Profesi keperawatan merupakan daftar dari profesi kesehatan, memiliki professor sebagai ciri sebuah profesi. Semenjak tahun 2004, negara ini telah memproduksi guru besar. Dhilah, Profesi – Organisasi.co.id
Sebuah kehormatan, buat kami bisa merangkum 18 biodata singkat guru besar yang langka di tanah air. Keperawatan.
Perlu diketahui bahwa jumlah anggota (profesi perawat) diseluruh tanah air mencapai jutaan orang.
Pada tahun 2021. Prestasi membanggakan, kini guru besar mencapai 18 orang. Tentu jumlah ini akan terus bertambah, sebab beberapa universitas favorit tanah air belum mencatatkan rekor dan namanya.
Keperawatan dengan organisasi profesi yakni PPNI, berkiprah di tanah air jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Pekerjaan merawat sebagai sebuah pekerjaan mulia, oleh karena dengan jiwa altruistik mampu melayani orang yang dalam kondisi, keterbatasan fisik maupun mental. Mulai dari ruang pelayanan, instansi rumah sakit hingga puskesmas, serta pada masyarakat.
Jauh sebelumnya, dunia mengenal Rufaidah salah satu wanita yang merawat pasukan muslim. Florence Nightingale pada perang Krimea di semenanjung Krimea, Rusia, atau Fransiskus dari Asisi Italia yang merawat pasien dengan morbus hansen. Serta masih banyak pencetak sejarah keperawatan dunia.
Jika pekerjaan merawat, telah memproduksi guru besar di Eropa sejak lama. Tentu berbeda dengan Indonesia, sedikit tertinggal memenangkan penyematan Toga dan selempang guru besar.
Namun memasuki tahun 2004, lahirlah professor keperawatan pertama. Dan hingga kini telah berjumlah 18 orang. Tentunya, mereka yang memakai seragam putih-putih harus berbangga dengan mereka. Sebab kehadirannya adalah cahaya logika yang terang untuk profesi di NKRI.
Siapa saja mereka?
- Daftar Professor Keperawatan Indonesia
- Tahun Pelantikan Dan Biodata Singkat Guru Besar
- 2004, Prof. Dra. Elly Nurachmah, D.N.Sc
- 2006, Prof. Achir Yani S. Hamid, M.N., D.N.Sc
- 2013, Prof. Budi Anna Keliat, S.Kp., M.App.Sc
- 2014, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)
- 2015, Prof. Dr. Ratna Sitorus, S.Kp., M.App.Sc
- 2016, Prof. Dra. Setyowati, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D., DBO., RN.
- 2017, Prof. Dr. Paul Sirait, MM, M.Kes
- 2017, Prof. Dr. Suryani, S.Kp., M.HSC., PhD
- 2017, Prof. Dr. Yati Afiayanti, MN
- 2019, Prof. Dr. Titin Andri Wihastuti, S.Kp., M.Kes.
- 2019, Prof. Yeni Rustina, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D
- 2020, Prof Dr. Ah. Yusuf, S.Kp, M.Kes
- 2020, Prof. Dr. Saryono, S.Kp., M.Kes
- 2020, Prof.Dra.Junaiti Sahar, SKp, M.App.Sc, PhD.
- 2020, Prof. Kusnanto, S.Kp, M.Kes
- 2021, Prof. Henny Suzana Mediani, SKp, MNg, PhD
- 2021, Prof. Dr. Elly L, Sjattar, S.Kp., M.Kes.
