Manajemen Perubahan dan Motivasi

Manajemen Berubah Dan Perubahan

Manajemen Perubahan dan Motivasi adalah bagian penting dalam manajemen pelayanan keperawatan di rumah sakit. (Abdul Haris, P4)

Untuk pencapain kearah yang lebih baik dalam konteks manajemen, maka perubahan dan motivasi adalah hal penting. Sebagaimana lazimnya, perubahan tidak akan mendapatkan respon positif bagi banyak orang

Bacaan Lainnya

Baik bagi seorang manajer belum tentu baik bagi pelaksana program, begitupun sebaliknya. Untuk awal dalam mendapatkan penjelasan, maka konsep berubah memiliki beberapa hal yang harus kita ketahui.

Manajemen Perubahan

Terdapat beberapa pengertian mengenai perubahan, yang penting untuk kita ketahui

Definisi

Berbagai pakar telah memberikan kontribusi keilmuan dengan memberikan arti dari manajemen dalam perubahan.

Untuk mengetahui, maka lebih awal kita melakukan kajian pengertian dari Manajemen dan Perubahan. Adapun pengertian Manajemen dapat kita lihat pada (klik) definisi manajemen.

Pengertian Perubahan

Dari bebeberpa arti yang bisa menjadi dasar yakni:

Kata “perubahan” terdapat dalam bahasa Inggris dengan penyebutan change atau tagyir untuk bahasa Arab.

Perubahan dapat bermakna sebagai beralihnya kondisi dari sebelumnya (the before condition) menjadi kondisi atau keadaan setelahnya (The After condition).

Pada literatur yang lain, menjelaskan bahwa perubahan memiliki kondisi seiring dengan kata Transition, meskipun seorang ahli bernama William memberikan penjelasan bahwa hal itu mengandung arti yang berbeda. Perbedaannya adalah transisi lebih mengarah pada perubahan secara
fundamental dan mendasar, sedangkan perubahan atau change lebih mengarah pada perubahan secara umum. walaupun menurut peneliti kedua kata tersebut bisa mempunyai konteks yang sama Dalam penelitian ini.

Pengertian lain tentang perubahan adalah making think different yakni membuat sesuatu menjadi berbeda atau beralih baik dari sisi tempat, ukuran, sifat dan sebagainya. Perubahan pasti menghasilkan perbedaan, namun perbedaan itu sesungguhnya bukan tujuan karena terdapat dua jenis perubahan yakni perubahan yang diinginkan dan perubahan yang tidak diinginkan.

Kata lain yang mirip dengan perubahan yaitu transformasi, yang berarti perubahan rupa (Bentuk, sifat, fungsi) dan sebagainya. Dalam konteks organisasi kata tersebut bisa berarti menyangkut dan berhubungan dengan perubahan mendasar dan berskala besar.

Pengertian Manajemen Perubahan

  1. Coffman dan Lutes (2007) menjelaskan tentang manajemen perubahan merupakan pendekatan yang terstruktur dan berguna dalam membantu tim, individu maupun organisasi dalam hal perubahan dari kondisi sekarang menuju kondisi yang lebih baik.
  2. Winardi (2011) menuliskan bahwa manajemen perubahan merupakan suatu usaha yang oleh manajer dalam mengelola perubahan secara lebih efektif, yang keadaannya memerlukan pengetahuan terkait dengan motivasi, kelompok, kepemimpinan, serta konflik, dan komunikasi.
  3. Wibowo (2012) berpendapat bahwa manajemen perubahan merupakan suatu proses yang dibuat secara tersistematis dalam menerapkan segala sarana, sumber daya serta pengetahuan yang dibutuhkan dalam memengaruhi perubahan untuk mereka yang berdampak efek dari proses tersebut.
  4. Nauheimer (2007) menjelaskan bahwa manajemen perubahan yakni suatu proses, teknik, dengan alat yang bertujuan untuk mengelola proses perubahan pada sisi individu dalam mencapai suatu hasil yang sesuai kebutuhan dan untuk menerapkan segala perubahan secara efektif dengan agen perubahan, pada sistem, dan tim yang lebih luas.

