naskah Akademik Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia yang diselesaikan pada tahun 2012. Naskah tersebut berisi:
– Rumusan standar kompetensi Ahli Kesehatan Masyarakat
– Konsep pengembangan Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat guna menghasilkan skill pada level 6, 7, 8 dan 9. - Pada tahun 2014 mengembangkan Naskah Akademik Uji Kompetensi SKM Indonesia. Kemudian di tahun yang sama, berhasil menyelenggarakan Try Out Uji Kompetensi SKM Indonesia untuk pertama kalinya.
Selain itu, IAKMI juga aktif menyelenggarakan dan ikut serta dalam berbagai seminar, workshop, serta pelatihan yang berkaitan dengan profesi kesehatan masyarakat.
IAKMI juga memiliki hubungan yang harmonis dengan pemerintah karena perannya yang sangat krusial sebagai penyokong utama program pemerintah di bidang kesehatan masyarakat.
Program Kerja IAKMI
Gambaran umum program IAKMI adalah sebagai berikut:
- Berkontribusi dalam pembuatan RPJMN kesehatan
- Ikut serta dalam proses penyusunan Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
- Aktif berperan dalam sosialisasi perubahan iklim dan dampak terhadap kesehatan masyarakat
- Berperan sebagai leading institution bagi berbagai LSM dan pemerintah dalam pengendalian tembakau di berbagai daerah di Indonesia
- Terlibat aktif dalam proses mendirikan dan memimpin Koalisi Profesi Kesehatan Anti Rokok (KPK-AR) tahun 2012. Koalisi ini beranggotakan 5 organisasi profesi kesehatan yaitu IDI, IAI, IBI , PPNI, dan PDGI. Tujuan pembentukannya adalah melakukan advokasi, edukasi, dan menggalang kerjasama antar profesi kesehatan dalam pengendalian tembakau
- Berperan aktif dalam penyusunan berbagai kebijakan kesehatan termasuk TBC, daerah 3T, desentralisasi, ketenagaan kesehatan, dll
- Menjadi anggota Majelis Tinggi Kesehatan Indonesia (MTKI) serta memfasilitasi pembuatan Surat Tanda Registrasi (STR) Ahli Kesehatan Masyarakat Non Uji Kompetensi bagi Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
- Melakukan berbagai kegiatan guna meningkatkan kapasitas IAKMI daerah untuk mendukung KPA Provinsi
Alamat Website dan Kantor
Jika Anda membutuhkan informasi lainnya terkait organisasi ini, silahkan tengok website http://www.iakmi.or.id. Di sana, IAKMI selalu memberikan kabar terbaru terkait profesi kesmas dan kegiatan organisasi.
Anda juga dapat menemui langsung para pengurus IAKMI di kantor pusat mereka yang beralamat di MIRACLE Building, Perumnas Klender, Jl. Malaka Raya, RT.12/RW.6, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Penutup
Paparan di atas semakin menegaskan betapa pentingnya organisasi bagi sebuah profesi. IOPI, IOTI dan IAKMI
Ketika berteriak bersama, suara kita akan lebih didengar dan berdampak besar kepada lingkungan.
Organsasi profesi para tenaga kesehatan ternyata tidak hanya berdampak positif kepada para anggotanya namun juga pada pengembangan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat. Maka perlulah kita angkat topi dan berikan penghormatan bagi para pahlawan kesehatan ini.
Daftar Pustaka
Organisasi IOTI. https://ioti.or.id/index.php/public/about/information-history/. Diakses pada 2 Januari 2020.
Organisasi IAKMI. https://iakmi.or.id. Diakses pada 2 Januari 2020.
IAKMI – Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia. https://www.pubinfo.id/instansi-1070-iakmi–ikatan-ahli-kesehatan-masyarakat-indonesia.html. Diakses pada 2 Januari 2020.