- 2021, Prof. Dr Rr Tutik Sri Haryati SKp.,
- Tahun Pelantikan Dan Biodata Singkat Guru Besar
Daftar Professor Keperawatan Indonesia
Sebagai suatu bentuk kebanggaan bangsa dan terutama profesi, maka terdapat beberapa professor bidang pekerja putih-putih, data ini merupakan data Guru Besar Keperawatan terupdate (terbaru) pada tahun 2021, yakni:
Prof. Dra. Elly Nurachmah, D.N.Sc Prof. Achir Yani S. Hamid, M.N., D.N.Sc Prof. Dr. Budi Anna Keliat, S.Kp., M.App.Sc Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons) Prof. Dr. Ratna Sitorus, S.Kp., M.App.Sc Prof. Dra. Setyowati, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D., DBO., RN Prof. Dr. Paul Sirait, MM, M.Kes Prof. Dr. Suryani, S.Kp., M.HSC., PhD Prof. Dr. Yati Afiayanti, MN Prof. Dr. Titin Andri Wihastuti, S.Kp., M.Kes. Prof. Yeni Rustina, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D Prof Dr. Ah. Yusuf, S.Kp, M.Kes Prof. Dr. Saryono, S.Kp., M.Kes Prof. Dra.Junaiti Sahar, SKp, M.App.Sc, PhD. Prof. Dr. Kusnanto, S.Kp, M.Kes Prof. Henny Suzana Mediani, SKp, MNg, PhD Prof. Dr. Elly L Sjattar Prof. Dr Rr Tutik Sri Haryati SKp.
Tahun Pelantikan Dan Biodata Singkat Guru Besar
Berikut ini akan kita rangkum mengenai biodata secara singkat dan homebase masing-masing ahli keperawatan.
2004, Prof. Dra. Elly Nurachmah, D.N.Sc
Univeristas Indonesia, Prof. Dra Elly Nurrachma, D.N.Sc, merupakan nama yang tercatat sepanjang sejarah sebagai professor keperawatan dalam daftar pertama tanah air.
Tentu keberhasilannya pada tahun 2004 menyadarkan profesi mulia ini, bahwa ternyata perawat juga bisa menjadi seorang professor.
Menjadi pemantik semangat profesi yang ada pada ruang pelayanan dan pendidikan keperawatan. Karena posisinya sebagai orang pertama, maka ia bekerja ekstra melayani banyak teman sejawat, dalam hal kajian, seminar maupun mengarahkan mereka untuk juga mencapai gelar kehormatan tertinggi sebagai dosen tersebut.
Namun senyum selalu mewarnai, dan memberikan motivasi kepada para dosen keperawatan dalam berlari meraih tambahan nama yang sama. “Prof”.
Prof Elly beberapa waktu lalu mendeklarasikan sebuah lembaga independen bersama pakar keperawatan/professor serta senior nursing group. Dengan nama Forum Peduli Profesi Keperawatan Nasional Indonesia (FPPKNI).
Dalam bidang ilmu keperawatan medikal bedah: kardiovaskuler, onkologi dan immunologi. Menjadi kepakaran Prof Elly.
Latar belakang pendidikan:
- Universitas Indonesia – Strata 1
- The University of Sydney, Australia – Strata 2
- The Catholic University of America, Washington DC – Strata 3
Kelebihan dan rekor dari Prof Elly Nurrachma sebagai guru besar:
- Guru besar pertama Indonesia profesi keperawatan.
- Professor pertama bidang ilmu keperawatan medikal bedah.
- Wanita pertama menjadi GB profesi
- Professor pertama, FIK – UI
- GB keperawatan beragama Islam pertama
2006, Prof. Achir Yani S. Hamid, M.N., D.N.Sc
Universitas Indonesia, Prof. Achir Yani S. Hamid, M.N., D.N.Sc merupakan GB yang juga mencetak sejarah, menjadi professor saat menjabat sebagai Ketua Umum DPP PPNI. Organisasi tertinggi profesi ini. Pada tahun 2006, atau periode kedua menjabat sebagai Ketum.
Organisatoris lain baca ini: Organisasi PPNI: Sejarah Berdiri, Ketua Dari Masa Ke Masa
Prof Yani, pada awal menjadi professor, banyak melayani tawaran seminar para Ketua DPW PPNI yang tersebar diseluruh tanah air.
Selain itu instansi pendidikan juga berlomba memasukkan judul seminar keperawatan, maka tidak heran, pada era itu, kegiatan seminar biasanya dihadiri hingga ribuan orang. Terutama di daerah yang hendak melihat dan mendengarkan pemaparan materi sang professor.
Dalam bidang ilmu keperawatan jiwa, edukasi. Menjadi keahlian Prof Achir Yani S. Hamid
Perjalanan karier pendidikan:
- Akademi Keperawatan Depkes (1976) – DIII
- University of the Philippines, School of Nursing (1981) – disetarakan S1
- University of the Philippine (1983) – S2
- Catholic University of America, Washington DC (1993) – S3
Menempuh pendidikan Strata 2 (Master of Nursing) in Mental Health-Psychiatric Nursing, dan melanjutkan pendidikan strata 3 pada jalur pendidikan keperawatan jiwa.