Tugas Diskusi:

  1. Faktor pendorong dan penghambat perubahan
  2. Sumber penolakan
  3. Proses berubah
  4. Pendekatan perubahan
  5. Strategi manajemen perubahan
  6. Manajemen Resiko

Faktor Pendorong dan Penghambat Dalam Manajemen Perubahan

Oleh Nurul intan

Faktor Pendorong Terjadinya Perubahan

Dalam kajianini kita akan menemuakn beberapa faktor yang menjadi pendorong sehingga terjadi sebuah perubahan, yakni:

Perubahan Jumlah Penduduk

Yaitu di mana kasus pertambahan penduduk di suatu daerah berakibat penuhnya tingkat kepdatan masyarakat.

Hal tersebut menyebabkan di mana lapangan pekerjaan semakin menipis hingga akhirnya beberapa orang pindah ke tempat lain dan menghasilkan perubahan.

Adanya Penemuan Baru

Penemuan baru dari teknologi juga bisa mengubah sistem individu ketika menjalin kehidupan bersama dengan individu lain.

Berkat adanya penemuan baru yang bisa di gunakan dalam interaksi,maka kinerja manusia semakin di gantikan sehingga perubahan terjadi.

sebagai contohnya:

Penemuan media sosial seperti fecebook,Twiter dan Instagram membentuk perubahan sosial baru di kehidupan masyarakat.

Toleransi Terhadap Perubahan

Toleransi ini membuat masyarakat menerima hal hal yang baru.sikap ini bisa mendorong masyarakat untuk berpikir lebih maju dan mendorong melakukan perubahan sosial yang lebih baik.

Keinginan Masyarakat untuk maju

Yang di mana Masyarakat ingin mengubah kehidupannya agar lebih maju,dan bisa mempercepat proses perubahan.

Contohnya seperti pelajar yang mengikuti les berenang untuk mengasah keterampilan barunya.

Faktor Penghambat

Selain pendorong, juga terdapat faktor yang menjadi penghambat dari laju perubahan, yakni:

Kurangnya hubungan dengan Masyarakat lain.

Cotohnya kurangnya hubungan  komunikasi maupun interaksi antar masyarakat kelompok,juga bisa menghambat perubahan.

Alasannya karena masyarakat menjadi statis sehingga tidak memudahkan perubahan perubahan baru yang ada di dalam masyarakat.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat.

Faktor ini juga menghambat perubahan,dengan kurangnya ilmu pengetahuan yang di dapat oleh masyarakat,masyarakat kemudian menjadi stagnan sehingga kebudaayaan tidak berkembang.

Masyarakat bersikap tradisional

Di mana beberapa kelompok masyarakat masih mememgang adat istiadat masing masing sehingga kuat dalam lingkungan.Mereka menolak segala hal yang baru yang mana bisa mengubah perubahan tersebut.

Sikap tradisional ini bisa menghambat masyarakat ke perubahan sosial yang lebih dinamis.

Sumber Penolakan Dalam Manajemen Perubahan

Apapun itu, semua perubahan akan menghasilkan penolakan.

Veidora Ebygeil Sinay

Penolakan Individu

Dalam kenyataannya, individu melakukan penolakan terhadap perubahan, maka berikut ini penolakan dari sisi Individu, yakni:

  1. Mereka ketakutan akan kehilangan dan kegagalan sesuatu yang berharga
  2. Ketidakmampuan mereka yang tidak bisa berinteraksi, mereka merasa kurang dan merasakan keterbatasan untuk berinteraksi
  3. Ketidakpercayaan mereka untuk menyelesaikan pekerjaan
  4. Mereka merasa ancaman terhadap ketrampilan dan kompetensi yang terbatas.
  5. Ancaman terhadap nilai-nilai dan cita-cita organisasi. Adanya perubahan yanng bisa menyebabkan terjadinya ketakutan akan hilangnya nilai-nilai dalam ssebuah organisasi yang selama ini telah dianut oleh organisasi.

Penolakan Organisasi

Selain secara individu, secara organisasi dan instansi atau organisasi juga kadang melakukan penolakan, oleh karena:

  1. Adanya ancaman terhadap struktur kekuasaan, yang mana penurunan loyalitas terhadap organisasi, menurunnya produktivitas terhadap organisasi.
  2. Struktur organisasi yang stabil, karena kurangnya menjaga kestabilan pola interaksi di antara para anggota organisasi
  3. Ketidakmampuan sumber daya, yang mana biaya yang tidak dapat dipenuhi oleh organisasi.

