Visi Misi, Program Kerja, Periode dan Hubungannya

Membedah pengertian Visi Misi, Program Kerja, Periode dalam organisasi.

Kadang kita membaca visi dan misi, lengkap dengan program kerja, serta juga tidak ketinggalan kita mengenal kata periode yang menggambarkan batasan kepengurusan. Namun bagaimana eksistensi ketiganya dan bagaimana keterkaitannya satu sama lainnya.

Visi Misi, Program Kerja dan Periode kepengurusan adalah 3 hal yang memiliki pertalian satu sama lainnya. Oleh karena itu maka saat ini akan kita bahas lebih rinci mengenai bagian-bagiannya.

Definisi Visi Misi

Selanjutnya untuk pembahasan awal Secara umum, kata “visi” berasal dari bahasa Latin “visio” yang berarti “penglihatan” atau “pandangan”. Visi memiliki kata sinonim yakni: angan-angan, fantasi, imajinasi, khayalan, mimpi, nubuat, orakel, pandangan, pemandangan, pengamatan, prediksi, ramalan, utopia, wawasan,

Dalam konteks organisasi, visi mengacu pada gambaran atau pandangan jangka panjang tentang masa depan (futristik) yang menjadi arah organisasi. Visi ini mencerminkan tujuan dan aspirasi organisasi tersebut.

Selain itu, Asal muasal kata “misi” berasal dari kata Latin “missio” yang berarti “perusan” atau “pengiriman”. Kata “mission” merupakan bentuk substantif dari kata kerja “mittere” yang berarti “mengirim” atau “mengutus“

Vision and mision adalah dua konsep yang saling terkait dalam perencanaan organisasi. Akan tetapi keduanya juga memiliki perbedaan, Berikut adalah definisi dari visi dan misi:

• Visi adalah gambaran atau keinginan perusahaan atau organisasi tentang masa depan yang mereka inginkan. Visi mencerminkan sebuah tujuan berjangka panjang dan cita-cita organisasi tersebut secara futuristik (masa datang).
• Misi adalah serangkaian kegiatan atau langkah-langkah dalam hal mencapai visi. Misi menjelaskan peran dan tanggung jawab sebuah organisasi dalam mencapai tujuan yang telah kita tetapkan.
• Dengan demikian, misi ada jika Visi ada lebih dulu. Sebab Misi merupakan transalasi atau breakdown dari Visi yang menjadi tujuan sebuah organisasi.

Perbedaan Visi dan Misi

Perbedaan antara visi dan misi adalah sebagai berikut:

• Visi adalah gambaran tentang tujuan utama atau arah yang menjadi target capaian, sedangkan misi adalah langkah-langkah konkret yang akan kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
• Visi bersifat lebih abstrak dan mencerminkan aspirasi jangka panjang, sedangkan misi lebih terfokus pada tindakan dan kegiatan yang harus terlaksana untuk mencapai visi.

Saya mau ke Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang. Visi adalah ke Jakarta sedangkan misi adalah menggunakan pesawat terbang.

Cara Membuat Visi Misi Organisasi Yang Benar

Sampai pada bagian ini, maka kita akan bertanya tentang bagaimana langkah dan cara untuk membuat sebuah Vision and mision organisasi maupun lembaga?

Cara membuat visi dan misi organisasi yang benar dapat dkita lakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Menentukan tujuan organisasi:
   Pertama-tama, menentukan tujuan utama atau arah yang ingin kita capai dalam organisasi. Tujuan ini haruslah spesifik, dan terukur, serta dapat tercapai, relevan, juga memiliki batasan waktu yang jelas.
2. Menyusun visi:
   Visi adalah gambaran atau gambaran jangka panjang tentang masa depan yang menjadi keinginan organisasi. Visi haruslah inspiratif, memberi memotivasi, dan mencerminkan tujuan utama organisasi. Visi haruslah sesuai dengan tujuan organisasi yang telah kita tentukan sebelumnya.
3. Merumuskan misi:
   Misi adalah serangkaian kegiatan atau langkah-langkah yang kita akukan untuk mencapai visi dan tujuan organisasi. (baca nomor 1 dan 2 sebelumnya). Misi haruslah lebih spesifik, terarah, dan mencakup tindakan konkret yang akan kita lakukan dalam organisasi secara tekhnis. Misi haruslah mendukung visi dan tujuan organisasi.
4. Melibatkan pemangku kepentingan: Libatkan pihak-pihak terkait, seperti anggota tim, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya, dalam proses perutusan Vision and mision. Berdiskusi dan mengumpulkan masukan dari mereka untuk memastikan Vision and mision untuk mencerminkan nilai-nilai dan aspirasi bersama.
5. Menyusun pernyataan Vision and mision: Setelah visi dan misi terumuskan, susunlah pernyataan visi dan misi yang jelas dan ringkas. Pernyataan ini harus mudah mereka pahami dan menggambarkan dengan jelas arah dan tujuan organisasi.
6. Komunikasikan dan terapkan: Komunikasikan Vision and mision kepada seluruh anggota tim dan pihak terkait. Pastikan Vision and mision panduan menjadi dalam pengambilan keputusan dan perencanaan strategi organisasi. Terapkan Vision and mision dalam kegiatan sehari-hari organisasi.

Penting untuk dicatat bahwa proses pembuatanVision and mision organisasi dapat bervariasi tergantung pada jenis organisasi dan konteksnya. Selain itu, visi dan misi juga dapat mengalami perubahan seiring berjalannya waktu agar tetap relevan dengan perkembangan organisasi.

Program Kerja

Program kerja adalah berbagai kegiatan yang menjadi rencana dalam sebuah organisasi.

Pengertian Program Kerja

Program kerja adalah suatu rangkaian atau susunan kegiatan yang kita buat untuk satu periode kepengurusan sebuah lembaga atau organisasi.

Selanjutnya, Program kerja berguna sebagai tolak ukur untuk melihat pencapaian kinerja para pengurus organisasi tersebut. Program kerja juga merupakan sistem perencanaan suatu kegiatan dari organisasi atau perusahaan agar memiliki Arah, sehingga semua agendanya terpadu secara sistematis dengan terbuat untuk rentang waktu yang telah menjadi ketentuan oleh suatu organisasi.

Jenis Program Kerja

Terdapat berbagai jenis program kerja oleh suatu lembaga atau organisasi. Jenis-jenis program kerja tersebut dapat sesuai dengan tujuan dan kebutuhan organisasi.

Berikut ini Beberapa contoh jenis program kerja yang bisa menginspirasi anda, antara lain:

1. Program kerja operasional: Merupakan program kerja yang berhubungan dengan kegiatan rutin dan operasional organisasi.
2. Program kerja pengembangan: Merupakan program kerja yang bertujuan untuk mengembangkan organisasi, seperti pengembangan sumber daya manusia, pengembangan produk atau layanan, atau pengembangan infrastruktur.
3. Program kerja sosial: Merupakan program kerja yang fokus pada kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat.
4. Program kerja promosi: Merupakan program kerja yang bertujuan untuk mempromosikan organisasi atau produk/layanan yang akan terprogramkan.
5. Program kerja keuangan: Merupakan program kerja yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan organisasi, seperti penyusunan anggaran, pengelolaan dana, atau pengajuan sponsor.

Jenis-jenis program kerja tersebut dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan organisasi.

Tujuan Program Kerja

Program kerja memiliki beberapa tujuan yang menjadi sasaran sebuah lembaga atau organisasi. Beberapa tujuan umum dari program kerja antara lain:

1. Meningkatkan kinerja organisasi: Program kerja sebagai tolak ukur untuk melihat pencapaian kinerja organisasi dan membantu meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi.
2. Mengarahkan kegiatan organisasi: Program kerja memberikan arahan dan pedoman bagi para pengurus organisasi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah terencanakan.
3. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama: Program kerja membantu meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar anggota organisasi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah menjadi perencanaan.
4. Memenuhi kebutuhan anggota dan pemangku kepentingan: Program kerja dengan rancangan untuk memenuhi kebutuhan anggota organisasi dan pemangku kepentingan lainnya, seperti anggota masyarakat atau pelanggan.
5. Meningkatkan citra dan reputasi organisasi: Program kerja yang baik dapat membantu meningkatkan citra dan reputasi organisasi di mata masyarakat atau pemangku kepentingan lainnya.

Tujuan program kerja dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tujuan organisasi tersebut. Pada pencapaian yang menjadi target programnya.

Cara Membuat Program Kerja

Untuk membuat program kerja, beberapa langkah yang dapat kita ikuti, yakni antara lain:

1. Identifikasi tujuan dan kebutuhan organisasi: Tentukan tujuan utama organisasi dan kebutuhan yang ingin menjadi capaian melalui program kerja.
2. Analisis situasi: Lakukan analisis situasi untuk memahami kondisi internal dan eksternal organisasi, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pelaksanaan program kerja.
3. Penentuan strategi: Tentukan strategi dan langkah-langkah yang akan kita ambil untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Penyusunan rencana kegiatan: Susun rencana kegiatan yang terperinci, termasuk waktu pelaksanaan, sumber daya yang kita butuhkan, dan tanggung jawab pelaksana.
5. Pelaksanaan dan pemantauan: Lakukan pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana yang telah tersusun, dan lakukan pemantauan untuk memastikan tercapainya sebuah tujuan organisasi.
6. Evaluasi dan perbaikan: Evaluasi hasil program kerja dan identifikasi area perbaikan untuk program kerja di masa depan.

Proses penyusunan program kerja dapat melibatkan berbagai pihak terkait dalam organisasi, seperti pengurus, anggota, dan pemangku kepentingan lainnya.

Periode Kepengurusan Organisasi

Periode kepengurusan adalah rentang waktu di mana suatu lembaga atau organisasi menetapkan kepengurusan baru. Biasanya, periode kepengurusan memiliki batas waktu tertentu, setelah itu melakukan pemilihan atau pergantian kepengurusan.

Jangka waktu kepengurusan dapat bervariasi hal itu tergantung pada kebijakan dan aturan organisasi tersebut. Yang kesemuanya teratur berdasarkan AD ART.

Contoh contoh periode kepengurusan dapat kita temukan dalam berbagai organisasi, seperti organisasi mahasiswa, organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, dan organisasi lainnya. Misalnya, dalam artikel yang ditemukan, disebutkan bahwa Himabig (Himpunan Mahasiswa Biologi) melantik kepengurusan baru untuk periode 2023/2024. Begitu pula dalam artikel lain Universitas Multi Data Palembang melantik kepengurusan organisasi mahasiswa untuk periode 2022/2023.

Periode kepengurusan memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan dan regenerasi organisasi. Pergantian kepengurusan secara berkala memungkinkan adanya penyegaran ide, pemimpin baru, dan kesinambungan organisasi.

Namun periode harus sesuai dengan visi yang akan dilaksanakan. Maksudnya kenapa periode organisasi terancang dengan sistem tahunan atau 5 tahunan. Karena hakikat Visi dan Misi dengan program kerja adalah kesinambungan dengan periode itu sendiri.