Rekor Prof Achir Yani:
- Professor pertama yang terlantik saat menjabat Ketua Umum DPP PPNI,
- Guru besar pertama bidang ilmu keperawatan jiwa Indonesia,
- PPNI menjadi anggota ICN (2003) Pada masa kepemimpinannya sebagai Ketua Umum DPP PPNI.
- Kordinator Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (PSIK-FKUI) sebagai pendidikan sarjana keperawatan pertama di Indonesia.
- Mewujudkan PSIK FKUI menjadi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) tahun 1995 bersama Tim Kaukus dan Kelompok Kerja Keperawatan CHS
- Ketua Majelis Kolegium Keperawatan Indonesia 2017-2020
- Ketua Kolegium Keperawatan Jiwa Indonesia 2017-2020
Sebagai kepedulian profesi, saat ini aktif pada Forum Peduli Profesi Keperawatan Nasional Indonesia (FPPKNI), untuk memberikan ide terbaik pengembangan profesi keperawatan yg berkesinambungan dan terarah.
Kisah menarik saat SD hingga SMP Prof Achir Yani, silahkan klik disini: Achir Yani Syuhaimie Hamid Dari Komering Hingga Prof di FIK UI
2013, Prof. Budi Anna Keliat, S.Kp., M.App.Sc
Universitas Indonesia, Selanjutnya Prof. Budi Anna Keliat, S.Kp., M.App.Sc. senyum dan ucapannya sangat cair, maklum ia benar-benar menguasai komunikasi terapeutik. Panggilan akrabnya Prof. Budi.
Butuh waktu 6 tahun profesi keperawatan kembali mencetak guru besar, tepatnya 2 Januari 2012, Budi Anna Keliat menjadi Guru Besar.
Kehadirannya juga banyak dinantikan oleh mereka yang hendak menggali tentang ilmu keperawatan jiwa.
Aktifitasnya melulu pengembangan keilmuan khususnya praktik keperawatan yaitu pengembangan Model Praktik Keperawatan Jiwa Profesional: Jiwa (MPKP Jiwa), Community Mental Health Nursing (CMHN) dimulai di Aceh setelah Tsunami dan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psiko Sosial Pada Pandemi COVID-19: Keperawatan Jiwa.
Dan Saat ini aktif pada FPPKNI, serta pakar pada Pengurus Pusat IPKJI.
Pakar Dalam bidang Ilmu Keperawatan Jiwa, menjadi kepakaran Prof Budi
Strata pendidikan, yakni:
- Universitas Indonesia (1988) – S1
- University of Sydney (1990) – S2
- FKM UI (2003) – S3
Rekor Prof Budi Anna Keliat:
- Penghargaan dari Offered by the Swiss Foundation for World Health in collaboration with the World Health Organization : The laureate of the Award 2015 for an“Outstanding Achievement in field of Mental Health Care” (Penggerak Kesehatan Jiwa Sedunia)
- Professor keperawatan pertama yang menempuh pendidikan Strata 3 dalam negeri. Jika 2 prof sebelumnya menempuh pendidikan pada Catholic University of America. Maka dirinya melanjutkan pendidikan strata tiga pada FKM UI.
Kisah menarik saat SD hingga SMP Prof Budi, silahkan klik disini: Fondasi Luhur Untuk Prof Budi Anna Keliat, Usor-Usor
2014, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons)
Universitas Airlangga, jika ketiga professor sebelumnya pada FIK UI, maka guru besar keempat Indonesia ini berhomebase pada Universitas Airlangga.
Tepatnya tahun 2014. Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons) mencatatkan diri dalam buku sejarah kementrian pendidikan nasional. Sebagai salah seorang yang diperhitungkan ide dan pikirannya. Ramah, gagah dan keren. Kacamatanya yang padu dengan wajahnya membuat orang banyak ngefans kepadanya
Guru Besar Dalam bidang Manajemen Keperawatan Dasar dan Medikal Bedah.
Latar belakang pendidikan, yaitu:
- Lambton College, Sarnia Ontario – Kanada (1991), S1
- University of Wollongong, New South Wales, Australia, (1998), S2
- Unair, S3
Aktif menjadi penulis dalam bidang manajemen keperawatan, Prof. Dr. Nursalam, M.Nurs (Hons), memecahkan rekor, yakni:
- Prof. pertama Unair pada Fakultas Ilmu Keperawatan,
- Guru besar keperawatan lelaki pertama,
- Professor keperawatan pertama, alumni Non UI (Lambton College, Sarnia Ontario)
- Professor keperawatan pertama dengan strata 1 luar negeri.
- Prof. yang terlantik saat menjabat sebagai Ketua DPW PPNI.
Organisatoris lain baca ini: Kolegium Keperawatan, Organisasi 24 Keseminatan PPNI
2015, Prof. Dr. Ratna Sitorus, S.Kp., M.App.Sc
Universitas Indonesia, sebagai kampus pertama yang membuka program studi ilmu keperawatan, sekaligus Fakultas Keperawatan pertama tanah air. Kembali menuliskan sejarah dengan mencetak professor, Prof. Dr. Ratna Sitorus, S.Kp., M.App.Sc. Tepatnya pada tahun 2015.
Latar belakang pendidikan:
- Universitas Indonesia (1988) – S1
- University of Sydney, Australia (1989) – S2
- FKM UI – S3
2016, Prof. Dra. Setyowati, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D., DBO., RN.
Universitas Indonesia, Selanjutnya dalam daftar GB (professor) keperawatan adalah Prof. Dra. Setyowati, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D., DBO., RN. pada 16 Januari 2016.
Data pendidikan formal:
- Universitas Indonesia – S1
- Sidney University – S2
- Faculty of Nursing, Midwifery, Health. University of Technology Sydney Australia – S3
Rekor yang dicatatkan Prof. Dra. Setyowati, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D., DBO., RN. :
- Professor pertama bidang Ilmu Keperawatan Maternitas,
- Professor pertama yang sebelumnya merupakan Spesialis Orthotist (DBO)
2017, Prof. Dr. Paul Sirait, MM, M.Kes
Institut Kesehatan Sumatera Utara, pada urutan ketujuh Paul Sirait berhasil mengabadikan penambahan gelar Prof pada namanya. Tekad kuat mengalir dalam dirinya, dengan komitmen yang mengkristal bahwa siapapun warga negara Indonesia memiliki hak sama dalam memajukan negara ini.
Dari bumi Andalas, Sumatera Utara, melahirkan Prof. Dr. Paul Sirait, MM, M.Kes sebagai salah satu yang mencatatkan namanya dan akan terkenang oleh profesi.
Data latar pendidikan:
- …S1
- ….S2
- ….S3
Prestasi tercatat untuk Prof. Dr. Paul Sirait, MM, M.Kes, yakni:
- Professor keperawatan pertama di pulau Sumatera
- Professor pertama keperawatan bukan pada homebase Universitas, tetapi pada institut.
2017, Prof. Dr. Suryani, S.Kp., M.HSC., PhD
Universitas Padjajarang, juga tidak mau menjadi penonton dalam mencetak guru besar, tepatnya Prof. Dr. Suryani, S.Kp., M.HSC., PhD ikut mengambil bagian dalam membagi peta sejarah untuk menulis namanya dengan gelar akademik tertinggi. Prof. Tahun 2018.
Guru Besar bidang Ilmu Keperawatan Jiwa
Adapun latar pendidikan yang ia tempuh adalah:
- Universitas Indonesia, Strata Satu
- Faculty of Health Science and Medicine, RMIT Melbourne (2001), Strata Dua
- Faculty of Health, Queensland University of Technology (QUT), Brisbane (2012), Strata Tiga
Beberapa rekor yang tertulis oleh Prof. Dr. Suryani, S.Kp., M.HSC., PhD adalah:
- Guru besar pertama pada Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Padjajaran
- GB Ilmu Keperawatan jiwa pertama Unpad.
Organisatoris lain baca ini: Organisasi Dokter Gigi: Definisi, 5 Tata Penerimaan
2017, Prof. Dr. Yati Afiayanti, MN
Universitas Indonesia, kembali menulis dalam tinta emas sejarah pada Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI). Sebagai seorang professor, tahun 2017 Prof. Dr. Yati Afiayanti, MN menjadi professor dalam daftar kedelapan tanah air.
Latar belakang pendirikan
- FIK UI (1995), S1
- Master of Nursing at the Memorial University of Newfoundland, Canada (2002) , S2
- UI (2011), S3
Rekor Prof. Dr. Yati Afiayanti, MN, yakni:
- Professor pertama alumni FIK UI program A (lulusan SMA)
2019, Prof. Dr. Titin Andri Wihastuti, S.Kp., M.Kes.
Universitas Brawijaya, ikut ambil posisi dalam menulis sejarah. Sebagai salah satu universitas favorit, maka perguruan tinggi negeri ini juga menyumbang the professor, yakni Prof. Dr. Titin Andri Wihastuti, S.Kp., M.Kes.
Latar belakang pendidikan:
- Strata 1 Keperawatan, Universitas Padjajaran, (2000).
- S2, Universitas Brawijaya (2005)
- Strata 3, Biomodeik – Universitas Brawijaya (2014)
Rekor catatan Prof. Dr. Titin Andri Wihastuti, S.Kp., M.Kes.
- Guru besar pertama pada Prodi S1 Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
- Professor pertama Non UI dengan Alumni S1 dalam negeri.
- GB Keperawatan termuda, mencapai Professor pada usia 40 tahun.
Note: Prof Nursalam, professor pertama non UI alumni S1 luar negeri
2019, Prof. Yeni Rustina, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D
Universitas Indonesia, Pada bulan oktober 2019 kembali mengukir prestasi sebagai professor kesebelas. Prof. Yeni Rustina, S.Kp., M.App.Sc., Ph.D, kebanggaan itu tidak hanya dari civitas akademika FIK UI, namun juga Ikatan Perawat Anak Indonesia.
Departemen Keperawatan Anak.
Latar belakang pendidikan:
- Nursing Academy-Jakarta, Diploma, 1978, Nursing
- Chiang Mai University Thailand, Doctor of Philosophy, 2005, Nursing.
- Sydney University- Australia, Master of Applied Science, 1992, Nursing.
- Universitas Indonesia, Bachelor Program, 1990, Nursing.
Rekor Prof Yeni:
- Merupakan professor pertama keperawatan anak di Indonesia.
Selain memikirkan bentuk asuhan keperawatan anak terbaik tanah air, saat ini juga aktif dalam FPPKNI untuk memberikan ide yang ideal untuk membangun profesi keperawatan.
2020, Prof Dr. Ah. Yusuf, S.Kp, M.Kes
Universitas Airlangga, setelah 6 tahun pasca pelantikan Prof Nursalam, maka kembali orasi Ilmiah pengukuhan professor kedua Airlangga. Atau urutan kesebelas daftar guru besar profesi yang memiliki organisasi profesi lahir pada 17 Maret 1974 tersebut. Dialah Prof Dr. Ah. Yusuf, S.Kp, M.Kes.
Latar belakang pendidikan formal:
- Akper Rumah Sakit Islam, Diploma III,
- Universitas Padjajarang (1998), S1
- Universitas Airlangga (2003), S2,
- Unair (2012), S3
Rekor atau kelebihan Prof Dr. Ah. Yusuf, M.Kes:
- Alumni Unpad pertama yang menjadi Professor
- Alumni Akper Rumah Sakit Islam pertama yang menjadi guru besar.
2020, Prof. Dr. Saryono, S.Kp., M.Kes
Universitas Jenderal Soedirman, juga mengambil bagian demi mencatatkan nama dalam urutan ke 13 sebagai guru besar. Dia menjabat sebagai dekan Fakultas Ilmu Kesehatan pada universitas yang mengambil nama panglima besar TNI tersebut. Melalui SK Menteri Pendidikan Nasional, tertanggal 1 Mei 2020.
Data Pendidikan lanjut:
- S1 keperawatan pada FIKUI lulus tahun 2001
- Strata 2 pada prodi Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedik peminatan Biokimia, FKUGM lulus th 2004.
- Strata 3 pada prodi Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedik, peminatan Biokimia, lulus tahun 2010
Sebagai Guru besar, maka ia mencatatkan rekor sebagai berikut:
- Professor yang meraih gelar akademi tertinggi saat menjabat sebagai dekan di UJS.
- Guru besar biomedis keperawatan pertama
- Professor keperawatan pertama di Universitas Jenderal Soedirman
- Guru besar keperawatan pertama dari Jawa Tengah
2020, Prof.Dra.Junaiti Sahar, SKp, M.App.Sc, PhD.
Universitas Indonesia, wanita kelahiran Riau tahun 1957 tersebut, bernama Prof.Dra.Junaiti Sahar, SKp, M.App.Sc, PhD. merupakan alumni Diploma III keperawatan Depkes RI. Dan menamatkan studi strata 1 tahun 1989.
Data pendidikan formal:
- Universitas Indonesia (1989), Strata 1
- The University Of Sydney (1992), Strata 2
- Queensland University Of Technology (2003), Strata 3
Rekor catatan, dalam daftar professor keperawatan tanah air adalah:
- Professor keperawatan bidang ilmu Keperawatan Komunitas pertama Indonesia.
2020, Prof. Kusnanto, S.Kp, M.Kes
Universitas Airlangga, dengan “pukulan ganda” pada tahun 2020. Ketika dunia dilanda Covid-19, kembali menulis sejarah mencatatkan professor keduabelas. Prof. Kusnanto, S.Kp, M.Kes dengan homebase UNAIR.
Memiliki latar belakang pendidikan yang sama dengan sahabatnya Prof Dr. Ah. Yusuf, S.Kp, M.Kes, yakni:
- Universitas Padjajarang (1998), S1
- Universitas Airlangga (2003), S2,
- Unair (2012), S3
Pada tahun yang sama mendapatkan pengukuhan sebagai professor pada kampus Unair.
Rekor untuk Prof Kusnanto, yakni:
- Sebagai Professor Keperawatan pertama yang meninggal (hanya setahun setelah pengukuhan), tepatnya 13 Agustus 2021.
- Professor keperawatan pertama meninggal karena covid.
- Guru Besar pertama keperawatan dari FIK Unair yang mangkat.
2021, Prof. Henny Suzana Mediani, SKp, MNg, PhD
Universitas Padjajaran, juga kembali mencetak guru besar untuk yang kedua, setelah Prof. Dr. Suryani, S.Kp., M.HSC., PhD, maka pada tahun 2021 ini merupakan tahun keemasan Henny Suzana Mediani, SKp, MNg, PhD, berhak mendapatkan gelar Prof. pada tambahan depan namanya.
Departemen Keperawatan Anak
Latar belakang pendidikan, yakni:
- Universitas Indonesia (1990), strata 1
- The Flinders University Of South Australia (2002), Strata 2
- Curtin University Of Technology (2014), strata 3
Rekor prof Henny Suzana, yakni:
Guru besar Ilmu Keperawatan Anak Pertama pada Universitas Padjajaran, Bandung.
2021, Prof. Dr. Elly L, Sjattar, S.Kp., M.Kes.
Universitas Hasanuddin Makassar, Dari arah timur Indonesia, tepatnya pada pulau Celebes, Sulawesi. Tempat terpancangnya perguruan tinggi yang mengambil nama Pahlawan Nasional yang juga Sombayya Ri Gowa Sultan Hasanuddin, yakni Universitas Hasanuddin Makassar.
Pada Fakultas Ilmu Keperawatan, kampus dengan jas merah tersebut tidak mau ketinggalan dalam mencetak guru besar. Tepatnya tahun 2021. Prof. Dr. Elly L Sjattar, S.Kp., M.Kes. masuk dalam daftar sebagai guru besar sehingga ia mengisi urutan ke16.
Dosen yang murah senyum tersebut awalnya menjadi dosen pada Akper Panakkukang Makassar (kampus swasta milik yayasan PPNI).
Dan saat pendirian S1 Keperawatan Unhas, tahun 1999 ia lulus menjadi dosen tetap kampus yang memiliki ruang kuliah pada 3 tempat (Tamalanrea, Barabarayya dan Gowa). Namun khusus untuk Program Studi Ilmu Keperawatan, selama ini melakukan proses belajar mengajar hanya di Tamalanrea.
Sejak 4 tahun Fakultas Ilmu Keperawatan Berdiri (sebelumnya PSIK di bawah Fakultas Kedoteran UH), atau selama 22 tahun mengabdi di kampus merah. Akhirnya ia menjadi guru besar.
Data pendidikan Prof. Dr. Elly L Sjattar, yakni:
- Strata 1, Universitas Indonesia
- S2, Universitas Hasanuddin
- S3, Universitas Hasanuddin
Adapun rekor yang berhasil ia tulisakan adalah:
- Guru Besar Keperawatan pertama di Indonesia Timur,
- Guru Besar Pertama pada Fakultas Ilmu Keperawatan Unhas,
- Professor Ilmu Keperawatan Bedah pertama Unhas.
Organisatoris lain baca ini: Profesi: Pengertian, Ciri Dan Syarat
2021, Prof. Dr Rr Tutik Sri Haryati SKp.,
Universitas Indonesia, merupakan homebase Dr Rr Tutik Sri Haryati SKp., yang pada tahun 2021, mendapatkan gelar pangkat akademik tertinggi, Prof..
Fokus perhatiannya pada manajemen keperawatan (Rumah Sakit). Tentunya ini sangat sejalan dengan aplikasi seluruh konsep dan teori ilmu keperawatan yang ada.
Pakar Ilmu Manajemen Keperawatan.
Latar belakang pendidikan:
S1, S2, S3, Universitas Indonesia.
Rekor dari Prof Rr Tutik Sri Haryati SKp., yakni:
- Professor pertama FIK – UI, dengan pendidikan S1 – S3 pada Universitas Indonesia
- Guru besar pertama Manajemen Keperawatan pada FIK – UI.
Siapa lagi berikutnya?
Demikian artikel mengenai daftar para guru besar atau professor perawat Indonesia. Dan kesemua daftar pakar tersebut saat ini berhomebase pada perguruan tinggi. Baik dalam skala Institut maupun Universitas (Negeri/Swasta).
Ada banyak harapan kedepan tercetak guru besar dalam pelayanan keperawatan.
Nantikan artikel lengkap masing-masing professor yang akan kami kupas pada artikel lain, mengenai kisah-kisah menarik menarik mereka, untuk menjadi inspirasi bagi profesi di tanah air.
Jika ada saran dan kritik silahkan isi pada kolom komentar, atau menghubungi nomor Whatsapp editor.
Sumber data:
- Fakultas Ilmu Keperawatan UI
- Data Fakultas Ilmu Keperawatan Unhas
- Guru Besar Unair
- Guru Besar Unpad
- Pengukuhan Guru Besar UB
@Syahrani, kami sedang menunggu waktu dari beliau untuk kesempatannya kami interview. Beliau sangat sibuk
Yang ada saat ini adalah, Prof Budi, Prof Achir Yani dan Insya Allah menyusul Prof Titin.
Trims yah
@Nurul Widya, Insya Allah kami akan respon. Alhamdulillah sore ini kami telah terhubung beliau. Hanya saja, saat ini beliau sangat sibut, sehingga kami menunggu waktunya beliau.
Wassalam
Min, mohon dong bioagrafi prof titin wihastuti,
Agar menjadi inspirasi buat kami.
Bangga dengannya
Mohon usul, profil lengkap Prof Elly Sjattar dong admin.
Dia itu dosen aku. Bangga deh kalau ada profil lengkapnya. Misal kisah perjalanan sebelum menjd gurbe gitu
Baik mas Alex, kami upayakan yaaah untuk menghubungi yang bersangkutan yaaah, kami akan mengirimkan via email jika kami sudah publikasi.
Baik Nurulfidah, kami upayakan yaaah untuk menghubungi yang bersangkutan
Waaah keren ini artikel, admin tolong dong perjalanan kariernya prof budiana keliat- yang keprawatan jiwa itu loh
Terima kasih artikelnya menarik- ternyata prof keperawatan itu baru 18 orang yah. Angkat dooong masing-masing profil lengkapnya- terutama Prof Nursalam