Adapun kategorisasi penolakan terbagi 2 yaitu:

  1. Tertutup, penolakan yang dilakukan secara tertutup atau memang sengaja ditutupi sehingga perubahan kurang dapat dukungan.
  2. Mereka yang menolak perubahan mengekspresikan pandangannya secara terbuka. Lebih mudah di pecahkan ketimbang yang tertutup.

Proses Terjadinya Perubahan Sosial

Putri Pratiwi Ramadhan

Difusi

Difusi adalah Suatu proses penyebaran berbagai unsur yang pembentuk nilai sosial dan kebudayaan berupa ide, kemudian keyakinan dan hal lain sebagainya. Penyebaran ini bisa lahir dari individu ke individu, maupun juga kelompok yang lebih besar dari itu. Adapun proses difusi terbagi menjadi 2, yakni difusi intramasyarakat dan difusi antar masyarakat.

Dalam Proses perubahan lingkup sosial dapat terjadi juga melalui difusi, akulturasi, asimilasi , dan akomodasi. Berikut penjelasan lengkapnya

  1. Difusi adalah suatu proses penyebaran unsur – unsur kebudayaan yang meliputi ide ide, keyakinan , hasil  kebudayaan dan sebagainya dari individu ke individu lain.
  2. Akulturasi, dapat diartikan sebagai proses penyebaran sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur unsur kebudayaan asing.
  3. Asimilasi merupakan proses tingkat lanjut yang timbul jika terdapat golongan manusia yang mempunyai latar belakang kebudayaan yang berbeda beda saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan instensif dalam wktu yang lama
  4. Akomodasi memiliki makna sebagai suatu pengertian yang termanfaatkan oleh para sosiolog dalam memberikan gambaran daripada proses dalam hubungan hubungan bersifat sosial yang sama artinya.
    Dengan demikian maka komodasi merupakan suatu keadaan yang menunjukkan terdapatnya keseimbangan dalam hubungan sosial antara perorangan dan kelompok kelompok orang sehubungan dengan norma norma dan nilai nilai.

Pendekatan Perubahan

NOFA BLANDINA HUNINHATU

Perubahan adalah sesuatu yang pasti dalam, setiap manajemen, berikut ini adalah cara untuk melakukan sebuah pendekatan perubahan.

Pendekatan Perubahan

Menurut Davinson ( 2005 ), Pendekatan perubahan adalah perbedaan budaya pada suatu organisasi akang memengaruhi penyusunan rencana perubahan yang akan di lakukan secara tepat. Manajemen perubahan terbagi atas empat yaitu, pendekatan rasional-empiris, pendekatan normatif-reedukatif, pendekatan kekuasaan-koersif, pendekatan lingkungan-adaptif.

Berikut ini adalah penjelasan dari keempat pendekatan perubahan yaitu :   

  1. Pendekatan Rasional-empiris, Digunakan dengan sebuah dasar keyakinan bahwa setiap perilaku orang mampu untuk diprediksi dan mereka akan memberikan sebuah perhatian secara khusus atas kepentingannya sendiri.
  2. Pendekatan Normatif-Reedukatif, Bagaimana seseorang manajer perubahan mampu memberikan pengaruh atau bertingkah laku dengan berbagai cara tertentu,agar selanjutnya para anggota manajer mampu melakukan perubahan.
  3. Pendekatan kekuasaan-Koersif, Memaksa pihak manajemen perubahan untuk melakukan caranya secara semena-mena oleh sebagai pihak naif oleh Sebagian pihak,dan sering menjadi bentuk standar dalam manajemen perubahan.
  4. Pendekatan Lingkungan-Adaptif, Pendekatan manajemen ini adalah orang yang berubah berdasarkan isting,namun mereka berusaha menghindari segala bentuk kerugian,dan mempunyai kemampuan dalam beradaptasi dengan berbagai kondidsi dan situasi baru. Devinson (2005)

Strategi Manajemen Perubahan

Oleh Syamsinar

Dalam kenyataannya perubahan menggunakan berbagai strategi, berikut pendapat beberapa ahli menjelaskan mengenai manajemen berubah tersebut.

