Kolam renang ternyata bukan hanya sebuah kolam asal-asalan untuk berenang. Tergantung siapa dan untuk apa, maka ukuran dan syarat-syaratnya harus terpenuhi.Tika – organisasi.co.id
Berenang menjadi sebuah olahraga yang menyenangkan bagi sebagian orang. Pada jaman dulu, kegiatan ini dapat dilakukan di sungai, pantai, hingga laut.
Namun semakin modern nya jaman, banyak orang memilih untuk melakukan olahraga ini di kolam khusus yang dikenal sebagai kolam renang.
Tentunya untuk membuat sebuah kolam untuk berenang pribadi tidaklah boleh sembarangan. Setiap kolam memiliki ukuran yang berbeda-beda tergantung dari fungsi dan penggunaannya.
Selain itu, banyak aspek yang perlu mendapat perhatian mulai dari kandungan kaporit, bahaya olahraga renang tanpa pemanasan, dan sebagainya.
Ukuran Kolam Renang (Lebar Panjang Dan Dalam)
Dalam pembuatan media untuk berenang hendaknya mengacu pada aturan dari FINA (Federasi Renang Internasional). Selain itu, di Indonesia, lembaga Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) juga memiliki aturan terkait ukuran fasilitas mengapung tersebut.
Berikut adalah beberapa ukuran dilihat dari kegunaannya:
Kolam Renang Untuk Pribadi
Pada dasarnya setiap orang bisa memiliki sebuah kolam untuk berenang. Hal ini dapat merupakan ruang publik dan dapat pula bersifat pribadi.
Asalkan memiliki lahan yang cukup, maka setiap orang dapat memiliki kolam untuk berenang. Perhatikan pula jumlah orang yang akan menggunakannya.
Sesuai standar, ukuran kolam untuk berenang pribadi adalah 3 x 7 meter dengan kedalaman pada bagian dangkal mencapai 60 cm. Sedangkan di bagian paling dalam adalah 2,5 meter.
Untuk lahan yang lebih luas, kita dapat membuatnya pada ukuran 4 x 10 meter atau bisa juga 5 x 12 meter. Ukuran ini tentu lebih efisien dan ideal bagi kolam yang berada di luar ruangan.
Organisatoris lain baca ini: Tentang renang dan diving.
Khusus bagi yang memiliki lahan sangat terbatas, maka perancangan bentuk kolam pun dapat dibuat menjadi bentuk L, lingkaran, setengah lingkaran, hingga persegi. Untuk kepentingan satu orang, lap pool berukuran 2×8 meter sudah cukup.
Untuk Hotel
Karena pengguna kolam di hotel adalah publik (banyak orang) maka ukurannya tentu lebih besar dari kolam pribadi. Lebarnya adalah 5 meter dengan panjang kurang lebih 25 meter.
Kedalamannya pun bervariasi mulai dari 1 meter hingga 4 meter. Oleh sebab itu, kita biasanya menemukan lebih dari satu jenis kolam di hotel yang terbagi atas kedalamannya.
Ada juga yang jenisnya dalam ruangan ataupun luar ruangan.
Untuk Perlombaan
Jenis kolam untuk perlombaan tentu memiliki aturan khusus yang mengacu pada Permenpora nomo 0636 tahun 2014.
Kolam renang tipe B memiliki ukuran arena 50 m x 21 m dengan kedalaman 1,35 m hingga 3 m. Memiliki 8 lintasan dengan suhu antara 25 derajat Celcius hingga 28 derajat Celcius.
Berbeda lagi dengan kolam untuk pertandingan internasional seperti Olimpiade maupun Asian Games. Dalam hal ini kolam tersebut termasuk tipe A.
Ukuran : 50 m x 26 m
Lintasan ; 10
kedalaman : 3 m
Suhu : 25 derajat Celcius hingga 28 derajat Celcius
Mengacu pada Federasi renang Internasional (FINA), ukuran dengan berstandar internasional adalah 50 m x 25 m.
Untuk Anak
Bagi anak-anak, ukuran kolam mereka tentu lebih kecil dibandingkan ukuran orang dewasa.
Organisatoris lain baca ini: 7 Perenang Cantik Dunia, Jawara Yang Menawan
Bentuknya bermacam-macam mulai dari jenis kolam karet yang penggunaannya menggunakan angin agar mengembang.
Penggunanya adalah anak-anak atau bayi yang belum dapat berenang. Jenis kolam ini juga tidak membutuhkan ketersediaan lahan karena cukup dengan memompanya dan meletakkan di halaman rumah, anak-anak sudah bisa berenang.
Ukuran terkecil adalah 80 x 120 cm, ukuran sedang adalah 1,5 x 2 m dengan kedalaman antara 60 hingga 80 cm. Untuk bayi umumnya lebih dangkal dari itu sekitar 30 cm.
Fungsi kolam bagi anak-anak pada dasarnya bukan untuk berenang melainkan hanya berendam dan bermain.
Syarat Kolam Renang Yang Sehat Dan Aman Untuk Anak
Organisatoris lain baca ini: Snorkeling dan Diving: Pengertian Hingga 3 Perbedaan
Anak-anak cenderung menyukai kegiatan bermain air. Harapan mereka adalah mereka dapat menjadi lebih ceria.
Mulai dari usia 6 bulan, para orangtua modern telah memperkenalkan anak-anak mereka dengan kegiatan berenang. Namun pastikan kondisi mereka benar-benar sehat untuk dapat berenang.
Selanjutnya, untuk menghindari anak-anak membuang kotoran sembarangan seperti membuang air besar, maka dapat memakaikan mereka popok anti air. Lalu apa saja syarat kolam yang baik bagi anak dan bayi?
a. Cek suhu air kolam
Pada anak-anak, suhu kolam orang dewasa cenderung terlalu dingin, apalagi untuk bayi berusia kurang dari satu tahun.
Adapun suhu air kolam yang cocok untuk bayi adalah 32 derajat Celcius. Ketika anak mulai menggigil, angkat mereka dan segera keringkan tubuh mereka.
b. Memperhatikan ketinggian air
Sebaiknya ketinggian kolam tidak lebih dari pundak anak-anak. Sebabnya adalah air yang terlalu dalam ataupun justru terlalu dangkal akan membuat anak-anak kesulitan bergerak.
c. Menghindari keramaian
Kolam untuk anak-anak sebaiknya memang untuk anak-anak. Khawatirnya adalah jika bercampur dengan orang dewasa, penyakit-penyakit menular dapat tertular dengan sangat cepat. Apalagi anak-anak memiliki sistem imun yang belum terlalu sempurna.
Perbedaan Berenang Di Kolam Dengan Sungai Atau Laut
Sebelum membahas mengenai berenang di kolam atau di sungai dan laut, hendaknya kita mengetahui terlebih dahulu perbedaan air kolam dan air sungai atau laut.
Organisatoris lain baca ini: Fasilitas Renang
Air kolam adalah air yang tidak mengandung garam. Konsentrasi pada air kolam yang cenderung tawar adalah lebih kecil sehingga lebih mudah masuk ke aliran darah.
Sebagai manusia, kita cenderung menahan nafas ketika berada dalam air. Ketika oksigen di otak telah habis dan perintah menarik nafas terjadi,
manusia akan segera menarik nafas dan inilah saatnya air masuk ke pembuluh darah. Sebenarnya berenang di sungai atau laut cenderung lebih aman, mengapa?
- Konsentrasi garam di laut membuat tubuh mudah mengapung
- Dibandingkan dengan kolam memiliki klorin paling tinggi, penyakit diare lebih kecil mengintai.
- Kolam yang jarang dibersihkan akan penuh dengan alga dan menyebabkan kolam menjadi kotor. Sebab itulah berenang di sungai atau laut cenderung membuat kita lebih aman dari iritasi kulit dan rambut.
tapi tidak selalu lebih aman, sungai juga memiliki beberapa hal yang mencekam, contohnya:
- Arus sungai terlalu tinggi. terkadang kita terkecoh dengan kedalaman sungai yang dangkal. Padahal ternyata memiliki arus yang tercepat.
- Sebelum renang di sungai sebaiknya lempar tongkat terlebih dahulu. Gunanya adalah untuk melihat kecepatan aliran air.
- Cek bebatuan di sekitar sungai jika ingin berenang dengan aman dan nyaman.
Bagaimana dengan berenang di danau?
- Jika itu adalah danau rekreasi, maka hati-hatilah dengan adanya bakteri dan amuba. Tidak sedikit juga terdapat bakteri pemakan daging.
- Kasus hipotermia sangat umum terjadi di danau.
- Kedalaman danau cukup sulit untuk diketahui. Dari waktu ke waktu danau dapat berubah akibat kondisi alam.
- Hati-hati adanya ganggang dan gula yang dapat menjerat kaki.
Jika berenang di laut, maka perhatikan arus laut dan tentu saja hewan-hewan laut yang cukup membahayakan.
Tips Sebelum dan Sesudah Berenang
Olahraga renang adalah olahraga yang menggunakan seluruh tubuh. Oleh sebab itu sebelum berenang, kita perlu untuk melakukan sesuatu agar tubuh tidak terkejut.
a. Melakukan pemanasan
tubuh akan terasa kaku, pegal, dan lelah akibat tekanan atas kinerja sehari-hari. Sebelum berenang, sebaiknya regangkan tubuh sehingga ia menjadi lebih fleksibel.
Gunanya peregangan atau pemanasan ini adalah untuk mengurangi risiko cedera maupun kram ketika berada di dalam air.
Adapun pemanasan ringan yang mudah dilakukan adalah loncat atau berlari di tempat, memutar lengan dengan cara merentangkannya sejajar bahu dan memutar secara bersamaan.
Bisa juga dengan melakukan push up atau membuka kedua kaki sejajar sambil merentangkan dua lengan ke samping. Bungkukkan tubuh dan ayunkan tangan kanan kiri hingga menyentuh lutut kanan dan kiri.
Regangkan setiap bagian tubuh selama 10 hingga 15 detik dan ulangi sebanyak tiga kali.
b. Melakukan pemanasan di air
Guna pemanasan dalam air adalah untuk membangun fleksibilitas tubuh. Caranya dengan mendayungkan kaki atau berenang secara ringan selama lima menit.
Pemanasan dalam air membutuhkan energi lebih banyak dan artinya semakin baik sirkulasi darah kita dalam tubuh.
c. Pendinginan
Tujuannya adalah untuk mengontrol detak jantung supaya kembali normal. Otot akan terus memproduksi asam laktat saat olahraga dan jika terlalu lama akan berbahaya bagi tubuh.
Relaksasi setelah berenang tergantung berapa berat rutinitas tiap individu. Cara pendinginan adalah dengan berenang ringan atau menghadap dinding kolam sambil tangan berpegangan pada tepi.
Kemudian lipat kedua kaki hingga lutut sejajar dada. Posisi telapak kaki adalah menempel pada dinding. Tahan posisi ini lalu hentakkan hingga tubuh terdorong lurus dan ulangi beberapa kali.
bisa juga dengan melakukan peregangan di bawah air hangat saat mandi. Lakukan selama 30 hingga 40 detik dengan air hangat sambil membilas.
Hal ini akan mengembalikan kelenturan tubuh dan merangsang aseptor otot. Boleh juga dengan makan dan minum yang mengandung karbohidrat seperti makan pisang atau minuman isotonis.
Tambahan lainnya adalah terkait kandungan kaporit pada air kolam. Kandungannya dapat menyebabkan iritasi mata, infeksi kulit, penyakit saluran pernapasan, hingga kerusakan dan perubahan warna pada gigi.
Tak hanya itu, kaporit juga menyebabkan masalah pada sistem pencernaan seperti rasa terbakar di tenggorokan.
Tidak mustahil juga menyebabkan pendarahan ketika kadar kaporit yang ada melebihi batas normal. Pastikan tidak terlalu banyak dan jiak perlu menghindari kemungkinan menelan air kolam.
Demikian artikel mengenai ukuran maupun jenis kolam fasilitas berenang. Tidak hanya ukuran dan kegunaannya yang perlu mendapat perhatian. Akan tetapi segala hal terkait bahaya yang terkandung hingga tata cara berenang yang baik perlu mendapatkan perhatian.
Semoga bermanfaat bagi kita dan tentunya bagi anak-anak.
Thank you very much for sharing, I learned a lot from your article. Very cool. Thanks.