  1. Bunnet  P. Lientz dan Kathryn P. Rea  (2004), Change Manajemen adalah penekatan untuk merencanakan mendesain, mengimplementasikan, mengelola, mengukur dan mempertahankan perubahan dalam pekerjaan dan proses bisnis.
  • Holger Nauheimer (2007), Change Manajemen sebagai proses alat dan Teknik untuk mengatur proses perubahan pada sisi orang untuk mencapai hasil yang di perlukan dan untuk merealisasikan perubahan secara aktif melalui agen perubahan.
  • Karen Coffmn dan Katie Lutes (2007), Manajemen perubahan adalah sebua pendekatan terstruktur untuk membantu organisasi dan orang – orang untuk transisi secara perlahan tapi pasti dari keadaan sekarang menuju keadaan yang di inginkan.
  • Kotter (2011), Mendefinisikan change manajemen sebagai suatu pendekatan untuk mengubah indifidu, tim, dan organisasi kepada kondisi masa depan yang di inginkan

5 langkah strategi  menerapkan perubahan, yakni

  1. Persiapan manajemen perubahan, Perubahan di Organisasi membutuhkan persiapan baik secara kultural  maupun logistik. Di tahap preparasi kultural,  manejer perlu melakukan sosialisasi tentang pentingnya perubahan di lakukan.
  2. Membuat Visi dan Rencana
    Beberapa pertanyaan yang bisa membantu melewati tahap ini :
    Apa tujuan perubahan ini apakah untuk perkembangan Perusahaan?
    Bagai mana cara mengukur keberhasilan dari perubahan ini?
    Siapa yang bertanggung jawab atas keseluruhan proses ini?
    Sejauh mana perubahan ini akan berdampak
    Apa saja aksi yang di butuhkan untuk mewujudkan perubahan yang di inginkan?
  3. Imlementasi perubahan, Di proses ini manajer yang bertanggung jawab  untuk mengawal prosesnya, Manejer juga berperan untuk memastikan anggota timnya melakukan Langkah – lankah yang di butuhkan untuk mencapai tujuan perubahan.
  4. Internalisasi ke dalam budaya Perusahaan dan praktik, Perubahan apapun, baik itu struktur, budaya, SOP, memerluka waktu untuk menjadi terbiasa dan teriternalisasi.
  5. Evaluasi perkembangan dan Analisis hasil, Ketika program sudah selesai sesuai linimasa yang di lakukan di awal, bukan berarti sudah selesai sepenihnyan di akhir tetap di perlukan evaluasi dan analisis hasil.

Manajemen Resiko

Sarmila

Apa pengertian manajemen resiko?

Merupakan proses sistematis untuk mengidentifikasi, menganalisis,  evaluasi dan mengendalikan resiko yang akan terjadi di suatu organisasi.

Adapun Langkah-langkah dalam mengendalikan resiko

  • Identifikasi resiko, Mengidentifikasi resiko potensial yang akan mempengaruhi tujuan dari organisasi.
  • Analisis resiko, Menganalisis secara dalam  terjadinya resiko dan dampaknya.
  • Evaluasi resiko, Yaitu menilai tingkat resiko dengan mempertimbangkan probilbitias dan dampaknya bagi organisasi.
  • Pengembangan strategi pengelolaan resiko, Merencanakan strategi untuk menghindari dan mengurangi ataupun menerima resiko yang akan terjadi di dalam organisasi.
  • Implementasi dan Pelaksanaan, Melaksanakan pengelolaan resiko yang telah di rencanakan

Tujuan Manajemen Resiko

Dalam implementasinya, manajemen resiko memiliki fungsi dan tujuan:

  1. Melindungi aset, Yaitu untuk melindungi aset seperti reputasi dan sumber daya lainnya.
  2. Mengurangi Kerugian, Mengurangi ataupun meminimalkan kerugian yang akan terjadi
  3. Meningkatkan keselamatan, Meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan
  4. Meningkatkan kepatuhan, Yaitu untuk meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang ada.
  5. Mengoptimalkan Peluang, Mengidentifikasi peluang yang dapat meningkatkan keuntungan bagi organisasi
  6. Meningkatkan keputusan, Yaitu strategis menyediakan informasi yang relevan mengenai organisasi
  7. Meningkatkan ketahanan organisasi
  8. Meningkatkan reputasi
  9. Menjaga kelangsungan operasional

Sumber tulisan manajemen.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *